Almed Hamzah
ABSTRACT
Social networking sites are very popular. At this time a lot of social networking sites that
emerge and evolve. Some of which the most popular are Facebook, Twitter, path, myspace.
These sites are popular because it has many users from various groups including the student.
Students including active users of social networking sites. The majority of the students even
already have an account at more than one site of several social networking sites. Social
networking sites can be used by students for a variety of purposes, one of them as a medium
of learning. This research is a case study to explore the use of social networking sites as a
medium of learning among the students. A total of 42 students were respondents in this
study. Results of the analysis found that social networking sites are already quite familiar
among students as a means to socialize as well as a learning medium. In addition, it features
a social networking site which is used as a medium of learning is not much different from the
usual features that are used for other purposes.
167
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177
168
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)
169
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177
situs jejaring sosial menjadi salah satu sarana yang berhubungan dengan dunia pendidikan
yang sangat membantu dan memecahkan diantaranya adalah mencari informasi,
sebagian tantangan komunikasi yang serba mempelajari bagaimana sesuatu bekerja,
cepat tersebut. berbagi informasi dengan teman, menggali
Selain alasan yang utama tersebut ide, dan memecahkan sebuah masalah.
berkembang pula motivasi lainnya seperti Pada umumnya, aktivitas pembelajaran
berbagi informasi, hiburan, dan bertransaksi yang menggunakan komputer bersifat
(Sopiah, 2013), memelihara hubungan mandiri (Daryanto, 2010). Hal ini berlaku
interpersonal dan memperluas jaringan juga untuk penggunaan situs jejaring sosial
pertemanan (Cheung et al., 2011). Khusus sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.
pada orang usia remaja dan dewasa dini, Pola pembelajaran yang terbentuk nantinya
sosial media bahkan digunakan untuk akan lebih banyak menuntut mahasiswa untuk
membantu pencarian jati diri (self-identity) belajar secara mandiri.
dengan cara memposting content tertentu Dalam kerangka adopsi e-learning di
untuk kemudian menerima tanggapan dari kampus yang dikembangkan oleh Russell
teman-temannya di situs jejaring sosial. (Russell, 2009) teknologi dipandang sebagai
Tanggapan-tanggapan tersebut kemudian pembentuk aktivitas belajar mengajar yang
menjadi gambaran atau citra diri dari seorang baru seperti tampak dalam Gambar 1. Dalam
remaja di hadapan para temannya (Pempek et konteks penelitian ini maka situs jejaring
al., 2009). sosial dapat dipandang sebagai teknologi baru
yang membentuk sebuah aktivitas belajar
2.4. Penggunaan Situs Jejaring Sosial Di mengajar dan tipe pembelajaran yang juga
Bidang Pendidikan baru bagi mahasiswa.
Tidak banyak penelitian yang membahas
tentang penggunaan situs jejaring sosial
dalam dunia pendidikan, terutama sebagai
media pembelajaran. Beberapa penelitian
yang pernah dilakukan terkait dengan
penggunaan situs jejaring sosial dalam dunia
pendidikan mengungkapkan pola penggunaan
situs jejaring sosial dilihat dari segi waktu,
rata-rata mahasiswa menghabiskan 30 menit
setiap harinya untuk beraktivitas di situs
jejaring sosial dengan berbagai keperluan
termasuk yang menyangkut kegiatan
akademik (Pempek et al., 2009), (Ellison,
Steinfield, & Lampe, 2007). Namun, lamanya
waktu ini semakin meningkat setiap harinya Gambar 1. Kerangka Adopsi E – Learning.
bahkan hingga 4 jam per hari (Bicen, 2011).
