Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAAN
REMAJA

DOSEN PENGAMPU : ASWATI, Ners., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

SARI HARTINI (026SYE17)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSATENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA REMAJA
LINGKUNGAN KEKERI TIMUR KELURAHAN GUNUNG SARI

A. PENGKAJIAN (tanggal : 26 Oktober 2019)


I. Data Umum
1. Kepala Keluarga KK :_Bp. M
2. Alamat dan Telepon :Gunung Sari
3. Pekerjaan KK : Makelar Tanah
4. Pendidikan KK :SMA
5. Komposisi Keluarga :

Status Imunisasi Ket.


Hub Kel. KK

Pendidikan
Jenis Kel.

Campak
Nam
Umur

No Hepatiti
BC Polio DPT
a
s
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ibu P IS 38 IR
L T T
RI
2 An. M P A 18 Pe
na laj
k ar
3 An. L A 13 Pe
U na laj
k ar

No Nama Jk Hub dg Umur Pend BCG polio DPT hepati Camp


keluarga tis ak
1. Ny.L P Istri 38 th SMP
2. An.M P Anak 18 th SMA V V V V V
3. An. U L Anak 13 th SMP V V V V V

No. Nama Pekerjaan Jenis Kelamin Usia Pendidikan Agama


1. Ny.L Ibu Rumah P 38 th SD Islam
Tangga
2. An. M Pelajar P 18 th SMP Islam
3. An .U Pelajar L 13 th SMA Islam

Genogram :
6. Tipe Keluarga :Keluarga inti. Keluarga Bp. M terdiri dari
bapak M, Ibu L, dan Kedua anak yaitu Anak M dan Anak U. Keluarga bapak M
sebenarnya keluarga kedua dari Bp. M karena L merupakan istri kedua dari bapak
M. Kedua istri idup terpisah dan dengan istri pertama Bp. M memiliki 1 orang
anak. Status kedua istri adalah masih syah secara hukum perkawinan sebafai istri
dari Bp. M. Keluarga kurang mampu menjalankan kehidupan sehari-hari secara
harmonis sesuai dengan keadaan keluarga saat ini karena masing-masing tidak
Saling mendukung dalam hidup. Bp M jarang memperhatikan perkembangan
keduan anak remajanya karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan
keluarga istri pertamanya,, sehingga komunikasi antara anak dan bapak tidak
berjalan. Seriap ada masalah dengan anak remaja, Bp. M selalu menyalahkan ibu L
yang tidak bisa mendidik anak, sehingga sering timbul pertengkaran antara ibu L
dan Bp. M terjadi didepan kedua anak remajanya. Hal ini mengakibatkan
timbulnya kenakalan pada kedua anak remaja seperti bolos sekolah dan banyak
menghabiskan waktu diwarnet.

