ACARA IV : VERTEBRATA I
Disusun Oleh :
Kelompok 3
2020
1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengenal ciri-ciri penting pisces untuk identifikasi
b. Mahasiswa dapat menentukan kedudukannya dalam klasifikasi
2. Bahan
a. Kelas Pisces
1. Chiloscyllium punctatum
2. Psettodes erumei
3. Himantura sp
4. Rostrelliger canagurta
5. Clarias batrachus
6. Osphronemus goramy
7. Oreochromis niloticus
b. Kelas Amphibi
1. Hylarana calconota
2. Bufo melanostictus
c. Kelas Reptil
1. Chelonia sp 4. Eutropis multifasciata
2. Ptyas korros
3. Gekko gecko
No Gambar Deskripsi Klasifikasi
A. PISCES
1. Chiloscyllium punctatum Chiloscyllium punctatum , adalah hiu bambu Kingdom : Animalia
di keluarga Hemiscylliidae yang ditemukan
Filum : Chordata
di Pasifik Barat-Indo dari Jepang ke Australia
utara, antara garis lintang 34 ° N dan 26 ° S , Kelas : Chondrichthyes
hingga kedalaman 85 meter (279
Ordo :Orectolobiformes
kaki). Panjangnya mencapai 1,04 meter. Hiu-hiu
ini dapat dibedakan dengan sirip punggungnya Famili : Hemyscylliidae
yang cekung di bagian belakang. Tidak ada pola
Genus : Chiloscyllium
warna untuk orang dewasa tetapi remaja memiliki
pita melintang gelap dengan beberapa bintik Spesies : Chiloscyllium
hitam. Hiu ini adalah hewan nokturnal dan dapat
punctatum
bertahan hidup di luar air hingga 12 jam. Hiu ini
memiliki barel , yang merupakan organ indera (Sumandinata,1981)
Keterangan : yang terlihat seperti kumis. Oleh karena itu nama
1. Nostril 8. Sirip ekor umum untuk hiu ini adalah "Hiu
Kucing". Meskipun memiliki nama moniker,
2. Mata 9. Sirip punggung mereka bukan anggota keluarga katshark yang
3. Mulut sebenarnya , dan lebih dekat hubungannya
dengan hiu perawat , wobbegong dan hiu paus ,
4. Sirip punggung yang termasuk dalam keluarga Orectolobiformes.
5. Sirip dada Hiu ini hidup di sekitar terumbu karang dan kolam
pasang surut .
6. Sirip perut (Brotowidjoyo, 1995).
7. Sirip anal
2. Psettodas erumei Secara morfologi ikan ini mempunyai bentuk Kingdom : Animalia
badan pipih, kedua mata berada pada salah satu Filum : Chordata
sisi, sedang sisi yang lain tidak ada mata (karena Kelas : Actinopterygii
itulah disebut ikan sebelah) dan sedikit pigmen. Ordo :
Ikan berbadan pipih ini mempunyai kemampuan Pleuronectiformes
untuk menyamarkan tubuhnya dengan lingkungan Family : Psettodidae
sekitar sebagai penyamaran sehingga mangsanya Genus : Psettodas
mudah dikelabui dan ditangkap. Spesies : Psettodas
Psettodes erumei mempunyai panjang maksimum erumei
Keterangan : sekitar 64cm, umumnya panjang ikan ini sekitar (Sumandinata,1981)
1. Mulut 50cm. Beratnya rata-rata 9 gram, pada saat
2. Mata panjang tubuhnya mencapai 37-39 cm ikan ini
3. Sirip punggung memasuki tahap dewasa. Ikan sebelah ini biasanya
4. Linea lateralis memakan hewan-hewan yang hidup di dasar
5. Sirip ekor perairan (demersal) . Habitatnya di daerah yang
6. Sirip anal berpasir atau berlumpur. Biasanya ikan ini hidup
7. Sirip perut di kedalaman 100 meter pada kolom perairan
8. Sirip dada demersal.
(Brotowidjoyo, 1995).
