Anda di halaman 1dari 3

Kandungan Kimia Pada Ikan Kakap Merah

a. Asam Lemak Omega 3

Berbeda dengan jenis lemak yang berasal dari hewan atau tumbuhan darat, lemak yang
terdapat dalam ikan atau sejenisnya terdiri dari trigliserida yang mempunyai ciri-ciri khas yaitu:
mengandung banyak jenis asam lemak, banyak ikatan rangkap (senyawa tidak jenuh) dan asam
lemak dengan atom C yang panjang misalnya 22 atau 24 atom C. Di lain pihak lemak dari ikan
relatif banyak mempunyai nilai gizi yang sangat berbeda yaitu adanya asam lemak jenis omega-3
dapat mencegah kolesterol dalam pembuluh darah terutama arteri yang dapat dipakai sebagai
bahan pencegah terjadinya penyakit jantung karena arteriosklerosis (Bontjura, 2019).

Kadar lemak ikan kakap merah dibagian badan sebanyak 0,06%. Menurut Jacoeb et al.,
(2015) kadar lemak fillet kakap merah segar sebesar 0,23%. Kadar lemak yang rendah dari
jaringan ikan dalam percobaan ini bisa jadi karena metode ekstraksi menggunakan air mendidih
dibandingkan dengan percobaan sebelumnya menggunakan metanol dan kloroform (Bontjura,
2019).

b. Gelatin

Gelatin merupakan salah satu jenis protein yang diperoleh dari kolagen alami yang
terdapat dalam kulit dan tulang.

Rendemen gelatin yang didapat pada penelitian ini berkisar antara 11,04-16,8%.
Konsentrasi asam asetat, lama perendaman, dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang
nyata (p<0,05) terhadap rendemen gelatin. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa interaksi
antara konsentrasi asam asetat dan lama perendaman memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05)
(Trilaksani, 2012).

Manfaat

a. Omega 3

lemak dari ikan relatif banyak mempunyai nilai gizi yang sangat berbeda yaitu adanya
asam lemak jenis omega-3 dapat mencegah kolesterol dalam pembuluh darah terutama arteri
yang dapat dipakai sebagai bahan pencegah terjadinya penyakit jantung karena arteriosklerosis
(Bontjura, 2019).

b. Gelatin

Pada banyak industri yang menggunakan gelatin, antara lain dalam produk yang
memerlukan busa (whipping agent). Biasanya pada pembuatan es, sedang produk yang perlu
menstabilkan pada hasil, maka gelatin ini digunakan sebagai stabilizer. Ada produk yang
memerlukan gelatin ini untuk meningkatkan viskositas dan juga menggunakan pengental
pengikat (Wahyuni dan Peranginangin, 2008). Pada bidang fotografi, maka gelatin yang
digunakan untuk industri makanan (binder), juga pengemulsi meningkatkan daya simpan dalam
menyimpan foto, yaitu sebagai fotoresist yang dapat menghindari (pelapisan) dari keberadaan
cahaya yang 2000), kemudian dilanjutkan dengan proses fotografi untuk menggunakan gelatin
ikan, karena memiliki kekuatan gel yang tinggi dan peka terhadap cahaya pada aplikasi foto yang
di-pelapis penuh, oleh karena itu dengan gelatin dari ikan memiliki keuntungan langsung dapat
digunakan tanpa bantuan yang rumit pada aplıkasinya, juga dapat digunakan pada contatner yang
sama sensitif ( Ockerman dan Hansen, untuk beberapa hari pemakaian (Agustin, 2013).

Gelatin yang digunakan sebagai bahan makanan (makanan aditif), yang digunakan untuk
pertumbuhan otot prekursor dari keratin, sebagai penambah rasa venak, dengan kandungan
lemak yang bebas (rendah), dapat digunakan untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan
tanpa ada yang memperbolehkan yang negatif. Oleh karena itu dapat mengatasi penyakit yang
disebabkan karena kegemukan, membantu mengurangi enegi karena kelebihan lemak, para
pengolah industri makanan dapat mengkreasikan makanan dengan kalori rendah yaitu dengan
menambahkan gelatin yang nota bene tidak mengandung lemak dan gula, karena gelatin dapat
diubah menjadi besar udara dan dapat membantu anggota rasa puas setelah dikonsumsi, dapat
juga dikembalikan kalori yang dibutuhkan berlebihan (Agustin, 2013).

Cara Ekstraksi

a. Lemak (Omega 3)

Ikan dibersihkan dari sisiknya kemudian dipotong untuk memisahkan kepala, jeroan dan
badan, selanjutnya bagian-bagian tersebut diblender. Sampel yang sudah diblender dipindahkan
ke panci stainless steel dan ditambahkan air 2 kali volume sampel. Sampel direbus selama sekitar
1 jam dan ditambahkan air untuk menjaga volume air konstan. Selanjutnya sampel dibiarkan
dingin, diambil dan dimasukkan ke dalam botol transparan 600 mL dengan leher sempit panjang.
Setelah kaldu berada di dalam botol, fraksi lemak menumpuk di bagian atas kaldu. Lemak
disalurkan ke tabung sentrifugasi kemudian disentrifugasi selama 15 menit. Lemak dipisahkan
dan dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut (Bontjura, 2019).

b. Gelatin

Pembuatan gelatin dari kulit ikan kakap merah pada penelitian pendahuluan dilakukan dengan
perlakuan perendaman kulit ikan dalam asam asetat 1%-5% (v/v) selama 12 dan 24 jam dan
perbandingan kulit ikan dengan asam asetat adalah 1:4. Kulit ikan yang mengalami swellling
kemudian dicuci secara berulang hingga mencapai pH 5-6. Pemanasan dilakukan pada suhu
ekstraksi 80±3°C (berdasarkan hasil penelitian Nurilmala (2006) selama 3 jam dengan
perbandingan kulit ikan dan aquades adalah 1:3. Filtrat yang diperoleh dari proses ekstraksi
disaring menggunakan kain saring dan dikeringkan dengan oven suhu 40-50°C selama 48 jam.
Lembaran gelatin yang dihasilkan kemudian digiling sehingga didapat gelatin kering dalam
bentuk butiranbutiran halus (Trilaksani, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A. T. (2013). Gelatin Ikan: Sumber, Komposisi Kimia Dan Potensi Pemanfaatannya.
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. 1(2). Halaman 45.

Bonjura, S. D., Pontoh, J., Rorong, J. A. (2019). Kandungan Lemak Dan Komposisi Asam
Lemak Omega-3 Pada Ikan Kakap Merah (Aphareus furca). Chem. Prog. 12(2). Halaman
109-110.

Trilaksani, W., Nurimala, M., dan Setiawati, I. H. (2012). Gelatin Extraction from Snapper
(Lutjanus sp.) Skins with Acid Treatment. JPHPI. 15 (3). Halaman 242.

Anda mungkin juga menyukai