Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadilatul Ilmiah

NIM : 190810301087
Matkul / Kelas: Praktik Akuntansi Keuangan 1 / E

Etika Profesi Akuntansi: Studi Kasus Enron Corperation dan KAP Arthur
Andersen

Pengertian Etika
Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Definisi etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar dan salah, baik dan
buruk, tanggung jawab, dan lain sebagainya.

Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah
tingkah laku manusia. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti tingkah laku manusia,
etika memiliki sudut pandang normatif. Dengan kata lain, etika melihat dari sudut baik dan
buruk terhadap perbuatan manusia. Salah satu tujuan etika adalah untuk mendapatkan konsep
yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu
tertentu.

Etika Profesi Akuntansi

Sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, wajib hukumnya
memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para pengguna jasa. Kode etik
profesi akuntan terdapat pada etika profesi akuntansi yang mengatur kaidah serta norma
dalam lingkup profesional. Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku
atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan.

Berdasar pada keputusan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), etika
profesi akuntansi ini meliputi semua kaidah dan norma yang mengatur hubungan antara
akuntan dengan sejawat, dengan auditor atau klien, ataupun dengan masyarakat. Kode etik
akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian
6. Kerahasiaan
7. Standar teknis
Skandal Akuntansi Enron Corperation

Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan berita yang
berasal dari kota minyak Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ke tujuh terbesar di
Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut.
Kebangkrutan bukan disebabkan oleh perekonomian dunia yang sedang melemah, melainkan
kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-
lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang. Auditor independen, Arthur Andersen ikut
berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Mqnajemen Enron telah melakukan
window dressing dengan cara menaikkan pendapatannya senilai US $600 juta dan
menyembunyikan utangnya sebesar US $1,2 miliar dengan teknik off-balance sheet.

Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu tentulah


tidak bisa dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para profesional yang
bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama
bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap mencorong. Manipulasi
keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor.

Auditor Enron, Arthur Andersen kantor Huston dipersalahkan karena ikut membantu
proses rekayasa laporan keuangan selama bertahun-tahun. Akhirnya pada waktu yang
singkat, Enron melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Arthur Andersen
juga dipersalahkan karena telah melakukan pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen
lainnya yang berhubungan dengan audit Enron.

Perbuatan yang dilakukan oleh Arthur Andersen tidak sesuai dengan Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standard
(GAAS). Seharusnya Arthur Andersen bekerja dengan penuh kehati-hatian sehingga
informasi keuangan yang telah diauditnya dapat dipercaya tidak mengandung keragu-raguan.
Dampak dari kasus Enron Corperation dan KAP Arthur Andersen adalah pemerintah AS
menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara
meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik.

Pendapat Penulis Mengenai Kasus Enron Corperation dan KAP Arthur Andersen
Pada kasus Enron Corporation, auditor telah melanggar kode etik profesi akuntan di
mana auditor telah memanipulasi laporan keuangan sehingga laporan tersebut mencerminkan
seolah-olah kinerja perusahaan sangat baik. Padahal jika diungkap fakta sebenarnya,
perusahaan sebenarnya telah berada diujung ambang kebangkrutan di mana hutang
perusahaan cukup besar yang disembunyikan dengan menggunakan entitas bertujuan khusus.
Hal ini terjadi akibat ketidak independenan auditor dalam pelaksanaan audit atas laporan
keuangan klien karena desakan konflik kepentingan antara pengungkapan yang objektif dan
mempertahankan klien potensial.
Hal ini merupakan sebuah ketidak jujuran dan kebohongan yang disebabkan oleh
dilema etika yang dialami kantor akuntan publik. Auditor juga melanggar kode etik
profesionalisme sebagai akuntan independen dikarenakan memusnahkan dokumen-dokumen
penting yang merupakan bukti audit yang relevan serta menciptakan laporan audit yang
menyesatkan. Perilaku tidak etis ini kemudian akhirnya menuju kehancuran perusahaan
terebut dan menyisakan kerugian bagi berbagai pihak di samping proses peradilan dan
tuntutan hukum.
Agar kasus serupa dengan kasus Enron Corporation tidak terulang kembali dalam
perusahaan dan kemudian merugikan berbagai pihak yang terlibat, maka penulis
menyarankan kepada entitas bisnis lainnya agar dalam memilih sumber daya manusia tidak
hanya memperhatikan segi kemampuannya saja, tetapi juga memperhatikan pula
kepribadiannya dalam etika bisnis. Hal itu bertujuan agar dalam pelaksanaannya dapat
berjalan sesuai dengan prinsip etika dan peraturan yang berlaku.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan agar tidak terjebak dalam kasus seperti
Enron Corporation antara lain sebagai berikut:
a. Menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dan etika agar setiap perilaku senantiasa
berpijak untuk kebaikan semua.
b. Jangan melakukan hal yang dapat merugikan orang banyak untuk memperkaya
diri sendiri.
c. Kantor Akuntan Publik (KAP) seharusnya menjunjung tinggi kejujuran dan
profesionalitas, mematuhi kode etik menggunakan prinsip akuntansi, dan menjaga
integritas profesi.

Link sumber:
Fariansyah, M. A. 2016. Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen.
https://dokumen.tips/documents/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen.html. [Diakses
pada 03 April 2020]

Prabowo, A. 2016. Arthur Andersen. https://prezi.com/yxi-igsp2ndt/arthur-andersen/.


[Diakses pada 03 April 2020]

Zakky, 2020. Pengertian Etika | Definisi, Ciri-Ciri, Macam-Macam, dan Contohnya.


https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika/. [Diakses pada 03 April 2020]

Annaisabiru, A. 2018. Profesi Akuntansi dan Etika Profesi Akuntansi.


https://blog.ruangguru.com/profesi-akuntansi-dan-etika-profesi-akuntansi. [Diakses
pada 03 April 2020]

Anda mungkin juga menyukai

  • NOPAT
    NOPAT
    Dokumen1 halaman
    NOPAT
    Fadilatul Ilmiah
    Belum ada peringkat
  • NOPAT
    NOPAT
    Dokumen1 halaman
    NOPAT
    Fadilatul Ilmiah
    Belum ada peringkat
  • Kasus CH 12
    Kasus CH 12
    Dokumen2 halaman
    Kasus CH 12
    Fadilatul Ilmiah
    Belum ada peringkat
  • PCL Kuba
    PCL Kuba
    Dokumen6 halaman
    PCL Kuba
    Fadilatul Ilmiah
    Belum ada peringkat
  • PCL Kuba
    PCL Kuba
    Dokumen6 halaman
    PCL Kuba
    Fadilatul Ilmiah
    Belum ada peringkat