7. Suku Bangsa : Sasak. Ibu L mengatakan keluarga tidak


memiliki kebiasaan dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
yang diajarkan turun-temurun dari orang tua kakek neneknya. Ibu L mengataka
hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan penuh kasih
sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan dengan memberikan makan sesuai
kebutuhan dan keluarga akan memriksakan anggota keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan terdekat.
8. Agama :Islam. Kegiatan keagamaan Bp. M cukup baik.
Sholat 5 waktu dilakukan oleh Ibu L dan Bp. M, serta ibu L kadang-kadang
mengikuti pengajian ibu-ibu di masjid dekat rumahnya. Ibu L mengatakan kedua
anaknya susah untuk melakukan sholat 5 waktu sampai saat ini.
9. Status sosial ekonomi keluarga :Bp. M sebagai makelar tanah menawarkan
kepada pembeli, sehingga pekerjaanBp. M tidak memiliki waktu khusus bahkan
bisa sampai malam tergantung transaksi yang dilakukan dengan pembeli.
Penghasilan Bp. M tidak tetap tergantung berapa luas tanah yang di jual, tetapi
seriap menjual tanah Bp. M mendapatkan keuntungan 25% atau lebih, sehingga
tiap bulan rata-rata penghasilan Bp M antara 2-3 juta rupiah. Bp M bekerja secara
tidak tetap tergantung adanya transaksi jual beli tanah, Bp. M mengahibskan
waktu di daerah orang lain sehingga jarang untuk pulang ke rumah. Setiap kali
datang kepada ibu L rata-rata 200 ribu dan ke anak-anak 50 ribu tiap minggunya.
Ibu L tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga dan mengurusi segala
keperluan di keluarga. Dua tahun yang lalu ibu L bekerja disuatu pabrik, tapi
sekarang berhenti. Hal ini dilakukan ibu L untuk mengurusi kedua anaknya,
karena waktu itu anak U mulai suka bolos sekolah sehingga tidak naik kelas.
Kemudian ibu L memutuskan untuk berhenti bekerja dan lebih memusatkan
perhatiannya kepada kedua anaknya. Ibu L mengataka pengeluaran sehari-hari
kurang lebih Rp. 25 ribu untuk ongkos dan jajan kedua anaknya dan untuk belanja
harian kurang lebih Rp. 30 ribu, yaitu untuk belanja sayuran, dan makanan sehari.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah ada jadwal rekreasi. Rekreasi dilakukan setahun sekali
sehabis lebaran. Tapi sewaktu liburan Bp. M tidak pernah ikut, padahal ibu L dan
kedua anak menginginkan adanya kebersamaan sewaktu liburan. Ibu L
mengatakan Bp M jika liburan selalu bersama keluarga istri pertama. Ibu L
mengatakan keluarganya hanya menikmati liburan dirumahnya melaluiTV.
VIDEO serta radio yang tersedia di rumahnya. An. M mengatakan kegiatan
berliburnya dilakukan diluar rumah dengan berkumpul bersama teman-temannya
dan jalan-jalan ke tempat hiburan seperti mall, pantai.
An U mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia
akan pergi jalan-jalan seperti ke pantai atau bermain ke rumah temen-temen dan
kemudian pergi ke warnet. An U mengatak bisa hampir 6 jam di wanet
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja.
Keluarga belum dapat melakukan pemenuhan kebutuhan perkembangan dengan
anak remaja. Hal ini terjadi karena ketidakharmonisan hubungan antara Bp. M
dengan Ny L. Keluarga belum dapat memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah tumbuh dewasa dan
meningkat otonimonya. Keluarga Bp. M belum mampu mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orang, pertengkaran, dan perdebatan,
permusuhan dan kecurigaan masoh terjadi di dalam keluarga. Keluarga Bp M
belum melakukan perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga saat ini belum dilaksanakn secara optimal oleh
keluarga Bp M. Keluarga Bp M belum bisa memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab remaja. Keduan anak diberikan kebebasan tanpa batas
seperti tidak memiliki aktivitas terjadwal dalam kehidupan seharinya. Ibu L
memberikan kebebasan tanpa batas pada kedua anaknya, seperti nongkrong di
warnet tanpa ada batasa waktu, tidak melibatkan anaknya dalam aktivitas rutin di
rumah seperti membersihkan rumah atau merapikan kamar mereka, dan keluarga
juga tidak melibatkan anak dalam kegiatan sosial di masyarakat, seperti mengikuti
karang taruna ataupun pengajian dan kerja bakti remaja di lingkungan rumahnya.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti


Bp M dan Ibu L merupakan orang gunung sari memiliki 2 orang anak, 1
perempuan dan 1 laki-laki dan tinggal dalam satu rumah
Bp M Mengatakan sering pusing dan pegal di daerah pinggang dan tekanan darahnya
sering tinggi jika diperiksa diposyandu lansia.

