Ria Ivana
N 111 18 017
PEMBIMBING :
drg. Elli Yane Bangkele, M.Kes
Skenario : COVID-19
Saat ini kita dalam situasi Pandemi Covid-19, jajaran pelayanan kesehatan menghadapi
berbagai masalah. Puskesmas A galau, sebagai ujung tombak pelayanan siap atau tidak siap
tentunya harus melakukan upaya-upaya pencegahan, bagaiman perencanaan, monitoring serta
evaluasi upaya pencegahan dari berbagai tingkat pelayanan (promosi, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif).
Masa karantina, kepala puskesmas A harus tetap melakukan berbagai kegiatan, antara
lain seperti langkah-langkah strategi promosi kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19.
Jawab
1. Upaya-upaya pencegahan
Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi:
Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat
kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor;
Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut;
Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan
atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;
Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan
tangan setelah membuang masker;
Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan.
(Sumber: Aziza, L. et al., 2020. Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease
(covid-19). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jakarta, pp. 1-138)
2. Perencanaan
- Memahami kategori yang termasuk orang dalam pengawasan, orang dalam
pemantauan, kasus probable, kasus konfirmasi
- Melakukan kegiatan surveilans yang berhubungan dengan observasi, isolasi diri,
pengambilan spesimen, dan monitoring mandiri.
- Melakukan deteksi dini dan respon, dilakukan di pintu masuk dan wilayah untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya pasien dalam pengawasan, orang dalam
pemantauan, kasus probable maupun kasus konfimasi COVID-19 dan melakukan
respon adekuat.
- Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
- Pelacakan kontak erat
- Pencatatan dan pelaporan
- Penilaian risiko
- Manajemen klinis
- Pencegahan dan pengendalian infeksi
- Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
Monitoring
Monitoring yang dilakukan dengan melaporkan jika masyarakat mengalami
gejala seperti demam, batuk, sesak. Agar dengan cepat memperoleh tindakan medis dan
tidak memperburuk keadaan.
Evaluasi
Promosi kesehatan dengan memberikan edukasi dan informasi kesehatan yang
benar kepada masyarakat. Upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan yaitu:
Melakukan edukasi ke masyarakat dengan menyebarkan poster ataupun iklan di media
sosial mengenai gejala-gejala covid 19, etika batuk, cara memakai masker yang benar,
cara jaga diri dan keluarga dari virus corona dengan gerakan masyarakat hidup sehat, 6
langkah cuci tangan, pencegahan covid 19, pentingnya sosial distancing/ menjaga jarak,
pentingnya menjaga sistem imunitas tubuh.
Upaya preventif yang dapat dilakukan yaitu:
a. Melakukan deteksi dini terkait covid 19.
b. Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
memegang mulut, hidung dan mata.
c. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi
dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci tangan
setelahnya.
d. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas
layanan kesehatan.
e. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian
f. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering
disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang
pintu, dan lain-lain.
g. Konsumsi gizi seimbang, aktifitas fisik/senam ringan, istirahat cukup, konsumsi
suplemen vitamin dan tidak merokok
h. Pembatasan interaksi fisik dan pembatasan sosial (physical contact/physical
distancing dan social distancing)
i. Hindari keramaian, berpegian ke tempat umum, atau traveling ke negara yang
terjangkit covid 19 atau yang masuk dalam zona merah
(Sumber: Sulistyowati, L.S, 2011. Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan panduan
bagi petugas kesehatan di puskesmas. KEMENKES RI, Jakarta, pp. 24-33)