Anda di halaman 1dari 12

Mengelola Rantai Nilai, Teknologi

Informasi dan E – Bisnis

KELOMPOK 6
KELAS A (AKUNTANSI)

KETUA : ALMIRA ALIFINA ISLAMAY ( 18013010009 )


ANGGOTA : ANISSAK FITRI RAMAHDANI ( 18013010011 )
NATASYA PUTRI APRILLIA ( 18013010014 )
SONIA AGUSTIN ( 18013010015 )
MIKE NUR ACHMAWATI ( 18013010020 )
MIFTAHUL JANNAH ( 18013010034 )

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” JAWA TIMUR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 09 November 2019

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya jaman, semakin banyak saluran - saluran yang dapat
memberikan informasi yang tak terhingga jumlahnya, hal ini menyebabkan para manajer
dibanjiri oleh informasi, terutama dengan adanya internet saat ini. Oleh karena itu manajer
harus belajar untuk merencanakan dan mengendalikan dengan menggunakan teknologi yang
ada. Organisasi digambarkan sebagai sebuah rantai nilai, yang menerima masukan dan
mengubah masukan tersebut menjadi barang dan jasa bagi konsumen. Oleh karena itu ada
manajemen operasi yang mengatur kegiatan - kegiatan tersebut, dan ada banyak cara yang
dapat dipelajari agar dapat membuat kegiatan operasional berjalan dengan efektif dan efisien.

Selain itu, teknologi juga mengubah manajemen, muncul skill - skill yang harus dikuasai
oleh manajer. Selain itu dengan berkembangnya teknologi juga mulai muncul yang namanya
e-bisnis, yaitu semua bisnis yang berjalan lewat proses digital, bukan ruang fisik. Ada banyak
strategi yang dapat dipelajari untuk dapat menjalankan e-bisnis agar dapat berhasil. Oleh
karena itu dalam bab ini ada banyak hal yang dapat kita pelajari untuk dapat menjadi manajer
yang lebih berwawasan luas dan dapat menangani perkembangan teknologi yang ada

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud organisasi sebagai sebuah rantai nilai?

2. Apa yang dimaksud otomatisasi teknologi?

3. Apa saja strategi organisasi tradisional dalam memulai e-bisnis?

3. MANFAAT DAN TUJUAN PENULISAN


1. Mahasiswa Mengetahui tentang organisasi sebagai sebuah rantai nilai
2. Mahasiswa Mengetahui tentang otomatisasi teknologi
3. Mahasiswa Mengetahui tentang strategi organisasi tradisional dalam memulai e-
bisnis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH RANTAI NILAI

Di pusat proses perubahan ini terletak inti teknis (technical core), yang merupakan
jantung produksi barang atau jasa yang dilakukan oleh organisasi. Organisasi dapat
dipandang sebagai suatu rantai nilai yang menerima masukan dari lingkungan berupa bahan
mentah dan sumber daya – sumber daya lain, serta menambahkan nilai dengan mengubah
masukan tersebut menjadi barang dan jasa bagi konsumen.

Manajemen operasi (operations management) secara formal didefinisikan sebagai


bidang manajemen yang berspesialisasi dalam produksi barang dan jasa serta penggunaan
alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.

2.1.1 OPERASI MANUFAKTUR DAN PELAYANAN

Organisasi manufaktur (manufacturing organizations) adalah organisasi yang


menghasilkan barang fisik. Misalnya mobil, permainan video, set televisi, atau bola golf.
Organisasi jasa (service organizations) adalah organisasi yang menghasilkan produk nonfisik
bagi konsumen. Misalnya pelayanan medis, pendidikan, komunikasi, atau transportasi.

Ada dua perbedaan antara organisasi manufaktur dan jasa. Pertama, dalam organisasi
pelayanan konsumen benar-benar terlibat dalam proses produksi. Kedua, barang fisik dapat
disimpan lalu dijual kemudian hari, namun tidak dengan barang jasa.

