Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Dasar-dasar Ilmu Tanah

WARNA TANAH

NAMA : AFIFAH NUR FAHIRA


NIM : G011181313
KELAS : DASAR-DASAR ILMU TANAH F
KELOMPOK : 50
ASISTEN : 1. RESKI
2. AHMAD IRSAN

DAPERTEMEN ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi
kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah.
Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna
kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut (Susanto
2005).
Warna tanah merupakan sifat morfologi yang paling mudah dibedakan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi
kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat – sifat khusus dari tanah.
Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna
merah menunjukkan bahwa adanya oksidasi bebas , dan warna abu-abu atau
kebiruan menunjukkan adanya reduksi (Hardjowigeno, 2015).
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan
warna baku yang terdapat  pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan ini meliputi
penetapan warna dasar tanah (matriks), warna bidang struktur dan selaput liat,
warna karatan dan konkresi, warna plintit dan warna humus (Hanafiah,2014).
Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value),
dan kroma (chroma). Kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya.
Nilai berhubungan dengan kebersihan warna. Kroma kadang-kadang disebut
kejenuhan, yaitu kemurnian relative dari spektrum warna (Munsell, 2014).
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali
dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas
permukaan spesifik makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna
butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas
permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah
(Hanafiah, 2013).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan pengamatan tentang proses
terjadinya pelapukan dan untuk mengetahui sifat-sifat tanah dan kandungan bahan
organik tanah.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat  menentukan warna
tanah yang diambil dari daerah masing-masing sesuai dengan petunjuk
buku Munsell Soil Color Chart. Kegunaan dari pratikum ini adalah agar
mahasiswa dapat membedakan warna dari setiap lapisan tanah dan mahasiswa
dapat mengetahui cara menentukan warna tanah dengan buku buku Munsell Soil
Color Chart.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Warna Tanah


Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun
tanah.Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran
warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh
luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing
terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan
menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik
dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas,
sehingga sangat mempengaruhi warna tanah (Hanafiah 2014).
Warna tanah  tidak secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman, tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan lengas
tanah. Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang penting karena saling
berhubungan dengan kandungan bahan-bahan organik warna hitam dan yang
berwana hitam kecoklatan (Susanto 2005).
2.2 Hal-hal yang Mempengaruhi Tanah
Intensitas warna tanah di pengaruhi tiga faktor yaitu jenis mineral dan jumlahnya,
kandungan bahan organik, kadar air tanah dan tingkat hidrasi. Tanah yang
mengandung mineral feldspar, kaolin, kaur, kuarsa, dapat menyebabkan tanah
berwarna putih. ( Wirjodihardjo dan Sutedjo dan Kartasapoetra, 2013).
Warna tanah merupakan indikator dari bahan induk untuk tanah yang baru
berkembang, indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut,
indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum
dikatakan bahwa makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain
ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut: putih,
kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat dan hitam.
Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh kandungan bahan organik yang
berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah
tersebut akan berwarna makin gelap. Intensitas pelindihan (pencucian dari horison
bagian atas ke horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah
tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi
lebih terang, seperti pada horison eluviasi dan kandungan kuarsa yang tinggi
menyebabkan tanah lebih terang yang berindikasi miskin hara (Hanafiah 2013).
Warna tanah tidak secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman, tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan lengas
tanah. Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang penting karena
berhubungan dengan kandungan bahan organik (Hanafiah, 2013).
2.3 Simbol-simbol Warna Tanah
Hue merujuk pada spektral atau kualitas warna dominan, yang merupakan
pembeda antara merah dari kuning dan lainnya. Dalam hue ini dipilih menjadi
sepuluh warna, yaitu Y (Yellow), YR (Yellow-Red), R (Red), RP (Red-Purple), P
(Purple), PB (Purple-Brown), B (Brown), BG (Brown-Gray), G (Gray), dan GY
(Gray-Yellow). Kemuadian setiap warna dibagi menjadi kisaran hue: 0-2, 5, 2,5-
5,0, 5,0-7,5 dan 7,5-10 dan pada kartu warna hanya tertulis 2,5, 5,0, 7,5, dan 10.
Nilai value antara 0-10, makin tinggi value menunjukan warna semakin terang
(makin banyak sinar yang dipantulkan). Sedangkan pada nilai chroma antara 0-8,
semakin tinggi chroma maka menunjukan kemurnian pada spectrum atau
kekuatan warna spectrum meningkat (Hanafiah, 2010).
Selanjutnya, jika ditemukan tanah dengan beberapa warna, maka semua
warna harus disebutkan dengan menyebutkan juga warna tanah yang
dominannya.Warna tanah akan berbeda bila tanah basah, lembab, atau kering,
sehingga dalam menentukan warna tanah perlu dicatat apakah tanah tersebut
dalam keadaan basah, lembab, atau kering (Madjid, 2007).
2.4 Munsell Soil Color Charts
Warna tanah adalah salah satu ciri tanah yang memberi kesan kuat, sehingga
sering digunakan sebagai tanda pengenal. Nama warna sehari-hari mencakup
gradiasi warna terlalu luas, karena di sampig penamaan warna sehari-hari warna
tanah dinyatakan dengan simbol-simbol tertentu. Contoh warna terdapat dalam
petak-petak warna pada buku Munsell Soil Color Charts. Walaupun tidak setiap
notasi warna dalam buku munsell berkaitan dengan sifat lain, namun sampai batas
tertentu tanah mencerminkan sifat lain (Hardjowigeno 2016).
Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna tanah tersebut
dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku
ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value dan chroma hue adalah warna spektrum
yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap
terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan dan Chroma
menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma
didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda
adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya (Gusli
2015).
III. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Wakut