Ny.L Saat ini tidak memiliki keluhan mengenai kesehatannya, 1 bulan terakhir Ny.L
pernah mengalami diare

An. M saat ini tidak memiliki keluhan kesehatan 3 bulan terakhir. Namun An.M
pernah mengalami batuk

An. U saat ini dalam keadaan sehat tidak ada keluhan.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Bp M sudah terkena hipertensi sejak 6 bulan yang lalu. Bp M mengatakan
sebelumnya belum pernah dirawat di RS sakit hanya berobat ke puskesmas desa
jika kepalanya pusing. Bp M mengatakan tidak tahu penyebab pasti hipertensinya .
Jika pusing dan sakit tengkuk kepala belakang langsung memakan timun dan
beristirahat. Bp M mendapat obat / mengkonsumsi obat jika sudah diperiksa oleh
bu perawat desa ketika di posyandu lansia.

III. Data lingkungan


1. Karakteristik rumah
Rumah terletak di dalam perkampungan penduduk dan milik sendiri. Luas 5x9
meter. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu dan keluarga, 1 ruang makan
dengan dapur dipisahkan dengan sekat permanen. Luas masing-masing kamar
2x3 meter dan masing-masing memiliki jendela. Cahay masuk rumah karena
jendela dan pintu sering dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat
luas dan bersih. Kamar mandi dan WC 1 x 1,5 meter.
Sumber air minum berasal dari sumur pompa yang bejarak 4 meter dari septik
tank. Air limbah rumah tangga dialirkan lewat saluran air belakang rumah dan
akan terhubung secara besar diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dan
listrik. Ibu L menggunakan kompor gas. Loteng rumah terlihat bersih. Lantai
terlihat kering dan bersih terbuat dari keramik. Ibu L mengatakan membersihkan
rumah dengan menyapu dan mengepel setiap hari. Halaman rumah dimanfaatkan
untuk beberapa tanaman hias. Hunian rumah keluarga Bp M adalah sehat dan
nyaman untuk hunian sebuah keluarga dari aspek kesehatan.

Denah rumah
KA
G KT KT

D
RT KK KK

ST KM KT

TERAS

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Rumah keluarga Bp M masuk gang, kanan kiri belakang rumah Bp M dibatasi
oleh teras dan tembok rumah tetangga. Bp M jarang berada dirumah karena lebih
sering berada dirumah istri pertamanya. Ibu L sering berkunjung ke tetangga
disiang hari. Pada malam hari keluarga ibu L hanya di rumah dengan anak-anak.
Tetapi biasanya anak-anak sering bermain di warnet daripada belajar dirumah.
Tetangga keluarga Bp M berprofesi sebagai petani, pedagang dan buruh.
3. Mobilitas geografis keluarga (lama keluarga tinggal di dusun atau pindahan)
Keluarga Bp M merupakan penduduk asli kelurahan gunung sari. Keluarga Bp M
menuruut perkataan Ibu L jarang pergi keluar kota. Bp M mengajak keduan
anaknya pergi ke tempat istri pertamanya. Iubu L biasanya mengajak jalan-jalan
bersama keluarga besarnya ke luar kota dan biasanya berlibur akhir tahun ataupun
hari lebaran. Ibu L mengatakan anak-anaknya sering keluar jalan-jalan keluar
karena merasa bosan dirumah.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga bapak M berinteraksi dengan masyrakat. Bp M berinteraksi dengan
tetangga dalam bentuk pembicaraan yang tidak jelas setiap harinya. Yang dapat
mengakrabkan dirinya dengan tetangga. Ibu L sering bermain ke rumah tetangga
setelah selesai melakukan pekerjaan dirumah sehingga dapat berinteraksi pada
waktu itu. An M dan An U tidak mengikut pengajian dimushola dekat rumahnya
dan berkumpul dengan remaja yang ada dilingkungan rumahnya. An M dan An U
mengatakan malas dan tidak kenal dengan anak-anak karang taruna dan lebih
suka bermain di warnet.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp M bberusaha mencukup kebutuhannya sendiri, tetapi jika
mengalami kesulitan keuangan. Keluarga akan meminta Bp M mengirim uang
dan dibantu oleh Bp M. Bp M terkait adal masalah dengan anak-anaknya
berusaha menyelesaikan permasalah dengan sendiri atau dibicarakan secara
berdua, maka ujung-ujungnya akan terjadi pertengkaran Ibu L dan selalu
dipersalakan oleh Bp M karena belum bisa mendidik anak. Permasalahan yang
sering di alami dalam keluarga biasanya karena anak sering bolos, sering bermain
di warnet yang tidak kenal waktu dan kadang sering kabur dari rumah.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran
Nama Formal -
1 Bp M Informal -
Nama Formal -
Ny. L Informal -
2
Nama Formal -
3 An.M Informal -
Nama Formal -
4 An. U Informal -

