HASAN JUHRI
Hasan Juhri
NIM F14100059
ABSTRAK
HASAN JUHRI. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografi Budidaya Cabai
Merah (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Blitar. Dibimbing oleh MOHAMAD
SOLAHUDIN dan LIYANTONO.
ABSTRACT
Red chilli (Capsicum annuum L.) is one of the most important agricultural
commodities in Indonesia. One of the problem is the price in market still
fluctuates even the annual national red chilli production have surplus value.
Information for red chili cultivation optimization is still few among the farmers.
Until this time, total land area for cultivation and production data of red chilli are
still at the center farmer groups (Gapoktan) or at the level of associations such of
AACI (Association Agribusiness Chilli Indonesia) Blitar. The objective of this
research is to develop Geographic Information System (GIS) for spatial mapping
the number of cropping area and prediction of total production in red chilli
cultivation in blitar. This GIS can present the spatial map of total cropping area
and total prediction of red chilli production in Blitar. The map produced in
dynamic where properties of polygons color adapted to value obtained from
dynamic database correspond input data to be displayed.
HASAN JUHRI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 sampai Juni 2014
ini ialah budidaya cabai merah, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi
Geografi Budidaya Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Blitar.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si dan
Dr. Liyantono, S.TP, M.Agr selaku pembimbing, serta Supriyanto, S.TP, M.Kom
yang telah banyak memberi saran dan bantuan. Di samping itu, penghargaan
penulis sampaikan kepada Bapak Sarwi Riyanto dan Bapak Nawrin dari AACI
Blitar, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan
kasih sayangnya, dan rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian
penelitian dan penulisan skripsi ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Hasan Juhri
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 9
Latar Belakang 9
Tujuan 9
Ruang Lingkup 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Sitem Informasi Geografis (SIG) 2
System Development Life Cycle (SDLC) 2
Sistem Informasi Cabai Merah di AACI kabupaten Blitar 4
Google Maps API 5
METODE 5
Bahan 5
Alat 6
Metodologi 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Investigasi Sistem 8
Analisis Sistem 10
Desain Sistem 11
Implementasi Sistem 18
Pemeliharaan Sistem 27
Kelebihan dan Kekurangan Sistem 27
SIMPULAN DAN SARAN 28
Simpulan 28
Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 28
RIWAYAT HIDUP 30
DAFTAR TABEL
1 Spesifikasi perangkat keras dan lunak komputer server dan client 11
DAFTAR GAMBAR
1 Informasi Sederhana SDCL 3
2 Model Iterasi System Development Life Cycle 4
3 Konfigurasi SI cabai merah AACI Blitar 5
4 Tampilan sistem informasi yang sudah ada 10
5 Pola kerja sistem informasi cabai merah Kab. Blitar 11
6 Diagram forester submodel pertumbuhan tanaman 13
7 Perbandingan nilai panen tiap tahap antara hasil observasi dengan
simulasi 14
8 Regresi linear dari hasil observasi dengan simulasi 14
9 Produktivitas cabai merah di kabupaten Blitar selama satu tahun
hasil simulasi berdasarkan tanggal tanam 15
10 Grafik distribusi persentase produksi cabai merah 15
11 ERD dari sistem informasi geografis yang dibangun 16
12 Pola aliran informasi sistem 17
13 Desain interface 17
14 Tampilan halaman utama sistem 18
15 Tampilan halaman tentang cabai merah di Blitar 19
16 Tampilan halaman peta sebaran luas tanam varietas TR bulan Maret
2014 20
17 Tampilan halaman peta sebaran luas tanam varietas TR bulan April
2014 21
18 Tampilan halaman peta sebaran prediksi produksi varietas TR bulan
Juli 2014 21
19 Tampilan halaman peta sebaran prediksi produksi varietas TR bulan
Agustus 2014 22
20 Tampilan halaman peta rata-rata luas tanam varietas TR bulan Maret
2014 22
21 Tampilan halaman penyusun 23
22 Halaman untuk menampilkan data luasan tanam secara tabular 24
23 Halaman untuk menampilkan data luasan tanam secara grafik 24
24 Tampilan sistem pada Mozilla Firefox 30.0 25
25 Tampilan pemetaan pada Google Chrome 26
26 Eror dalam menampilkan data pemetaan pada IE8 26
27 Tampilan website pada Opera 22.0 27
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu cara penyampaian informasi adalah dengan cara pemetaan lahan
dan menggunakan SIG. Secara istilah pengertian Sistem Informasi Geografi
adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan) yang terdiri dari perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis atau data
geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan
pengelolaan suatu wilayah (Yani 2009).
Salah satu model SIG yang sering digunakan dalam pengembangnnya
adalah SIG yang berbasis ke internet atau WebGIS. Menurut Irwansyah (2011),
SIG web atau sering juga disebut dengan WebGIS atau InternetGIS, didefinisikan
sebagai suatu network berbasis layanan informasi geografis yang memanfaatkan
internet baik menggunakan kabel (wired) maupun tanpa kabel (wireless) untuk
mengakses informasi geografis maupun tools guna melakukan analisis spasial.
Menentukan bagaimana
Memahami Investigasi penyampaian peluang penelitian
masalah dan Sistem dan prioritas
peluang Hasil:
Melakukan studi kelayakan untuk
penelitian Studi
Kelayakan
menentukan sistem informasi
baru atau peningkatannya adalah
solusi yang layak
Menurut Yusro (2013) Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan
oleh Google dan sangat popular. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat
kita gunakan untuk melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps
merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser.
Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau
pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API
(Application Programming Interface). Google Maps API adalah suatu library
yang berbentuk JavaScript.
Sementara itu API adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang
dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem
operasi tertentu (Ichwan 2011).
Google Maps JavaScript API memungkinkan untuk dikembangkan dengan
cepat dan mudah. Hal ini dikarenakan keunggulan dan kelengkapan data dan
kualitas topografinya yang bagus karena selalu diperbaharui secara kontinyu pada
data vektor dan data satelit. Selain itu Google Maps API memiliki dukungan yang
besar dalam peta-peta dasar, gambar satelit, dan overlay (Dincer 2013).
METODE
Bahan
Alat
Metodologi
Investigasi Sistem
Tahap investigasi dilakukan untuk merumuskan permasalahan dan peluang
yang ada didalam sistem informasi budidaya cabai merah Kab. Blitar. Kegiatan
investigasi yang dilakukan meliputi pemantauan, seleksi dan studi awal mengenai
tujuan pemecahan masalah dalam sistem informasi budidaya cabai merah yang
ada. Tahapannya antara lain meliputi tahapan perencanaan dan studi kelayakan.
1. Tahapan Perencanaan
Perencanaan sistem informasi geografis budidaya cabai merah (Capsicum
annuum L.) di kabupaten Blitar didasari karena diperlukannya kemudahan
dalam pembacaan data tanam dan prediksi produksi. Data yang ditampilkan
sekarang ini masih berupa data per kecamatan secara tabular. Informasi yang
disajikan dalam sistem informasi geografis ini diharapkan dapat mempermudah
petani dalam pengambilan keputusan pada proses produksi cabai merah.
2. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama
yang akan mempengaruhi sistem informasi geografis budidaya cabai merah
yang dibangun untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Uji kelayakan yang
dikerjakan meliputi kelayakan teknis, kelayakan organisasi, kelayakan
ekonomis, dan kelayakan operasional.
Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan. Kelayakan
7
organisasi dinilai dari segi organisasi atau segi integrasi pengguna informasi.
Kelayakan ekonomis menyatakan layak atau tidaknya sistem yang dibangun,
dinilai dari segi keuangan dengan membandingkan nilai kegunaan dan
biayanya. Kelayakan operasional menyatakan apakah rancangan akan
didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya.
Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang
dibutuhkan dari organisasi dan end user serta petani cabai merah ataupun
pengguna sistem informasi geografis cabai merah. Kemampuan sistem yang
dibangun ditujukan untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi
operasional sistem yang akan dikembangkan. Melalui tahap ini dapat diketahui
kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan diketahui sumber
dari informasi yang dibutuhkan dapat bersumber dari buku dan data sekunder lain
mengenai sistem informasi geografis ini. Pada tahapan siklus hidup sistem ini,
analisis mengumpulkan dokumen dari sistem yang ada, menelaah dan
menambahakan dokumen baru jika diperlukan.
Desain Sistem
Pada tahapan ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan
informasi bagi pengguna.
1. Desain pola kerja sistem
Aktifitas desain pola kerja sistem adalah mendesain kebutuhan program
dan prosedur bagi sistem informasi geografis yang dibangun. Tampilan peta
disesuaikan dengan program yang digunakan. Kemudian mengembangkan
spesifikasi detail dari program yang akan dikembangkan agar sejalan dengan
desain user interface dan desain data. Data yang digunakan menggunakan data
hasil pengolahan didalam SI Cabai Merah di AACI kabupaten Blitar.
