Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3

“KEHAMILAN NORMAL”

Disusun Oleh:

MEILANY SUSANTI

1814401145

TINGKAT 2 REGULER 3

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN TERIMESTER KETIGA
KEHAMILAN NORMAL

A. Definisi
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai
kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature.
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester
II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan trimester ke 3 adalah umur kehamilan antara 28-42 minggu (Arief
Manjojoer, 2008). Merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut
sebagai penantian (Kusmiyati, 2009)

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala kehamilan trimester 3, yaitu:
1. Tanda subjektif
a. 29-33 minggu:
 Fatigue
 Ansietas tentang masa depan
 Mimpi buruk
 Perubahan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b. 34-28 minggu:
 Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
 Ketidaksabaran mengakhiri kehmailan
 Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. Sebelum kelahiran:
 Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
 Sakit perut bagian bawah

2. Tanda objektif
a. 29-33 minggu:
 Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan
muntahan asa mperut kedalam esophagus.
 Kontraksi Braxton-Hick (kontaksi tidak teratur dalam rahim dan tanpa nyeri
sepanjang kehamilan sehingga dapat membantusirkulasi darah dalam plasenta)
mungkin terjadi.
 Fundus terletak diantara umbilicus dan xipoid
b. 34-28 minggu:
Peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh setelah
makan, konstipasi, varicose veins, edema, hemoroid).
 Heartburn (pirosis, nyeri dada)
Merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi lambung kedalam
esophagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan,
terutama dalam posisi tengkurap atau menelan suatu makanan atau obat.
 Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus
sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian
pula usus saling berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar.
 Vena varikosa (varicose veins)
Vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnya dinding vena atau
cacatnya fungsi katup. Sirkulasi yang ekstremitas bawah merupakan
predisposisi warnita terkena varicose veins dikaki dan paha juga lama berdiri
atau duduk. Penatalaksanaan dengan metode pembedahan dan injeksi tidak
dianjurkan selama kehamilan.
 Edema kaki
Sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki diakhir kehamilan,
karena peningkatan kesulitan pengambilan darah vena dari ekstremitas bawah.
Lamanya duduk dan udara yang panas meningkatkan terjadinya edema. Edema
kaki menjadi perhatian ketika hipertensi atau proteinuria.
 Hemoroid (wasir)
Hemoroid dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak
menimbulkan keluhan, sedangkan wasir yang besar sering menimbulkan
keluhan dan dapat menimbulkan komplikasi hebat, yaitu rasa nyeri, serta
perdarahan pada saat buang air dan sesuatu yang keluar dari anus.
c. Sebelum kelahiran:
Fundus ada dibawah diafragma sampai keplas janin masuk kedalam rongga
panggul, kemudian perut kelihatan maju kedepan. (Dickason, 1997)
D. Klasifikasi
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)

E. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam
pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai
ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan
bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian
luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes golongan darah, bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus ibu hamil
guna mengantisipasi adanya perbedaan rhesus antara ibu hamil dengan janin.
2. Hemoglobin (Hb), untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit anemia atau kurang
darah.
3. Tes gula darah, untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami diabetes kehamilan
(diabetes gestasional).
4. Pemeriksaan genetic, untuk menentukan apakah ibun hamil memiliki kelainan genetic
seperti thalasemia, yang beresiko diturunkan kepada janin.
5. Tes urine antenatal, untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami gangguan tertentu
seperti preeklamsia, infeksi saluran kemih atau diabetes.
6. Ultrasonografi (USG), untuk mengetahui berat badan bayi, jenis kelamin, posisi bayi,
dan menilai jumlah air ketuban.
G. Penatalaksanaan
Pelayanan Antenatal Care (ANC)
1. Pengertian ANC
 Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010; 110)
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di
Tingkat Pelayanan Dasar, 2011 : 1)
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)

2. Tujuan ANC
a) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
b) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala
nifas.
c) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, 2010 :
111)

3. Pelayanan ANC
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes (1998),
standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria

H. Masalah Keperawatan dan Data Pendukung


1. Gangguan rasa nyaman

Tanda mayor: Tanda minor:


 Subjektif:  Subjektif:
Mengeluh tidak nyaman a. Mengeluh sulit tidur
 Objektif: b. Tidak mampu rileks
a. Gelisah c. Mengeluh lelah dan mual
d. Merasa gatal
 Objektif:
a. Pola eliminasi berubah
b. Postur tubuh berubah
c. Iritabilitas
d. Menunjukkan gejala distress
e. Tampak merintih atau menangis
2. Keletihan

