Anda di halaman 1dari 11

POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MAHASISWA

Almed Hamzah

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam Indonesia


Jl. kaliurang Km. 14,5, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584
Email : almed. hamzah@uii. ac. id

ABSTRACT

Social networking sites are very popular. At this time a lot of social networking sites that
emerge and evolve. Some of which the most popular are Facebook, Twitter, path, myspace.
These sites are popular because it has many users from various groups including the student.
Students including active users of social networking sites. The majority of the students even
already have an account at more than one site of several social networking sites. Social
networking sites can be used by students for a variety of purposes, one of them as a medium
of learning. This research is a case study to explore the use of social networking sites as a
medium of learning among the students. A total of 42 students were respondents in this
study. Results of the analysis found that social networking sites are already quite familiar
among students as a means to socialize as well as a learning medium. In addition, it features
a social networking site which is used as a medium of learning is not much different from the
usual features that are used for other purposes.

Keyword : Adoption of Technology, E-Learning, Students, Social Networking Sites, Media


Learning

menjadi empat kategori yaitu kesenangan,


1. PENDAHULUAN komunikasi, informasi, dan transaksi.
Saat ini situs jejaring sosial banyak sekali Kesenangan berarti situs jejaring sosial
macamnya. Diantara yang paling populer digunakan sebagai media penyaluran hobi
adalah Facebook, LinkedIn, Pinterest, dan menghabiskan waktu. Komunikasi dan
Instagram, Twitter (Duggan, Ellison, Lampe, informasi berarti situs jejaring sosial
Lenhart, & Madden, 2015). Situs jejaring digunakan untuk tujuan berbagi pengetahuan
sosial tersebut memiliki jumlah pengunjung secara interaktif dengan teman yang
(visitor) yang relatif lebih besar daripada situs tergabung di dalam network. Sedangkan
lainnya dan memiliki kecenderungan untuk transaksi berarti situs jejaring sosial
terus meningkat. Hal ini dikarenakan ada sisi digunakan untuk tujuan jual-beli produk,
menarik dari situs tersebut yaitu adanya pemasaran, after-sales services dan
interaksi sosial yang lebih personal sebagainya.
dibandingkan jenis situs lainnya. Seseorang E-Learning saat ini sedang marak
bisa berkomunikasi dengan banyak orang digunakan untuk membantu proses
dalam satu waktu tanpa terhalang oleh ruang pembelajaran mahasiswa. Bahkan e-learning
dan waktu. Selain itu, seseorang juga bisa telah berkembang sebagai paradigma baru
mendapatkan teman baru tanpa harus dalam pendidikan modern (Sun, Tsai, Finger,
berkenalan dan bertemu secara langsung. Chen, & Yeh, 2008). Di Indonesia, meskipun
Situs jejaring sosial digunakan oleh e-learning masih diterapkan sebagai
banyak orang dengan berbagai tujuan. Sopiah supporting tools dalam kegiatan belajar
(Sopiah, 2013) membagi tujuan tersebut mengajar akan tetapi penyebarannya sudah
meluas dan semakin berkembang.

167
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177

Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam pembelajaran yang efektif dalam


penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
melalui e-learning. Baik dosen maupun Penggunaan situs jejaring sosial sebagai
mahasiswa dapat tetap menjalin komunikasi media pembelajaran paling tidak memenuhi
di luar kelas perkuliahan. Selain itu, dosen salah satu kriteria penggunaan media
dan mahasiswa juga dapat menjalin pembelajaran yang efektif menurut
komunikasi meskipun lokasi mereka (Daryanto, 2010) yaitu mengatasi
berjauhan. keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya
Situs jejaring sosial adalah salah satu indra.
jenis aplikasi online yang memungkinkan Dalam penerapan sebuah teknologi,
penggunanya memposting informasi pencarian pola sangat penting agar
mengenai profil dirinya, termasuk nama, foto didapatkan sebuah model yang
dan materi lainnya untuk dilihat oleh sesama menggambarkan situasi ketika sebuah
pengguna. Selain itu, mereka juga dapat teknologi tersebut diimplementasikan. Pada
berkomunikasi satu sama lain dalam cara-cara akhirnya model tersebut bisa diduplikasi ke
yang inovatif (Pempek, Yermolayeva, & dalam situasi yang sama di tempat yang lain.
Calvert, 2009. Bahkan pengguna bisa Melalui studi kasus, penelitian ini akan
melacak siapa saja yang melihat content yang mengeksplorasi dan mengungkap pola
dibagikannya (Boyd & Ellison, 2007). Hal- penggunaan situs jejaring sosial sebagai
hal inilah yang menyebabkan banyak orang, media pembelajaran untuk mahasiswa.
terutama pengguna internet, sangat tertarik Paper ini memiliki struktur sebagai
untuk menggunakan situs jejaring sosial berikut. Bagian pertama berisi pendahuluan
untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. dan latar belakang penelitian. Bagian kedua
Dan semakin hari semakin banyak orang menjelaskan tinjauan pustaka terhadap
yang tertarik menggunakan situs jejaring penelitian-penelitian terdahulu. Bagian ketiga
sosial sehingga kepopuleran situs jejaring membahas tentang metode penelitian yang
sosial semakin meningkat. digunakan. Bagian keempat membahas
Dua teknologi ini, yaitu e-learning dan tentang hasil dan temuan penelitian diikuti
situs jejaring sosial, yang sama-sama populer dengan bagian terakhir yaitu kesimpulan dan
dengan kadar dan audience yang berbeda rekomendasi.
pada saat ini mulai digabungkan untuk
menjadi sebuah paradigma tersendiri dalam 2. TINJAUAN PUSTAKA
proses pembelajaran di universitas. 2.1. Media Pembelajaran
Penggunaan situs jejaring sosial sebagai Secara sederhana, media pembelajaran
media e-learning selama ini mulai banyak dapat didefinisikan sebagai alat dan bahan
digunakan dibeberapa kampus. Namun begitu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
belum banyak penelitian yang mengungkap (Daryanto, 2010). Alat dan bahan tersebut
tentang pola penggunaan situs jejaring sosial digunakan sebagai perantara bagi Dosen
ini, terutama sebagai media pembelajaran untuk berkomunikasi dengan mahasiswanya.
untuk membantu terselenggaranya proses Peran media pembelajaran sangat penting
belajar mengajar yang lebih efektif dan sebagai penyampai ide (yang berasal dari
efisien. Dengan situs jejaring sosial, Dosen pada satu sisi) untuk dimengerti oleh
sebenarnya dosen dapat menjangkau dan Mahasiswa pada sisi yang lain. Tantangan
tetap berkomunikasi dengan mahasiswanya terbesar dari Dosen adalah membuat atau
dimanapun mahasiswa tersebut berada memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya
(Moran, Seaman, & Tinti-Kane, 2011. agar ide atau materi yang ingin diajarkan
Selama masih terdapat koneksi internet, maka menjadi mudah diserap dan dipahami oleh
situs jejaring sosial adalah media Mahasiswa.

