Anda di halaman 1dari 6

IDEOLOGI KOMUNISME KUBA (Negara yang sampai saat ini menganut ideologi komunis)

KELOMPOK E :
1. Mifta Solikhatin 190110301002
2. Akien Elsa Indrayati 190110301003
3. Yolanda Rizki Amelia 190110301065
4. Vemitha Nur Annisa 190810301025
5. Fadilatul Ilmiah 190810301087

Latar Belakang Kuba

Negara Kuba merupakan salah satu negara yang terletak di Kepulauan Karibia. Di
negara ini pernah terjadi suatu revolusi. Revolusi terjadi sebagai wujud pertentangan terhadap
pemerintahan Batista. Batista memimpin negara Kuba secara diktator dan otoriter. Fidel
Castro merupakan tokoh yang paling terkenal dalam menggulingkan pemerintahan Batista.
Castro bersama –sama dengan kelompoknya melakukan perlawanan secara revolusioner
terhadap pemerintahan Batista.

Pasukan Castro melakukan penyerangan pada pangkalan militer Moncada, di


Santiago, pada tanggal 26 Juli 1953. Serangan yang dilakukan oleh pasukan gerilya Catro ini
menimbulkan semangat revolusi. Bahkan, keberanian rakyat kuba juga mulai muncul untuk
menggulingkan pemerintahan Batista. Namun sayangnya usaha Castro belum berhasil dan dia
dipenjara pada tahun 1955. Selain kelompok revolusioner Castro, selanjutnya muncul
kelompok pejuang Kuba yang lain. Kelompok tersebut, salah satunya the Revolutionary
Directorate. Kelompok pejuang ini dipimpin oleh Jose Antonio Ecchevarria. Namun,
Ecchevarria justru gugur ketika melakukan perlawanan pada Batista.

Kelompok lain yang muncul setelah Ecchevarria yaitu kelompok Second Front.


Kelompok Second Front ini dipimpin oleh Eloy Guierez. Guierez memusatkan
perjuangannya di pegunungan Escambray. Sekalipun banyak tokoh perjuangan yang
bermunculan, justru Castro menjadi sosok yang paling dikenal sebagai tokoh revolusioner
Kuba. Castro bahkan menjadi simbol perlawanan rakyat Kuba. Slogan populer yang
digunakan Castro untuk mendorong semangat rarkat Kuba yaitu “Sejarahlah yang akan
membebaskanku”. Slogan tersebut diambil berdasarkan pembelaan Castro, ketika terjadi
proses peradilan. Peradilan itu diselenggarakan karena perlawanan yang dilakukan Castro.

Setelah diadili dan dipenjara, tepat pada tahun 1955 Castro dibebaskan dan kembali
melanjutkan perjuangannya di Kuba. Castro mulai berusaha untuk menarik dukungan dari
luar negeri, antara lain negara Mexiko dan Amerika Serikat. Usaha yang dilakukan oleh
Castro ini tidak menghasilkan hasil yang sia –sia. Ernesto “Che” Guevera yang berasal dari
Mexico memberikan dukungan terhadap perjuangan Castro. Castro berencana untuk
melakukan penyerangan dengan berangkat dari Mexiko dengan menggunakan kapal.
Kedatangan pasukan Castro ke Kuba justru disambut dengan serangan yang luar biasa dari
pasukan Batista.
Meskipun demikian, pada bulan Maret 1958, pasukan Batista berhasil dikalahkan. Hal
tersebut dilakukan Castro dan Guevera dengan cara menggalang kekuatan oposisi yang lain.
Penyerangan pada pemerintahan Batista tersebut dipimpin oleh Che Guevarra dan Camilo
Cienfuegos. Pasukan dari kedua tokoh tersebut mendapat sebutan tha 26th movement.
Setelah mengalami kekalahan, Batista pergi ke Amerika Serikat pada tangal 1 Januari 1959.
Keluarnya Batista dari negara Kuba merupakan simbol dari kekalahan pemerintahannya dan
keberhasilan dalam revolusi Kuba.

Kepergian Batista menjadikan Castro sebagai seorang pemimpin di Kuba. Castro


menjalankan pemerintahan Kuba dengan berhaluan kamunisme. Namun, hal tersebut justru
menjadi negara Amerika Serikat mengalami kecurian. Karena salah satu negara di wilayah
Amerika Latin telah menjadi poros komunisme. Hal tersebut menjadi ganjalan yang berat
untuk negara Amerika Serikat. Berdirinya negara komunis Kuba telah diwarnai berbagai
ketegangan hubungan antara Kubo dengan Amerika Serikat. Ketegangan kedua negara ini
memuncak, pada saat terjadi peristiwa krisis di Kuba yang dinamakan dengan Cuban Missile
Crisis.

Inteligen Amerika Serikat telah melaporkan adanya aktivitas pembangunan instalasi


nuklir Uni Soviet yang masuk ke dalam daftar rudal balistik jarak menengah. Rudal ini tentu
saja akan sampai ke negara Amerika Serikat. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1962,
selama 13 hari. Langkah yang dilakukan oleh presiden John F. Kennedy yaitu mencegah
usaha tersebut dengan cara melakukan blokade di sekitar perairan di Kuba. Tujuan dari
tindakan tersebut yaitu agar kapal selam Uni Soviet yang diduga membawa peralatan nuklir
tidak dapat masuk ke dalam negara Kuba.

Berakhirnya, krisis Kuba ditandai dengan kesepakatan Nikita Khrushchev dengan J.


F. Kennedy. Negara Amerika Serikat berjanji tidak akan menganeksasi (menguasai wilayah
dengan cara kekerasan) negara Kuba.  Kemudian, negara Uni Soviet akan menarik seluruh
instansi nuklirnya di negara Kuba. Penyelesaian krisis tersebut membuat lega seluruh warga
yang ada di dunia. Hal tersebut disebabkan, jika peperangan tetap berlanjut dalam bentuk
perang fisik, maka akan ada kehancuran dunia yang lebih parah dibandingkan dengan perang
dunia ke II.

Politik Kuba

Pada masa lampau pemerintah Kuba telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran


hak asasi manusia, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, pengadilan yang
tidak adil, dan hukuman mati yang dijatuhkan tanpa proses peradilanm Banyak yang
berpendapat bahwa itu hanyalah beberapa ribu saja dari kematian yang tidak dapat
dibenarkan yang telah terjadi di bawah kepimpinan CAstro. Namun, laporan-laporan lain dari
1959-1987 mengatakan bahwa telah 35.000-141.000 orang dihukum mati. Pembangkang saat
ini mengeluh mengalami pelecehan; yang lainnya mengaku telah disiksa. Pada 2001,
pemerintah Kuba mengadakan "moratorium" terhadap hukuman mati, kecuali untuk para
pelaku pembajakan pesawat dengan bersenjata dua tahun kemudina. Namun, karena Castro,
yang sudah berkuasa selama 47 tahun terakhir, tidak memberikan akses kepada banyak
organisasi kemanusiaan, orang sulit menentukan angka yang pasti. Orang percaya bahwa
kematian yang disebabkan "kecelakaan" yang biasa terjadi atas lawan-lawan Castro, bahkan
mereka yang remaja, terus berlangsung.  Satuan-satuan Militer untuk Menunjang
Produksi (atau UMAP) adalah kamp-kamp kerja yang dibangun pada 1965, menurut Castro,
untuk "orang-orang yang telah melakukan kejahatan terhadap moral revolusioner" untuk
menghapuskan pengaruh-pengaruh kontra-revolusioner dari bagian-bagian tertentu dari
masyarakat.
Kelompok-kelompok seperti Amnesti Internasional dan Human Rights Watch juga
mengkritik apa yang dituduh sebagai sensor, tidak adanya kebebasan pers di Kuba,
kurangnya hak-hak sipil, pelarangan terhadap kelompok-kelompok oposisi politik dan serikat
buruh, dan tidak adanya apa yang mereka sebut sebagai pemilu yang bebas dan demokratis.
Pemerintah hanya mengakui satu serikat buruh, Sentral Buruh Kuba (Central de Trabajadores
de Cuba, CTC). Serikat-serikat buruh independen tidak diberikan status resmi dan anggota-
anggotanya dilecehkan. Keamanan negara yang sangat efektif dengan jaringan informan dan
mata-matanya terus memegang kendali yang efektif. Tak satupun kelompok hak asasi
manusia yang memiliki status legal. Kuba merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia,
dan satu-satunya di belahan bumi barat, yang tidak memberikan akses kepada Komisi Palang
Merah Internasional ke penjara-penjaranya. 
Para pendukung pemerintah Kuba mengatakan bahwa catatan hak-hak asasi manusia,
tingkat kehidupan dan pemeliharaan kesehatan di Kuba sekarang lebih baik daripada di waktu
Fulgencio Batista, dan keadaan ini tentu akan semakin baik apabila tidak ada sanksi AS.
Mereka juga mengatakan bahwa system pemilihan umum di Kuba masa kini lebih demokratis
daripada pada saat Kuba menjadi sebuah negara satelit Amerika Serikat. Lawan-lawannya
mengatakan bahwa banyak ukuran tingkat kehidupan telah merosot sejak revolusi, bahwa
pemeliharaan kesehatan telah bertambah banyak di banyak negara Amerika Latin lainnya,
dan bahwa Kuba adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang belum didemokratiskan
pada masa sesudah Perang Dingin.

Hukum Kuba
Pada masa lampau pemerintah Kuba telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran
hak asasi manusia, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, pengadilan yang
tidak adil, dan hukuman mati yang dijatuhkan tanpa proses peradilanm Banyak yang
berpendapat bahwa itu hanyalah beberapa ribu saja dari kematian yang tidak dapat
dibenarkan yang telah terjadi di bawah kepimpinan CAstro. Namun, laporan-laporan lain dari
1959-1987 mengatakan bahwa telah 35.000-141.000 orang dihukum mati. Pembangkang saat
ini mengeluh mengalami pelecehan; yang lainnya mengaku telah disiksa.
Pada 2001, pemerintah Kuba mengadakan "moratorium" terhadap hukuman mati,
kecuali untuk para pelaku pembajakan pesawat dengan bersenjata dua tahun kemudina.
Namun, karena Castro, yang sudah berkuasa selama 47 tahun terakhir, tidak memberikan
akses kepada banyak organisasi kemanusiaan, orang sulit menentukan angka yang pasti.
Orang percaya bahwa kematian yang disebabkan "kecelakaan" yang biasa terjadi atas lawan-
lawan Castro, bahkan mereka yang remaja, terus berlangsung.  Satuan-satuan Militer untuk
Menunjang Produksi (atau UMAP) adalah kamp-kamp kerja yang dibangun pada 1965,
menurut Castro, untuk "orang-orang yang telah melakukan kejahatan terhadap moral
revolusioner" untuk menghapuskan pengaruh-pengaruh kontra-revolusioner dari bagian-
bagian tertentu dari masyarakat.
Kelompok-kelompok seperti Amnesti Internasional dan Human Rights Watch juga
mengkritik apa yang dituduh sebagai sensor, tidak adanya kebebasan pers di Kuba,
kurangnya hak-hak sipil, pelarangan terhadap kelompok-kelompok oposisi politik dan serikat
buruh, dan tidak adanya apa yang mereka sebut sebagai pemilu yang bebas dan demokratis.
Pemerintah hanya mengakui satu serikat buruh, Sentral Buruh Kuba (Central de Trabajadores
de Cuba, CTC). Serikat-serikat buruh independen tidak diberikan status resmi dan anggota-
anggotanya dilecehkan. Keamanan negara yang sangat efektif dengan jaringan informan dan
mata-matanya terus memegang kendali yang efektif. Tak satupun kelompok hak asasi
manusia yang memiliki status legal. Kuba merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia,
dan satu-satunya di belahan bumi barat, yang tidak memberikan akses kepada Komisi Palang
Merah Internasional ke penjara-penjaranya. 
Para pendukung pemerintah Kuba mengatakan bahwa catatan hak-hak asasi manusia,
tingkat kehidupan dan pemeliharaan kesehatan di Kuba sekarang lebih baik daripada di waktu
Fulgencio Batista, dan keadaan ini tentu akan semakin baik apabila tidak ada sanksi AS.
Mereka juga mengatakan bahwa system pemilihan umum di Kuba masa kini lebih demokratis
daripada pada saat Kuba menjadi sebuah negara satelit Amerika Serikat. Lawan-lawannya
mengatakan bahwa banyak ukuran tingkat kehidupan telah merosot sejak revolusi, bahwa
pemeliharaan kesehatan telah bertambah banyak di banyak negara Amerika Latin lainnya,
dan bahwa Kuba adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang belum didemokratiskan
pada masa sesudah Perang Dingin.

