Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “N” P20002 POST PARTUM JAM KE 1

DENGAN HEMORRAGE POST PARTUM

Dosen : Ima Rakhmayanti S.ST

Oleh :

1. Qurratul A’Yuni
2. Ratna Kumala
3. Sofianah
4. Yeni Purwanita

DIII KEBIDANAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
2010/2011
LAPORAN PENDAHULUAN

PERDARAHAN POST PARTUM

 DEFINISI

• Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 cc dalam masa 24
jam setelah anak lahir.

(synopsis
obstetric)

• Perdarahan post partum adalah perdarahan yang terjadi selama 24 jam setelah
persalinan berlangsung.

(ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk


bidan)

• Perdarahan post partum adalah kehilangan darah melebihi 500 ml yang terjadi
setelah bayi lahir.

Menurut waktu terjadinya, perdarahan post partum dibagi atas 2 bagian, yaitu:

1. Perdarahan post partum primer ( early post partum hemorrhage) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir.

2. Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorrhage) yang terjadi
setelah 24 jam. Biasanya anatara hari ke 5 sampai 15 hari post partum.

 FREKUENSI
Frekuensi penyebab :

1. Atonia uteri : 50 - 60%

2. Retensio plasenta : 16 - 17%

3. Sisa plasenta : 23 - 24 %

4. Laserasi jalan lahir : 4 - 5%

5. Kelainan darah : 0,5 - 0,8 %

1. PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER

Yang dimaksud disini adalah perdarahan pada kala IV yang melebihi dari 500-
600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir.

• ETIOLOGI

1. ATONIA UTERI

Factor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah ;

- Umur : umur yang terlalu muda atau terlalu tua.

- Paritas ; sering dijumpai pada multipara dan grande multipara

- Partus lama dan partus terlantar

- Obstetric operatif dan narkosa

- Uterus terlalu regang dan besar, misalnya pada gemelli, hidramnion dan
janin besar

- Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, uterus couvelair pada solusio
plasenta

- Factor social ekonomi dan malnutrisi

2. Sisa plasenta dan selaput ketuban


3. Jalan lahir : robekan perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim

4. Penyakit darah;

Kelainan pembekuan darah atau hipofibrinogenemia yang sering dijumpai


pada :

- Perdarahan yang banyak

- Solusio plasenta

- Kematian janin dalam kandungan

- Preeclampsia dan eklampsia

- Infeksi, hepatitis dan septic syok

• DIAGNOSIS

Pada tiap-tiap perdarahan post partum harus dicari apa penyebabnya


Palpasi uterus : bagaimana
kontraksi uterus dan TFU

Memeriksa plasenta dan ketuban :


apakah lengkap / tidak

Lakukan eksplorasi uteri untuk


mencari :

Sisa plasenta dan ketuban Atonia uteri

Robekan rahim Sisa plasenta/ketuban

Robekan jalan lahir


Plasenta suksenturia
Penyakit darah
Inspikulo : untuk melihat robekan
pada serviks, vagina dan varises
yang pecah

Pemeriksaan lab : periksa darah


Hb, dsb
Perdaraahan post partum ada kalanya merupakan perdarahan yang hebat dan
menakutkan sehingga dalam waktu singkat ibu dapat terjatuh dalam keadaan syok atau
berupa perdarahan yang menetes perlahan-lahan tetapi terus-menerus yang juga berbahaya
karena kita tidak menyangka akhirnya perdarahan berjumlah banyak, ibu menjadi lemas dan
dalam keadaan subsyok. Kaena itu adalah penting sekali pada setiap ibu yan bersalin
dilakukan pengukuran kadar darah secara rutin serta pengawasan tekanan darah dan nadi,
pernafasan ibu dan periksa juga kontraksi uterus dan prdarahan selama 1 jam.

PENANGANAN

1. Pencegahan perdarahan post partum

Mencegah atau sekurang-kurangnya bersiap siaga pada kasus-kasus yang disangka


akan terjadi perdarahan adalah penting. Tindakan pencegahan tidak saja dilakukan
sewaktu bersalin, namun sudah mulai sejak ibu hamil dengan melakukan antenatal
care yang baik. Ibu yang mempunyai predisposisi / riwayat perdarahan post partum
dianjurkan bersalin di rumah sakit.