Tanda mayor: Tanda minor:


 Subjektif:  Subjektif:
a. Merasa energy tidak pulih a. Merasa bersalah tidak mampu
walaupun telah tidur mempertahankan tanggung jawab
b. Merasa kurang tenaga b. Libido menurun
c. Menegluh lelah  Objektif:
 Objektif: a. kebutuhan istirahat meningkat
a. Tidak mamapu mempertahankan
aktivitas rutin
b. Tampak lesu
3. Gangguan pola tidur

Tanda mayor: Tanda minor:


 Subjektif:  Subjektif:
a. Mengeluh sulit tidur a. Mengeluh kemampuan aktivitas
b. Mengeluh sering terjaga menurun
c. Mengeluh tidur tidak puas  Objektif:
d. Mengeluh pola tidur berubah a. tidak tersedia
e. Mengeluh istirahat tidak cukup
 Objektif:
Tidak tersedia

I. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormone
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan

J. Tujuan Rencana Keperawatan dan Kriteria Hasil


1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
Tujuan : Klien merasa nyaman
Kriteria hasil :
a. Kesejahteraan fisik meningkat
b. Perawatan sesuai kebutuhan meningkat
c. Keluhan tidak nyaman menurun

2. Keletihan behubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)


Tujuan : Kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat menurun
Kriteria hasil :
a. Verbalisasi kepulihan energy meningkat, tenaga meningkat
b. Kemampuan melakukan aktivitas meningkat
c. Lesu menurun

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan


kenyamanan
Tujuan : Keadekuatan kualitas dan kuantitas tidur meningkat
Kriteria hasil :
a. Keluhan sulit tidur menurun
b. Keluhan sering terjaga menurun
c. Keluhan tidak puas tidur menurun
d. Keluhan pola tidur berubah menurun

K. Intervensi dan Rasional


1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
Intervensi :
a. Kaji terus menerus ketidaknyamanan klien dan metode mengatasinya.
Rasional : Data dasar baru untuk merencakan perawatan.
b. Kaji status pernapasan klien.
Rasional : Penurunan kapasitas pernapasan saat uters menekan diafragma,
mengakibatkan dipsnea.
c. Perhatiakan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Rasional : Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone
(relaksin, progesterone) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi
sesuai dengan perbesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki.
Rasional : Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar
kalsium/ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari perbesaran
uterus pada saraf yang mengsuplai ekstremitas bawah.
e. Kaji adanya kontraksi Braxton-hick.
Rasional : Kontraksi ini menyebabkan ketidaknyamanan pada multigrafida pada
trimester kedua. Primigrafida biasanya tidak mengalamai ketidaknyamanan ini
sampai trimester akhir.
f. Perhatikan keluhan aktivitas BAK dan tekanan pada kandung kemih.
Rasional : Pembesaran uterus pada trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung
kemih, mengakibatkan sering berkemih.
g. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid.
Rasional : Peningkatan pemindahan posisi uterus memperberat masalah eliminasi.
h. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati).
Rasional : Masalah sering terjadi pada trimester kedua dan dapat berlanjut,
khususnya bila diet tidak dimodifikasi.
i. Berikan suplemen kalsium dengan tepat.
Rasional : Saat kadar esterogen tinggi, sekresi kelenjar servikal menghasilkan
media asam yang mendorong proliferasi organisme.

2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)


a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan
Rasional : Data dasar untuk merencanakan perawatan
b. Monitor kelelahan fisik
Rasional : Mengetahui perubahan fisik dan emosional
c. Anjurkan tirah baring
Rasional : Mengurangi aktivitas fisik dan mengoptimalkan tenaga
d. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Rasional : Mengurangi keletihan dari banyak aktivitas yang dilakukan

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan


kenyamanan.
a. Identifikasi perubahan tidur normal berkenaan dengan kahamilan. Tentukan pola
tidur saat ini.
Rasional : Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidu
yang berbeda.
b. Evaluasi tingkat kelelahan.
Rasional : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan
janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya multipara.
c. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (pijat/pengaturan posisi).
Rasional : Memberikan rasa nyaman yang mempermudah tidur.
d. Tetapkan jadwal tidur rutin.
Rasional : Menyesuaikan berapa lama waktu tidur yang harus dilakukan.
e. Anjurkan relaksasi otot.
Rasional : Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung dan laju metabolisme

L. Daftar Pustaka
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Yunda Tanaya. 2014. Askep Kehamilan Normal di https://www.academia.edu (diakses
23 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai