Kanker Payudara
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas II
Dosen pengampu: Dr. Diana S, M. Kep., Sp. Mat
Puji serta syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini . Dalam Makalah ini berisikan tentang “Kanker Payudara”, kami
mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker Payudara ...........................................................
B. Etiologi.............................................................................................
C. Patofisiologi.................................................................................... .
D. Gejala Klinis.....................................................................................
E. Faktor Penyebab Terjadi Kanker .....................................................
F. Pengobatan Kanker............................................................................
G. Strategi Pencegahan..........................................................................
H. Pemeriksaan Payudara Sendiri..........................................................
I. Asuhan Keperawatan.........................................................................
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dari
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchymadan juga jenis kanker yang paling
B. Rumusan Masalah
2. Etiologi
3. Patofisiologi
C. Tujuan
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
a. Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memicu sel
menjadi ganas.Perubahan dalam bahan genetic sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen yang bisa berupa bahan kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari.Tetapi tidak semua sel mempunyai kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen.kelainan genetic sel atau bahan lainnya yang disebut promotor yang
menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen.Bahkan gangguan fisik
menahun pun bisa menyebabkan sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu
keganasan.
b. Fase promosi
Pada tahap promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh
promosi.Karena itu diperlukan beberapa factor untuk tertajidanya keganasan (gabungan
dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
c. Fase metastatis
Metastatis menuju ketulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker
payudara,beberapa diantaranya disertai komplikasi lainseperti simtoma
hiperkalsemia,patologikal fractures atau spinal cord compression.Metastatis demikian
bersifat oestiolotik yang berarti bahwa oesteoklas hasil induksi sel kanker merupakan
mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensial dan aktifitas osteoblas serta osteoklas
lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
D. Gejala Klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa :
a. Benjolan pada payudara
Umumnya berapa benjolan payudara yang tidak nyeri pada payudara.Benjolan itu mula-
mula kecil,semakin lama akan semakin besar,lalu melekat pada kulit payudara atau pada
putting susu.
b. Erosi atau eksema putting susu
Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi),berwarna merah muda
atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema hingga kulit kelihatan seperti kulit
jeruk ,mengkerut,atau timbul borok (ulkus)pada payudara .Borok itu semakin lama akan
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara ,sering
berbau busuk dan mudah berdarah.Ciri lain nya antara lain :
1. Perdarahan pada putting susu
2. Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar,sudah
timbul borok,atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
3. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak,bengkak (edema) pada
lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara lanjut sangat mudah
dikenali dengan mengetahui criteria operbilitas heagensen sebagai berikut : terdapat
edema luas pada kulit payudara,adanya nodul pada kulit payudara,kanker payudara jenis
karsinimatosa,terdapat nodul supraklavikula,adanya edema lengan,adanya metastase
jauh,serta terdapat dua dari tanda-tanda local adcanced,yaitu ulserasi kulit edema kulit
kulit terfiksasi pada dinding toraks,kelenjar getah beningaksila berdiameter lebih 2,5cm
dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
4. Keluarnya cairan
Keluarnya cairan (nipple discharge) adalah keluarnya cairan dari putting susu secara
spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada
wanita yang hamil,menyusui dan pemakai pil kontrasepsi.
Seorang wanita harus waspada apabila dari putting susu keluar caira berdarah cairan
encer dengan awarna merah atau coklat,keluar sendiri tanpa harus memijit putting
susu,berlangsung terus menerus,hanya pada satu payudara (unilateral) dan cairan selain
air susu.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara .Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid yang
normal merupakan at risk dari kanker payudara.Pencegahan sekunder dengancara
deteksi dini.Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan .Skrining
melalui mammografi dikalim memiliki akurasi 90 %dari semua penderita kanker
payudara tetapi keterpaparan terus menerus pada
mamografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu factor resiko terjadinya kanker
payudara. Karena itu skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan
beberapa pertimbangan antara lain :
-Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahundianjurkan melakukan cancer risk.
