PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah akuntansi dan pajak
melalui media massa seperti buku,koran,televise,radio maupun melalui orang-orang di sekitar
kita.Biasanya akutansi dan pajak digunakan dalam berbagai bidang mulai dari kegiatan
usaha,pemerintah,maupun pendidikan.Yaitu dengan melakukan pencatatan terhadap semua
kegiatan yang berkaitan dengan keuangan.
Akuntansi perpajakan merupakan suatu seni dalam mencatat, menggolongkan,
mengikhtisarkan serta menafsirkan transaksi-transaksi financial yang dilakukan oleh
perusahaan dan bertujuan untuk menentukan jumlah penghasilan kena pajak (penghasilan
yang di gunakan sebagai dasar penetapan beban dan pajak penghasilan yang terutang) yang
diperoleh atau diterima dalam satu tahun pajak untuk dipakai sebagai dasar penetapan
beban/pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan sebagai wajib pajak.
Salah satu akun yang sering dicatat dalam akuntansi,ialah piutang. Ketika perusahaan
memperoleh piutang dari customer, maka piutang tersebut dapat ditagih sehingga
memperoleh pendapatan. Dan pendapatan itulah yang akan dikenakan perhitungan pajak.
Piutang ialah hak perusahaan kepada pihak lain yang akan diterima dalam bentuk kas.
Piutang usaha terjadi karena penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit. Piutang
yang dapat ditagih dalam 1 tahun dapat digolongkan ke dalam aset lancar, sedangkan piutang
yang tidak dapat ditagih dalam 1 periode dapat digolongkan pada asset lain-lain. Dalam
SAK- ETAP yang di atur dalam IAI (2009:52)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Piutang (accout receivable) ialah hak perusahaan kepada pihak lain yang akan diterima dalam
bentuk kas. Piutang biasanya digolongkan kedalam kelompok piutang usaha, dan piutang
diluar usaha. Untuk keperluan fiskal sebaiknya sistem akuntansi ddapat menyajikan saldo
piutang kepihak yang ada didalam hubungan istimewa.
Piutang usaha terjadi karena penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit. Dalam
usaha pelayanan jasa, piutang dicatat pada saat pelayanan jasa dilaksanakan. Dalam akuntansi
komersial, Wild dan Kwok (2011: 154-161) sering terjadi pemberian potongan perniagaan
( trade discount -> potongan yang diberikan pada saat terjadi transaksi penjualan dengan
mengurangi harga jual yang berlaku) dan potongan tunai ( cash discount -> potongan yang
diberikan kepada pelanggan dengan tujuan agar pelanggan segera melakukan pembayaran
tagihan). Sedangkan Penyajian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diatur juga
dalam SAK ETAP ( 2009: 160-163).
Saldo piutang neto pada neraca menurut akuntansi komersial adalah saldo piutang di kurangi
penyisihan piutang tak tertagih. Timbul karena pemberian pinjaman kepada pihak ketiga dan
pegawai, klaim asuransi, retitusi pajak, royalty, dll. Apabila dapat ditagih pada waktu singkat
dapat di golongkan sebagai asset lancar. Apabila penagihannya di lakukan lebih dari 1 tahun,
maka di golongkan sebagi aset lain – lain.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini yang penuh dengan kekurangan dan masih belum sempurna.
maka kritik dan saran yang bisa membangun kelompok kami.
DAFTAR PUSTAKA