5. Clarias batrachus Pembahasan Ikan lele (C. batrachus) adalah Kingdom : Animalia
sejenis ikan yang hidup di air tawar.Lele mudah Phyllum : Chordata
dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih Kelas : Pisces
memanjang, serta memiliki "kumis" panjang, yang Ordo : Ostariophysi
mencuat dari sekitar bagian mulutnya.Morfologi Familia : Clariidae
ikan ini adalah tengah badanya mempunyai Genus : Clarias
potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah Species : Clarias
(depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya batrachus
berbentuk pipih kesamping (compressed). (Cambell,2003)
Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu
Keterangan : sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad,
1. Nostril 6. Sirip dada hati, lambung dan anus (Cambell, 2003)
2. Mata 7. Sirip perut
3. Mulut 8. Sirip ekor
4. Sungut 9. Sirip anal
5. Barbel/patil
6. Osphronemus goramy Osphronemus goramy atau disebut ikan gurami Kingdom : Animalia
termasuk dalam ordo Labyrinthici yaitu kelompok Filum : Chordata
ikan yang mampu menghirup oksigen langsung Kelas : Pisces
dari udara dengan bantuan Labirin. Sub ordo Ordo : Labyrinthici
Anabantoidei yang berarti pada rongga di atas Famili : Anabantidae
rongga insang terdapat labirin. Famili Anabantidae Genus : Osphronemus
memiliki ciri tubuh gepeng, agak panjang, hidung Spesies : Osphronemus
pendek, mulut kecil, memiliki sirip punggung Goramy
yang berbeda dengan sirip dubur dan sirip dubur (Sumantadinata, 1981).
lebih panjang. Genus Osphronemus yakni
bercirikan garis rusuk lengkap dan tidak putus,
memiliki sirip perut dengan satu jari keras dan
lima jari lemah, permulaan sirip punggung berada
di belakang sirip dada dan sirip punggung lebih
pendek daripada sirip dubur.
Pengamatan pertumbuhan pada ikan gurami
selama ini terdapat indikasi perbedaan
Keterangan :
pertumbuhan antara jantan dan betina . Ciri khas
1. Mulut
morfometri gurami dewasa yaitu memiliki lebar
2. Mata
badan hampir 2 kali panjang kepala atau ¾ kali
3. Sirip punggung
panjang tubuhnya. Bentuk kepalanya tumpul,
4. Linnea lateral
dengan dahi yang agak menonjol. Ikan gurami
5. Sirip ekor
yang sudah dewasa diatas punggungnya terdapat
6. Sirip anal
sirip punggung yang keras dan tajam serta
7. Sirip pelipis
dibawah sirip punggungnya terdapat tulang rusuk
8. Sirip perut
yang bergaris menyilang .
9. Sirip dada
(Sarwono dan Sitanggang, 2007).
Ikan gurami jantan yang sudah dewasa
mempunyai semacam tonjolan pada kepalanya
yang berada diantara bibir atas dan mata,
sedangkan ikan gurami betina tidak memilikinya.
Dasar sirip dada ikan gurami jantan berwarna
keputih-putihan sedangkan pada betinanya
berwarna hitam. Operkulum berwarna kekuning –
kuningan pada ikan gurami jantan dan berwarna
putih kecoklatan pada betina. Ujung sirip ekor
ikan gurami jantan relatif rata sedangkan pada
sirip ekor ikan gurami betina melengkung. Ikan
betina yang sudah matang telurnya dicirikan
dengan perutnya yang membundar dan agak lunak
jika diraba (Sumantadinata, 1981).
7. Oreochromis niloticus Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) Kingdom : Animalia
menurut Saanin (1968), mempunyai ciri-ciri Filum : Chordata
bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, Kelas : Osteichtyes
pada badan dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan Ordo : Percomorphi
garis lurus (vertikal). Pada sirip punggung Famili : Cichlidae
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan Nila dapat Genus : Oreochromis
hidup diperairan tawar dan mereka menggunakan Spesies : Oreochromis
ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan niloticus
penutup insang yang keras untuk mendukung (Saanin,1968)
