Anda di halaman 1dari 1

Fraud dalam laporan keuangan?

Kecurangan laporan keuangan sering juga dikenal dengan istilah kecurangan manajemen.
Hal ini disebabkan karena secara umum kecurangan ini dilakukan oleh pihak manajemen,
kadang kala tanpa sepengetahuan para karyawan. Manajemen berada pada posisi yang
dapat membuat keputusan akuntansi dan pelaporan tanpa sepengetahuan para
karyawan.Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) kecurangan
laporan keuangan merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan.
Kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti sebagai berikut :

1.Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya


yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.

2.Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan peristiwa,
transaksi, atau informasi signifikan.

3.Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Istilah lain yang tidak kalah populernya berkenaan dengan kecurangan laporan keuangan
yaitu Creative Accounting. Creative accounting bukan merupakan suatu hal baru, dan
untuk melakukannya membutuhkan biaya yang relative mahal. Creative accounting ini
dipicu oleh adanya tekanan bahwa badan usaha merasa harus berada dalam posisi profit
untuk menarik investor dan sumber daya. Tetapi hal ini lebih mengarah pada penipuan atau
kecurangan pada praktik akuntansi. Apakah ini berarti bahwa creative accounting
merupakan hal ilegal atau dapat dibenarkan.
Contoh perusahaan yang pernah melakukan creative accounting
Kasus creative accounting sering dihubungkan dengan Enron, sebuah perusahaan
migas. Sebelum kebangkrutannya, Enron pernah dipilih oleh Fortune Magazine sebagai
‘America’s Most Innovative Company’ selama 6 tahun berturut-turut. Enron yang tadinya
adalah perusahaan pembangkit tenaga listrik mulai naik daun setelah Enron mulai bermain
komoditas-komoditas bandwidth telekomunikasi dan derivatives (sejenis investasi di mana
hasil untung ruginya berdasarkan pergerakan dari nilai aset seperti saham, surat utang,
komoditas, atau bahkan dari nilai seperti suku bunga, valas, indeks pasar saham, bahkan
indeks cuaca). Enron mulai berpaling dari bisnis tradisionalnya dan mulai berspekulasi
dalam financial instruments yang mengandung resiko tinggi. Memang kesannya mereka
cukup sukses untuk beberapa tahun, tapi akhirnya kenyataan dari kesuksesan (atau lebih
tepatnya kegagalan) mereka mulai terlihat. Namun Enron bukan hanya inovatif dalam
berbisnis, ternyata juga ‘inovatif’ dalam cara pembukuannya. Di balik kesuksesan mereka,
banyak sekali hutang-hutang tersembunyi yang dipindahkan kepada anak-anak perusahaan
yang tidak dikonsolidasi (tidak diperhitungkan masuk ke dalam neraca perdagangan Enron
sendiri). Mereka sengaja memanfaatkan celah dalam hukum Amerika yang
memperbolehkan ‘special purpose vehicles’ (suatu organisasi yang dibentuk untuk
proyek khusus yang dibentuk terpisah untuk mengisolasi resiko-resiko dari proyek tersebut)
yang memenuhi syarat-syarat tertentu tidak dikonsolidasi.
Creative accounting bisa saja lolos dari prinsip-prinsip accounting st

Anda mungkin juga menyukai