Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-NYA. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah operasi selaput dara
dalam perspektif syariat dengan baik dan tepat pada waktunya. Berkat dukungan
dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan dukungan dan
doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang operasi selaput dara dalam perspektif
syariat.

Penyusun

Monica Jaya

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................................3
B. Tujuan .........................................................................................................3
C. Rumusan
Masalah ......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian operasi selaput dara ..................................................................4
B. Fungsi atau manfaat operasi selaput dara ...................................................4
C. Mudharat operasi selaput dara ....................................................................6
D. Pandangan islam tentang operasi selaput dara ............................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Memasuki abad modern perubahan dan perkembangan zaman maju pesat,
sebagai indikatornya adalah semakin banyak dan canggihnya teknologi yang
ditemukan pada berbagai bidang. Salah satu bidang yang selalu melakukan
penelitian dan menemukan teknologi baru untuk memcahkan masalah adalah
bidang kedokteran. Hal itu dilatar belakangi oleh munculnya berbagai penyakit
baru dan kasus-kasus kesehatan yang tidak dapat disembuhkan dengan
menggunakan metode lama. Sebuat teknologi baru yang ditemukan adalah
Vaginal Rejuvenation, yaitu sebuah teknologi operasi untuk organ intim manusia.
Banyak hal yang menyebabkan seorang wanita melakukan operasi selaput dara
dan bagaimana pandangan islam tentang hal tersebut akan dibahas dalam makalah
ini.
B. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang operasi selaput dalam
pandangan islam.
C. RUMUSAN MASALAH
1)  Apa pengertian operasi selaput dara?
2)  Apa saja fungsi atau manfaat operasi selapit dara?
3)  Apa saja mudharat operasi selaput dara?
4)  Bagaimana pandangan islam tentang operasi selaput dara?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN OPERASI SELAPUT DARA


Selaput dara adalah selaput tipis yang ada di dalam kemaluan wanita, yang
oleh masyarakat sering disebut keperawanan, karena jika selaput dara tersebut
belum pecah atau sobek menunjukkan bahwa wanita tersebut masih perawan, dan
belum pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki, walaupun
tanda ini tidaklah mutlak, karena ada sebagian wanita yang tidak pecah selaput
daranya saat melakukan hubungan seksual.
Operasi selaput dara adalah memperbaiki dan mengembalikannya pada
tempat semula sebelum sobek, atau pada tempat yang dekat dengan nya dan hal
itu adalah pekerjaan para dokter spesialis.
Secara umum dalam metode pengambilan hukum perbuatan manusia, yang
pertama-tama dilakukan adalah meneliti nash-nash yang berkaitan. Jika tidak
ditemukan, maka dilihat dari hal-hal yang menyerupai apa yang dijelaskan oleh
nash-nash tersebut, kemudian diqiyaskan kepadanya jika tidak memungkinkan,
maka dilakukan sebuah ijtihad untuk menyimpulkan hukumnya dengan dilihat
dari asas syari’at, roh, tujuan dan kaidah secara umum, serta dilihat dari manfaat
dan mudharat yang dihasilkan dari perbuatan tersebut, dengan mentarjih sebagian
atas sebagian yang lain.

B. FUNGSI ATAU MANFAAT OPERASI DARA


1. Untuk menutup aib
Tindakan menutup aib yang dilakukan oleh seorang wanita karena sobeknya
keperawanan dan tindakan operasi selaput dara dilakukan untuk menutup
aib ini tidak akan terwujud karena adanya dua hal :
a. Adat istiadat
b. Menutup aib
Menutup aib sendiri merupakan tujuan syariat yang mulia dan telah
ditekankan dalam beberapa nash dari sunnah Nabi SAW:

