Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian dan Teori Geopolitik

1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasai dari kata geo (bahasa Yunani) atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijakan nasional
untuk mewujudkan tujuan nasional (Sumarsono, 2001 ). Atau politik itu mempunyai pengertian suatu
politik yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi dan letak geografis dari bumi yang menjadi wilayah
hidup. Dalam hal ini manusia hidup di atas bumi itulah yang memegang peranan sebagai penentu pada
tempat atau wadah di mana mereka berada. Pada bagian lain, kata politik menurut Miriam Budiardjo
(2009), pada umumnya berkenaan dengan dua hal: (a) kekuasaan, dan (b) susunan masyarakatnya.

2. Teori Geopolitik

Secara teoritis, terdapat beberapa teori atau ajaran/aliran/faham yang dikemukakan oleh para ahli
berkaitan dengan teori-teori tentang ruang sebagai ruang hidup dan teori kekuatan. Tokoh-tokoh dari
pencetus teori tersebut antara lain: Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl Haushofer. Berikut ini
dikemukakan teori dan ajaran yang dikemukakan oleh para ahli tersebut.

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Pada abad ke-19, Frederich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu bumi politik sebagai hasil
penelitiannya yang ilmiah dan universal. Ratzel berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang
hidup. Negara identik derngan ruang yang ditempati oieh sekelompok masyarakat (bangsa).
Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup
(Iebenstraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang hidup maka negara akan
semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh
ekspansi (perluiasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori
biologis.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan
negara seperti organisme maka Kjellen menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu
organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi
bidang geopoiitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai
organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya
dengan melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat sementara
karena bias diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan
kekuatan laut.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer

Karl Haushofer melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang Iebenstraum
dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak
sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya
sebagai ruang hidup (Iebenstraum) bagi warga negara. Ajaran ini berkembang di Jerman ketika negara
itu berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Ajaran ini juga dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako
Ichiu yang diiandasi semangat militerisme dan fasisme.

B. Faham Geopolitik Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-rumusan lain yang pada
prinsipnya sama karena bertentangan dengan Pancasila. Bagi bangsa Indonesia geopolitik merupakan
pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografris wilayah negara untuk mencapai
tujuan nasionalnya. Jadi geopoIitik bagi bangsa Indonesia ialah kebijaksanaan dalam rangka mencapai
tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan
ilmiah tentang kondisi geografrs tersebut. Sedangkan geostrategis ialah kebijaksanaan pelaksanan dalam
menentukan tujuan-tujuan dan sarana-sarana, serta cara penggunaan sarana-sarana tersebut guna
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geogratts negara.

C. Terbentuknya Wawasan Nasional

Wawasan adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya. Diri bangsa itu tampak
terwujud dalam sejarah dan budayanya. Artinya untuk dapat memahami secara jelas diri bangsa harus
dipelajari sejarah dan budaya bangsa itu. Lingkungan bangsa diartikan terutama konstelasi geograhsnya,
meliputi: bentuknya, letak/ posisinya, luasnya, iklimnya, dan kekayaan alamnya. Wawasan nasional
adalah cara pandang suatu bangsa dalam hidup bermasyarakat. berbangsa dan bernegara, serta dalam
hubungan antarnegara yang merupakan hasil perenungan filsafah tentang diri dan lingkungannya
dengan memperhatikan sejarah dan kondisi sosial budaya serta memanfaatkan konstelasi geografis
guna menciptakan dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai tujuan nasional.

D. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

1. Pengertian dan Kedudukan Wawasan Nusantara.

Wawasan nusantara terdiri dua suku kata yaitu wawasan dan nusantara. Kata wawasan mengandung
arti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggap inderawi. Selain menunjukkan kegiatan untuk
mengetahui isi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa, juga melukiskan cara
pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara tanggap inderawi. Istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kepulauan Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia
serta di antara Benua Asia dan Benua Australia.

2. Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara sebagai wawasan nasional dengan sendirinya harus sesuai dan tidak boleh
menyimpang dari tujuan nasional, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman (keamanan) bagi
bangsa Indonesia, ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat
manusia. Dari tujuan di atas dapat diartikan bahwa tujuan wawasan nusantara di satu sisi diarahkan ke
dalam, yaitu mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah (gatra
letak geograps, keadaan dan kekayaan alam. dan keadaan dan kemampuan penduduk), maupun aspek
sosial (gatra ideology, politik. ekonomi. sosial budaya, dan gatra pertahanan keamanan). Sedang tujuan
yang diarahkan ke luar telah turut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia.

3. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara terdiri dari tiga unsur dasar. Wadah (contour), Isi (contec), dan Tata laku
(conduct). Ketiga unsure tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Wadah (Contour): Wadah kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya.

b. Isi (Content): Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

c. Tata laku (Conduct): Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata
laku batiniah dan lahiriah.

4. Peran wawasan nusantara

Dalam kehidupan nasional, wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
dikembangkan peranannya untuk:

a. Mewujudkan sena memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, segenap aspek
kehidupan nasional.

b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan saling terkait

c. Menegakkan kuasan guna melindungi kepentingan nasional.

d. Merentang hubungan internasional dalam upaya menegakkan perdamaian.

5. Bentuk Wujud atau Wajah Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara yang mengandung nilai-nilai keutuhan (integralistik), kekeluargaan, dan keserasian,
memiliki wujud atau wajah sebagai berikut:

A. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional yang melandasi Ketahanan Nasional.

B. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional

C. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan keamanan negara

D. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan

E. Wawasan Nusantara Sebagai wawasan hukum nasional

Anda mungkin juga menyukai