2. Penanganan

Banyaknya yang hilang akan mempengaruhi keadaan umum pasien. Pasien bisa masih
dalam keadaan sadar, sedikit anemis, atau sampai syok hipovolemik. Tindakan
pertama yang harus dilakukan bergantung pada keadaan kliniknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. “ ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
untuk Bidan”. Jakarta : EGC

2. Mochtar, Rustam. 2002. “Sinopsis Obstetri”. Jakarta : EGC

3. Mansjoer, Arif. 2002. “ Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1”. Jakarta : Media
Aesculapius.

ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny.”N” P20002 Post Partum jam ke 1

Dengan HPP

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12-12-2010 Oleh : Ny. Lisa
Jam : 17.00 WIB Tempat : BPS Ny. Lisa

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “N” Nama Suami : Tn “G”

Umur : 27 tahun umur : 29 tahun


Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ngoro Alamat : Ngoro

2. Status Perkawinan

Perkawinan Ke :1

Umur kawin : 24 tahun

Lama Kawin : 4 tahun

3. Keluhan Utama :

Ibu mengatakan bahwa ibu banyak mengeluarkan darah dari kemaluannya


setelah bayi lahir.

4. Riwayat kebidanan :

a. Menstruasi

Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari

Lama : 7 hari

Banyak : hari ke 1-2 : 3 kotek

Hari ke 3-5 : 2 kotek

Hari ke 6-7 : 1 kotek

Bau : anyir

Warna : hari ke 1-2 : merah kecoklatan

Hari ke 3-5 : merah segar

Hari ke 6-7 : coklat kehitaman

Dismenorhea : Ya, pada hari pertama menstruasi

Fluor albus :-

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :

c. Riwayat Kehamilan Sekarang

- HPHT : 05-03-2010
- HTP : 12-12-2010

- Hamil Ke : 2

- ANC

TM I : 1 kali di Bidan

Keluhan : mual, muntah

Tx : piridoxin

TM II : 1 kali di Bidan

Keluhan :-

Tx : tablet Fe

TM III : 2 kali di Bidan

Keluhan :

Tx :

d. Riwayat Persalinan sekarang


Ibu mulai kenceng-kenceng sejak tanggal 12-12-2010 jam 10.00 WIB.
Jam 11.00 ibu pergi ke bidan. Jam 16.00 bayi lahir spontan ditolong oleh
Bidan. Bayi berjenis kelamin perempuan dengan BB 3700 gr, PB 51 cm. tidak
ada cacat, plasenta lahir lengkap dan spontan setelah bayi lahir.

5. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakait menular, menurun dan
menahun.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular, menurun dan menahun.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
- Saat inpartu : ibu makan roti dan biscuit kering
Minum ± 4 gelas terhitung dari kedatangan ibu ke
Bidan
- Saat Nifas : ibu hanya minum the manis hangat
b. Pola Eliminasi
- Saat Inpartu : BAK : 2x warna kuning bercampur darah, bau
ammonia
BAB : belum BAB
- Saat Nifas : belum BAB dan BAK
c. Pola Istirahat
- Saat inpartu : tidak dapat istirahat karena nyeri his
- Saat nifas : ibu belum istirahat/tidur
d. Pola Perawatan Diri
- Saat Inpartu : ibu ganti baju 1 kali, cuci muka 1 kali
- Saat nifas : ibu diseka dang anti baju 1 kali

8. Riwatat Psikososial
Ibu dan suami bahagia dengan kelahiran anak ke 2. Hubungan ibu, suami dan
keluarga baik

9. Riwayat Latar Belakang Sosial Budaya


Ibu mengadakan selamatan atas kelahiran bayinya.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik umum
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Postur Tubuh : tegap
TTV : TD :100/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37⁰C
RR : 22x/menit

