Anda di halaman 1dari 1

MID TEST

Mata Kuliah : Ilmu Perundang-Undangan


Hari/Tgl : Sabtu,18 April 2020

Nama : Muh. Yusuf Mardin


NIM : 2170930981977
Kelas : VI.B

Contoh kasus :
Pembuatan polisi tidur yang tidak sesuai, berupa pembuatan polisi tidur tanpa izin,
tanpa adanya tanda-tanda atau rambu, sehingga membahayakan pengendara yang melintasi
polisi tidur/speed dump.

Penyelesaian :
Berbicara tentang polisi tidur, ternyata untuk membuatnya tidak boleh sembarangan.
Semua itu diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.3 Tahun 1994 tentang
Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan.
Pasal 4 di dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa polisi tidur hanya dapat
dibangun di lingkungan permukiman, jalan lokal kelas IIIC, dan yang sedang dilakukan
pekerjaan konstruksi.
Pasal 5 berisi, harus punya tanda garis serong berupa cat warna putih supaya dapat
terlihat oleh pengendara.
Pasal 6 berisi, harus serupa trapesium dengan tinggi maksimal 12 cm, sisi miring dan
kelandaian 15 persen, dan lebar datar atas maksimal 15 cm.
Namun, banyak yang membuat atau membangun polisi tidur tidak sesuai dengan
standar atau aturan yang ada. Mereka hanya mementingkan, bahwa pengendara yang
melintasi jalan tersebut, tidak dalam kecepatan tinggi, tanpa menghiraukan aturan serta izin
untuk membangun polisi tidur.
Penting diketahui bahwa pembangunan polisi tidur juga harus dengan izin dinas
perhubungan.
Polisi tidur yang dibangun yang tidak sesuai dengan standar, juga dapat merugikan
pengendara. Jika polisi tidur yang dilalui terlalu tinggi, otomatis, bagian bawah kendaraan
akan mengalami kerusakan.
Jadi, solusinya adalah, dalam pembuatan polisi tidur/speed dump, harus dengan
standar dan sesuai dengan aturan. Serta harus ada izin melalui dinas perhubungan.

Anda mungkin juga menyukai