Anda di halaman 1dari 27

Step 1.

Definisi Masalah
Benzene dengan laju alir 50000 lbm/hr akan dipanaskan dari 80º menjadi 120º F menggunakan toluene yang
mengalami penurunan temperatur dari 160º menjadi 100º F. Tentukan dimensi double pipe HE yang sesuai
untuk proses ini!
T1 Toluene (ºF) 160
T2 Toluene (ºF) 100
t1 Benzene (ºF) 80
t2 Benzene (ºF) 120

Step 2. Pengumpulan Data Properti Fisik


Fluida Dingin Fluida Panas
Kondisi pada T Inlet
(Benzene) (Toluene)

Tekanan (psia) 14,69 14,69


Laju alir massa (lb/h) 10000 6229.94210091
Densitas (lb/ft3) 54,34 51,22
Kapasitas panas (Btu/lb ºF) 0,3647 0,4202
Viskositas (cP) 0,5911 0,3397
Konduktivitas Thermal (Btu/hr ft ºF) 0,0754 0,0719

Tavg hot (ºF) 130


Tavg cold (ºF) 100

Kondisi pada Tavg Fluida Dingin Fluida Panas


(Benzene) (Toluene)
Densitas (lb/ft3) 53.586 52.231
Kapasitas panas (Btu/lb ºF) 0,3766 0,4030
Viskositas (cP) 0,5099 0,3986
Konduktivitas Thermal (Btu/hr ft ºF) 0,0738 0,0744

Step 3. Hitung LMTD


Arah aliran umumnya counter-current
LMTD count (ºF) 28.854

Step 4. Hitung Kebutuhan Fluida Panas atau Fluida Dingin


Q Heater (Btu/h) 150640
W hot (lbm/h) 6229.94210091

Step 5. Alokasi Fluida

Benzene dan toluene memiliki tingkat korosivitas yang sama maka dibutuhkan kriteria lain untuk
memutuskan penempatan kedua fluida ini di inner pipe atau annulus. Laju alir benzene lebih besar
dibanding toluene, maka inner pipe untuk benzene sementara annulus untuk toluene
Step 6. Tentukan fouling factor masing-masing fluida dan tentukan alokasi fluida

Untuk contoh ini RD yang digunakan adalah (Light ends processing streams-Liquid Products):
Rd,Benzene (hr ft2 ºF/Btu) 0.001
Rd,Toluene (hr ft2 ºF/Btu) 0.001
Rd,Total (hr ft2 ºF/Btu) 0.002

Step 7. Tentukan diamater inner pipe, annulus dan panjang pipa


Misalkan untuk asumsi awal dipilih dimensi DPHE sebagai berikut:
Inner pipe Annulus
m ft m ft
OD 0.03125 0.1042 0.05 0.1667
BWG 12 12 12 12
ID 0.0258 0.086 0.04455 0.1485

Asumsi panjang HE (L) = 20 ft

Step 8. Inner pipe


Flow area, ɑ inner
ɑ inner (ft2) 0.00580586

Mass velocity, G inner


G inner (lbm/h ft2) 1722397.715412

Bilangan Reynold, Rep


Re inner 120042
jh inner 0.0027
jH inner 324.112125

Koefisien perpindahan panas bagian dalam tube, ℎ𝑖


hi (Btu/h ft2 ºF) 513.6034898984

Step 9. Annulus
Flow area, ɑ a
ɑ a (ft2) 0.008787769

Mass velocity, G a
G a (lb/h ft2) 708933.3148436

Equivalent diameter, De
De (ft) 0.107433877

Bilangan Reynold, Rea


Re a 423017.499

Karena bilangan Re 414557 , maka nilai jha dianggap 0,002


jh annulus 0.002
jH annulus 846.034998

ho (Btu/h ft2 ºF) 735.5232427593

Step 10. Hitung Koefisien Perpindahan Panas dalam-luar, hio


hio (Btu/h ft2 ºF) 297.4404049243

Step 11. Hitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh Bersih, Uc


Uc (Btu/h ft2 ºF) 175.1418214324
Step 12. Hitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh Kotor, UD
UD (Btu/h ft2 ºF) 129.7074302558

Step 12. Luas Area Perpindahan Panas


A (ft2) 40.25046640491

Step 14. Panjang yang Dibutuhkan


Dari Tabel Dimensi Pipa, untuk inner pipe dengan OD 0.03125 m, external surface area
per pipe adalah 0.099796 m2/m length

ext surface area/pipe 0.099796 m2/m


ext surface area (ft) 0.3272
Total panjang yang dibutuhkan (ft) 123.014872876

Asumsi awal untuk panjang per pipa = 20 ft dan tiap hairpin terdiri dari dua pipa. Maka jumlah
hairpin yang dibutuhkan yaitu,
hairpin (set) 3.075371821891 3

Step 15. Revisi UD dan RD


Aaktual (ft2 39.264
UD (Btu/h ft ºF)2
132.9661920328
Rd (hr ft ºF/Btu)
2
LENOVO:
0.001811050161
Melebihi spek yaitu <10
psia. Ukuran pipa nya
Step 16. Pressure Drop Annulus terlalu kecil atau feed nya
yang over
De' (ft) 0.0443
Rea' 174429.8512
f 0.005160058
∆Fa (ft) 8.234075522

Ft (ft) 0.662727954
∆Pa 3.227006544

LENOVO:
Step 17. Pressure Drop Inner Pipe
Melebihi spek yaitu <10
f 0.005442159 psia. Ukuran pipa nya
terlalu kecil atau feed nya
∆F inner (ft) 25.08689246 yang over
∆P INNER 9.335459858
Nilai A>200 ft2 maka ST 130.5196

Langkah setelah mendpatkan nilai LMTD yaitu untuk mengeta


Yaitu dengan menghitung nilai A, dengan menggunakan nilai
Nilai A<200 ft2 maka DB
ilai LMTD yaitu untuk mengetahui HE yang digunakan, double pipe atau shell and tube
A, dengan menggunakan nilai Ud sebagai asumsi. Nilai asumsi Ud dapat dari table di PPT
Step 1. Definisi Masalah
Benzene dengan laju alir 50000 lbm/hr akan dipanaskan dari 80º menjadi 120º F menggunakan toluene yang
mengalami penurunan temperatur dari 160º menjadi 100º F. Tentukan dimensi double pipe HE yang sesuai untuk
proses ini!
T1 Toluene (ºC) 71.11
T2 Toluene (ºC) 37.77
t1 Benzene (ºC) 26.66
t2 Benzene (ºC) 48.88
Step 2. Pengumpulan Data Properti Fisik
Fluida Panas
Kondisi pada T Inlet Fluida Dingin (Benzene)
(Toluene)

Tekanan (psia) 14,69 14.69


Laju alir massa (kg/h) 22675 13116.5957404
Densitas (kg/m3) 870.47 820.49
Kapasitas panas (kj/kg ºC) 1.5269 1.7592
Viskositas (cP) 0,5911 0,3397
Konduktivitas Thermal (W/m ºC) 0.1304 0.1244

Tavg hot (ºC) 54.44


Tavg cold (ºC) 37.77

Step 3. Hitung Kebutuhan Fluida Panas atau Fluida Dingin


Q Heater (kj/h) 769311.00565
W hot (kg/h) 13116.5957404

Step 4. Alokasi Fluida

Benzene dan toluene memiliki tingkat korosivitas yang sama maka dibutuhkan kriteria lain untuk
memutuskan penempatan kedua fluida ini di shell atau tube. Benzene ditempatkan di tube supaya dapat
mendapatkan panas yang optimal, sedangkan toluene di shell. Asumsi tipe HE nya adalah 2,4-shell n tube

Step 5. Hitung LMTD


Arah aliran umumnya counter-current
LMTD count (ºC) 16.032

Karena tipe HE yang digunakan adalah 2,4-Shell and Tube, maka harus dikoreksi
R 1.50045
P 0.499888
Diperoleh dari grafik faktor koreksinya sebesar 0.88
LMTD Koreksi (ºC) 14.1084783325
Step 6. Luas Perpindahan Panas
Karena zat yang digunakan keduanya merupakan organic solvent, maka berdasarkan table
nilai U berada pada range 20-60 btu/jam ft2 F
Asumsi awal adalah
U0,asm (W/m2 ºC) 141.958
2
A (m ) 106.698766083

Step 7. Asumsi Awal Nilai Parameter Design


ODT (m) 0.01875 0.738 inch
BWG 10
IDT (m) 0.01355 0.533 inch
L (m) 7
at (m2) 0.000139
Step 8. Penentuan Jumlah Tube
Nt 258.899

