Anda di halaman 1dari 5

FORMAT BAB 3

PENELITIAN KUALITATIF

Mata Kuliah : Seminar Proposal Penelitian Dosen : Mei Rina Hadi, M.Pd

1. Nama
Anisa Nur Afdhila
2. Judul Penelitian
Analisis kecerdasan visual-spasial dalam menyelesaikan masalah kontekstual matematika
materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP Negeri 2 Tulungagung
3. Metode Penelitian
A. Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana siswa dalam menyelesaikan masalah
kontekstual matematika ditinjau dari kecerdasan visual-spasialnya. Langkah pertama
penelitian ini yaitu membuat instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan instrumen pendukung berupa tes
pemecahan masalah matematika, pedoman wawancara, dan tes kecerdasan visual-
spasial.
B. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini mutlak diperlukan. Peneliti merupakan
instrument utama dalam penelitian kualitatif. Kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data,
analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.
Peranan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen, observer, dan
sekaligus pengumpul data. Sebagaimana yang dikatakan Guba dan Lincoln bahwa
dalam penelitian kualitatif mempunyai salah satu ciri bahwa manusia sebagai
instrumen penelitian. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data,
dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam hal instrumen penelitian
kualitatif Nasution menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif menjadikan
manusia sebagai instrumen penelitian karena dalam penelitian kualitatif segala
sesuatunya belum pasti. Seperti masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian,
hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu segala
sesuatunya masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian dan menjadikan peneliti
sebagai instrumen penelitian. Hanya manusia sebagai instrumen pulalah yang
dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila
terjadi hal yang demikian ia pasti dapat menyadarinya serta dapat mengatasinya.
Oleh karena itu, peneliti bekerja sama dengan pihak sekolah mulai dari kepala
sekolah, guru, dan siswa untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Peneliti
selaku instrumen utama masuk ke lokasi penelitian agar dapat berhubungan
langsung dengan informan guna untuk mengumpulkan data, dapat memahami
secara alami kenyataan yang ada di lokasi penelitian. Peneliti berusaha
melakukan interaksi dengan informan, peneliti secara wajar menyikapi segala
perubahan yang terjadi di lapangan, berusaha menyesuaikan diri dengan situasi.
Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru matematika SMPN 2
Tulungagung membahas tentang pengalaman mengajar matematika khusunya materi
bangun ruang serta segala hal yang berkaitan dengan pokok bahasan dan hambatan-
hambatannya
C. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana akan dilakukan penelitian. Penelitian ini
dilakukan di SMPN 2 Tulungagung. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Penelitian terkait dengan kecerdasan visual spasial sangat dibutuhkan di sekolah
tersebut untuk mengetahui kecerdasan visual spasial pada tingkat kemampuan
matematika siswa yang berbeda dalam menyelesaikan soal matematika.
2. Belum pernah dilakukan penelitian terkait kecerdasan visual spasial di sekolah
tersebut.
D. Sumber data
Sumber data dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Menurut lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMPN
2 Tulungagung. Dari sumber data tersebut akan diambil infomasi-informasi terkait
dengan penelitian. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari
hasil observasi dan dokumentasi atau arsip-arsip yang diperoleh dari pihak sekolah
guna melengkapi data terkait lokasi penelitian.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-A yang terdiri dari 2 orang siswa dengan
kecerdasan visual spasial tinggi, 2 orang siswa dengan kecerdasan visual spasial
sedang, dan 2 orang siswa dengan kecerdasan visual spasial rendah yang sebelumnya
dijaring dengan tes kecerdasan visual spasial pada 35 orang siswa.
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkap yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dala berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara, bias dilihat dari segi setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain,
Untuk mendapatkan data yang valid dan reliable, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tenik pengumpulan data sebagai berikut :
Data dikumpulkan dengan memberikan tes pemecahan masalah kepada setiap subjek
kemudian hasil pekerjaan dari setiap subjek diverifikasi oleh peneliti melalui teknik
wawancara.
1. Tes
Tes atau soal pada penelitian ini diberikan kepada isswa kelas VIII-A SMPN 2
Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah tes soal yang
diberikan yaitu 2 nomor dengan kategori sudah sesuai dengan indicator
kecerdasan visual spasial dan kompentensi dasar materi bangun ruang. Jenis tes
yang diberikan adalah tes tulis berbentuk uraian yang berkaitan dengan
penyelesaian soal matematika materi bangun ruang. Selanjutnya pekerjaan siswa
tersebut dikoreksi dan dianalisis guna untuk mengetahui kecerdasan visual spasial