2. Pemeriksaan Fisik khusus


a. Inspeksi
Kepala : bersih, penyebaran rambut merata, tidak ada ketombe, tidak ada
oedem
Muka : simetris, tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
Mata : simetris, bersih, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis
Hidung : simetris, bersih, tidak polip, tidak ada pernapasan cuping hidung
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen berlebihan
Mulut : simetris, bibir lembab
Gigi : gigi bersih, tidak ada caries gigi
Leher : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peninggian
vena jugularis
Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : simetris, bersih, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : bersih, tidak oedem, tidak ada varises, terdapat lochea rubra, laserasi
derajat 1, perdarahan ± 500 cc
Anus : bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas : simetris, tidak oedem, pergerakan sendi bebas
Ekstremitas bawah: simetris, tidak oedem, pergerakan sendi bebas

b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peninggian vena
jugularis
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus lembut, kandung kemih
kosong

c. Auskultai
Tidak ada ronchi maupun wheezing

d. Perkusi
Reflek patella +/+

e. Pemeriksaan Penunjang
-

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH


Dx : Ny “N” P20002 Post Partum jam ke 1 dengan HPP
Ds : pada jan 16.00 WIB ibu melahirkan anak ke 2 nya secara spontan ditolong
oleh Bidan, jenis kelamin perempuan dengan BB 3700 gram , PB 51 cm. tidak
ada cacat. Plasenta lahir spontan dan lengkap setelah bayi lahir. Ibu juga
mengatakan setelah melahirkan ibu mengeluarkan banyak darah.
Do : - k/u lemah
- Kesadaran : composmentis
- TTV : TD : 100/70
N : 90x/menit
S : 37⁰ C
RR : 22x/menit
- TFU 2 jari bawah pusat
- Perdarahn ± 500 cc
- UC lembek
- Kandung kemih kosong

III. ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi syok hipovolemik

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


1. Lakukan rehidrasi (infuse)
2. Massage fundus
V. INTERVENSI
Tanggal : 12-12-2010 jam : 17.00
Dx : Ny “N” P20002 Post Partum jam ke 1 dengan HPP
Tujuan : setelah dilakukan Asuhan Kebidanan 1x60 menit diharapkan
perdarahan berkurang
Kriteria Hasil : k/u baik
Perdarahan normal (150 cc)
TFU normal : 2 jari bawah pusat
TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 60-80x/menit

S : 36,5-37,5 ⁰C

RR : 18-24 x/menit

Rencana Asuhan

1. Lakukan pendekatan teraupetik dengan ibu dan keluarga

R/ terjalin hubungan yang baik dan rasa saling percaya terhadap petugas kesehatan

2. Pasang imfus RL

R/ rehidrasi untuk oencegahan syok

3. Observasi TTV, TFU, UC, perdarahan dan kandung kemih

R/ deteksi dini adanya komplikasi

4. Jelaskan pada ibu penyebab perdarahan

R/ agar ibu mengetahui penyebab perdarahan


5. Lakukan massage Fundus Uteri

R/ agar uterus berkontraksi dengan baik

6. Injeksi methergin

R/ memperbaiki kontraksi uterus

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal :12-12-2010 jam : 17.00

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga melalui komunikasi teraupetik

2. Memasang infuse RL 40 tetes/menit untuk rehidrasi dan pencegahan syok

3. Melakukan observasi TTV, TFU, kontraksi uterus, perdarahan dan kandung kemih

4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab perdarahan, yaitu karena kontraksi uterus
yang lembek

5. Melakukan massage Fundus uteri agar kontraksi membaik

6. Melakukan injeksi methergin 0,2 mg 1 ampul

VII. EVALUASI

Tanggal ;12-12-2010 jam :17.30

S : ibu mengatakan keadaannya sudah lebih baik dan perdarahan dari


kemaluannya sudah berkurang

O : k/u baik TTV : - TD : 100/70 mmHg

Kesadaran composmentis -N : 80X/menit

TFU 2 jari bawah pusat -S : 37 ⁰C

UC baik - RR : 20X/menit
Perdarahan 150 cc

A : Ny “N” P20002 Post partum jam ke 1 dengan HPP (masalah teratasi)

P : observasi TTV, TFU, UC, perdarahan dan kandung kemih

HE : - anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi

Anda mungkin juga menyukai