168
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)

Berdasarkan penelitian-penelitian hanya dilakukan di dunia maya. Dalam situs


sebelumnya yang dilakukan oleh Cheung jenis ini memang seseorang dapat melakukan
(Cheung, Chiu, & Lee, 2011), Brady (Brady, pertemanan secara online tanpa pernah
Holcomb, & Smith, 2010), Shen dan Khalifa bertemu sebelumnya (Boyd & Ellison, 2007).
(Shen & Khalifa, 2010) terungkap bahwa Menurut Shen dan Khalifa (Shen &
dibalik kepopuleran situs jejaring sosial tidak Khalifa, 2010), situs jejaring sosial memiliki
banyak penelitian dilakukan di dalamnya, dampak yang besar bagi kehidupan
apalagi penelitian yang secara khusus seseorang, baik dari sisi sosial maupun
mengaitkan antara penggunaan situs jejaring komersial. Untuk orang yang lebih muda
sosial dengan dunia akademis, sebagai media (youth), situs ini telah menjadi alat untuk
pembelajaran, seperti yang diutarakan oleh membangun identitas dan memelihara
Brady (Brady et al., 2010). Bicen (Bicen, hubungan sosial dengan teman-temannya
2011) bahkan menyarankan agar penelitian (Shen & Khalifa, 2010). Dalam beberapa
tentang pola penggunaan situs jejaring sosial kasus, situs ini menjadi tempat berkumpul
di dunia akademis, terutama di perguruan utama atau primary gathering places (Hoy &
tinggi, lebih banyak dilakukan karena Milne, 2010). Hal ini dapat disebabkan oleh
penggunaan situs jejaring sosial menjadi banyaknya orang yang terpisah secara
semakin penting di dalam kehidupan sehari- geografis sehingga tidak dimungkinkan untuk
hari mahasiswa. bertatap muka secara langsung.
Situs jejaring sosial (SJS) adalah layanan Penggunaan situs jejaring sosial selain
berbasis web yang memungkinkan seseorang membawa manfaat juga memiliki dampak
untuk membangun profil pribadinya yang negatif. Menurut Rouis (Rouis, Limayem, &
bersifat publik atau semi-publik di dalam Salehi-Sangari, 2011), penggunaan situs
sebuah sistem yang terbatas, menyampaikan jejaring sosial yang berlebihan oleh remaja,
kepada orang lain mengenai orang-orang dalam hal ini mahasiswa, dapat menurunkan
yang terhubung dengannya, serta melihat dan prestasi akademis mereka. Hal ini menjadi
melacak daftar pertemanan baik yang dibuat dua hal yang bertolak belakang ketika
sendiri atau dibuat oleh orang lain (Boyd & perguruan tinggi berlomba-lomba
Ellison, 2007). Inilah yang membuat memanfaatkan situs jejaring sosial ini sebagai
perbedaan situs jejaring sosial dengan jenis salah satu saluran komunikasi dengan
situs lainnya, seperti situs berita, portal, e- mahasiswa. Mungkin hal ini baik bagi bisnis,
commerce. Pada situs jejaring sosial terjadi tetapi tidak bagi mahasiswa. Namun begitu,
interaksi sosial antar pengguna yang sifatnya bagaimanapun juga situs jejaring sosial telah
lebih personal dan mendalam. Oleh menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa.
karenanya, terdapat masalah dan dampak Oleh karenanya perlu dikaji langkah-langkah
sosial yang menyertainya. yang harus dilakukan agar terjadi keselarasan
dengan aspek akademisnya, bukan
2.2. Penggunaan Situs Jejaring Sosial sebaliknya.
Situs jejaring sosial dibuat dengan tujuan
meningkatkan intensitas interaksi sosial (Shen 2.3. Motivasi Seseorang Menggunakan
& Khalifa, 2010) yang sudah berlangsung di Situs Jejaring Sosial
dunia nyata. Dalam hal ini pola interaksi dan Salah satu alasan utama seseorang
komunikasi yang terjadi di situs jejaring menggunakan situs jejaring sosial adalah
sosial tidak jauh berbeda dengan yang terjadi keinginan untuk berkomunikasi dan
di dunia nyata. Teman yang ada di situs terkoneksi secara instan dengan orang lain
jejaring sosial pun sebenarnya adalah teman (Cheung et al., 2011). Pola komunikasi pada
yang memang sudah dikenal di dunia nyata, masa sekarang ini yang menuntut segala
walaupun ada beberapa pertemanan yang sesuatunya dikerjakan dengan cepat membuat