Mengenai aktivitas di situs jejaring Bagaimanapun juga mahasiswa sudah
sosial, banyak sekali aktivitas yang dilakukan sangat familiar dengan situs jejaring sosial.
oleh mahasiswa ketika menggunakan situs Oleh karenanya, situs ini harus bisa
jejaring sosial, termasuk yang berkaitan dimanfaatkan agar pembelajaran dapat lebih
dengan pendidikannya. Menurut Shen dan terakses (Liu, 2010). Berdasarkan pemaparan
Khalifa (Shen & Khalifa, 2010) minimal ada dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
sebelas aktivitas yang teridentifikasi telah diuraikan hasilnya ternyata belum ada
dilakukan oleh mahasiswa dalam situs penelitian yang secara khusus melakukan
jejaring sosial. Dari ke sebelas aktivitas ini penyelidikan terhadap fenomena penggunaan
situs jejaring sosial sebagai media
170
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)
pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian di 3.1. Subjek Penelitian dan Teknik
bidang ini sangat menarik dan layak untuk Pengambilan Sampel Penelitian
dilakukan. Sumber data yang diperlukan selama
penelitian ini berlangsung akan disesuaikan
3. METODE PENELITIAN dengan fokus dan tujuan dari penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Teknik pengambilan sampel yang digunakan
metode studi kasus (MSK). Pendekatan ini adalah gabungan antara purposif dan kuota.
dipilih selain karena sesuai dengan Hal ini agar penelitian berjalan dengan efisien
pertanyaan penelitian yang diajukan (how and dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
why) juga untuk melihat lebih dalam kepada Penelitian ini akan mengambil sampel
individu per kasusnya sehingga didapatkan mahasiswa Universitas Islam Indonesia
kesimpulan dan generalisasi yang lebih baik. peserta kelas matakuliah yang menggunakan
Jumlah kasus yang diangkat dalam situs jejaring sosial sebagai media
penelitian ini lebih dari satu sehingga metode pembelajarannya terutama dari Jurusan
studi kasus yang digunakan adalah multiple- Teknik Informatika. Diharapkan ada 40
case. Dalam metode jenis ini digunakan sampai dengan 50 narasumber (responden)
teknik analisis lintas kasus (cross-case yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini.
analysis). Pada analisis lintas kasus tiap kasus
akan dibandingkan satu sama lain dan melihat 3.2. Metode Analisis Data
perbedaan maupun kesamaan diantara kasus- Sebelum dilakukan analisa lintas kasus
kasus tersebut untuk selanjutnya diambil (cross-case analysis) data akan diolah secara
kesimpulan yang mencakup keseluruhan statistik untuk menghasilkan deskripsi
kasus dan berkaitan dengan tema penelitian. kuantitatif. Kemudian analisis data dilakukan
Sementara itu unit analisis yang digunakan dengan metode cross-case analysis. Dalam
adalah penggunaan situs jejaring sosial oleh metode ini, hasil analisa setiap kasus akan
mahasiswa. dibandingkan satu sama lain untuk
Metode pengumpulan data yang mendapatkan pemahaman yang menyeluruh
digunakan adalah observasi, wawancara, dan tentang masalah yang sedang diteliti.
dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap Pembandingan ini dilakukan untuk
mahasiswa peserta mata kuliah yang mencari pola yang sama yaitu berupa
menggunakan situs jejaring sosial. kesamaan maupun perbedaan yang muncul
Wawancara semi terstruktur akan dilakukan dalam setiap kasusnya. Perbandingan ini
terhadap mahasiswa tersebut yang bersedia berdasarkan pertanyaan penelitian yang
untuk menjadi responden atau narasumber. dibuat, yaitu motivasi, hal-hal apa saja yang
Sebelum wawancara akan disusun terlebih dilakukan, serta pola penggunaannya.
dahulu panduan pertanyaan yang akan Hasil dari analisa lintas kasus adalah
diajukan selama wawancara. Panduan sebuah rekomendasi / model / framework
tersebut tidak bersifat mengikat dan dapat tentang pola penggunaan situs jejaring sosial
dikembangkan sesuai dengan kondisi pada sebagai media pembelajaran untuk
saat wawancara dilakukan. Sementara itu mahasiswa. Rekomendasi ini diharapkan bisa
dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan digunakan atau diterapkan di tempat lain
dokumen-dokumen terkait wawancara dan dengan lingkungan yang hampir sama dengan
tema penelitian. Observasi akan dilakukan lingkungan tempat penelitian ini dilaksanakan
terhadap pola penggunaan situs jejaring sosial (duplikasi hasil penelitian).
dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
data penelitian.
