PEMBIMBING :
drg. Elli Yane Bangkele, M.Kes
A. Learning Objective.
B. Jawaban
Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase (pastikan ada jarak
setidaknya 1 meter antara staf skrining dan pasien/staf yang masuk.
Sediakan pembersih tangan alkohol dan masker (serta sarung
tangan medis, pelindung mata dan jubah untuk digunakan sesuai
penilaian risiko).
Kursi pasien di ruang tunggu harus terpisah jarak setidaknya 1m.
Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah.
Petunjuk-petunjuk jelas tentang gejala dan arah.
Anggota keluarga harus menunggu di luar area triase-mencegah
area triase menjadi terlalu penuh.
Sumber : dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), FISR (PDPI), dkk. Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-3. 2020. Kementerian
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
Jakarta.
5
Perencanaan
a. Mengetahui kategori orang dalam pemantauan, orang tampa gejala,
pasien dalam pengawasan
b. Melakukan pemneriksaan deteksi dini terhadap orang yang bergejala
ataupun dipintu masuk setiap wilayah darat dan udara
c. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
d. Pelacakan kontak erat
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Penilaian risiko
g. Manajemen klinis
h. Pencegahan dan pengendalian infeksi
i. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
Monitoring
Dapat dilakukan dengan mudah jika masyarakat
mengalami gejala Covid-19 berupa demam, batuk, sekak
napas. Segeralah datang kerumah sakit atau tempat tenaga
kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Evaluasi
Upaya preventif yang dapat dilakukan yaitu:
a. Melakukan deteksi dini terkait covid 19.
b. Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan
air sebelum memegang mulut, hidung dan mata.
c. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan
tisu, atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat
sampah dan cuci tangan setelahnya.
d. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke
fasilitas layanan kesehatan.
6
2. Observasi dalam hal ini karantina dilakukan terhadap kontak erat untuk
mewaspadai munculnya gejala sesuai definisi operasional. Lokasi observasi
dapat dilakukan di rumah, fasilitas umum, atau alat angkut dengan
mempertimbangkan kondisi dan situasi setempat. Penting untuk memastikan
bahwa lingkungan tempat pemantauan kondusif untuk memenuhi kebutuhan
8
fisik, mental, dan medis yang diperlukan orang tersebut. Idealnya, satu atau
lebih fasilitas umum yang dapat digunakan untuk observasi harus diidentifikasi
dan dievaluasi sebagai salah satu elemen kesiapsiagaan menghadapi COVID-
19. Evaluasi harus dilakukan oleh pejabat atau petugas kesehatan masyarakat.
Kontak erat risiko rendah sebaiknya membatasi diri dan tidak bepergian
ke tempat umum. Kontak erat risiko tinggi harus menjaga jarak sosial.
Sumber : dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), FISR (PDPI), dkk. Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-3. 2020. Kementerian
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
Jakarta.