Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Benturan etik, bentural moral, hukum menjadi dilema apabila berbenturan dengan
peradaban, ada benturan nilai, dan ada benturan norma dalam pengertiannya, dan tidak jarang
ada benturan keyakinan pada individu masing-masing atau sekelompok orang. Peristilahan
awam menyebutnya sebagai benturan budaya. Budaya dalam ikhwal kesisteman, dengan
subsistemnya yang mencakup pengetahuan, organisasi social, sistem ekonomi, system
teknologi, kesenian, system bahasa, dan sitem religi.
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki di dalam kesisteman tersebut sangat luas pengertiannya,
yang sangat memahami akan budaya dari individu maupun berkelompok
Dimana dibagian jaman sekarang praktik budaya dalam social banyak melanggar norma-
norma dalam social budaya dalam hukum kehidupan.
B.     Rumusan Masalah
a)      Apa yang dimaksud dengan Norma ?
b)      Apa yang dimaksud dengan Praktik Budaya ?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Norma
2.      Untuk mengetahui pengertian Praktik Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Norma
Norma berasal dari bahasa latin, yakni norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu
alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sini kita dapat mengartikan norma
sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk
menagtur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai
kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Jadi secara terminology kita dapat mengambil
kesimpulan menjadi dua macam. Pertama, Norma menunjuk suatu teknik. Kedua, Makna
tersebut lebih bersifat normative. Norma yang kita perlukan adalah norma yang brsifat
praktis, norma yang dapat diterapkan pada perbuatan konkret.
Dengan tidak adanya norma, kehidupan manusia akan menjadi brutal. Pernyataan tersebut
dilatar belakangi oleh keinginann manusia yang tidak ingin tingkah laku manusia bersifat
senonoh. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat praktis. Memang
secara bahasa norma agak bersifat normative tetapi itu tidak menutup kemungkinan
pelaksanaannya bersifat praktis. Adapun  Norma dalam kehidupan, yakni :
1.      Norma Agama :
a.       Berasal dari Tuhan Yang Maha Esa
b.      Tercantum dalam kitab suci setiap agama
c.       Pelanggaran terhadap norma agama merupakan dosa
d.      Agar setiap orang beriman dan bertakwa terhadap Tuhannya
e.       Agar tercipta masyarakat yang agamis, tertib, tentram, rukun,    damai dan sejahtera.
2.      Norma Masyarakat/sosial :
a.       Bersumber dari masyarakat sendiri
b.      Pelanggaran atas norma sosial berakibat pengucilan dari masyarakat
c.       Tujuan norma sosial supaya tercipta masyarakat yang saling menghormati dan saling
menghargai
3.      Norma Kesusilaan :
a.       Berasal dari setiap manusia
b.      Pelanggaran dari norma ini berakibat penyesalan
c.       Dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya setiap individu   berusaha agar setiap sikap, ucapan
dan perilakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai atau norma agama, kesopanan dan hukum.
4.      Norma Hukum :
a.       Berasal dari Negara
b.      Pelanggran atas norma ini berakibat hukuman sesuai  dengan peraturan
c.       Pelanggaran norma hukum dalam masyarakat akan memicu berbagai kerusuhan dan
perbuatan amoral yang tidak bertanggung jawab.
B.     Pengertian Praktik Budaya
Praktik budaya menurut pengertiannya secara umum adalah norma-norma dalam
kebudayaan yang harus dihormati oleh seorang individu maupun berkelompok, dimana salah
satu ketika seseorang melanggarnya maka ia akan menerima sanksi baik itu secara halus
maupun secara kasar, contohnya seperti di kucilkan, bahkan tak di anggap dari kelompok
budaya tersebut yang dapat membuat orang tersebut di keluarkan dari budaya tersebut dan di
keluarkan dari komunitas budaya itu.
Dimana sebagian dari orang sekelompok masyarakat banyak melangar dari norma aturan
dalam kehidupan, antara lain pergaulan bebas, praktik budaya yang kurang bermutu dimana
sebagian orang banyak yang melakukan penyimpangan seperti saling menyukai sesama jenis
dalam norma-norma kehidupannya yang dalam kenyataan dan kaidahnya melanggar norma
dan hukum agama.
C.    Norma dan Praktik Budaya dalam Kehidupan Seksualitas
Norma-norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dimana seseorang
mengalami gangguan dan keterkaitan terhadap suatu kelainan akibat trauma, sehingga
banyaknya jumlah seseorang meningkatkatkan kehidupan seksual yang kurang di hormati di
kalangan masyarakat,baik itu melalui pergaulan bebas di kalangan remaja, homoseksualitas,
dan bahkan kelainan kelainan seksualitas lainnya yang banyak di langgar oleh sebagian
orang.
Secara norma dan praktik kebudayaannya homoseksualitas adalah rasa
ketertarikan romantisatau seksual dalam perilaku antara individu berjenis
kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas yang mengacu
pada pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau
ketertarikan romantis secara eksklusif orang dari jenis kelamin yang sama, diaman
homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial
berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang
berbagi itu.

Fungsi Norma dalam Masyarakat


Beberapa fungsi norma dalam kehidupan:

1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan di dalam masyarakat.
3. Menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan anggotanya.
4. Menciptakan keselarasan hubungan setiap anggotanya.
5. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
6. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang
melanggar norma.
7. Menjadi petunjuk bagaimana
8. Menciptakan suasana yang tertib dan tenteram untuk setiap anggota.

Contoh-contoh norma susila:

 Jangan mencuri barang milik orang lain.


 Jangan membunuh sesama manusia.
 Hormatilah sesamamu.
 Bersikaplah jujur.

Contoh-contoh norma hukum:

 Pasal 362 KUHP: barang siapa mengambil suatu barang yang


seluruhnya atau sebagian milik orang lain dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum akan diancam karena tindak
pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
denda paling banyak enam puluh rupiah.
 Pasal 40 ayat (1) UU No 15 Th 2002: setiap orang yang melaporkan
terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi
perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman
yang membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya, termasuk
keluarganya.

CONTOH NORMA AGAMA:

 Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan, berdoa sebelum makan, sebelum tidur,


sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dll.
 Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.
 Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

CONTOH NORMA SOSIAL:

 Memberikan HADIAH maupun penghargaan seperti hadiah untuk


mereka yang bisa berprestasi serta membanggakan.
 Larangan tentang menikahi kerabat dekat ataupun kerabat yang
masih satu darah karena dianggap tak lazim.
 Pelanggaran atau adanya suatu peraturan saat melakukan upacara-
upacara adat atau tradisional.
DAFTAR PUSTAKA

http://putriiandynii.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isbd-norma-dan-praktik-budaya.html
https://www.yuksinau.id/macam-macam-norma/
https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_agama
https://rumusrumus.com/contoh-norma-sosial/

Anda mungkin juga menyukai