2. Nilai dan norma kleuarga


Nilai – nilai yang dianut keluarga sama dan sesuai dengan nilai dan norma
dimarsyarakat, saling bersosialisasi, Ny.S slalu mengatakan untuk selalu
menghargai sesama.
3. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga tidak terbina hubungan yang harmonis, dalam
menghadapi suatu permasalahan biasanya keluarga mengambil keputusan secara
sendiri untuk mengambil suatu keputusan dalam masalah anak-anak dari Bp M
lebih banyak yang mengambil keputusan karena Bp M kepala keluarga dan
memaksakan kepada anaknya .

4. Struktur kekuasaan keluarga (siapa pengambil keputusan)


Bp M bekerja sebagai makelar tanah dirumah untuk memperoleh pengasilahan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama ini yang sering mengambil
keputusan jika ada masalah Bp M karena dirumah Bp M adalah kepala keluarga.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp M terutama yang serumah kurang saling menghargai, tidak
harmonis. Namun keluarga kurang memperhatikan kesehatan sesama.
2. Fungsi sosialisasil
Keluarga bersosialisai dengan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar
terutama untuk Ny L dan Bp M. An.M dan An.U tidak pernah bermain dengan
teman-teman disekitar rumah. Ny. L selalu mengajarkan untuk tidak nakal dan
agar nurut dengan orang tua. Jika anak-anak terkadang memarahi sewajarnya dan
tidak pernah memukul hanya memperingati saja
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah tahu Bp M sering pusing dan ada hipertensi sejak 6 bulan
yang lalu karena sering memeriksakan diri setiap bulan ke posyandu lansia.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Masalah yang terjadi pada keluarga ini sebenarnya sudah tahu, namun untuk
mengambil keputusan yang belum optimal. Dibuktikan dengan Bp M masih
sering mengeluh pusing dan hanya mengkonsumsi obat dari bu perawat desa
dan memakan timun dilanjutkan dengan beristirahat jika pusing tanpa mencari
alternative lain.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga belum maksimal merawat anggota yang sakit. Ini di buktikan bahwa
Bp M belum pernah mencoba cara lain untuk menurunkan tekanan darah, Bp
M masih sering makan daging dan merokok.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang kuat
Pemeliharaan lingkungan rumah Ny. L belum maksimal. Keluarga menyadari
pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan, meskipun menyadari
namun belum di laksanakan secara maksimal. Rumah masih tampak sedikit
kotor dibagian dapur karena tidak tertata rapi memasak dan ventilasi kurang
pada bagian dapur untuk asap bisa keluar.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehat
Fasilitas kesehatan yang di gunakan keluarga Bp M adalah ke puskesmas
terdekat atau pustu dan menfaatkan kartu jamkesmas serta ke posyandu jika
sakit yang diderita keluarga masih dianggap ringan, tapi jika keluarga merasa
sakitnya tidak sembuh-sembuh dan tidak dapat menangani baru dibawa ke
rumah sakit.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Bp M dan Ibu L masih dalam masa produksi aktif. Ibu L masih dalam
periode reproduksi tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Bp M kebutuhan ekonominya sudah terpenuhi dengan cukup oleh
suami.
VI. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Yang menjadi stresor jangka pendek adalah jika terdapat anggota keluarga
yang tiba-tiba sakit.
b. Stressor jangka panjang
Penyakit yang diderita Bp M merupakan stresor jangka panjang, karena sudah
6 bulan menderita penyakitnya

2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor


Selama ini jika ada masalah Bp M l banyak bertanya dan membicarakan kepada
anaknya.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga lebih banyak menyelesaikan derngan kepala keluarga
dan membicarakan terkadang dengan marah-marah.
4. Strategi adaptasi disfungsional (pengambinghitaman,penggunaan ancaman,dll)
Bp M mengkonsumsi rokok 1 bungkus bahkan lebih dalam satu hari. Bp M suka
marah-marah dan memaki Ibu L apabila ada masalah.
An M dan An U sering berbohong kepada orang tua serta sering kabur dari rumah
dan melampiaskannya dengan bermain di warnet.

VII. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga (menggunakan table)


Pemeriksaan fisik
Pemerikasa Bp M Ny. L An .M An.U
an
Kepala Rambut rambut hitam
rambut hitam rambut hitam tidak
beruban,bersih, panjang dan
lurus panjang ada kutu dan tidak
tidak ada tidak ada
tidak ada ada benjolan
benjolan benjolan benjolan
TTV TD: 150/90 TD: 120/70
TD:110/70 TD : 110/80
mmHg mmHg mmHg MMhG
Mata, Tidak anemis, Tidak anemis,
Tdk anemis, tdk Tdk anemis, tdk
pandangan sudah pandangan ada iritasi, ada iritasi, simetris,
menurun tdk ada normal tidak
simetris,
iritasi, simetris rabun minus
pandangan
ataupun plus,
normal tidak
simetris rabun minus
ataupun plus,
simetris
Hidung Tdk ada secret, Tdk ada secret, Tdk ada secret, Tdk ada secret,
polip (-) polip (-) polip (-) polip (-)

Mulut Mukosa lembab, Mukosa Mukosa lembab, Mukosa lembab,


stomatitis (-) lembab, stomatitis (-) stomatitis (-)
stomatitis (-)
Leher Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar, tiroid kelenjar, tiroid kelenjar, tiroid dan
dan limfe. dan limfe. dan limfe. limfe.
Dada Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara
jantung normal, jantung normal, jantung normal, jantung normal, tdk
tdk ada tdk ada tdk ada ada pembesaran
pembesaran paru pembesaran pembesaran paru jantung.
jantung. paru jantung. paru jantung.
Abdomen Tidak Tidak Umur kehamilan Tidak
kembung,bising kembung,bising 6 bulan kembung,bising
usus (+), ditak usus (+), ditak punggung teraba usus (+), ditak
teraba distensi teraba distensi disebelah kanan. teraba distensi
Tangan Tdk ada lesi, tdk Tdk ada lesi, Tdk ada lesi, tdk Tdk ada lesi, tdk
lumpuh, jalan tdk lumpuh, lumpuh, tidak lumpuh,tidak ada
Kaki membungkuk, tidak ada luka ada luka, luka, kekuatan otot
titak ada luka, Kekuatan otot kekuatan otot
kekuatan otot

5
5
5 5

VIII. Harapan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah yang ada dalam
keluarganya dan membantu memberikan jalan keluar untuk masalah Bp M dan
anak-anaknya untuk rajin dan bertanggung jawan serta mampu mengatur
waktunya.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis dan sintesis data

No Data Masalah Penyebab


1SuDS : Bp M mengatakan Kurangnya pengetahuan Ketidakmampuan
sering pusing dan
tentang penyebab keluarga mengenal
        Ny.S mengatakan sudah
sering pusing sejak 6 bulan penyakit hipertensi masalah anggota
yang lalu keluarga yang sakit
        Bp M mengatakan tidak
tahu pasti penyebab pasti
Bp M sering pusing dan
tekanan darahnya tinggi
DO:
         TD : 150/90 mmHg
         N : 86 x/mt
   RR : 14 x/mt