Step 9. Pola Susunan Tube


Pola tube yang dipilih adalah triangular. Tube pitch yang dipilih adalah
Pt (inch) 15/16 0.9375 inch
Step 10. Penentuan Diameter Dalam Shell (IDS)

Dengan jumlah tube 468, ODT 3/4 inch, dan Pt 15/16 inch, maka diperoleh
IDS (inch) 17
Karena dias 7.5
IDS (inch) 18.36 0.466344 m
Step 11. Penentuan Cross Flow Area
Asumsi awal untuk B adalah 50% dari IDS
n jumlah pass 4
B (inch) 9.18 0.233172 m
as 35.83236 inch2 0.023111871590551 m2
at 0.008993 m2

Step 12. Menentukan Kecepatan Massa (G)


Gs (kg/m2 s) 157.646203705
Gt (kg/m2 s) 405.160542797

Step 13. Penentuan Bilangan Reynold


De yang dipilih adalah sebagai berikut. Nilai ODt dan pitch dipilih yang paling mendekati.
Tube OD
(m) Pitch (m) Pola Diameter Eqivalent

0.0188 0.0234 Triangular 0.01375

Res 6381.028
Ret 9287.642

Step 14. Penentuan Nilai JH


Asumsi awal untuk baffle cut yaitu 25%.
JH shell 43
JH tube 33
LD 261.5785
Step 15. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Pipa Lapisan Dalam (hi) Tube
hi 605.225

Step 16. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Bagian Luar (ho) Pada Shell
ho 481.3759

Step 17. Hitung ulang nilai 𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 dengan menggunakan ℎ𝑖 dan ℎ𝑜 yang baru
Rod 0.001
Rid 0.001
kw bahan HE 16.2
Uo calc 144.1863

Step 18. Evaluasi Hasil Perancangan


Evaluasi perhitungan Uo calc
1.545427 %
Hasilnya masih <30% maka masih acceptable

Evaluasi Pressure Drop Tube


Ret 9287.642
Diperoleh nilai jf dari 0.005

vt (m/s) 0.804636
∆Pt (psia) 3.8355

Evaluasi Pressure Drop Shell


Res 6381.028
Diperoleh nilai jf dari 0.051

vs (m/s) 0.192137
∆Ps (psia) 0.924211
oluene yang
yang sesuai untuk

Perhatikan satuan nya yaa


qc_wip_cbt:
Dikalikan faktor koreksi
Step 1. Definisi Masalah
Benzene dengan laju alir 50000 lbm/hr akan dipanaskan dari 80º menjadi 120º F menggunakan toluene yang
mengalami penurunan temperatur dari 160º menjadi 100º F. Tentukan dimensi double pipe HE yang sesuai untuk
proses ini!
T1 Toluene (ºC) 71.11
T2 Toluene (ºC) 37.77
t1 Benzene (ºC) 26.66
t2 Benzene (ºC) 48.88
Step 2. Pengumpulan Data Properti Fisik
Fluida Panas
Kondisi pada T Inlet Fluida Dingin (Benzene)
(Toluene)

Tekanan (psia) 14,69 14,69


Laju alir massa (kg/h) 22675 14122.3917903
Densitas (kg/m3) 870.47 820.49
Kapasitas panas (kj/kg ºC) 1.5269 1.7592
Viskositas (cP) 0,5911 0,3397
Konduktivitas Thermal (W/m ºC) 0.1304 0.1244

Tavg hot (ºC) 54.44


Tavg cold (ºC) 37.77

Kondisi pada Tavg Fluida Panas


Fluida Dingin (Benzene)
(Toluene)
Densitas (kg/m3) 858.390 836.680
Kapasitas panas (kj/kg ºC) 1.5767 1.6872
Viskositas (cP) 0,5099 0,3986
Konduktivitas Thermal (W/m ºC) 0.1277 0.1287
Step 3. Hitung Kebutuhan Fluida Panas atau Fluida Dingin
Q Heater (kj/h) 794402.16295
W hot (kg/h) 14122.3917903

Step 4. Alokasi Fluida

Benzene dan toluene memiliki tingkat korosivitas yang sama maka dibutuhkan kriteria lain untuk
memutuskan penempatan kedua fluida ini di shell atau tube. Benzene ditempatkan di tube supaya dapat
mendapatkan panas yang optimal, sedangkan toluene di shell. Asumsi tipe HE nya adalah 2,4-shell n tube