169
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177

situs jejaring sosial menjadi salah satu sarana yang berhubungan dengan dunia pendidikan
yang sangat membantu dan memecahkan diantaranya adalah mencari informasi,
sebagian tantangan komunikasi yang serba mempelajari bagaimana sesuatu bekerja,
cepat tersebut. berbagi informasi dengan teman, menggali
Selain alasan yang utama tersebut ide, dan memecahkan sebuah masalah.
berkembang pula motivasi lainnya seperti Pada umumnya, aktivitas pembelajaran
berbagi informasi, hiburan, dan bertransaksi yang menggunakan komputer bersifat
(Sopiah, 2013)⁠, memelihara hubungan mandiri (Daryanto, 2010)⁠. Hal ini berlaku
interpersonal dan memperluas jaringan juga untuk penggunaan situs jejaring sosial
pertemanan (Cheung et al., 2011). Khusus sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.
pada orang usia remaja dan dewasa dini, Pola pembelajaran yang terbentuk nantinya
sosial media bahkan digunakan untuk akan lebih banyak menuntut mahasiswa untuk
membantu pencarian jati diri (self-identity) belajar secara mandiri.
dengan cara memposting content tertentu Dalam kerangka adopsi e-learning di
untuk kemudian menerima tanggapan dari kampus yang dikembangkan oleh Russell
teman-temannya di situs jejaring sosial. (Russell, 2009) teknologi dipandang sebagai
Tanggapan-tanggapan tersebut kemudian pembentuk aktivitas belajar mengajar yang
menjadi gambaran atau citra diri dari seorang baru seperti tampak dalam Gambar 1. Dalam
remaja di hadapan para temannya (Pempek et konteks penelitian ini maka situs jejaring
al., 2009). sosial dapat dipandang sebagai teknologi baru
yang membentuk sebuah aktivitas belajar
2.4. Penggunaan Situs Jejaring Sosial Di mengajar dan tipe pembelajaran yang juga
Bidang Pendidikan baru bagi mahasiswa.
Tidak banyak penelitian yang membahas
tentang penggunaan situs jejaring sosial
dalam dunia pendidikan, terutama sebagai
media pembelajaran. Beberapa penelitian
yang pernah dilakukan terkait dengan
penggunaan situs jejaring sosial dalam dunia
pendidikan mengungkapkan pola penggunaan
situs jejaring sosial dilihat dari segi waktu,
rata-rata mahasiswa menghabiskan 30 menit
setiap harinya untuk beraktivitas di situs
jejaring sosial dengan berbagai keperluan
termasuk yang menyangkut kegiatan
akademik (Pempek et al., 2009), (Ellison,
Steinfield, & Lampe, 2007). Namun, lamanya
waktu ini semakin meningkat setiap harinya Gambar 1. Kerangka Adopsi E – Learning.
bahkan hingga 4 jam per hari (Bicen, 2011).
Mengenai aktivitas di situs jejaring Bagaimanapun juga mahasiswa sudah
sosial, banyak sekali aktivitas yang dilakukan sangat familiar dengan situs jejaring sosial.
oleh mahasiswa ketika menggunakan situs Oleh karenanya, situs ini harus bisa
jejaring sosial, termasuk yang berkaitan dimanfaatkan agar pembelajaran dapat lebih
dengan pendidikannya. Menurut Shen dan terakses (Liu, 2010). Berdasarkan pemaparan
Khalifa (Shen & Khalifa, 2010) minimal ada dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
sebelas aktivitas yang teridentifikasi telah diuraikan hasilnya ternyata belum ada
dilakukan oleh mahasiswa dalam situs penelitian yang secara khusus melakukan
jejaring sosial. Dari ke sebelas aktivitas ini penyelidikan terhadap fenomena penggunaan
situs jejaring sosial sebagai media

