Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agus Pamungkas

Nim :01824001

Tkt/Smt : 2/4

Kasus 1

Seorang perempuan berumur 23 tahun G1P0A0 di ruang bersalin melahirkan secara spontan,
placenta telah lahir lengkap, rahim teraba lembek dan tidak ada kontraksi, perdarahan 300 cc.
Telah dilakukan pengukuran tekanan darah.

Pertanyaan :

1. Tambahkan data untuk pengkajian pada ibu post partum normal

2. Jelaskan APGAR Score bayi baru lahir?

3. Diagnose keperawatan yang muncul pada kasus tersebut adalah?

Jawaban :

1. Identitas , keluhan utama , riwayat penyakit , pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang ,


riwayat persalinan sekarang , riwayat pengkajian psikologis
2. Apgar Score adalah penilaian sederhana yang dilakukan dokter untuk memastikan
kondisi kesehatan bayi secara menyeluruh setelah lahir, Penilaian ini membantu dokter
untuk menentukan apakah bayi dalam kondisi baik atau justru membutuhkan pertolongan
medis, ika bayi Anda mendapatkan skor rendah setelah dilakukan penilaian, artinya bayi
Anda membutuhkan perawatan khusus. Sedangkan jika bayi Anda mendapatkan skor
tinggi, artinya bayi Anda dalam kondisi baik sehingga tidak memerlukan perawatan
medis tertentu. Simak penjelasan lengkap tentang Apgar Score di bawah ini.
a. Activity (aktivitas otot)
b. Pulse (denyut jantung )
c. Appearance (warna kulit)
d. Grimace (reflek gerak)
e. Respiration (pernapasan)
3. Diagnose keperawatan
a. Nyeri b.d agen injury fisik
b. Resiko infeksi b.d trauma jaringan
c. Kurang pengatahuan b.d kurangnya informasi
d. Intoleransi aktivitas b.d hambatan mobilitas fisik

Kasus 2

Seorang perempuan berumur 25 tahun dirawat di ruang kebidanan, P2A0, post partum Seksio

Sesaria hari ke 2. Pasien tidak mau turun dari tempat tidur karena luka operasi terasa sakit

terutama bila bergerak.

Pertanyaan :

1. Tambahkan data untuk pengkajian pada ibu post partum SC

2. Diagnose keperawatan yang muncul pada kasus tersebut adalah?

3. Jelaskan Dischat planning yang dapat diberikan kepada ibu post SC adalah ?

Jawaban :

1. Identitas klien dan penanggung jawab, keluhan utama,Riwayat kehamilan, persalinan,


dan nifas sebelumnya bagi klien multipara, Data riwayat penyakit (sekarang, dahulu,
kesehatan keluarga),Kedaan klien (sirkulasi, integritas ego, makanan dan cairan,
neurosensori, nyeri/ ketidak nyamanan, pernafasan, keamanan, baluttan abdomen,
seksualitas)
2. Diagnose keperawatan :
a. Nyeri akut b/d pelepasan mediator nyeri (histamin, prostaglandin) akibat trauma
jaringan dalam pembedahan.
b. Intoleransi aktivitas b/d tindakan anaestesi, kelemahan, penurunan sirkulasi.
c. Gangguan integritas kulit b/d tindakan pembedahan.
d. Ansietas b/d kurangnya informasi tentang prosedur pembedahan, penyembuhan
dan perawatan post operasi.Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik
akibattindakan anestesi dan pembedahan.
3. Pemberian cairan, diet, mobilisasi, kateterisasi, pemberian obat-obatan, perawatan luka,
perawatan rutin, perawatan payudara
Kasus 3
Menurut anda penataksanaan yang harus diberikan kepada pasien dengan plasenta previa
dan solusio plasenta ? apakah tindakan satu satu nya hanya melalui operasi SC (Jelaskan
alasan anda)
Jawaban :
Iyaa, jika tidak ada pendarahan maka pasien hanya memerlukan bedress atau tirah baring.
Jika ada pendarahan berat maka pasien mungkin saja pasien memerlukan transfusi darah
dan obat untuk mencegah bayi lahir sebelum waktunya, jika ada pendarahan yang tidak
terkontrol maka satu-satunya pilihan untuk menanganinya adalah dengan operasi Caesar.
Karena jika tidak di lakukan tindakan Caesar akan sangat berisiko terhadap ibu dan bayi
yang dikandungnya.

Anda mungkin juga menyukai