2. Desain database
Desain database berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif
dan memudahkan administrator basis data dalam menggunakan program
aplikasi. Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi
yang dibutuhkan oleh user. Pada tahap ini, database yang dibangun tidak
sepenuhnya dari awal. Data-data diambil dari database Sistem Informasi Cabai
di kabupaten Blitar kemudian ditambahkan database polygon per kecamatan
kabupaten Blitar.
3. Desain user interface
Desain user interface dilakukan untuk membuat tampilan halaman dari
sistem. Tampilan dibuat dengan mengutamakan kemudahan dalam penggunaan
dan pencarian informasi, serta menarik.
Implementasi Sistem
Tahapan implementasi meliputi pengadaan hardware, software,
pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pengembangan
dokumentasi dan aktivitas instalasi kebutuhan program. Pada tahapan ini
dilakukan kegiatan pengembangan dari desain yang ada dan dilakukan penerapan
terhadap sistem yang telah dibangun. Proses yang dilakukan dalam tahapan ini
adalah pemrograman (coding) untuk pembangunan aplikasi web. Dilakukan pula
8
uji sistem dan prosedurnya untuk mengetahui kinerja dari program yang dibangun,
serta pembuatan dokumentasi untuk kelengkapan sistem.
Perawatan Sistem
Tahapan ini adalah tahapan tahapan akhir dari siklus daur hidup sistem
(SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi sistem yang
sesuai. Perawatan sistem akan dilakukan selama dan setelah proses perancangan
sistem berlangsung.
Pada tahap ini pula sistem langsung diuji secara on-line maupun off-line
untuk mengetahui apakah ada bug-bug dan kesalahan pada program. Perbaikan
akan dilakukan apabila terdapat kesalahan yang terjadi saat pengujian.
Investigasi Sistem
Analisis Sistem
Kebutuhan Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem meliputi data sebaran
luasan tanam per kecamatan, dan data prediksi produksi per kecamatan di
kabupaten Blitar secara spasial. Sementara itu pihak yang membutuhkan
informasi secara global adalah antara lain:
1. Pihak petani cabai merah AACI kabupaten Blitar: untuk dapat
mengoptimalkankan penjadwalan dalam budidaya cabai merah.
2. Petani cabai merah diluar anggota AACI kabupaten Blitar: untuk informasi
sebaran budidaya cabai merah.
3. Pemerintahan: untuk membantu dalam pembuatan kebijakan-kebijakan dalam
agribisnis cabai merah.
4. Pengusaha alsin dan agribisnis cabai merah: untuk membantu mengoptimalkan
agribisnis cabai merah.
5. Pelajar: untuk mendapatkan informasi pembelajaran budidaya cabai merah.
11
Kebutuhan Perangkat
Perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini
ditampilkan pada Tabel 1. Perangkat dari sisi server di dapat dari server sistem
informasi cabai merah yang sudah ada.
Tabel 1 Spesifikasi perangkat keras dan lunak komputer server dan client
Jenis Perangkat Server* Client**
Perangkat Processor Intel i5 Processor minimum
Keras RAM 4 Gb Pentium 4
Harddisk 500 Gb RAM 1 Gb
Harddisk 30 Gb
Perangkat Linux Debian 7.3 Microsoft Windows XP,
Lunak XAMPP v3.2.1 Macintos atau Linux
PHP 5.3 Web browser
PHPMyAdmin 4.0.9
*berdasarkan server yang digunakan
**spesifikasi minimum. sumber: Heryana 2012
Desain Sistem
Gambar 5 Pola kerja sistem informasi cabai merah Kab. Blitar (Solahudin 2013)
12
Sistem Informasi Cabai Merah yang telah dibangun oleh Solahudin (2013),
untuk mendapatkan data prediksi produksi ini meliputi:
1. Pengembangan simulasi model
Model simulasi perkembangan dan pertumbuhan cabai merah ini di buat
dengan dasar pengembangan dari hasil simulasi perkembangan dan
perkembangan dan pertumbuhan tanaman dari Handoko (1994), dengan
mengubah nilai koefisien pertumbuhan dan pemeliharaan dengan laju
pertumbuhan relatif tanaman cabai merah. Simulasi model ini mengacu pada
produksi biomassa tanaman. Simulasi tersebut memiliki beberapa input,
diantaranya curah hujan, kondisi tanah, suhu maksimal tanah, suhu minimal
tanah, RH, kecepatan angin, dan irigasi.
Kondisi lingkungan yang menjadi input berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman terutama pada respirasi. Semakin besar respirasi suatau
tanaman maka laju pertumbuhan tanaman tersebut semakin berkurang. McCree
(1970, 1974) dalam Handoko (1994) menunjukkan hubungan antara respirasi
selama pemeliharaan dengan suhu dan massa tanaman sebagai berikut:
𝑅𝑚 = 𝑘𝑚 𝑊 Q10
Keterangan :
Rm : Respirasi (kg ha-1 d-1)
km : Koefisien respirasi (pemeliharaan)
W : Massa tanaman (kg ha-1)
Q10 : kuosien suhu (°C)
Jumlah air yang diintersepsikan tajuk tanaman tergantung oleh curah hujan
dan indeks luas daun. Karena resolusinya harian, model ini tidak membahas
intesitas hujan ataupun lamanya hujan. Selain itu jumlah air yang
diintersepsikan oleh tanaman bergantung pada neraca air. Perhitungan neraca
air dilakukan pada tiap lapisan tanah. Ini dikarenakan evaporasi dan juga
masuknya air irigasi terjadi pada lapisan permukaan (m=1), maka neraca air ini
dibagi menjadi lapisan atas dan bawah sebagai berikut:
Lapisan atas : 𝜃𝑡 (𝑙) = 𝜃𝑡−1 (𝑙) − 𝑃𝑐𝑡 (𝑙) − 𝑇𝑟𝑡 (𝑙) + 𝐼𝑠𝑡 − 𝐸𝑎𝑡
Lapisan bawah: 𝜃𝑡 (𝑚) = 𝜃𝑡−1 (𝑚) + 𝑃𝑐𝑡 (𝑚 − 1) − 𝑃𝑐𝑡 (𝑚) − 𝑇𝑟𝑡(𝑚)
Keterangan :
: Kadar air tanah (%)
Pc : Perkolasi dari tiap lapisan tanah (mm)
Tr : Laju penyerapan air oleh akar (mm/menit)
Is : Infiltrasi (mm)
Ea : Evaporasi tanah aktual (mm)
t : Hari pada saat perhitungan dilakukan
Produksi biomassa potensial dihitung secara harian berdasarkan jumlah
radiasi yang diitersepsi (Qint) tanaman cabai merah serta efisiensi penggunaan
radiasi oleh tajuk (ε). Radiasi yang diiterpresikan oleh tajuk tanaman (Qint)
diduga menggunakan hukum Beer yang merupakan fungsi dari radiasi surya
yang datang (Q0) dan indeks luas daun (ILD). Perhitungan produksi biomassa
selengkapnya dapat dilihat dibawah ini menurut Handoko (1994)
𝐵𝑏 = ε Qint = ε Qo (1 − e−k.ILD)
Keterangan :
Bb : Produksi biomassa potensial (kg/ha/hari)
13
Gambar 7 Perbandingan nilai panen tiap tahap antara hasil observasi dengan
simulasi (Solahudin 2013)
y = 0,9019x + 122,46
2
R = 0,8874
Gambar 8 Regresi linear dari hasil observasi dengan simulasi (Solahudin 2013)
18,0
16,0
Produktivitas (ton/ha)
14,0
12,0
10,0
8,0
6,0
4,0
2,0
0,0
66
209
1
14
27
40
53
79
92
105
118
131
144
157
170
183
196
222
235
248
261
274
287
300
313
326
339
352
365
Tanggal tanam (Julian Date)
Gambar 9 Produktivitas cabai merah di kabupaten Blitar selama satu tahun hasil
simulasi berdasarkan tanggal tanam (Solahudin 2013)
3. Data pola sebaran panen
Pola sebaran panen menampilkan distribusi dari persentase produksi cabai
merah per panennya. Data tersebut diperoleh dari observasi lapang di
kabupaten Blitar. Data ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Data-data dari hasil proses Sistem Informasi Cabai Merah yang djalankan
oleh Solahudin (2013) tersebut kemudian dikembangkan dari sisi penampilan data
yaitu menggunakan sistem pemetaan. Data yang ditampilkan pada sistem
pemetaan diantaranya data luas tanam, dan data prediksi produksi hasil dari
simulasi.
beberapa notasi. Supriyanto (2008) menyatakan bahwa entitas adalah sebuah kelas
dari orang, tempat, objek, event, atau konsep tentang apa yang dibutuhkan untuk
mengambil dan menyimpan data.
Basis data yang digunakan merupakan pengembangan dari database Sistem
Informasi Cabai di kabupaten Blitar yang sudah ada. Data input SMS, luasan
tanam, dan prediksi produksi diambil dari database SI Cabai di kabupaten Blitar.