badannya. Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu
sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral
fin) sirip perut (ventral fin), sirip 3 anal (anal fin),
dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya
memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai
bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip
dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip
anus yang hanya satu buah berbentuk agak
panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya
hanya satu buah dengan bentuk bulat. Ikan nila
Keterangan : mendiami berbagai habitat air tawar, termasuk
1. Mulut 5. Sirip ekor saluran air yang dangkal, kolam, sungai dan
2. Mata 6. Sirip anal danau.
3. Sirip punggung 7. Sirip dada (Saanin,1968)
4. Linea lateralis 8. Sirip perut
B. AMPHIBI
1. Hylarana calconota Hylarana calconota merupakan kodok yang Kingdom : Animalia
berukuran kecil sampai agak besar, panjang Phylum : Chordata
tubuhnya antara 30-70 mm SVL (snout-to-vent, Class : Amphibia
dari ujung moncong hingga ke anus). Kodok Ordo : Anura
jantan lebih kecil dari yang betinanya. Moncong Familia : Ranidae
meruncing, mata besar menonjol dan tubuh Genus : Rana
umumnya ramping. Kaki panjang dan ramping, Species : Hylarana
dengan selaput renang penuh hingga ke ujung, calconota
kecuali pada ujung jari keempat (jari terpanjang). (Iskandar,1998)
Jari-jari tangan dan kaki dengan ujung yang
melebar serupa cakram. Warna tubuh berubah-
ubah. Dorsal (fase terang) sering berwarna krem
kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral)
keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan
terang. Pada fase gelap, kebanyakan berwarna
coklat atau coklat gelap berbintik-bintik hitam
bulat, 1-2 mm diameter, dengan letak tak
beraturan. Terdapat sepasang lipatan dorsolateral
Keterangan
yang agak samar di punggung. Ventral (sisi bawah
1. Mata 10. Kaki depan
tubuh) putih telur berbintik atau bernoda
2. Nostril 11. Kaki belakang
kecoklatan, terutama di sekitar dagu. Kulit ventral
3. Membran timpani
halus licin, sedangkan kulit dorsal berbintil-bintil
4. Digiti/jari
halus.
5. Radius – ulna
Bibir atas perak kekuningan, dilanjutkan dengan
6. Humerus
satu atau beberapa bintik perak hingga di atas
7. Fibula-fibula
lengan. Pipi dengan warna coklat gelap, yang
8. Kloaka
makin muda ke belakang; timpanum coklat muda.
9. Femur
Kaki sering dengan warna kemerahan pada sisi
bawah, sekitar persendian, dan pada selaput
renang. Aktif terutama di malam hari, kodok ini
sering didapati di sekitar kolam, selokan, saluran
air atau sungai kecil
(Iskandar,1998)
2. Ptyas korros Ptyas korros atau sering disebut ular jali memiliki Kingdom : Animalia
panjang tubuh ular jali mencapai 2.5 meter. Tubuh Filum : Chordata
bagian atas berwarna abu-abu, perak, atau Kelas : Reptilia
kecokelatan, sedangkan sisi badan bagian bawah Ordo : Squamata
berwarna kekuningan. Bagian ekornya berwarna Famili : Colubridae
zaitun dengan tepian sisik berwarna kehitaman. Genus : Ptyas
Bagian bawah tubuhnya berwarna kuning pucat. Spesies : Ptyas
Pada ular yang masih muda, terdapat belang- korros
belang atau bintik-bintik berwarna keputihan di (Schlegel, 1837)
tubuhnya. Belang atau bintik putih tersebut
memudar seiring dengan bertambahnya usianya.
Habitat ular jali adalah hutan dan daerah pertanian
dataran rendah hingga ketinggian 3000 meter
DPL. Aktif pada siang hari dan biasanya berkelana
di tanah, tetapi juga mampu memanjat pohon. Ular
jali juga sering ditemukan berkeliaran di
pemukiman penduduk, dimanapun ular ini dapat
menemukan tikus sebagai makanan utamanya.
Keterangan :
Selain tikus, ular ini diketahui juga memangsa
1. Kulit
kadal, katak, dan burung. Ular jali juga merupakan
2. Mulut
mangsa kesukaan ular lain, biawak, dan burung
3. Kepala
pemangsa. Ular ini dapat bersikap agresif apabila
4. Badan
diprovokasi. Walaupun begitu, ular ini biasanya
5. Nostril
lebih memilih menghindari kontak dengan
6. Mata
manusia. Ular jali berkembangbiak dengan
bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 4
sampai 12 butir. Anak ular yang baru menetas
berukuran panjang sekitar 36 sampai 38 cm.
(Jasin,1989)
Baskoro. M. S, Ronny. I.W, dan Arief Effendy. 2004. Migrasi dan Distribusi Ikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Djuhanda, T. 1980. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Bandung: Armico.
Iskandar, D.T. 1998. Amfibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas. Jakarta: Sinar Wijaya.
Sitanggang, M., dan Sarwono, B. 2007. Budidaya Gurami. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sumantadinata, K. 1981. Pengembangbiakan Ikan-Ikan Peliharaan Indonesia. PT Sastra Hudaya. IPB. Bogor.
Schlegel, H. 1837. Essai sur la physionomie des serpens. Partie Général . Schonekat. Amsterdam.