ABSTRAK
Kata Kunci : Price Discount, In-Store Display, Word Of Mouth, Impulse Buying
ABSTRACT
892
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
PENDAHULUAN
Pemasaran di Indonesia pada saat ini tidak lagi dikelola secara tradisional
melainkan dengan cara modern, pemasaran adalah Proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 2012). Banyak bermunculan perusahaan
dagang yang bergerak pada bidang perdagangan barang khususnya barang eceran
yang berbentuk toko, minimarket, departement store (toserba), pasar swalayan
(super market) dan lain-lain. Persaingan yang bterjadi pada bisnis ritel ditandai
dengan semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan, baik yang bersifat lokal,
nasional maupun internasional dengan berbagai faktor yang dibidik. Persaingan
tersebut memacu para pebisnis di bidang ritel untuk senantiasa menjadi ritel
pilihan konsumen dan mempertahankan konsumennya.
Minimarket merupakan jenis bisnis ritel yang sedang berkembang dengan
pesat saat ini yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dan menawarakan
kemudahan karena lokasi atau letaknya yang bisa dijangkau dan dekat dengan
konsumen serta mengutamakan kepraktisan dan kecepatan yang didukung dari
luas toko atau gerai yang tidak terlalu besar sehingga konsumen berbelanja
dengan waktu yang tidak terlalu lama. Keuntungan lain dengan berbelanja di
minimarket yaitu suasana aman dan nyaman dalam berbelanja, tidak kesulitan
memilih barang-barang yang diperlukan, kualitas barang lebih terjamin bila
dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional,harga barang pasti sehingga
tidak perlu ditawar dan dapat berbelanja berbagai kerluan di satu tempat saja
sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian price discount menurut Tjiptono (2011), merupakan potongan
harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas
aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Para konsumen
tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai
893
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
Pengertian in-store display menurut Amir (2010) display toko adalah sebuah
penarik awal yang bisa menarik pelanggan yang melintas dan masuk ke dalam
toko. Berikut ini adalah tuntunan praktis yang umum dilakukan oleh peritel
unggul dalam meningkatkan daya tarik dari display-nya:
1. Show dan Tell, Tunjukkan dan katakan. Jadikan display mampu mengungkap
sesuatu. Biarkan kreativitas peritel berbicara lebih banyak dari kata-kata
2. Hindari penampilan yang berlebihan, jangan berlebihan dalam mengatur tata
letak dan gaya display toko
3. Fokuskan pada item-item yang mendorong terjadinya impulse buying
4. Kaitkan program promosi dengan konsep display
5. Sesering mungkin menyajikan sesuatu yang baru, mengubah secara teratur dan
kreatif display toko.
Pengertian Word Of Mouth Communication menurut Kotler (2012)
menyatakan bahwa WOM adalah pengaruh personal, yang berkaitan erat dengan
produk yang mahal dan beresiko. Harapan kemungkinan resiko yang diterima
berkurang ketika konsumen meminta saran dari kerabat. Tiga tahapan WOM
menurut Kotler :
1. Membicarakan (to talk),
894
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
895
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
X1 : Price Discount
(Potongan Harga)
Y : Keputusan
X2 : In-Store Display Impulse Buying
(Tampilan Dalam (Pembelian Tidak
Toko) Terencana)
X3 : Word Of Mouth
(Komunikasi Mulut ke
Mulut)
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 1
Kerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan variabel bebas Price Discount (Potongan
harga) (X1), in-store display (Tampilan dalam toko) (X2), word of mouth
communication (Komunikasi mulut ke mulut) (X3), terhadap variabel terikat
Impulse Buying (Pembelian tidak terencana) (Y).
Analisis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 23.0
yang merupakan salah satu software untuk menganalisa data statistik. Metode
yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti yaitu melalui
analisis regresi linear berganda. Sebelum analisis regresi linear berganda
dilaksanakan, maka harus melaksanakan persyaratan pada pengujian data yang
meliputi: uji validitas dan reliabilitas. Setelah pengujian data terpenuhi maka
dapat dilakukan analisis regresi linear berganda. Selain itu pengujian hipotesis
juga diperlukan dalam melakukan analisis data yang meliputi: uji F, uji t (parsial)
dan uji dominan.
896
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, Sugiyono (2010), karakteristik
tertentu yang ditetapkam oleh peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. 100 populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja
ke minimarket Greensmart di Kota Baru Driyorejo, Gresik.
Menurut Sugiyono (2011:118-127), Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan penelitian. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah
teknik menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
jika orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber data.
897
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
(potongan harga) (X1) naik sebesar satu satuan maka keputusan impulse buying
(pembelian tidak terencana) akan mengalami kenaikan sebesar 0,272 satuan.
Hasil hipotesis (uji t) nilai thitung dari variabel price discount (potongan
harga) (X1) sebesar 3,472 dengan nilai signifikasi 0,001<0,05. Hasil uji t ini
membuktikan bahwa price discount (potongan harga) (X1) berpengaruh secara
parsial dan signifikan terhadap keputusan impulse buying (pembelian tidak
terencana) minimarket Greensmart. Dari hasil diatas dapat menunjukkan bahwa
price discount (potongan harga) yang baik akan meningkatkan keputusan impulse
buying (pembelian tidak terencana). Karena diperlakukan sebagai suatu hal yang
mencerminkan kesan keseluruhan terhadap minimarket. Price discount (potongan
harga) yang ditawarkan secara konsisten harus mampu memberikan nilai bagi
pelanggannya. Price discount (potongan harga) yang menarik dapat menarik
pelanggan untuk berbelanja di minimarket Greensmart. Dalam hal ini price
discount (potongan harga) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan
impulse buying (pembelian tidak terencana). Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Burnnet dan Moriarty dalam Sutisna (2012) menyatakan bahwa
promosi penjualan menawarkan insentif ekstra agar konsumen melakukan
tindakan, paling tidak punya perhatian terhadap produk yang ditawarkan, dengan
kata lain besarnya potongan harga dapat memberikan dorongan bagi konsumen
untuk membeli.
