“HUKUM TIDAK MEMBERIKAN KETIDAKADILAN KEPADA SIAPAPUN DAN TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN KEPADA SIAPAPUN”
Majelis Hakim Yang kami Muliakan
Sdr Penuntut Umum yang kami hormati Serta pengunjung sidang sekalian
Kami Penasihat Hukum Terdakwa akan membagi Nota Keberatan ini menjadi beberapa bagian yaitu
A. PENDAHULUAN DIANGGAP TELAH DIBACAKAN
B. ALASAN KEBERATAN 1. KEBERATAN TENTANG KEWENANGAN KOMPETENSI MENGADILI RELATIF Berdasarkan kutipan uraian Dakwaan yang dibuat oleh Saudara Penuntut Umum, dapat dilihat bahwa locus dari tindak pidana tersebut dilakukan di Jakarta dan hal tersebut bukan wewenang atau wiliayah hukum dari Pengadilan Negeri Tanjung Karang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.
Bahwasannya tempat tinggal Terdakwa 1 yaitu GADING
CHRISYE yang selaku klien kami bertempat tinggal didaerah Jakarta dan hal tersebut sekali lagi bukan wilayah Hukum dari Pengadilan Negeri Tanjung Karang, memang benar bahwa Terdakwa 2 yaitu FADEL RAMADHAN yang selaku klien kami juga tidak bertempat tinggal di Jakarta melainkan di Lampung, yang pada nantinya akan kami bahas selengkapnya dan kami ajukan keberatan tentang tentag Splitsing dan menjadi dasar kami mengajukan Splitsing.
2. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA
2.1 SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM ADALAH ERROR IN SUBJECT Penuntut Umum tidak bisa menjelaskan secara rinci dalam menentukan apakah perbuatan Terdakwa merupakan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang dilakukan perserorangan seperti yang Penuntut Umum jelaskan dalam Dakwaannya. Berdasarkan uraian tersebut, menurut kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa segala perbuatan tersebut di lakukan atas nama korporasi dan bukan merupakan tindakan perseorangan. 2.2 SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM MELANGGAR ASAS ULTIMUM REMEDIUM Bahwa para korban yang sama sekali tidak pernah mengajukan surat Somasi kepada Terdakwa GADING CHRISYE dan FADEL RAMADHAN selaku Klien kami. Alangkah lebih baiknya yang Mulia untuk menyelesaikan perkara ini melalui jalu Non Litigasi terlebih dahulu, kami sangat paham betul apabila Laporan Polisi tidak dapat dicabut tapi masih ada cara lain untuk membenarkan kecacatan hukum tersebut dengan cara membatalkan surat Dakwaan dari Penuntut Umum terlebih dahulu. Maka dari itu Surat Dakwaan Penuntut Umum bertentangan dengan asas ULTIMUM REMIDIUM.
3. KEBERATAN TENTANG SURAT DAKWAAN OBSCUUR LIEBEL
a) DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK JELAS b) DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT c) DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK LENGKAP
4. PERMOHONAN Majelis Hakim Yang Kami Muliakan
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan tersebut, maka dengan segela
kerendahan hati, Kami Mohon Kepada Majelis Hakim yang mulia untuk menerima dan mengabulkan Nota keberatan Kami dengan Mejatuhkan Putusan Sela Sebagai Berikut : 1) Menerima dan mengabulkan nota keberatan Penasihat HukumTerdakwa; 2) Menyatakan bahwa surat dakwaan Jaksa penuntut umum PDM- 100/TJKR/12/2018 tertanggal 27 Desember 2018 batal demi hukum. 3) Membebaskan Terdakwa I dan Terdakwa II dari segala dakwaan; 4) Melepaskan Terdakwa I dan Terdakwa II dari tahanan; 5) Menyatakan bahwa Terdakwa I Sdr. GADING CHRISYE dan Terdakwa II Sdr. FADEL RAMADHAN tidak dapat diperiksa dan diadili berdasarkan Surat dakwaan Jaksa penuntut umum yang batal demi hukum tersebut.; dan 6) Membebankan biaya perkara dalam perkara ini kepada negara.