Anda di halaman 1dari 2

2.

3 SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA DAN AMERIKA


Hotel berasal dari kata Hostel yang diambil dari bahasa Perancis Kuno. Bangunan
publik mulai dikenal kira-kira pada akhir abad ke-17. Pengetian terdahlu hotel dikatakan
sebagai tempat penampungan untuk para pendatang atau disebut juga sebagai bangunan
penyedia pondokan dan makanan untuk umum.
Eropa dan Amerika merupakan pelopor lahirnya hotel-hotel modern yakni pada abad
ke-18. Misalnya Hotel Covent Garden yang dirikan tahun 1774, selain memiliki fasilitas
lengkap dan jumlah kamar yang banyak, hotel ini juga berdampingan langsung dengan
bioskop dekat Westminsfer di London. Ada pula City Hotel di New York dengan kapasitas
170 kamar yang didirikan pada 1794.
Industri perhotelan berkembang pesat pada abad ke-19. Hotel-hotel modern mulai
didirikan di banyak kota besar, semacam London, Paris, New York, Boston, San Fransisco,
dan lainnya. Para pengelola hotel-hotel ini tidak hanya menawarkan paket pelayanan tempat
tinggal sementara, tetapi juga mulai menyediakan tempat pertemuan dan konferensi beserta
perangkat teknologi terbaru, semacam telepon dan televisi.
Bahkan, pada akhir abad ke-19, muncul hotel-hotel dengan label khusus, misalkan hotel
untuk business travellers seperti Ellsworth Milton Statler Hotel di New York yang didirikan
pada tahun 1880. Hotel ini pun merupakan chain hotel alias jaringan hotel pertama di dunia.
Hotel mewah pun mulai bermunculan yaitu seperti Hotel Waldorf-Astoria (didirikan tahun
1896) di New York dan The Brown Palace di Denver, Colorado. Keduanya termasuk hotel
dengan tingkat kunjungan tertinggi di Amerika masa itu.
Pada abad ke-20, khususnya setelah berakhirnya Perang Dunia I, jumlah hotel semakin
meningkat seiring perkembangan alat-alat transportasi massal dan berkembangnya bisnis
travel. Hotel-hotel baru ini banyak didirikan di sekitar pusat-pusat bisnis.
Hal lain yang turut mempengaruhi adalah berkembangnya dunia pariwisata yang
kemudian melahirkan hotel-hotel resort yang menawarkan paket penginapan sekaligus
akomodasi. Pada masa ini, sejak tahun 1920-an, sekolah-sekolah perhotelan pun mulai
bermunculan di banyak tempat. Pada masa berlangsungnya Perang Dunia ke-2, dan masa-
masa sesudahnya, bisnis perhotelan berkembang pesat. Akan tetapi, pada masa itu hampir
tidak ada hotel baru yang dibangun.
Dalam perkembangan selanjutnya, industri hotel-hotel besar di Amerika mulai
melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan menggunakan sistem franchise. Lahirlah jaringan
hotel-hotel besar di bawah sebuah korporasi besar, semisal Hilton, Hyatt, JW Marriots, dan
sebagainya.
3. Faktor-faktor yang Menetukan Penggolongan Usaha Perhotelan
Standar usaha hotel merupakan rumusan kualifikasi atau penggolongan usaha
hotel yang mencakup:
a. Aspek produk,
b. Aspek pelayanan,
c. Aspek pengelolaan hotel.
Penilaian standart usaha hotel digunakan untuk melakukan penggolongan kelas
hotel bintang dan non bintang berdasarkan persyaratan dasar, kriteria mutlak dan kriteria
tidak mutlak.

No Dasar Pengelompokan Tipe atau Kategori


1 Kelas atau Tingkatan Hotel Bintang satu (*)
Hotel Bintang dua (**)
Hotel Bintang tiga (***)
Hotel Bintang empat (****)
Hotel Bintang lima (*****)
2 Lamanya Tamu Menginap Transient Hotel
Residiential Hotel
Resort Hotel
3 Lokasi Hotel Resort Hotel
City Hotel
4 Jaringan Pemasarannya International Hotel Chains
National Hotel Chains
Independen Hotel
5 Tipe Harga Kamar (Plan) European Plan (EP)
Amerika Plan (AP)
Continental Plan (CP)
6 Kepemilikan Dan Manajemennya Propretary Ownership
Franchise
Manageent Contract
7 Jumlah Tempat Tidur Singel Room
Twin Room
Double Room
Triple Room
8 Menurut Harga dan Fasilitas Standard Room
Superior Room
Moderate Room
Suite Room
Penthouse
Junior Suite Room
President Suite Room
9 Segi Status (Pihak Pengelola) Hotel Owner
Hotel Operator
Hotel Franchisor

Anda mungkin juga menyukai