171
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177
172
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)
mengakses situs jejaring sosial dari adalah mencari informasi secara online
rumah/kos (69%). Kampus menjadi tempat (47%). Banyaknya sumber-sumber informasi
kedua paling banyak dipilih untuk mengakses yang mendukung dan berkaitan dengan
situs jejaring sosial (30%). Di luar itu aktivitas pembelajaran yang tersedia secara
mahasiswa mengakses situs jejaring sosial di online adalah salah satu faktor terkuat yang
restoran (9%) dan tempat wisata (7%). menyebabkan banyaknya prosentase
Selebihnya mahasiswa biasa mengakses di mahasiswa yang melakukan aktivitas ini.
tempat-tempat lainnya dimanapun mereka Aktivitas selanjutnya adalah presentasi
sedang berada (30%). (14%), berinteraksi (4%) dan menyampaikan
Lama waktu akses situs jejaring sosial materi (7%). Ketiga aktivitas ini dilakukan
oleh mahasiswa. Terlihat dalam gambar baik oleh dosen maupun mahasiswa.
tersebut banyak sekali mahasiswa yang
mengakses situs jejaring sosial lebih dari 7 4.4. Analisa Studi Kasus (Kronologi)
jam (28%). Lama waktu ini sudah sangat jauh Situs jejaring sosial adalah sebuah bentuk
meningkat dibandingkan hasil temuan dari kemajuan teknologi yang memungkinkan
penelitian sejenis yang dilakukan oleh komunikasi antar manusia menjadi lebih kaya
(Pempek et al., 2009) yang menemukan (enrichment) tanpa mengenal perbedaan
bahwa rata-rata mahasiswa paling lama waktu dan lokasi geografis. Beragam fitur
menghabiskan waktu untuk menggunakan disediakan di dalam situs jejaring sosial,
situs jejaring sosial adalah kurang dari 2 jam seperti misalnya upload gambar, chatting,
saja. membuat grup, membuat page, dan lain
Ada beberapa aktivitas mahasiswa ketika sebagainya.
mengakses situs jejaring sosial. Chatting Media pembelajaran di satu sisi sangat
merupakan aktivitas yang paling banyak penting dalam mendukung terselenggaranya
dilakukan oleh mahasiswa ketika mengakses proses pendidikan dan transfer pengetahuan
situs jejaring sosial (83%). Disamping karena yang baik. Tanpa adanya media pembelajaran
kebutuhan, fasilitas chatting juga disediakan maka proses pembelajaran bisa jadi kurang
oleh mayoritas situs jejaring sosial untuk bervariasi dan monoton. Selain itu,
memudahkan penggunanya berkomunikasi penggunaan media pembelajaran juga
dengan teman sesama pengguna situs jejaring membantu pengajar untuk menyampaikan
sosial. materi dengan lebih baik, efektif dan efisien.
Setelah itu berturut-turut mahasiswa Lebih jauh lagi, media pembelajaran dapat
melakukan aktivitas yang lainnya, yaitu meningkatkan pemahaman mahasiswa
upload foto (7%), update info (28%), dan terhadap suatu materi serta pada akhirnya
bermain game (2%). dapat meningkatkan prestasi belajar
Banyak ragam media pembelajaran mahasiswa.
sudah pernah digunakan oleh mahasiswa. Sebelum berkembangnya internet dan
Perangkat laptop menjadi media situs jejaring sosial, media pembelajaran tidak
pembelajaran yang paling banyak digunakan dapat digunakan secara maksimal baik oleh
oleh mahasiswa dengan prosentase sebesar pendidik maupun peserta didik. Sebagai
100%. Di peringkat kedua adalah internet pendidik, dosen akan mengalami kesulitan
(85%) dan handphone / smartphone (83%). dalam membagikan materi dan tugas yang
Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa diberikan sebab pertemuan hanya dapat
sudah familiar dengan perangkat-perangkat dilakukan di kelas atau jika tidak dosen
teknologi untuk mendukung kegiatan mahasiswa harus bertemu langsung secara
pembelajarannya. fisik di suatu tempat. Di sisi lain, mahasiswa
Aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai peserta didik kesulitan mengakses
ketika menggunakan media pembelajaran materi dari dosen. Selain itu, media
173
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177
174
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)
175
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 167-177
176
Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran untuk Mahasiswa (Almed Hamzah)
177