Pelaksanaan praktikum pengamatan warna tanah dilaksanakan pada hari Jumat, 21
September 2018, pukul 14.50 – 16.00 bertempat di Laboratorium Fisika dan
kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada saat melakukan kegiatan praktikum yaitu buku munsell
soil color chart dan buku penuntun dasar-dasar ilmu tanah. Bahan yang digunakan
pada saat melakukan kegiatan praktikum ini yaitu sampel tanah.
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyediakan sampel tanah yang akan di amati dan menentukan konsistensi
tanah kering, lembab atau basah.
2. Mengambil agregat tanah dan mematahkan agregat tersebut agar warna
matriks dapat terlihat.
3. Menyiapkan buku munsell soil color chart sebagai pedoman dalam
menentukan warna tanah.
4. Meletakkan agregat tanah pada buku munsell soil color chart sesuai warna
tanah tersebut.
5. Mengamati ukuran hue, value dan chroma pada buku munsell soil color
chart.
6. Mencatat hasil pengamatan warna dalam buku pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Lapisan Kedalaman Kondisi Symbol Warna tanah


tanah warna
Lapisan 1 0-56 cm Remah 5 YR 4/6 Yellowish
Red
Lapisan 2 56-80 cm Remah 2,5 YR 4/8 Red
Lapisan 3 80-100cm Remah 7,5 YR 5/8 Strong
Brown

4.2Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum warna tanah yang telah dilakukan dengan cara

mencocokkan warna tiap lapisan tanah pada Munsell Soil Color Chart, hasil yang

diperoleh yaitu pada lapisan I dengan kedalam 0-56 dengan kondisi tanah remah

memiliki simbol warna 5 YR 4/6, yaitu Yellowish Red. Lapisan II dengan

kedalaman 56-80 dengan kondisi tanah remah memiliki simbol 2,5 YR 4/8 yaitu

Red. Sedangkan Lapisan III dengan kedalaman 80-100 dengan kondisi tanah

remah memiliki simbol 7,5 YR 5/8 menghasilkan warna Strong brown.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Based on the above discussion, it can be concluded that The color of the soil is
determined by comparing the colors found in the Munsell Soil Color Chart book.
in layer I with 0-56 has a 5 YR 4/6 color symbol, namely Yellowish Red. Layer II
with a depth of 56-80 with a symbol of 2.5 YR 4/8 that is Red. Whereas Layer III
with a depth of 80-100 has a symbol of 7.5 YR 5/8 produces Strong brown color.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan pengamatan pada praktikum warna tanah. Para
praktikan seharusnya telah memahami materi mengenai warna tanah agar
memudahkan para praktikan dalam melaksanakan praktikum warna tanah dan
tidak keliru dalam mengamati dan menentukan warna tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Persoda. Jakarta.


Hanafiah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers: Jakarta.
Hanafiah, 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali pers : Jakarta.
Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Jakarta: Mediyatama Sara Perkasa.
Hardjowigno, S. 2016. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Presindo.
Jakarta
Munsell, AH. 2014. Munsel soil color book. Grand Rapids (US) : X-Rite.
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan.
Yogyakarta: Kanisius
Wirjodihardjo dan Sutedjo dan Kartasapoetra.2013. Warna Tanah
Majid, A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Fakultas Pertanian Unsri
Gusli, S. 2015. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu tanah. Makassar: Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai