Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dewi Syakirah

Nim : H0318350
Kelas : Pendidikan Biologi C/2018
Materi : Dormansi dan Cekaman

A. Dormansi
1. Konsep dan tatanama dormansi, kuisen yaitu kondisi biji saat
tidak mampu berkecambah hanya karena kondisi luarnya tidak sesuai
sedangkan dormansi adalah kondisi biji yang gagal berkecambah karena
kondisi dalam, walaupun kondisi luar (misalnya suhu, kelembapan, dan
atmosfer) sudah sesuai. Konsep dormansi mencerminkan konsep induksi.
Mayoritas perkecambahan tidak berlangsung selama ada perlakuan yang
mengakhiri dormansi, tapi justru sesudahnya. Istilah ekodormansi dalam
pengertian dormansi dan endodormansi dalam pengertian kuisen.
Ekodormansi adalah dormansi yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Periode ini diperpanjang oleh kondisi lingkungan pertumbuhan yang
tidak menguntungkan. Endodormansi memberikan mekanisme penting
untuk melindungi tunas vegetative dengan memastikan meristem tidak
akan melanjutkan pertumbuhan sampai kondisi permisif kembali stabil.
2. Masa hidup dan perkecambahan biji, kondisi penyimpanan
selalu mempengaruhi daya hidup biji. Meningkatnya kelembaban
biasanya dapat mempercepat hilangnya daya hidup, tapi beberapa biji
dapat hidup lama bila terendam dalam air. Tingkat oksigen normal
biasanya merugikan masa hidup biji. Beberapa biji memunyai masa
hidup yang amat pendek. Biji pada beberapa spesies lainnya tetap
tumbuh hanya selama beberapa bulan sampai kurang dari satu tahun,
dinamakan rekalsitran. Selama biji tetap hidup, ia mempertahankan
bahan cadangan makanannya di dalam sel, segera setelah biji mati bahan
tersebut bocor keluar.
3. Dormansi biji, pemecahan penghalang kulit biji dinamakan
skarfikasi atau penggoresan. Di alam hal tersebut mungkin terjadi akibat
kerja mikroba, ketika biji melewati pencernaan ada hewan biji terpajan
pada suhu yang berubah-ubah atau terbawa air melintasi pasir atau cadas.
Penghambat perkecambahan tidak hanya terdapat dibiji, tapi juga di
daun, akar, dan bagian tumbuhan lain. Bila terbawa keluar tumbuhan atau
dilepaskan selama pembusukan sampah, senyawa penghambat dapat
menghambat perkecambahan biji di sekitar tanaman induk. Senyawa
yang dihasilkan tumbuhan yang mengganggu tumbuhan lain disebut
alelopati. Sebagian besar biji yang memerlukan suhu rendah kaya akan
lemak dan protein, tapi mengandung sedikit pati. Selama pendinginan
awal embrio tumbuh sangat cepat dengan memindahkan senyawa karbon
dan nitrogen dari sel penyimpan-makanan. Gula terhimpun sebagai
sumber energy dan untuk menarik air secara osmosis, yang selanjutnya
menyebabkan perkecambahan. Kulit biji mengandung senyawa kimia
yang menghambat pemanjangan radikula, kulit biji atau endosperm
bertindak sebagai penghalang mekanisme bagi pemanjangan.
4. Dormansi kuncup, morfologi berperan penting dalam fenomena
dormansi. Kuncup dorman mempunyai ruas sangat pendek dan daun
secara khusus berubah. Dormansi pada berbagai kuncup dapat diakhiri
dengan memberi suhu rendah begitupula dengan pemberian giberelin.
5. Dormansi organ penyimpanan bawah tanah, untuk
pertumbuhan awal stolon diperlukan kadar giberelin yang tinggi dan
kadar sitokinin yang lebih rendah. Hari panjang menguntungkan bagi
pemanjangan stolon, sedangkan hari pendek menghentikan stolon. Etilen
memberhentikan pembentukan stolon, namun etilen juga
memberhentikan pembentukan umbi. Bila kondisi menguntungkan umbi
mulai tumbuh. Sebuah studi menyatakan pembentukan umbi paling baik
pada suhu malam sekitar 120C.
B. Cekaman

Pertanyaan :
Adakah faktor-faktor yang dapat menghambat proses pembungan dalam hal
ini terkait fotoperiodisme dan vernalisasi? Jelaskan dan berikan contohnya!
DAPUS :
Hasnunidah, Neni dan Tri, Suwandi. 2016. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta :
Innosain.

Anda mungkin juga menyukai