siswa serta membantu peneliti dalam menentukan subyek yang akan
diwawancara.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang memberikan jawaban tas pertanyaan itu. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.
Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan dalam menginterpretasikan siatuasi dan fenomena yang terjadi
di mana hal ini tidak bias ditemukan melalui observasi. Wawancara dalam
penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas VIII-A yang telah mengikuti tes dan
terpilih untuk diwawancarai yaitu 2 siswa dengan kecerdasan visual spasial tinggi,
2 siswa dengan kecerdasan visual spasial sedang, dan 2 siswa dengan kecerdasan
visual spasial rendah. Dalam wawancara ini, peneliti ingin melihat kembali
kecerdasan visual spasial siswa ketika mengungkapkan pernyataan terkait jawaban
mereka pada saat tes tulis.
3. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Teknik observasi merupakan
metode yang cara pengumpulan datanya dengan cara pengamatan langsung, yaitu
individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatannya dalam situasi yang dialami.
Pelaksanaan observasi pada penelitian ini dilakukan ketika diawal sebelum
melaksanakan penelitian kepada kepala skeolah, pihak-pihak sekolah yang terkait
seperti waka kurikulum, guru, siswa dan keadaan lingkungan sekolah. Hal ini
bertujuan untuk menambah data dan informasi di dalam penelitian. Observasi
dilakukan untuk mengetahui kondisi sekolah, kondisi siswa yang akan diteliti, dan
kondisi siswa pada saat diteliti. Kondisi-kondisi ini nantinya akan di deskripsikan
peneliti dan dikaitkan dengan data lain yang diperoleh peneliti.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumentasi yang
digunakan peneliti adalah lembar nilai matematika siswa pada semester ganjil.
F. Teknik analisis data
Data dianalisis dengan menggunakan analisis isi kualitatif (qualitative content analysis)
dengan pendekatan deduktif. Analisis penelitian dilakukan dengan cara mengoreksi
jawaban siswa pada kedua tipe tes selanjutnya pengkajian tentang hubungan antara
hasil tes tulis dengan pernyataan wawancara untuk menarik kesimpulan karakteristik
kemampuan visual spasial siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual.
G. Pengecekan keabsahan data
Pada penelitian kualitatif, pemeriksaan keabsahan data salah satunya bias dilakukan
dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dalam penelitian ini adalah
triangulasi waktu, yaitu dengan mengecek data hasil wawancara pertama dengan hasil
wawancara kedua untuk setiap subjek penelitian.
H. Tahap-tahap penelitian
1. Tahap persiapan (preparation phase)
Dimulai dengan pengumpulan data kemudian memilih unit analisis. Unit analisis
mengacu pada berbagai macam objek studi misalnya orang, program, sebuah
organisasi dan lainnya. Penulis lain telah menganggap unit analisis seperti
wawancara atau buku harian di dalam kesatuan mereka. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah siswa beserta dengan keseluruhan hasil tes dan transkip
wawancara, langkah selanjutnya yaitu menyusun transkip hasil wawancara dan
berusaha untuk memahami data secara keseluruhan.
2. Tahap pengorganisasian (Organising phase)
a) Mengembangkn matriks analisis (Developing analysis matrice) dengan
menentukan unit makna yaitu konstelasi kata-kata atau pernyataan yang
terkait dengan makna sentral yang sama dan unit makna kondensasi yaitu
mengacu pada proses memperpendek sambil tetap mempertahankan inti
b) Mengumpulkan data berdasarkan content
c) Menentukan kategori dimana dalam penelitian ini, kategori merujuk pada
komponen/ indicator dari masing-masing tahapan pada kreativitas siswa dari
segi proses dalam pemecahan masalah matematika dan dianggap sama dengan
sub tema.
d) Proses abstraksi
3. Tahap pemaparan data yaitu dengan memaparkan dan membahas data
4. Tahap penaksiran data yaitu proses menaksirkan data dengan menganalisis data
yang telah dipaparkan sebelumnya pada tahap pemaparan data. Hasil analisis ini
menghasilkan sebuah profil.
4. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan dalam memahami isi yang terkandung dalam proposal penelitian ini,
maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
Pada bagian awal terdiri dari : Halaman Judul, Pernyataan Keaslian, Pengesahan, Nota
Dinas Pembimbing, Halaman Persembahan, Halaman Motto, Abstrak, Kata Pengantar,
Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Gambar.
BAB I Pendahuluan, terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Definisi Operasional, Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka
BAB II berisi Landasan Teori, Kerangka Berpikir, dan Penelitian Terdahulu
BAB III Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian,
Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Pengecekan Keabsahan
Data dan Tahap-tahap Penelitian) dan Sistematika Pembahasan.
BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian, yang meliputi: Pembahasan tentang hasil penelitian
yang terdiri dari dan Analisis Data.
BAB V Penutup, yang meliputi : Kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Pada bagian akhir berisi Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup

Anda mungkin juga menyukai