Step 5. Hitung LMTD


Arah aliran umumnya counter-current
LMTD count (ºC) 16.032
Karena tipe HE yang digunakan adalah 2,4-Shell and Tube, maka harus dikoreksi
R 1.50045
P 0.499888
Diperoleh dari grafik faktor koreksinya sebesar 0.88
LMTD Koreksi (ºC) 14.1084783325

Step 6. Luas Perpindahan Panas


Karena zat yang digunakan keduanya merupakan organic solvent, maka berdasarkan table
nilai U berada pada range 20-60 btu/jam ft2 F
Asumsi awal adalah
U0,asm (W/m2 ºC) 141.958
A (m2) 110.178757275

Step 7. Asumsi Awal Nilai Parameter Design


ODT (m) 0.01875 0.738 inch
BWG 10
IDT (m) 0.01355 0.533 inch
L (m) 6
at (m2) 0.000139
Step 8. Penentuan Jumlah Tube
Nt 311.9002

Step 9. Pola Susunan Tube


Pola tube yang dipilih adalah triangular. Tube pitch yang dipilih adalah
Pt (inch) 15/16 0.9375 inch
Step 10. Penentuan Diameter Dalam Shell (IDS)
Dengan jumlah tube 468, ODT 3/4 inch, dan Pt 15/16 inch, maka diperoleh
IDS (inch) 17
Karena diasumsikan terdapat 2 aliran pada tube, maka IDS terkoreksi yaitu
IDS (inch) 18.36 0.466344 m
Step 11. Penentuan Cross Flow Area
Asumsi awal untuk B adalah 50% dari IDS
n jumlah pass 4
B (inch) 9.18 0.233172 m
as 35.83236 inch2 0.023111871590551 m2
at 0.010834 m2

Step 12. Menentukan Kecepatan Massa (G)


Gs (kg/m2 s) 169.73470076
Gt (kg/m2 s) 362.10039976

Step 13. Penentuan Bilangan Reynold


De yang dipilih adalah sebagai berikut. Nilai ODt dan pitch dipilih yang paling mendekati.
Tube OD
Pitch (m) Pola Diameter Eqivalent
(m)
0.0188 0.0234 Triangular 0.01375

Res 6870.333
Ret 8300.559

Step 14. Penentuan Nilai JH


Asumsi awal untuk baffle cut yaitu 25%.
JH shell 45
JH tube 30
LD 270.1099
Step 15. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Pipa Lapisan Dalam (hi) Tube
hi 550.2046

Step 16. Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Bagian Luar (ho) Pada Shell
ho 521.1786

Step 17. Hitung ulang nilai 𝑈𝑜,𝑐𝑎𝑙𝑐 dengan menggunakan ℎ𝑖 dan ℎ𝑜 yang baru
Rod 0.001
Rid 0.001
kw bahan HE 16.2
Uo calc 142.7458

Step 18. Evaluasi Hasil Perancangan


Evaluasi perhitungan Uo calc
0.551923 %
Hasilnya masih <30% maka masih acceptable

Evaluasi Pressure Drop Tube


Ret 8300.559
Diperoleh nilai jf dari 0.005

vt (m/s) 0.667904
∆Pt (psia) 2.305936

Evaluasi Pressure Drop Shell


Res 6870.333
Diperoleh nilai jf dari 0.051

vs (m/s) 0.20687
∆Ps (psia) 0.918329
oluene yang
yang sesuai untuk

Perhatikan satuan nya yaa


qc_wip_cbt:
Dikalikan faktor koreksi
Konversi
1 lb/ft3 16.019 kg/m3
1 lb 0.454 kg
1 btu/lb f 4.187 kj/kg k
1 btu/h ft f 1.731 w/m k
1 btu/h ft2 f 5.678 w/m2 k
1 ft 0.305 m
1 inch 0.025 m
lb/ft3 0.000 kg/m3
lb 0.000 kg
btu/lb f 0.000 kj/kg k
btu/h ft f 0.000 w/m k
btu/h ft2 f 0.000 w/m2 k
ft 0.000 m
inch 0.000 m
kg/m3 0.000 lb/ft3
kg 0.000 lb
kj/kg k 0.000 btu/lb f
w/m k 0.000 btu/h ft f
w/m2 k 0.000 btu/h ft2 f
7 m 22.966 ft
m 0.000 inch

Anda mungkin juga menyukai