Input data dari sistem menggunakan input SMS langsung dari petani cabai merah
AACI Blitar. Data input tersebut merupakan data input tanam yang selanjutnya
diolah di database sehingga menghasilkan data prediksi produksi. Data-data
tersebut kemudian dihubungkan dengan database sistem pemetaan kabupaten
Blitar. Sehingga didapatkan pengembangan database. ERD dari sistem informasi
yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 11. Sementara itu pola dari aliran
informasi sistem ini mengikuti sistem informasi cabai merah Blitar, terlihat sepeti
pada Gambar 12.
Header
Footer
Implementasi Sistem
Tampilan Website
Tampilan website dibuat menggunakan CSS (Cascading Style Sheet) yang
didapat dari Templete CSS gratis di internet dan dimodifikasi secara sederhana
menggunakan bantuan Notepad++, Photoshop, dan Macromedia Dreamwiever.
Tampilan website mempunyai lebar tetap 1350 pixels. Tampilan halaman front
end sistem yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 14.
a) Halaman Utama
Halaman ini menampilkan gambar pola informasi dari sistem yang dibuat.
Halaman ini dapat dilihat pada Gambar 14.
b) Halaman Tentang Cabai Merah di Blitar
Halaman ini berisikan tentang cabai merah dan Sistem Informasi Cabai
yang sudah ada di kabupaten Blitar. Tampilan halaman ini dapat dilihat
pada Gambar 15.
Gambar 16 Tampilan halaman peta sebaran luas tanam varietas TR bulan Maret
2014
21
Gambar 17 Tampilan halaman peta sebaran luas tanam varietas TR bulan April
2014
v
Gambar 20 Tampilan halaman peta rata-rata luas tanam varietas TR bulan Maret
2014
23
d) Halaman Penyusun
Halaman ini berisikan tentang riwayat hidup dari penyusun Sistem
Informasi Geografis Cabai Merah. Tampilan dari halaman penyusun dapat
dilihat pada Gambar 21.
berupa data tabular dan grafik sebaran luas tanam tiap kecamatan. Halaman
ini dapat dilihat seperti pada Gambar 22 dan Gambar 23.
macam browser. Ada beberapa browser yang support untuk Google Maps API
berdasarkan developer Google Maps API, yaitu:
1. Firefox versi saat ini dan sebelumnya (Windows, Mac OS X, Linux)
2. Chrome versi saat ini dan sebelumnya (Windows, Mac OS X, Linux)
3. Safari versi saat ini dan sebelumnya (Mac OS X)
Pengujian dilakukan pada web browser Mozilla Firefox 30.0, Google Chrome
36.0, Internet Explorer 8 (IE8), dan Opera 22.0.
dibangun dapat berjalan sesuai dengan desain sistem. Tampilan pada Opera
22.0 dari website yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 27.
Pemeliharaan Sistem
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahir di Cirebon pada tanggal 23 Januari 1992 sebagai anak ketiga
dari 4 bersaudara dari bapak Namisa dan ibu Rupi’ah. Penyusun telah menempuh
pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Jatigede dan lulus pada tahun 2007.
Selanjutnya menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Cimalaka
dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010 terdaftar sebagai
mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Pertanian Institiut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB (USMI) .
Kegiatan penulis di luar akademik berupa keanggotaan organisasi yang
meliputi Perkumpulan Komti TPB IPB pada tahun ajaran 2010 - 2011, anggota
organisasi daerah WAPEMALA Sumedang (2010 – sekarang), Persatuan Tenis
Meja IPB (2010 – 2013), dan anggota pengurus Engineering Design Club (2012-
2014). Selain itu penulis memiliki prestasi non akademik berupa Juara 1 Tenis
Meja Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) 2011, Juara 2 Tenis Meja OMI 2012, dan
juara 1 Tenis Meja OMI 2013.
Penulis melakukan kegiatan praktek lapang di Pabrik Gula (PG) Kebon
Agung pada tahun 2013 dengan judul Aspek Mekanisasi Pertanian pada Budidaya
Tebu di PG Kebon Agung Malang, Jawa Timur.
Untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Pertanian di Institut Pertanian
Bogor penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripso dengan judul
“Rancang Bangun Sistem Informasi Geografi Budidaya Cabai Merah (Capsicum
annuum L.) di Kabupaten Blitar” dibawah bimbingan Dr. Ir. Mohamad Solahudin,
M.Si dan Dr. Liyantono, S.TP, M.Agr.