Dalam banyak
hal keberhasilan atau kegagalan perubahan organisasi mencapai tujuan yang diharapkan
biasanya tidak bisa dipisahkan dari kualitas pimpinan dan sangat tergantung pada
kemampuan sang pemimpin memainkan perannya. Schein (1992) dan Kouzes & Posner
(1987) menyatakan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam menghadapi tantangan yang
muncul. Hal ini menjadikan pemimpin memegang peranan kunci dalam memformulasikan
dan mengimplementasikan strategi perubahan organisasi.
Katz dan Khan mengajukan empat alasan mengapa kepemimpinan diperlukan meskipun
organisasi telah tertata dengan baik.
2. Organisasi tidak hidup dalam ruang isolasi yang terbebas dari pengaruh lingkungan luar.
Kehadiran seorang pemimpin diperlukan untuk mengidentifikasi strategi baru dan cara-cara
yang mungkin dapat dijalankan untuk menyikapi perubahan tersebut.
3. Lingkungan internal organisasi yang semakin tumbuh dan dinamik tak jarang membuat
arah organisasi menjadi melenceng karena masing-masing unit organisasi berbeda dalam
menginterpretasikan dinamika tersebut sehingga menimbulkan konflik di antara mereka.
Peran pemimpin dibutuhkan untuk melakukan koordinasi dan menyelesaikan konflik.
Dari alasan kepemimpinan tersebut dapat dikatakan bahwa pemimpin adalah seorang sosok
penting dalam organisasi yang mampu mengatasi perubahan dan mengubah arah
perkembangan organisasi sesuai tujuannya.
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berperan aktif
dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai penentu arah, agen
perubahan, juru bicara maupun pelatih untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja
bagi pegawai/pengikut pada sebuah organisasi. Peran tersebut mempunyai pengaruh jika
para pimpinan memiliki kemampuan menerapkan gaya kepemimpinan untuk menggerakkan
pengikut kearah pencapaian visi organisasi. Memadukan gaya kepemimpinan dengan
karakteristik pengikut, maka akan organisasi menuju pada kesuksesan.