170
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)

pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian di 3.1. Subjek Penelitian dan Teknik
bidang ini sangat menarik dan layak untuk Pengambilan Sampel Penelitian
dilakukan. Sumber data yang diperlukan selama
penelitian ini berlangsung akan disesuaikan
3. METODE PENELITIAN dengan fokus dan tujuan dari penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Teknik pengambilan sampel yang digunakan
metode studi kasus (MSK). Pendekatan ini adalah gabungan antara purposif dan kuota.
dipilih selain karena sesuai dengan Hal ini agar penelitian berjalan dengan efisien
pertanyaan penelitian yang diajukan (how and dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
why) juga untuk melihat lebih dalam kepada Penelitian ini akan mengambil sampel
individu per kasusnya sehingga didapatkan mahasiswa Universitas Islam Indonesia
kesimpulan dan generalisasi yang lebih baik. peserta kelas matakuliah yang menggunakan
Jumlah kasus yang diangkat dalam situs jejaring sosial sebagai media
penelitian ini lebih dari satu sehingga metode pembelajarannya terutama dari Jurusan
studi kasus yang digunakan adalah multiple- Teknik Informatika. Diharapkan ada 40
case. Dalam metode jenis ini digunakan sampai dengan 50 narasumber (responden)
teknik analisis lintas kasus (cross-case yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini.
analysis). Pada analisis lintas kasus tiap kasus
akan dibandingkan satu sama lain dan melihat 3.2. Metode Analisis Data
perbedaan maupun kesamaan diantara kasus- Sebelum dilakukan analisa lintas kasus
kasus tersebut untuk selanjutnya diambil (cross-case analysis) data akan diolah secara
kesimpulan yang mencakup keseluruhan statistik untuk menghasilkan deskripsi
kasus dan berkaitan dengan tema penelitian. kuantitatif. Kemudian analisis data dilakukan
Sementara itu unit analisis yang digunakan dengan metode cross-case analysis. Dalam
adalah penggunaan situs jejaring sosial oleh metode ini, hasil analisa setiap kasus akan
mahasiswa. dibandingkan satu sama lain untuk
Metode pengumpulan data yang mendapatkan pemahaman yang menyeluruh
digunakan adalah observasi, wawancara, dan tentang masalah yang sedang diteliti.
dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap Pembandingan ini dilakukan untuk
mahasiswa peserta mata kuliah yang mencari pola yang sama yaitu berupa
menggunakan situs jejaring sosial. kesamaan maupun perbedaan yang muncul
Wawancara semi terstruktur akan dilakukan dalam setiap kasusnya. Perbandingan ini
terhadap mahasiswa tersebut yang bersedia berdasarkan pertanyaan penelitian yang
untuk menjadi responden atau narasumber. dibuat, yaitu motivasi, hal-hal apa saja yang
Sebelum wawancara akan disusun terlebih dilakukan, serta pola penggunaannya.
dahulu panduan pertanyaan yang akan Hasil dari analisa lintas kasus adalah
diajukan selama wawancara. Panduan sebuah rekomendasi / model / framework
tersebut tidak bersifat mengikat dan dapat tentang pola penggunaan situs jejaring sosial
dikembangkan sesuai dengan kondisi pada sebagai media pembelajaran untuk
saat wawancara dilakukan. Sementara itu mahasiswa. Rekomendasi ini diharapkan bisa
dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan digunakan atau diterapkan di tempat lain
dokumen-dokumen terkait wawancara dan dengan lingkungan yang hampir sama dengan
tema penelitian. Observasi akan dilakukan lingkungan tempat penelitian ini dilaksanakan
terhadap pola penggunaan situs jejaring sosial (duplikasi hasil penelitian).
dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
data penelitian.

171
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.3. Penggunaan Situs Jejaring Sosial