II. Perumusan diagnosis keperawatan


Kurangnya pengetahuan tentang penyebab penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Keperawatan : Kurangnya pengetahuan tentang penyebab penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
anggota keluarga yang sakit.
Nama KK : Bp M Diagnosa : Hipertensi pada tahap perkembangan keluarga
dengan remaja
Umur : 50 tahun Alamat : Desa Kekeri Timur RT3 RW 2

N Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawat
o an Umum Khusus Kriteria Standar
1 Kurang Setelah -   1. Keluarga Verbal -.Hiperetensi adalah-       1. Gali pengetahuan keluarga
pengetahua dilakukan menyebutkan terjadinya kenaikan tentang hipertensi.
n tentang tindakan pengertian darah sistolik (atas)
penyebab keperawatan hipertensi 140 atau lebih dan-       2. Gali pengetahuan keluarga
penyakit selama 2 tekanan darah untuk menyebutkan
hipertensi minggu, -    2. Keluarga diastolik (bawah) 90 penatalaksanaan hipertensi
berhubung diharapkan dapat Verbal atau lebih.
an dengan keluarga mampu menyebutkan apabila sudah tidak tertahankan
ketidakma mengetahui tanda dan gejala Ta G.
mpuan tentang hipertensi nda -       3. Beri penyuluhan pada
keluarga hipertensi dan dan
mengenal mampu gej keluarga tentang hipertensi.
masalah melakukan ala -      
anggota penatalaksanaan dar
keluarga terhadap diit -    3. Keluarga 4. Beri motivasi keluarga untuk
i
yang sakit kepada anggota dapat Psikomoto hip sering mengontrolkan
keluarga yang menyebutkan r ert kesehatan anggota keluarga
sakit. penyebab ens
hipertensi i yang sakit ke pelayanan
kesehatan
Sakit kepala, pusing -       5. Beri motivasi keluarga
untuk menerapkan pola hidup
         4. Keluarga 1.         Mudah marah
sehat.
dapat mengetahui Psikomoto
dan melakukan r 2.         Tengkuk -      6. Jelaskan tentang diit
perawatan diit terasa berat
makanan yang dianjurkan dan
kepala Keluarga
khususnya Bp M 3.         Mata yang dihindari.
mengetahui cara berkunang – -      
diit hipertensi kunang

4.         Mudah lelah

Sukar tidur

-Penyebab hipertensi

Obesitas / kegemukan

Kebiasaan merokok

Minuman beralkohol

Penyakit kencing
manis dan jantung

Stress
Kurang olahraga

Diit hipertensi:
makanan rendah
garam, tidak
berlemak atau
berkolesterol, hindari
goreng-
tidak merokok dan
memakan daging

        

D. IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Nama KK : Bp M Diagnosa : Hipertensi pada tahap perkembangan
keluarga dengan remaja
Umur : 50 tahun Alamat : Desa Kekeri Timur RT3 RW 2

No
Waktu Implementasi Respon pasien/ evaluasi formatif Paraf
Dx
1         1.Menelaskan
         1. Pasien mengatakan paham dan mengerti
mengenai hipertensi
tentang penyakitnya sekarang.
gejala dan akibat
         2. pasien terlihat mampu menjelaskan
Sabtu,        2.Menelaskan
pengertian hipertensi
26 mengenai diit untuk
         3. Pasien terlihat mengerti tanda dan gejala
oktobe hipertensi
hipertensi
        3.
r 2019 Mengukur
         4. Pasien mengerti diit apa yang harus
tekanan darah
dimakan dan dihindari
        
         .

EVALUASI SUMATIF
No Dx Waktu Evaluasi Paraf
1 Minggu S :Pasien mengatakan paham dan mengerti tentang penyakitnya
sekarang.
O : - pasien terlihat mampu menjelaskan pengertian hipertensi
                  Pasien terlihat
mengerti tanda dan gejala
hipertensi
27
                  Pasien mengerti diit
Oktober
apa yang harus dimakan
2019
dan dihindari
                 
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai