Anda di halaman 1dari 8

1.

Gen

A. Struktur Gen Prokariotik 

Pada prokariotik gen tersusun atas promoter, bagian struktural, terminato, dan operator

a. Promoter

  Promoter adalah urut
a n DNA berperanmen
g andalikan transkripsi
gen struktural

• Terletak di
daerah
upstream.
Disebut seba
gai prinbow 
box
• Sebagai awal pelekatan enzim RNA polimeraseselanjutnya melakukan transkripsi pada
bagian structural.

a. Coding Region (bagian struktural)


• Merupakan bagian yang mengkode urutannukleotida RNA
• Transkripsi dimulai dari sekuen inisisasi(ATG) sampai kodon.
• Pada prokariotik tidak ada sekuens intronsemuanya berupa ekson. Sehingga tidak dapat
diekspresikan

b. Terminator
• Dicirikan dengan struktur jepit hairpi
• lengkungan yang kaya akan urutan GC yangterbentuk pada molekul RNA merupakan
hasiltrankripsi

c. Operator
• Merupakan urutan nukleutida
• Terletak di antara promotor dan bagians truktural
• Sebagi tempat pelekatan protein represor 
• Jika represor melekat di operator maka RNA polimerase tidak bisa bergerak terus
sehinggaekspresi gen tidak berlangsung
B. Struktur Gen Eukariotik 

• Secara umum susunannya sama dengan prokariotik

•  Namun Pada bagian struktural terdapat introndan ekson

• Intron adalah sekuens nukleotida yangterjemahannya di dalam rangkaian asamamino


protein yang dikode oleh suatu gen

• Intron akan ditranskripsi kemudian mengalami pemotongan sehingga tidak


mengalamitranslasi

• Sekuens nukleotida yang akan diterjemahkan disebuteksonGen pada eukariotik dapat


dikelompokkan menjadi 3kelas utama

1. Gen kelas satu, yang mengkode pembentukan rRNA5,8s, rRNA 18s, dan rRNA 28s

2.Gen kelas dua, mengkode sintesis molekul protein

3. Gen kelas tiga, mengkode tRNA dan rRNA 5s (unit Svedberg)

C. Ekspresi gen

Ekspresi gen adalah rangkaian proses penggunaan informasi dari suatu gen untuk sintesis produk


gen fungsional. Produk-produk tersebut dapat berupa protein, juga gen penyandi non-protein
seperti transfer RNA (tRNA) atau gen RNA inti kecil (snRNA) yang mana keduanya merupakan
produk RNA fungsional. Dalam genetika, ekspresi gen merupakan tingkat paling mendasar yang
mana genotipe memunculkan fenotipe, yaitu sifat yang dapat diamati. Kode genetik yang
disimpan dalam DNA "ditafsirkan" oleh ekspresi gen, dan sifat-sifat ekspresi tersebut
memunculkan fenotipe organisme. Fenotipe semacam itu sering diekspresikan oleh sintesis
protein yang mengendalikan bentuk organisme, atau yang bertindak sebagai enzim yang
mengkatalisasi lintasan metabolisme spesifik yang menjadi ciri organisme. 

D. Regulasi Ekspresi Gen

Regulasi ekspresi gen dengan demikian penting untuk perkembangan suatu organisme. Regulasi


ekspresi gen mengacu pada kontrol jumlah dan waktu penampilan produk fungsional gen.
Kontrol ekspresi sangat penting untuk memungkinkan sel menghasilkan produk gen yang
dibutuhkannya saat. Sel fleksibilitas untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah,
sinyal eksternal, kerusakan sel, dan rangsangan lainnya. Secara lebih umum, regulasi gen
memberikan kendali sel atas semua struktur dan fungsi, dan merupakan dasar untuk diferensiasi
sel, morfogenesis, dan keserbagunaan dan kemampuan beradaptasi dari setiap organisme.

a) Regulasi pada Tingkat DNA

a. Modifikasi kimia dari DNA

Residu sitosin pada DNA dapat mengalami metilasi untuk menghasilkan 5-metilsitosin. Metilasi
ini dapat mempengaruhi ekspresi gen. Pada keadaan tertentu gen yang mengalami metilasi lebih
sulit ditranskripsi daripada yang tidak mengalami metilasi. Status metilasi dari gen selama
perkembangan adalah indikator penting untuk mengerti diferensiasi sel.

b. Kehilangan Gen

Apabila gen mengalami delesi total atau parsial dari sel protein fungsional tidak dapat
diproduksi.

c. Amplikasi Gen
Amplifikasi gen adalah mekanisme untuk meningkatkan jumlah protein spesifik dengan
mengakibatkan banyak salinan gen.

d. Penyusunan Kembali Gen

Penyusunan kembali gen ini maksudnya adalah suatu mekanisme yang segmen DNA-nya
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam satu genom, dan berkaitan dengan yang lain,
sehingga protein yang berbeda dapat terbentuk.

Peran penting dari penyusunan kembali gen ini adalah dalam pembentukan aneka ragam
antibodi.
b)
b)
b)
b)
b)
R
egulasi pada Tingkat Transkripsi

a.. Kondensasi Kromatin

Inti yang khas mengandung kromatin yang dipadatkan (heterokromatin) dan kromatin yang difus
(eukromatin). Gen dalam heterokromatin tidak aktif sedangkan gen yang terdapat dalam
eukromatin menghasilkan mRNA. Selama perkembangan, terjadi perubahan jangka panjang dan
aktivasi gen sewaktu kromatin berubah dari bentuk difus menjadi bentuk yang dipadatkan atau
sebaliknya.

b. Pengaktifan Gen Spesifik

Pada sel ukariotik, gen spesifik diaktifkan dalam beberapa menit sampai jam oleh faktor
regulator. Faktor regulator disini disebut inducer. Inducer adalah suatu senyawa yang masuk ke
dalam sel dan berkaitan dengan protein reseptor.

Hormon polipeptida dan growth factor juga dapat mengatur ekspresi dengan cara senyawa
tersebut bereaksi dengan reseptor yang terletak di permukaan sel, merangsang reaksi yang
menghasilkan second messenger di dalam sel yang akhirnya mengaktifkan gen.
c) Regulasi Pasca Transkripsi
Pengaturan dapat terjadi selama pengolahan transkrip primer RNA dan selama transpor mRNA
dari inti ke sitoplasma.

a. Penyuntingan RNA

Pada beberapa keadaan, RNA mengalami perubahan (disunting) setelah transkripsi. Pada semua
jaringan urutan gen adalah sama. Namun, mRNa yang ditranskripsikan dari gen tersebut berbeda.
Walaupun belum sepenuhnya dipahami, tampaknya mekanisme yang digunakan melibatkan
perubahan sebuah basa atau penambahan atau pengurangan sebuah nukleotida setelah transkrip
disintesis.

Salah satu contoh penyutingan RNA terjadi dalam pembentukan apoprotein B (apoB) yang
disintesis di sel hati dan usus dan berfungsi sebagai komponen LIPI protein yang dihasilkan oleh
jaringan tersebut. 

b. Transpor mRNA

Pada eukariot, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-pori inti ke sitoplasma agar dapat
ditranslasikan. Nukleus e menguraikan mRNA mencegah pembentukan protein yang dikoreksi
oleh mRNA. Selama transportasi, mRNA terikat ke protein yang membantu mencegah
penguraiannya.

Anda mungkin juga menyukai