Banyaknya jumlah situs jejaring sosial
4.1. Pengambilan Data
yang berkembang saat ini memberikan lebih
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
banyak pilihan kepada pengguna internet
Juni-Juli 2015. Pengambilan data dilakukan
untuk memilih salah satu atau beberapa
dengan cara wawancara semi terstruktur
darinya. Meskipun begitu, tampaknya
dengan menggunakan panduan pertanyaan
mahasiswa sebagai pengguna situs jejaring
yang di ajukan ke responden / narasumber
sosial kurang berminat untuk menggunakan
yang pernah mengikuti kelas perkuliahan
terlalu banyak (multiple) situs jejaring sosial
tertentu yang menggunakan situs jejaring
dalam satu waktu. Mayoritas pengguna
sosial sebagai salah satu media
memilih untuk menggunakan hanya 1 atau
pembelajarannya. Pengambilan data
paling banyak 2 jenis situs jejaring sosial
dilakukan secara serentak kepada mahasiswa
dalam satu waktu (19% dan 21%). Hal ini
yang menjadi responden. Data yang berhasil
dapat disebabkan oleh beberapa hal,
terkumpul sebanyak 42 responden.
diantaranya adalah banyaknya teman-teman
pengguna dalam satu komunitas yang
4.2. Deskripsi Responden
menggunakan satu jenis situs jejaring sosial
Responden yang menjadi narasumber
tertentu untuk menjalin komunikasi.
dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Diantara situs jejaring sosial yang banyak
Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam
digunakan ada beberapa yang sangat populer
Indonesia. Sebaran usia responden mayoritas
dan paling banyak penggunanya. Bahkan
masih berusia 19 sampai dengan 20 tahun
dalam konteks penelitian ini, Facebook masih
(84%). Kelompok kedua adalah usia 21 tahun
menduduki peringkat pertama dalam hal
(12%). Kelompok terakhir adalah usia di
banyaknya pengguna. Sebanyak 85%
bawah 19 tahun dan di atas 21 tahun yaitu
responden merupakan pengguna situs jejaring
masing-masing memiliki prosentase 2%.
sosial ini. Situs ini memang sangat populer di
Mayoritas responden berjenis kelamin laki-
dunia dan memiliki paling banyak pengguna
laki dengan prosentase sebesar 71% dan yang
dibandingkan situs-situs jejaring sosial
lainnya adalah perempuan dengan prosentase
sejenis. Bahkan diperkirakan jumlah
sebesar 29%.
penggunanya terus meningkat per harinya
Mayoritas mahasiswa yang menjadi
(Bicen, 2011). Temuan ini selaras dengan
responden berada di tahun ke-2 dan tahun ke-
penelitian lainnya yang menemukan bahwa
3 kuliahnya (43% dan 48%). Sisanya adalah
facebook adalah situs jejaring sosial yang
mahasiswa yang sudah memasuki tahun ke-4
paling banyak digunakan bahkan di dunia
dan sesudahnya (7% dan 2%). Berdasarkan
akademis (Moran et al., 2011).
data tersebut maka dalam penelitian ini tidak
Diperingkat kedua, untuk situs sejenis,
melibatkan mahasiswa baru (freshmen). Hal
adalah Twitter (42%) dan Instagram (45%).
ini berarti pengalaman belajar dan
Kedua situs jejaring sosial ini menjadi pilihan
menggunakan media pembelajaran dalam
alternatif terbanyak yang dipilih oleh
sebuah kelas perkuliahan sudah cukup
responden karena memiliki kekhasan
didapatkan oleh para mahasiswa yang
tersendiri yang tidak dimiliki situs jejaring
menjadi responden tersebut. Mereka sudah
sosial sejenis lainnya. Twitter memiliki
pernah mengunduh materi dari dosen,
kekhasan dalam hal pembatasan karakter
mencari informasi dari internet,
untuk sekali posting sebanyak 140 karakter.
mengumpulkan tugas secara online, dan
Sementara Instagram memiliki fitur-fitur
aktivitas lainnya terkait penggunaan media
khusus untuk berbagi gambar.
pembelajaran di kelas dan di luar kelas
Tempat mahasiswa biasa mengakses
perkuliahan.
situs jejaring sosial. Mahasiswa paling sering

172
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)

mengakses situs jejaring sosial dari adalah mencari informasi secara online
rumah/kos (69%). Kampus menjadi tempat (47%). Banyaknya sumber-sumber informasi
kedua paling banyak dipilih untuk mengakses yang mendukung dan berkaitan dengan
situs jejaring sosial (30%). Di luar itu aktivitas pembelajaran yang tersedia secara
mahasiswa mengakses situs jejaring sosial di online adalah salah satu faktor terkuat yang
restoran (9%) dan tempat wisata (7%). menyebabkan banyaknya prosentase
Selebihnya mahasiswa biasa mengakses di mahasiswa yang melakukan aktivitas ini.
tempat-tempat lainnya dimanapun mereka Aktivitas selanjutnya adalah presentasi
sedang berada (30%). (14%), berinteraksi (4%) dan menyampaikan
Lama waktu akses situs jejaring sosial materi (7%). Ketiga aktivitas ini dilakukan
oleh mahasiswa. Terlihat dalam gambar baik oleh dosen maupun mahasiswa.
tersebut banyak sekali mahasiswa yang
mengakses situs jejaring sosial lebih dari 7 4.4. Analisa Studi Kasus (Kronologi)
jam (28%). Lama waktu ini sudah sangat jauh Situs jejaring sosial adalah sebuah bentuk
meningkat dibandingkan hasil temuan dari kemajuan teknologi yang memungkinkan
penelitian sejenis yang dilakukan oleh komunikasi antar manusia menjadi lebih kaya
(Pempek et al., 2009) yang menemukan (enrichment) tanpa mengenal perbedaan
bahwa rata-rata mahasiswa paling lama waktu dan lokasi geografis. Beragam fitur
menghabiskan waktu untuk menggunakan disediakan di dalam situs jejaring sosial,
situs jejaring sosial adalah kurang dari 2 jam seperti misalnya upload gambar, chatting,
saja. membuat grup, membuat page, dan lain
Ada beberapa aktivitas mahasiswa ketika sebagainya.
mengakses situs jejaring sosial. Chatting Media pembelajaran di satu sisi sangat
merupakan aktivitas yang paling banyak penting dalam mendukung terselenggaranya
dilakukan oleh mahasiswa ketika mengakses proses pendidikan dan transfer pengetahuan
situs jejaring sosial (83%). Disamping karena yang baik. Tanpa adanya media pembelajaran
kebutuhan, fasilitas chatting juga disediakan maka proses pembelajaran bisa jadi kurang
oleh mayoritas situs jejaring sosial untuk bervariasi dan monoton. Selain itu,
memudahkan penggunanya berkomunikasi penggunaan media pembelajaran juga
dengan teman sesama pengguna situs jejaring membantu pengajar untuk menyampaikan
sosial. materi dengan lebih baik, efektif dan efisien.
Setelah itu berturut-turut mahasiswa Lebih jauh lagi, media pembelajaran dapat
melakukan aktivitas yang lainnya, yaitu meningkatkan pemahaman mahasiswa
upload foto (7%), update info (28%), dan terhadap suatu materi serta pada akhirnya
bermain game (2%). dapat meningkatkan prestasi belajar
Banyak ragam media pembelajaran mahasiswa.
sudah pernah digunakan oleh mahasiswa. Sebelum berkembangnya internet dan
Perangkat laptop menjadi media situs jejaring sosial, media pembelajaran tidak
pembelajaran yang paling banyak digunakan dapat digunakan secara maksimal baik oleh
oleh mahasiswa dengan prosentase sebesar pendidik maupun peserta didik. Sebagai
100%. Di peringkat kedua adalah internet pendidik, dosen akan mengalami kesulitan
(85%) dan handphone / smartphone (83%). dalam membagikan materi dan tugas yang
Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa diberikan sebab pertemuan hanya dapat
sudah familiar dengan perangkat-perangkat dilakukan di kelas atau jika tidak dosen
teknologi untuk mendukung kegiatan mahasiswa harus bertemu langsung secara
pembelajarannya. fisik di suatu tempat. Di sisi lain, mahasiswa
Aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai peserta didik kesulitan mengakses
ketika menggunakan media pembelajaran materi dari dosen. Selain itu, media