Ekonomi Kuba
Kehidupan ekonomi penduduk Kuba pernah diembargo oleh Negara Amerika Serikat,
pada tahun 1960. Akibatnya, negara Amerika Serikat ikut bertanggung jawab terhadap
kekurangan bahan baku dan sumber daya yang digunakan untuk kegiatan industri. Kemudian,
pada tahun 1989 terjadi perubahan di negara –negara sosialis yang mengakibatkan buruknya
bahan dasar. Hal tersebut mengarahkan pada kehidupan ekonomi yang penuh dengan
ketidakcukupan. Bahkan, juga menimbulkan kekerasan dalam keluarga.

Perubahan sistem ekonomi sosialis ini semenjak Fidel Castro mengambil alih
pemerintahan dari Batista. Bahkan, termasuk dari adanya indoktrinisasi kurikulum di sekolah
– sekolah negara Kuba yang dapat menjadikan negara Kuba menjadi negara idiologi timur di
Amerika Latin. Langkah pertama yang diambil Castro untuk menyelamatkan kehidupan
ekonomi penduduk Kuba, yaitu

 Melakukan pemotongan bunga bank sebesar 50 %.


 Melakukan penyitaan tanah pertanian Kuba sebesar 13 %
 Penyitaan tanah dilakukan untuk kemudian di bagi menjadi koperasi –koperasi
pertanian. Hal tersebut menunjukkan terdapat kegiatan koperasi pada sektor pertanian di
negara Kuba.
Kontribusi ekonomi penduduk di negara Kuba diperoleh dari bisnis privat, ekspor
gula, kopi, nikel, dan tembakau. Negara Kuba juga sebagai penghasil gula terbesar di dunia,
setelah Brasil. Negara Kuba juga disebut sebagai kaleng gula dunia. Sektor pertanian yang
utama di negara Kuba yaitu penanaman tebu. Bahkan, tanaman tebu menjadi tanah garapan
seluruh negeri, sebanyak 55 %. Keunggulan unik dari banyaknya produk gula yang terbesar
di dunia ini justri dijadikan sebagai salah satu sektor pariwisata yang menarik di negara
Kuba.

Adapun permasalahan – permasalahan lain yang terjadi dalam kegiatan ekonomi penduduk
Kuba, yaitu sebagai berikut.

 Di negara Kuba memiliki tingkat pengangguran yang sangat tinggi


 Tingkat kriminalitas di negara Kuba juga tertinggi
 Terdapat kesenjangan dalam pendistribusian pendapatan pada penduduk negara Kuba.
 Laju pertumbuhan ekonomi di negara Kuba dapat dikatakan sangat lambat yaitu
sekitar 1 %.

Agama Kuba
Setelah revolusi 1959, hubungan negara Kuba dengan agama agak tegang. Fidel
Castro beberapa kali melontarkan kritik terhadap praktik beragama yang terlalu dekat dengan
penindas dan kaum kaya. Sebaliknya, kaum agawan mengutuk komunisme sebagai atheis.

Tahun 1975, partai Komunis Kuba secara terbuka menyatakan Kuba sebagai negara
atheis. Namun, tiga tahun kemudian, Kuba mengakui kemerdekaan beragama dan
berkeyakinan. Pemeluk Katolik, yang mewakili 60 persen populasi, bebas untuk beribadah.
Tahun 1986, Partai Komunis mengakui Teologi Pembebasan atas komitmennya terhadap
rakyat miskin. Sejak itu, beberapa misi keagamaan juga mulai berdatangan di Kuba.

Di tahun 1990-an, kemerdekaan beragama di Kuba makin maju. Agama-agama


tradisional, seperti agama leluhur keturunan Afrika, juga diberi tempat untuk hidup. Di sisi
lain, atheisme juga bebas dipropagandakan. Di tahun itu juga Fidel Castro bertemu dengan
kelompok Katolik dan Protestan.

Di tahun 1992, Kuba mengamandemen Konstitusinya, yang mengubah haluan


dari atheisme menjadi sekuler. Sejak itulah agama tumbuh bermekaran di Kuba. Tidak hanya
Katolik dan Protestan, tetapi Yahudi, Islam dan agama-agama leluhur. Agama yang dianut
oleh sebagian besar penduduk negara Kuba yaitu Katolik Roma. 

Pendidikan dan Kesehatan Kuba


Konstitusi Kuba menyatakan bahwa, "Partai Komunis Kuba adalah kekuatan
pembimbing utama masyarakat dan negara". Para anggota Partai Komunis Kuba dipilih partai
dalam proses yang ketat yang mencakup wawancara dengan rekan kerja dan para tetangga.
Mereka yang terpilih dianggap sebagai warga negara teladan karena dipandang sebagai
pendukung kuat revolusi. Partai juga membuat rekomendasi mengenai pembangunan masa
depan revolusi, dan mengkritik kecenderungan-kecenderungan yang dianggap kontra-
revolusioner. Partai ini mempunyai pengaruh yang relatif luas di Kuba, tetapi otoritasnya
lebih bersifat moral, bukan legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik
yang legal; partai lain tidak diizinkan berdiri.
Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia, dan rakyat berusia 16 tahun ke
atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan memilih kandidat untuk dewan perwakilan
munisipal. Kandidat-kandidat untuk Dewan Nasional dicalonkan oleh dewan munisipal dan
dipilih dengan ya/tidak. Bila calon tidak mendapatkan lebih dari 51% suara, pemilu akan
diulang. Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan Dewan Nasional Kekuasaan
Rakyat. Namun, kecuali untuk dua sesi dalam setahun, kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh
31 orang anggota dari Dewan Negara yang dipilih oleh Majelis Nasional dari anggota-
anggotanya.
Kekuasaan eksekutif resminya berada pada Dewan Menteri, sebuah kabinet besar
yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-kepala departemen nasional, dan orang-
orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif yang lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang
lebih penting dari Dewan Menteri, mengawasi urusan-urusan biasa.
Sejak 1959 Fidel Castro telah menjadi kepala negara Kuba, pertama-tama sebagai perdana
menteri dan, setelah dihapuskannya jabatan itu dengan disahkannya Konstitusi 1976, sebagai
Presiden Dewan Negara, yang juga berfungsi sebagai kepala negara. Ia pun menjabat sebagai
Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak 1976, anggota Majelis Nasional dari
munisipalitas Santiago de Cuba. (Konstitusi 1976 dan revisinya pada 1992 menyatakan
bahwa Presiden Dewan Negara adalah anggota Majelis Nasional).

Sosial Budaya Kuba


Budaya Kuba adalah campuran kompleks dari berbagai faktor dan pengaruh yang
berbeda, serikali bertentangan. Orang- orang Kuba dan kebiasaan mereka didasarkan pada
pengaruh Eropa , Afrika , dan Amerindian. Ameridian adalah Masyarakat adat
Amerika adalah masyarakat pra-Kolombia di Amerika Utara, Tengah dan Selatan dan
keturunan mereka. Bahasa resmi Kuba adalah bahasa Spanyol meski banyak orang Kuba
memakai bahasa Inggris.

Angka kepadatan penduduk negara Kuba yaitu 102 jiwa/ km2. Banyaknya orang yang
tinggi di ibu kota Kuba yaitu di Havana, berjumlah dua juta orang. Berdasarkan survey tahun
2012, penduduk kulit putih yang mendiami negara Kuba berjumlah 64,1 %, penduduk yang
berkulit hitam sebanyak 9,3 %, dan penduduk yang campuran atau mestizo sebanyak 26,6 %.
Sayangnya, kehadiran perempuan di tengah masyarakat Kuba masih dipandang rendah.
Perempuan masih belum dapat pengakuan dalam posisi kunci dalam kegiatan perekonomian,
politik, dan agama. Pola hidup masyarakat Kuba dan perilaku masih menunjukkan patriarkal.

Anda mungkin juga menyukai