2. Pengaruh Secara Parsial In-Store Display (Tampilan Dalam Toko) (X2)
Terhadap Keputusan Impulse Buying (Pembelian Tidak Terencana) (Y)
Hasil analisis regresi koefisien regresi untuk In-Store Display (Tampilan
Dalam Toko) (X2) sebesar 0,255 menunjukkan hubungan yang searah antara
variabel In-Store Display (Tampilan Dalam Toko) (X2) terhadap keputusan
impulse buying (pembelian tidak terencana) yaitu jika dalam satuan variabel In-
Store Display (Tampilan Dalam Toko) (X2) naik sebesar satu satuan maka
keputusan impulse buying (pembelian tidak terencana) akan mengalami kenaikan
sebesar 0,255 satuan.
Hasil pengujian hipotesis (uji t) nilai thitung dari variabel In-Store Display
(Tampilan Dalam Toko) (X2) 2,830 dengan nilai signifikansi 0,006<0,05. Hasil uji
898
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
899
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
900
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variable Price Discount
(potongan harga), In-Store Display (Tampilan Dalam Toko), dan Word Of Mouth
Communication (Komunikasi Mulut Ke Mulut) terhadap Keputusan Impulse
Buying (Pembelian Tidak Terencana) pada minimarket Greensmart di Kota Baru
Driyorejo Gresik. Analisis yang digunakan menggunakan pendekatan analisis
regresi linier berganda dan uji hipotesis.
Dari analisis dan pembahasan yang digunakan sesuai pada hipotesis pada
bab sebelumnya, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengujian parsial atau secara individu variable independen yaitu
Price Discount (potongan harga) berpengaruh signifikan terhadap variable
dependen yaitu keputusan impulse buying (pembelian tidak terencana) karena
nilai signifikansi variable Price Discount (potongan harga) lebih kecil dari α,
pengujian parsial atau secara individu variable independen yaitu in-store
display (tampilan dalam toko) berpengaruh signifikan terhadap variable
dependen yaitu keputusan impulse buying (pembelian tidak terencana) karena
nilai signifikansi variable in-store display (tampilan dalam toko) lebih kecil
dari α, dan pengujian parsial atau secara individu variable independen yaitu
Word Of Mouth Communication (komunikasi mulut ke mulut) berpengaruh
signifikan terhadap variable dependen yaitu keputusan impulse buying
(pembelian tidak terencana) karena nilai signifikansi variable Word Of Mouth
Communication (komunikasi mulut ke mulut) lebih kecil dari α.
2. Berdasarkan pengujian simultan atau secara bersama-sama variable independen
yaitu Price Discount (potongan harga), In-Store Display (Tampilan Dalam
Toko), dan Word Of Mouth Communication (Komunikasi Mulut Ke Mulut)
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen yaitu keputusan Impulse
Buying (Pembelian Tidak Terencana). Menunjukkan bahwa nilai signifikansi
lebih kecil dari α sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variable
independen Price Discount (potongan harga), In-Store Display (Tampilan
Dalam Toko), dan Word Of Mouth Communication (Komunikasi Mulut Ke
Mulut) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
901
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
SARAN
Berdasarkan hasil simpulan penelitian yang dikemukakan diatas, maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Secara parsial atau sendiri-sendiri variable price discount (potongan harga), in-
store display (tampilan dalam toko), dan word of mouth communication
(komunikasi mulut ke mulut) berpengaruh terhadap impulse buying (pembelian
tidak terencana) minimarket Greensmart, dengan nilai koefisien terendah yaitu
in-store display (tampilan dalam toko). Menurut penulis, sebenarnya in-store
display (tampilan dalam toko) minimarket Greensmart sudah baik, namun perlu
adanya inovasi-inovasi terkini yang lebih membuat masyarakat atau konsumen
lebih antusias dalam belanja. Penulis menyarankan untuk melakukan penataan
kembali in-store display (tampilan dalam toko minimarket, seperti desain
ruangan yang menarik perhatian konsumen, menggunakan interior yang unik
dan sistem keamanan yang memadai. Hal-hal tersebut harus diperhatikan
dengan baik agar kedepan dapat lebih bersaing dan dapat menguasai pasar
yang ada.
2. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, hal ini dikarenakan masih terdapat
keterbatasan penelitian dalam hal objek penelitian yang hanya satu minimarket,
periode penelitian yang masih singkat serta variabel yang masih sedikit.
Dengan demikian peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel yang
mempengaruhi keputusan impulse buying (pembelian tidak terencana) dan
memperpanjang periode penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak
sehingga hasil analisa yang didapat lebih akurat dan baik.
902
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
DAFTAR PUSTAKA
903
Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3, 2017
Schiffman, L.G. and Kanuk, L.L., 2012. Purchasing behavior. Upper Saddle
River, NJ: Pearson Prentice Hall.
Tjiptono, F., 2011. Strategi bisnis pemasaran. Edisi III. CV. Andi. Offset,
Yogyakarta.
Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern di Indnesia. Jakarta: Salemba Empat.
904