4
“Tidaklah seorang menutup aib orang lain di dunia, kecuali Allah akan
menutup aibnya pada hari kiamat” (HR. Muslim)
2. Melindungi Keluarga
Operasi selaput dara diharapkan bisa melindungi sebagian keluarga yang
akan dibentuk kemudian hari dari hal-hal yang menyebabkan kehancuran.
Karena jika operasi  selaput dara tidak dilakukan, lalu gadis tersebut
menikah dan suaminya mengetahui hal tersebut, maka hal itu bias menjadi
sebab hancurnya keluaga tersebut, atau paling tidak menimbulkan prasangka
dan hilangnya kepercayaan antara keduanya, sedangkan tidak dapat
dipungkir bahwa mewujudkan suatu rumah tangga berlandaskan rasa saling
percaya adalah salah satu tujuan syariat.
3. Pencegahan dari prasangka buruk
Dengan operasi selaput dara, maka diharapkan tidak munculnya prasangka
buruk, yang muncul hanyalah prasangka baik. Firman Allah:
“Hai  orang-orang yang beriman, jauhilah perbuatan banyak berburuk
sangka, Karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” 
(Al-Hujurat:12)
4. Mewujudkan keadilan antara pria dan wanita
Seseorang laki-laki dengan kekejian dan perbuatan tercela apapun yang ia
lakukan tidak akan menimbulkan pengaruh fisik pada tubuhnya dan tidak
akan ada kecurigaan apapun di sekitarnya, jika perbuatan tersebut tidak
dapat dibuktikan melalui perangkat hukum syariat. Sementara itu, seorang
gadis akan disalahkan secara sosial dan adat atas hilangnya kegadisannya
meskipun tidak ada satu bukti yang dilalui oleh syariat sekalipun atas
perbuatan kejinya.
5. Mendidik masyarakat
Operasi selaput dara diharapkan bisa menutup aib agar pengaruh buruknya
tidak menyebar luas ke masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan tetap
menjauhi kemaksiatan.

5
C. MUDHARAT OPERASI SELAPUT DARA
1) Penipuan
Apabila Allah telah berfirman kepada orang-orang yang beriman agar
tidak menikahi wanita pezina atau yang musyrik kecuali oleh lelaki sesame
pezina atau musyrik. Allah berfirman :
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina
tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki
musyrik. Yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mukmin”. (An-
Nuur : 3)
Beberapa fuqaha berpendapat bahwa suami mempunyai hak untuk
membatalkan pernikahannya jika sebelumnya dia telah mensyaratkan
keperawanan sang istri dan ternyata terjadi sebaliknya. Dalam hal ini,
berarti dokter telah menyepelekan hak sang suami, dan menipunya dengan
keperawanan palsu sehingga persyaratan tersebut terwujud dalam diri sang
istri.
Adanya penipuan dari pihak perempuan kepada calon suami. Sekiranya si
perempuan dulunya adalah termasuk yang berakhlak buruk dan sudah
tidak perawan lagi, bisa saja dia melakukan operasi selaput dara untuk
mengelabuhi calon suaminya. Padahal, seorang laki-laki yang baik,
seyogyanya menikah dengan perempuan yang baik-baik juga. Dan seorang
pezina juga tidak menikah, melainkan dengan sesama pezina pula. Dalam
hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam disebutkan,
 “Barangsiapa yang menipu kami, maka dia bukan golongan kami.”
(HR.Muslim dan Ahmad)
2) Mendorong perbuatan keji
Penambilan keperwanan mungkin mendorong berkembangnya perbuatan
keji dalam masyarakat, karena dengan itu rasa segan dan rasa tanggung
jawab pada diri seorang gadis akan hilang. Dimana biasanya rasa seperti
itu bisa mencegahnya, karena ia mengetahui bahwa perbuatan itu akan
berpengaruh dan membekas pada tubuh dan akan mengakibatkan hukuman
dari masyarakat.

6
Mendorong para wanita nakal yang pada dasarnya senang melakukan
perbuatan zina untuk terus melakukan perbuatan keji tersebut. Sebab, dia
tahu, jika suatu saat keperawanannya dibutuhkan, entah untuk menampik
tuduhan masyarakat bahwa dia telah berzina, atau untuk menghindarkan
diri dari hukuman cambuk, atau untuk membuktikan pada suaminya bahwa
dia masih perawan; dia bisa melakukan operasi pengembalian selaput dara.
3) Membuka aurat
Tersingkapnya aurat yang paling vital milik perempuan di hadapan dokter.
Pada dasarnya, selain suami dan istri, tidak ada yang boleh melihat
kemaluan orang lain. Baik itu sama jenisnya, ataupun (apalagi) yang
berbeda jenis kelamin. Di lain pihak, dalam ilmu kedokteran tidak
ditemukan adanya manfaat keperawanan dari sisi kesehatan. Maka, hanya
alasan yang sangat darurat dan mendesaklah yang dapat membolehkan
operasi selaput dara ini.