173
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177

pembelajaran yang tersedia tidak terkait penggunaan situs jejaring sosial


memungkinkan terjalinnya komunikasi antara sebagai media pembelajaran.
dosen dan mahasiswa di luar kelas
perkuliahan. 4.5.2. Aktivitas dalam Situs Jejaring
Setelah adanya internet dan Sosial Sebagai Media Pembelajaran
berkembangnya situs jejaring sosial, maka Pada saat menggunakan situs jejaring
masalah-masalah tersebut bisa diatasi pada sosial sebagai media pembelajaran, aktivitas
tingkatan tertentu. Berbagai fasilitas yang yang paling banyak dilakukan adalah upload
disediakan oleh situs jejaring sosial materi (78%). Aktivitas ini dimulai ketika
memungkinkan adanya komunikasi terbuka dosen mengunggah (upload) materi yang
antara dosen dan mahasiswa, seperti fasilitas bersesuaian untuk dipelajari oleh mahasiswa
group, chatting, forum, dan sebagainya. yang berada dalam satu group. Selanjutnya
Selain itu, aktivitas terkait pembagian materi, mahasiswa akan mengunduh (download)
pengumpulan tugas bisa dilakukan dengan materi tersebut untuk dipelajari secara offline.
lebih baik dan terkoordinir. Jika ada hal yang kurang jelas atau perlu
ditanyakan, maka mahasiswa akan
4.5. Analisa Lintas Kasus berkomunikasi dengan dosen maupun sesama
4.5.1. Motivasi Menggunakan Situs mahasiswa melalui fasilitas chatting maupun
Jejaring Sosial sebagai Media forum. Kedua aktivitas ini masing-masing
Pembelajaran memiliki prosentase sebesar 45% dan 66%.
Bagian ini akan membahas tentang Chatting adalah percakapan secara real-time
motivasi menggunakan situs jejaring sosial, antara dua orang melalui layar komputer
terutama sebagai media pembelajaran. (www. webopedia. com, 2015). Oleh
Mayoritas mahasiswa menggunakan situs karenanya, aktivitas ini lebih bersifat pribadi
jejaring sosial untuk menjalin komunikasi daripada komunikasi yang dilakukan di dalam
dengan teman-temannya (76%) serta mencari forum. Forum adalah ruang komunikasi yang
informasi yang diinginkan (80%). Hal ini lebih terbuka daripada chatting yang terjadi
sudah selaras dengan aktivitas yang dilakukan antara dosen dan semua mahasiswa yang
oleh mahasiswa ketika mereka mengakses tergabung di dalam sebuah kelas. Sebuah
situs jejaring sosial, yaitu chatting dan upload pesan yang di-posting oleh dosen atau salah
informasi. satu mahasiswa akan bisa dilihat oleh semua
Situs jejaring sosial digunakan sebagai orang yang tergabung dalam forum tersebut.
sarana berbagi informasi antara dosen dan
mahasiswa maupun antar sesama mahasiswa. 4.5.3. Pola Penggunaan Situs Jejaring
Dosen membagikan informasi mengenai Sosial sebagai Media Pembelajaran
materi kuliah, pelaksanaan perkuliahan, dan Sebagian pola penggunaan sudah
tugas-tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa. diungkap di bagian awal bab ini. Bagian ini
Sementara itu mahasiswa akan membagikan akan menambahkan tentang pola penggunaan
informasi lainnya yang terkait dengan materi situs jejaring sosial secara khusus sebagai
perkuliahan. Menurut mahasiswa sebagai media pembelajaran. Sebagian besar
pengguna situs jejaring sosial sebagai media mahasiswa sudah pernah mengikuti kelas
pembelajaran, situs jejaring sosial dianggap kuliah yang menggunakan situs jejaring sosial
mampu untuk menyebarkan informasi secara sebagai salah satu media pembelajarannya
cepat, bahkan bisa dikatakan informasi (76%).
tersebut tersebar secara real-time. Walaupun Fasilitas yang paling banyak digunakan
pada kenyataannya dapat terkendala oleh oleh mahasiswa ketika menggunakan situs
koneksi internet yang tidak stabil. Terdapat jejaring sosial sebagai media pembelajaran
motivasi yang berbeda-beda dari mahasiswa adalah fasilitas “group” (57%) dan chat