-Pada wanita dengan factor resiko mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai
usia 50 tahun.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara.Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan
stadiumnnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup
penderita.Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan
dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan
hidup.Bila kanker telah jauh bermetastatis dialkukan tindakan kemoterapi dengan
sitostatika.Pada stadium tertentu pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik
dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternative dengan obat herbal kanker
payudara.
H. Penatalaksanaan
Pengobatan ca mammae yang disepakati ahli-ahli kanker sedunia (Medicastore,
2011) adalah sebagai berikut:
Stadium 1
Pengobatan: Dilakukan operasi dan kemoterapi.
Stadium II
Pengobatan :Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan hormonal.
Stadium III
Pengobatan: Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan radiasi dan
hormonal.
Stadium IV
Pegobatan: Dilakukan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal.
Stadium Lanjut
Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah 4 tahun.
5. Selain dengan berdiri anda juga bisa memeriksa payudara dalam keadaan berbaring.
Ganjallah separuh punggung anda (sisi payudara yang hendak diperiksa)dengan
bantal.Tarulah tangan anda dibelakang kepala.Lalu gunakan ujung jari tangan anda yang
berlawanan untuk memeriksa payudara.
Jika dalam pemeriksaan kita menemukan benjolan,atau masalah lainnya pada payudara
anda pada saat melakukan sadari ,konsultasikan dengan dokter.Dan akan dilakukan
pemeriksaan penunjang berupa mammografi atau ultrasonografi untuk pemeriksaan
yang lebih detail.
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien : nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal masuk,
tanggal pengkajian, diagnosa medik, rencana terapi
2. Identitas orang tua:
6. Riwayat imunisasi
-Pertumbuhan fisik
-Perkembangan tiap tahap
-Nutrisi
-Cairan
-Eliminasi BAB/BAK
-Istirahat tidur
-Olahraga
-Personal Hygiene
-Aktifitas/mobilitas fisik
-Rekreasi
14. Terapi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
3.Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
4.Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5.Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6.Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
7.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.
PERENCANAAN
Perencanaan keperawatan adalah pengembangan dari pencatatan perencanaan
perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah diketahui.
Pada perencanaan meliputi tujuan dengan kriteria hasil, intervensi, rasional,
implementasi dan evaluasi.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
Ditandai dengan :
DS : – Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke
kanan.
DO : – Klien nampak meringis
– Klien nampak sesak
– Nampak luka di verban pada payudara sebelah kiri
Tujuan : Nyeri teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
Nyeri tekan tidak ada
Ekspresi wajah tenang
Luka sembuh dengan baik
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh
klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.
2) Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif
dan dapat mengurangi nyeri.
3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar
sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
4) Ukur tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri.
5) Penatalaksanaan pemberian analgetik
Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri tidak
dipersepsikan.
Intervensi :
1)Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.
Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan
gerak.
2)Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan
Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.
3)Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.
Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan
postur.
Intervensi :
1)Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien
dapat membuat rencana untuk masa depannya.
2)Diskusikan tanda dan gejala depresi.
Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan
diukur.
Intervensi :
1)Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.
Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan
masalah
2)Tinjau ulang efek pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.
3)Berikan dukungan emosi klien.
Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.
4)Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.
Intervensi :
1)Kaji adanya tanda – tanda infeksi.
Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi sehingga dapat
segera diberikan tindakan yang tepat.
2)Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.
3)Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.
4)Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi proses infeksi.
Intervensi :
1)Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan
datang.
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat pilihan
berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.
2)Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan
cairan yang adekuat.
Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume sirkulasi
untuk mengingatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan.
3)Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan, dan
meningkatkan perasaan sehat.
4)Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.
Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan menurunkan
ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.
5)Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada.
Anjurkan untuk Mammografi.
Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan
terjadinya / berulangnya tumor baru.
Intervensi :
1)Kaji pola makan klien
Rasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam
tindakan selanjutnya.
2)Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit
demi sedikit.
3)Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.
4)Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.
Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah tenaga.
5)Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
Rasional : partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi untuk kebutuhan
energi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dari
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchymadan juga jenis kanker yang paling
Dari Makalah diatas penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan .Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran ataupun