D. PANDANGAN ISLAM TENTANG OPERASI SELAPUT DARA


1. Jika sobeknya selaput dara itu disebabkan oleh kecelakaan atau perbuatan
yang bukan maksiat secara syariat dan bukan hubungan seksual dalam
pernikahan. Diyakini bahwa si gadis akan menerima kedzaliman karena
adat-istiadat yang ada maka operasi wajib dilakukan.
2. Jika penyebabnya adalah hubungan seksual dalam pernikahan, maka
operasi pengembalian keperawanan tersebut diharamkan atas janda/wanita
yang dicerai. Karena tidak ada kepentingan di dalamnya. Terlebih lagi
diharamkan untuk yang sudah menikah karena hal itu sama saja dengan
main-main.
3. Jika penyebabnya adalah zina yang diketahui masyarakat, baik yang
diketahui melalui keputusan pengadilan bahwa si gadis berzina, maupun
karena perbuatan zina tersebut dilakukan berulang-ulang, atau karena
pernyataan si gadis atas perbuatannya dan dia terkenal sebagai pelacur,
maka pengembalian selaput dara dalam hal ini juga diharamkan karena
operasi itu tidak ada kemaslahatannya sama sekali dan tidak lepas dari
mudharatnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Operasi pergantian yang dilakukan terhadap orang yang normal organ
kelaminnya maka hukumnya haram atau sangat tidak diperbolehkan oleh syari’at
islam, karena mengubah ciptaan Allah. Karena telah dijelaskan di dalam Al-
Qur’an surat Al-Hujarat Ayat 13, An-Nisa ayat 199, dan juga hadits-hadits Nabi
Muhammad SAW. Dan yang diperbolehkan dalam syariat islam adalah operasi
perbaikan atau penyempurnaan organ kelamin terhadap orang yang cacat kelamin,
dan juga untuk menghilangkan bahaya yang ditimbulkan. Serta perbaikan atau
penyempurnaan terhadap orang yang memiliki organ kelamin ganda, maka
diwajibkan untuk mematikan salah satu organ kelamin sesuai organ kelamin
didalamnya, karena bermanfaat untuk memperjelas status dan menghilangkan
kelainan psikis dan sosial agar tidak terjerumus ke dalam hal yang menyesatkan
dan dosa.
Operasi selaput dara dilihat dari penyebab sobeknya maka dapat diambil
kesimpulan beberapa hukumnya, yaitu:
a. Jika sobeknya selaput dara itu karena kecelakaan atau perbuatan yang
bukan maksiat secara syariat dan bukan hubungan seksual dalam
pernikahah maka untuk menghilangkan mudharat yang lebih besar yang
diterima oleh si gadis maka operasi tersebut wajib dilakukan, tapi jika
kemudharatannya lebih kecil maka hukumnya menjadi sunnah.
b. Diharamkan atas janda atau wanita yang dicerai, karena tidak ada
kepentingan di dalamnya.
c. Jika penyebabnya adalah zina yang diketahui masyarakat maka
pengembalian selaput dara dalam hal ini juga diharamkan karena tidak
ada kemaslahatannya sama sekali dan tidak lepas dari mudharatnya.
d. Jika penyebabnya adalah zina yang tidak diketahui oleh masyarakat,
dokter bisa memilih untuk melakukan operasi atau tidak; dan
melakukannya lebih baik jika memungkinkan.

8
B. SARAN
a. Bagi kaum wanita hendaknya menambah pengetahuan mengenai
permasalahan-permasalahan baru yang berkaitan dengan wanita agar lebih
bijak dalam mengambil sikap dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi
sekarang ini
b. Wanita harus menjaga kesehatan dirinya baik kesehatan jasmani dan
rohaninya agar tugas dan perannya bisa dilaksanakan dengan baik
c. Dalam setiap tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis ataupun
paramedic hendaknya mempertimbangkan ketentuan norma hukumnya dan
norma agama
d. Keharmonisan dalam sebuah keluarga tidak tergantung pada keharmonisan
hubungan seksual dengan pasangan. Keluarga akan selalu harmonis bila
selalu memahami dan menghormati hak serta tanggung jawab masing-masing
anggota keluarga. Suami beserta istri harus saling menjaga antara satu dengan
yang lainnya. Seorang suami harus memberikan hak istri berupa pengobatan
dan perhatian khususnya dalam hal kesehatan reproduksi karena wanita lebih
renta terkena penyakit.

Anda mungkin juga menyukai