174
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)

(28%). “Group” adalah fasilitas yang 5. KESIMPULAN DAN SARAN


disediakan oleh situs jejaring sosial untuk
5.1. Kesimpulan
memudahkan sekumpulan orang / keluarga / Pada umumnya, mahasiswa
rekan kerja untuk terkoneksi satu sama lain menggunakan situs jejaring sosial sebagai
dalam sebuah ruang khusus (dedicated sarana mencari informasi dan untuk
spaces) (www. web. facebook. com, 2015). berkomunikasi, setelah itu baru digunakan
Berbeda dengan fasilitas group yang lebih untuk keperluan lainnya seperti hobi dan
menekankan pada aktivitas berbagi informasi hiburan, atau transaksi bisnis. Hal ini selaras
dengan anggota group, fasilitas chatting dengan yang diungkapkan oleh (Sopiah,
adalah sarana bagi pengguna situs jejaring 2013) bahwa mayoritas mahasiswa masih
sosial untuk berkomunikasi secara real-time menggunakan situs jejaring sosial untuk
dengan teman / koleganya. Kedua hal ini
keperluan informasi dan komunikasi.
selaras dengan motivasi terbesar mahasiswa Fenomena ini justru mendukung proses
dalam menggunakan situs jejaring sosial, pembelajaran yang menggunakan situs
yaitu informasi dan komunikasi. Maka situs jejaring sosial sebagai salah satu media
jejaring sosial yang memiliki dua fitur ini pembelajarannya karena mahasiswa tidak
layak untuk digunakan sebagai media disibukkan dengan aktivitas-aktivitas hobi /
pembelajaran. bisnis.
Group biasanya dibentuk oleh dosen dan Ketika menggunakan situs jejaring sosial
beranggotakan para mahasiswa yang sebagai media pembelajaran, hal-hal yang
mengikuti kelas matakuliah dosen tersebut. dilakukan oleh mahasiswa adalah
Group digunakan oleh dosen untuk berbagi mengunggah materi, mengumpulkan tugas,
materi dan informasi terkait perkuliahan yang berkomunikasi, dan berdiskusi di dalam
ditujukan kepada semua peserta / anggota,
forum. Proses pembelajaran biasanya bermula
seperti informasi tugas, penggantian kelas, dari dosen yang mengunggah materi melalui
atau materi tambahan. Sementara itu fasilitas group yang sengaja dibuat untuk
chatting biasanya digunakan oleh mahasiswa berkomunikasi antar mahasiswa peserta
untuk berkomunikasi dengan dosennya dan matakuliah tertentu, kemudian dosen
menanyakan secara langsung hal-hal terkait memberikan tugas. Setelah itu mahasiswa dan
perkuliahan atau informasi yang di-posting dosen berkomunikasi, baik via chatting
oleh dosen di Group. maupun forum, untuk membahas materi dan
Selain Group dan Chat sebenarnya masih tugas terkait. Kemudian mahasiswa
banyak fasilitas lain yang disediakan oleh mengumpulkan tugas yang selesai di kerjakan
situs jejaring sosial, misalnya Pages (14%), ke group kelas tersebut.
Hashtag (7%), (berbagi) foto dan video Situs jejaring sosial memiliki banyak
(masing-masing 4%), dan File (9%). Namun fasilitas yang dapat digunakan oleh
fasilitas-fasilitas ini masih jarang penggunanya untuk berkomunikasi dengan
dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun dosen rekan / teman lainnya, seperti upload foto dan
ketika menggunakan situs jejaring sosial video, membuat pages, chatting, membuat
sebagai media pembelajaran. Hal ini dapat group, membuat forum diskusi, dan
disebabkan karena beberapa fasilitas tersebut sebagainya. Dari sekian banyak fasilitas
sifatnya hanya sebagai pendukung jadi jarang tersebut ada dua jenis fasilitas yang banyak
digunakan untuk membantu kegiatan digunakan oleh mahasiswa ketika
pembelajaran, baik oleh dosen maupun menggunakan situs jejaring sosial sebagai
mahasiswa. media pembelajarannya, yaitu fasilitas group
dan chatting. Kedua fasilitas ini memang
paling sesuai dengan konsep pembelajaran
yang mereka dapatkan, yaitu menerima

