PENDAHULUAN kesadaran akan ADB pada bayi yang diberi
ASI harus menjadi perhatian.
Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien tersering di Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun seluruh dunia terutama di negara sedang 2013 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga berkembang termasuk Indonesia. Penyakit (SKRT) tahun 2012 menunjukkan bahwa ini disebabkan oleh kurangnya zat besi prevalensi anemia pada balita dan ibu hamil dalam tubuh penderita. Bayi yang berusia menurun. Pada tahun 2012, prevalensi antara 6 dan 24 bulan, anak usia sekolah, anemia pada balita dan ibu hamil sebesar dan ibu hamil adalah kelompok yang 40,5% dan 50,5%, sedangkan pada tahun berisiko tinggi mengalami kekurangan zat 2013 prevalensi anemia pada balita dan ibu besi. Konsekuensi ADB pada anak kecil hamil berjumlah 28,1 %, dan 37,1 persen. meliputi kelainan fungsi kekebalan tubuh, Walaupun demikian, hanya sedikit peningkatan risiko infeksi, pertumbuhan penelitian mengenai prevalensi anemia dan yang buruk, dan gangguan neurokognitif. ADB pada bayi di Indonesia khususnya Oleh karena itu, adanya pencegahan dan Kabupaten Jember. pengobatan dini ADB sangat diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis secara Adapun strategi untuk pencegahan ADB retrospektif melakukan penelusuran pada bayi antara lain pemberian ASI dokumen terdahulu, yaitu rekam medis eksklusif untuk usia 4-6 bulan, penggunaan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit susu formula yang diperkaya zat besi pada dr. Soebandi Jember. Tujuan penelitian ini bayi yang tidak diberi ASI, konsumsi adalah (1) untuk membandingkan kejadian makanan pelengkap yang kaya zat besi ADB antara bayi yang diberi ASI dan yang setelah 6 bulan, dan skrining anemia pada diberikan susu formula dan (2) untuk bayi berisiko tinggi. Pada studi sebelumnya mengidentifikasi faktor risiko ADB pada tentang status zat besi pada bayi bayi ini. menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih banyak memiliki anemia dan ADB, daripada bayi yang diberi susu formula. Karena banyaknya manfaat ASI, promosi menyusui adalah kebijakan kesehatan masyarakat di seluruh dunia sehingga