Anda di halaman 1dari 6

LEAFLET & SAP JURNAL

PENGARUH PENGATURAN ELEVASI KEPALA 15 - 30° TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN INTRAKRANIAL PADA PASIEN CEDERA
KEPALA DI RUANG ICU DAN SERUNI RSUD DR. M. YUNUS
BENGKULU

OLEH :

AKBAR KADULLAH

1701008

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


MANADO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
LEAFLET
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Pengaturan Elevasi Kepala 15 - 30° Terhadap


Penurunan Tekanan Intrakranial Pada Pasien
Cedera Kepala
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/tanggal :
Waktu : 45 Menit
Tempat :

A. Latar Belakang

Cedera kepala merupakan salah satu jenis cedera


terbanyak di unit gawat darurat (UGD). Angka kejadian cedera
kepala semakin tahun semakin bertambah, hal ini seiring dengan
makin meningkatnya angka kejadian kecelakaan. Diperkirakan
lebih dari 30 % kasus cedera kepala berakibat fatal sebelum
datang ke rumah sakit dan 20 % kasus cedera kepala mengalami
komplikasi sekunder seperti iskemia serebral akibat hipoksia dan
hipotensi, perdarahan serebral serta edema serebral (Black &
Hawks, 2009).

Pasien dengan cedera kepala dapat secara primer


mengakibatkan kerusakan permanen pada jaringan otak atau
mengalami cedera sekunder seperti adanya iskemik otak akibat
hipoksia, hiperkapnia, hiperglikemia atau ketidak seimbangan
elektrolit (Arifin, 2008). Keadaan tersebut diakibatkan oleh
adanya peningkatan perfusi serebral, cedera kepala,
meningkatnya tekanan intrakranial, dan menurunnya perfusi
jaringan serebral Otak yang normal memiliki kemampuan
autoregulasi, yaitu kemampuan organ mempertahankan aliran
darah meskipun terjadi perubahan sirkulasi arteri dan tekanan
perfusi (Morton, et.al., 2005). Peningkatan tekanan intra kranial
adalah komplikasi serius yang menyebabkan herniasi dengan
gagal pernapasan dan gagal jantung serta kematian.

Pemberian posisi elevasi kepala 15 - 30° terhadap pasien


yang mengalami peningkatan tekanan intra kranial pada pasien
cedera kepala di lakukan secara bergantian untuk dapat
menurunkan tekanan terhadap intra kranial, pemberian posisi ini
membutuhkan pemantauan yang ketat terhadap adanya
perubahan tekanan intra kranial (tingkat kesadaran, denyut nadi,
frekuensi nafas, tekanan darah dan suhu tubuh).

B. Tujuan

1. Tujuan Umu
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan memahami cara
Pemberian posisi elevasi kepala 15 - 30°
2. Tujuan Khusus
setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu :
a. Menjelaskan cedera kepala dan tekanan intrakranial
b. Menjelaskan fungsi posisi Elevasi kepala 15 - 30°
c. Menjelaskan cara pemberian posisi Elevasi kepala 15 - 30°

C. Pokok Pembahasan
Pemberian Posisi Elevasi Kepala 15 - 30° Terhadap
Penurunan Tekanan Intrakranial Pada Pasien Cedera Kepala

D. Sub Pokok bahasan

a. Pengertian cedera kepala & tekanan intrakranial


b. Tujuan
c. Cara Pemberian posisi Elevasi kepala 15 - 30°

E. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab

F. Media

1. Leptop dan leaflet

G. Proses Pelaksanaan

N Tahapan & Waktu Kegiatan penyaji Kegiatan audien


O
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5menit) Memperkenalkan Mendengarkan dan
anggota klompok dan Memperhatikan
pembimbing
Melakukan kontrak Menyepakati kontrak
waktu
Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan
2. Kegiatan Menggali Menanggapi dan
(35 Menit) pengetahuan audien Menjelaskan
Memberikan Memperhatikan dan
reinforcement Mendengarkan
positif  Memperhatikan
Memberi da Mendengarkan
kesempatan Memperhatikan dan
audien untuk bertanya Mendengarkan
Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
3. Penutup Evaluasi validasi  Menyimak
(5 Menit) Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
Mengucapkan Memperhatikan dan
terima mendengarkan

H. Uraian Tugas

a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan
- Menyampaikan kontrak waktu
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian

b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Menjelaskan cara penggunaan Posisi Elevasi Kepala 15 - 30°
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

I. Evaluasi
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
Pembrian Posisi Elevasi Kepala 15 - 30° Terhadap Penurunan
Tekanan Intrakranial Pada Pasien Cedera Kepala.

Lampiran Materi

Pengaturan Elevasi Kepala 15 - 30° Terhadap Penurunan


Tekanan Intrakranial Pada Pasien Cedera Kepala

A. Pengertian
Cedera kepala merupakan salah satu cedera terbanyak di unit gawat
darurat (UGD). Cedera kepala meningkatan tekanan intra kranial, yaitu
tekanan yang terjadi pada ruang serebral akibat bertambahnya volume otak
melebihi ambang toleransi dalam ruang kranium.
Peningkatan tekanan intra kranial adalah komplikasi serius yang
menyebabkan herniasi dengan gagal pernapasan dan gagal jantung serta
kematian. Peningkatan tekanan intrakranial ini bisa disebabkan oleh 3
faktor yaitu peningkatan volume otak (odema, perdarahan), cairan
cerebrospinal (peningkatan produksi, penurunan absorbsi, ketidak
adekuatan cirkulasi) dan juga disebakan oleh darah (vasodilatasi, obstruksi
vena kapa superior, gagal jantung dan trombosis di vena serebral).

B. Tujuan
Pemberian posisi elevasi kepala 15 - 30° terhadap pasien cedera kepala
dapat mengurangi tekanan intracranial.

C. Cara pemberian elevasi kepala 15 - 30°


 Kepala pasien harus dalam posisi netral tanpa rotasi kekiri atau
kekanan.
 flexion atau extension dari leher supaya pembulu vena daerah leher
tidak terjepit sehingga drainase vena otak menjadi lancar.
 Elevasi bed bagian kepala tidak boleh ≥ 400 karena berkontribusi
terhadap postural hipotensi dan penurunan perfusi otak.

Anda mungkin juga menyukai