175
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177

informasi atau materi dari dosen untuk DAFTAR PUSTAKA


kemudian didiskusikan bersama dengan Bicen, H. Social network sites usage habits
dosen maupun mahasiswa lainnya. of undergraduate students: case study
of Facebook (pp. 943–947), 2011.
5.2. Saran
Media pembelajaran berperan penting Boyd, D. M., & Ellison, N. B. Social
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar Networking Sites: Definition, History,
yang interaktif, yaitu sebuah aktivitas belajar and Scholarship. Journal of Computer-
mengajar yang mendukung komunikasi dua Mediated Communication, 13(1), 210–
arah antara dosen dan mahasiswa dengan 230, 2007.
lebih efektif dan efisien. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat merupakan salah Brady, K. P., Holcomb, L. B., & Smith, B.
satu faktor yang dapat menentukan V. The Use of Alternative Social
kesuksesan pembelajaran yang Networking Sites in Higher
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Educational Settings: A Case Study of
Situs jejaring sosial layak the E-Learning Benefits of Ning in
dipertimbangkan sebagai alternatif media Education. Journal of Interactive
pembelajaran yang bisa digunakan oleh dosen Online Learning, 9(2), 151–170, 2010.
di kelas. Sifat dari situs jejaring sosial yang
sudah sangat familiar (pervasive) di kalangan Cheung, C. M. K., Chiu, P. -Y., & Lee, M.
mahasiswa dapat dimanfaatkan untuk K. O. Online social networks: Why do
mendekatkan diri dan menjalin komunikasi students use facebook? Computers in
dengan mahasiswa sebagai peserta didik. Human Behavior, 27, 1337–1343.
Namun begitu, dosen harus memiliki aturan http://doi. org/10. 1016/j. chb. 2010.
dan tujuan yang jelas dalam penggunaan situs 07. 028, 2011.
jejaring sosial sebagai media pembelajaran. Daryanto, D. Media Pembelajaran
Saat ini situs jejaring sosial hanya Peranannya Sangat Penting dalam
dijadikan sebagai media pendamping Mencapai Tujuan Pembelajaran.
disamping media pembelajaran yang lain, Yogyakarta: Gaya Media, 2010.
seperti misalnya email/sistem pembelajaran
kelas online. Di masa depan, situs jejaring Duggan, M., Ellison, N. B., Lampe, C.,
sosial dapat digunakan secara penuh sebagai Lenhart, A., & Madden, M. Social
satu-satunya media pembelajaran yang Media Site Usage 2014. Retrieved 18
digunakan baik di dalam maupun di luar August 2015, from http://www.
kelas. Masih banyak fasilitas-fasilitas dalam pewinternet. org/2015/01/09/social-
situs jejaring sosial yang belum dimanfaatkan media-update-2014/, 2015
sepenuhnya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Oleh karenanya, baik dosen Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe, C.
maupun mahasiswa harus mampu The benefits of Facebook ‘friends:’
bereksplorasi dalam menggunakan fasilitas- Social capital and college students’ use
fasilitas tersebut sehingga proses of online social network sites. Journal
pembelajaran menjadi lebih menarik lagi. of
Computer<unicode>8208</unicode>M
6. UCAPAN TERIMA KASIH ediated Communication, 12(4),
1143<unicode>8211</unicode>1168,
Penelitian ini didukung oleh Direktorat
2007.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(DPPM) Universitas Islam Indonesia dalam Hoy, M. G., & Milne, G. Gender
skema Hibah Penelitian Dosen Pemula. Differences in privacy-related

176
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)

measures for young adult Facebook Nasional Aplikasi Teknologi Informasi


users. Journal of Interactive (SNATI) 2013 (pp. 16–20). Universitas
Advertising, 10(2), 28–45, 2010. Islam Indonesia, 2013.
Liu, Y. Social media tools as a learning Sun, P. -C., Tsai, R. J., Finger, G., Chen, Y.
resource. Journal of Educational -Y., & Yeh, D. What drives a
Technology Development and 3, 101– successful e-Learning? An empirical
114. Retrieved from http://www. sicet. investigation of the critical factors
org/journals/jetde/jetde10/8-Liu. pdf, influencing learner satisfaction.
2010. Computers & Education, 50(4), 1183–
1202, 2008.
Moran, M., Seaman, J., & Tinti-Kane, H.
Teaching, Learning, and Sharing: How www. web. facebook. com. Group Basic.
Today‟s Higher Education Faculty Use Retrieved 1 January 2015, from
Social Media. Babson Survey Research https://web. facebook.
Group, (April), 1–16. Retrieved from com/help/162866443847527/, 2015.
http://eric. ed. gov/?id=ED535130,
2011. www. webopedia. com. What is Chat?
Webopedia. Retrieved 17 October
Pempek, T. a., Yermolayeva, Y. a., & 2015, from http://www. webopedia.
Calvert, S. L. College students’ social com/TERM/C/chat. html, 2015.
networking experiences on Facebook.
Journal of Applied Developmental
Psychology, 30(3), 227–238. http://doi.
org/10. 1016/j. appdev. 2008. 12. 010,
2009.
Rouis, S., Limayem, M., & Salehi-Sangari,
E. Impact of Facebook Usage on
Students’ Academic Achievement:
Roles of Self-Regulation and Trust.
Electronic Journal of Research in
Educational Psychology, 9(3), 961–
994, 2011.
Russell, C. A systemic framework for
managing e-learning adoption in
campus universities: individual
strategies in context. Association for
Learning Technology Journal, 17(1), 3–
19, 2009.
Shen, K. N., & Khalifa, M. . Facebook
Usage Among Arabic College
Students: preliminary findings on
gender differences, 2010.
Sopiah, N. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penggunaan Media
Facebook. In Proceeding Seminar

177

Anda mungkin juga menyukai