ORGANISASI MANUFAKTUR ORGANISASI JASA


Menghasilkan barang fisik Menghasilkan keluaran nonfisik
Barang disimpan untuk konsumsi di Produksi dan konsumsi dilakukan secara
kemudian hari bersamaan
Mutu diukur secara langsung Mutu dirasa dan sulit diukur
Keluaran terstandardisasi Keluaran disesuaikan
Proses produksi tidak tampak bagi Konsumen turut serta dalam proses produksi
konsumen
Lokasi fasilitas cukup penting bagi Lokasi fasilitas sangat penting bagi
kesuksesan bisnis kesuksesan bisnis
Intensif modal Intensif tenaga kerja
Contoh : Contoh :
 Perusahaan pembuat mobil  Maskapai penerbangan
 Perusahaan baja  Hotel
 Perusahaan minuman ringan  Kantor pengacara

2.1.2 MANAJEMEN RANTAI SUPLAI

Manajemen rantai suplai (supply chain management) adalah istilah untuk pengelolaan
urutan pemasok dan pembeli yang meliputi semua tahap pemrosesan, mulai dari memperoleh
bahan mentah hingga mendistribusikan barang jadi kepada konsumen akhir.

Peningkatan terakhir di bidang manajemen rantai suplai melibatkan penggunaan


teknologi Internet untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara tingkat persediaan yang
rendah dan keresponsifan konsumen. Sebuah rantai e-suplai menciptakan tautan yang mulus
dan terintegrasi yang terbentang dari konsumen hingga pemasok dengan cara membuat tautan
elektronis antara organisasi dan para mitra eksternal ini untuk berbagi dan bertukar data.

2.1.3 TATA LETAK FASILITAS

Pertimbangan penting lain dalam manajemen operasi adalah perencanaan tata letak
fasilitas untuk memproduksi barang atau jasa.

Jenis – jenis tata letak :

1. Tata Letak Proses


Tata letak proses (process layout) merupakan tata letak fasilitas yang
menempatkan mesin-mesin berfungsi sama di satu lokasi. Tata letak proses memiliki
keuntungan karena berpotensi penghematan dan pengurangan biaya. Kerugian tata
letak proses adalah jalur aktual yang ditempuh barang atau jasa bisa panjang dan
melelahkan. Suatu barang bisa mengalami beberapa proses yang berlainan dan
karenanya harus melewati banyak tempat sebelum produksi selesai.

2. Tata Letak Produk


Tata letak produk (product layout) merupakan tata letak fasilitas yang
menyusun mesin-mesin dan tugas-tugas menurut tahapan proses produksi suatu
barang. Tata letak produk efisien ketika organisasi menghasilkan atau mengeluarkan
produk atau jasa dalam jumlah yang sangat besar.

3. Tata Letak Seluler


Tata letak seluler (cellular layout) merupakan tata letak fasilitas yang di
dalamnya mesin-mesin disediakan untuk urutan produksi dikelompokkan ke dalam
sel-sel sesuai dengan prinsip-prinsip teknologi kelompok.

4. Tata Letak Posisi – Tetap


Tata letak posisi-tetap (fixed-position layout) merupakan tata letak fasilitas
yang didalamnya produk tetap berada di satu lokasi dan tugas maupun peralatan yang
diperlukan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak posisi-tetap digunakan untuk
membuat produk atau jasa yang besar atau istimewa.

Tata letak posisi-tetap tidak tepat untuk produksi dalam jumlah besar, namun
banyak dibutuhkan untuk produk-produk berukuran besar, acara istimewa, dan
pesanan khusus. Banyak pemanufaktur mengadaptasi tata letak posisi-tetap untuk
mempercepat produksi.

2.2 OTOMATISASI TEKNOLOGI

Tujuan banyak manajer operasi dewasa ini adalah menemukan kombinasi yang tepat
antara teknologi dan manajemen guna memproduksi barang dan jasa secara efisien.

Tiga kemajuan di bidang operasi manufaktur dan pelayanan :

1. Identifikasi Frekuensi Radio (RFID)


Identifikasi Frekuensi Radio (RFID) merupakan alat yang dapat melacak
berbagai objek seperti buku, botol deterjen, mobil, atau bahkan manusia dengan
memanfaatkan pengenal elektronis. Sistem ini berfungsi untuk mengurangi
kehilangan akan barang di suatu perusahaan atau mengetahui kecepatan kendaraan
yang melalui loket jalan tol.

2. Sistem Produksi Fleksibel


Sistem produksi fleksibel (flexible manufacturing system) merupakan lini
produksi terotomatisasi berukuran kecil atau sedang yang dapat disesuaikan untuk
membuat lebih dari satu lini produk. Fungsi-fungsi otomatis memuat, membongkar,
menyimpan suku cadang, mengganti peralatan, dan menggunakan mesin. Komputer
dapat menginstruksikan mesin-mesin untuk mengganti suku cadang, fungsi, dan
peralatan ketika suatu produk baru perlu dibuat.

Operator manusia membuat penyesuaian dengan komputer, bukan pada mesin


produksi itu sendiri, sehingga memangkas banyak waktu dan pengeluaran yang
dibutuhkan untuk melakukan perubahan. Pendekatan ini merupakan sebuah terobosan
dibandingkan dengan lini perakitan tradisional dengan satu lini tunggal yang terbatas
untuk satu produk.

3. Produksi Ramping
Produksi ramping (lean manufacturing) yaitu menggabungkan teknologi
canggih dengan metode-metode manajemen inovatif dengan menggunakan pegawai
yang sangat terlatih dan mengambil pendekatan seksama dalam memecahkan masalah
di setiap tahap produksi guna mengurangi pemborosan serta meningkatkan mutu dan
produktivitas.

Teknologi berperan penting dalam produksi ramping. Perusahaan-perusahaan


memanfaatkan sepenuhnya sistem produksi fleksibel, dan peralatan sering dirancang
agar berhenti secara otomatis sehingga cacat yang timbul dapat diperbaiki. Namun,
inti proses ini bukan mesin atau teknologi, melainkan manusia.

2.2.1 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan (inventory) adalah barang-barang yang disimpan sebagai cadangan oleh


organisasi untuk digunakan dalam proses produksi.

Tiga jenis persediaan:

1. Persediaan barang jadi (finished-goods inventory)


Persediaan barang jadi merupakan persediaan yang terdiri dari barang-barang
yang telah melewati seluruh proses produksi namun belum terjual. Persediaan ini
sangat kasat mata. Persediaan barang jadi mahal karena organisasi telah menanamkan
tenaga dan biaya lain untuk menghasilkannya.

2. Persediaan dalam-pengolahan (work-in-process inventory)


Persediaan dalam-pengolahan merupakan persediaan yang terdiri atas bahan
baku yang masih harus melewati tahapan produksi.

3. Persediaan bahan mentah (raw materials inventory)


Persediaan bahan mentah merupakan persediaan yang terdiri atas masukan
dasar bagi proses produksi organisasi. Persediaan ini paling murah karena organisasi
belum menanamkan tenaga ke dalamnya.

2.2.2 PENTINGNYA PERSEDIAAN

Manajemen persediaan sangat penting bagi organisasi, karena persediaan-persediaan


yang menumpuk begitu saja di lantai tempat kerja atau di gudang memakan biaya. Bertahun-
tahun lalu, kekayaan suatu perusahaan diukur dari persediaannya. Sekarang persediaan
dipandang sebagai aset tidak produktif bagi perusahaan yang sadar biaya. Uang yang
ditanamkan di persediaan dapat digunakan untuk usaha produktif lain.

Menjaga persediaan sesedikit mungkin sangat penting terutama untuk perusahaan


berteknologi tinggi, karena begitu banyak produk mereka yang kehilangan nilai ketika
digantikan oleh model yang lebih inovatif dan berbiaya rendah.

2.2.3 PERSEDIAAN TEPAT WAKTU

Sistem persediaan tepat-waktu (just in time – JIT) dirancang untuk mengurangi


jumlah persediaan organisasi dan biaya yang mengiringinya, yang bertujuan agar bahan
mentah dan barang jadi tidak memiliki waktu untuk menumpuk di pabrik, diperiksa, atau
dalam perjalanan. Kadang-kadang sistem ini disebut dengan sistem tanpa persediaan, sistem
nol persediaan, atau sistem kanban.

Masing-masing sistem berpusat pada konsep bahwa pemasok mengirim bahan baku
hanya tepat ketika dibutuhkan, sehingga mengurangi persediaan bahan mentah hingga nol.
Lebih jauh, persediaan dalam pengolahan dibuat sesedikit mungkin karena barang hanya
diproduksi untuk memenuhi tahap produksi selanjutnya. Persediaan barang jadi
diminimalisasi dengan mencocokkannya dengan permintaan secara tepat.

2.2.4 TEKNOLOGI INFORMASI TELAH MENGUBAH MANAJEMEN

Teknologi informasi (information technology - IT) suatu organisasi terdiri atas


perengkat keras, perangkat lunak, telekomunikasi, manajemen basis data, dan teknologi lain
yang digunakan oleh organisasi itu untuk menyimpan data dan menyediakannya dalam
bentuk informasi bagi pengambilan keputusan organisasional.

Teknologi informasi yang semakin canggih akan meleburkan batas- batas ruang,
waktu dan jarak sehingga kita dapat berkolaborasi dengan semua orang di seluruh dunia yang
akan membuat penggunaan waktu dan biaya lebih efisien. Secara umum, teknologi informasi
berdampak positif terhadap praktik manajemen.

2.2.5 MANAJEMEN PENGETAHUAN

Teknologi informasi berperan penting bagi upaya manajer untuk mendukung dan
meningkatkan pengetahuan organisasional. Manajemen pengetahuan (knowledge
management) adalah upaya untuk menghimpun pengetahuan secara sistematis,
mengorganisasikannya, menyediakannya secara luas kepada seluruh organisasi, dan
mengembangkan budaya belajar dan berbagi pengetahuan yang berkelanjutan.

Pengetahuan menggunakan gabungan beberapa data yang kemudian diolah menjadi


informasi dan ditarik kesimpulan setelah ditautkan dengan beberapa informasi lainnya dan
dibandingkan dengan informasi yang telah diketahui. Data (data) adalah fakta dan angka
sederhana dan mutlak tersendiri, yang tidak begitu bermanfaat. Informasi (information)
adalah data yang telah ditautkan dengan data lain dan diubah ke dalam konteks yang
bermanfaat untuk kegunaan tertentu.

2.2.6 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen (management information system – MIS) adalah sistem


berbasis komputer yang memberikan informasi dan membantu pengambilan keputusan
manajerial efektif.

Sistem informasi manajemen meliputi :

1. Sistem-sistem pendukung keputusan (decision support systems – DSSs)


Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi interaktif berbasis
komputer yang mengendalkan model- model keputusan dan basis data khusus untuk
membantu pengambil keputusan.
2. Sistem-sistem informasi eksekutif (executive information systems – EISs)
Sistem informasi ekesekutif adalah sistem informasi manajemen untuk
membantu pengambilan keputusan strategis di tingkat tertinggi manajemen
3. Groupware
Groupware adalah perangkat lunak yang berjalan di jaringan komputer atau
lewat internet untuk menghubungkan atau kelompok kerja antar-ruangan atau
diseluruh dunia.

2.2.7 SISTEM PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN

Komponen penting TI lainnya bagi banyak perusahaan adalah pendekatan manajemen


informasi yang disebut perencanaan sumber daya perusahaan. Sistem perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning – ERP) merupakan sistem jaringan informasi
yang mengumpulkan, memproses, dan menyediakan informasi tentang perusahaan seluruh
organisasi dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan menerima pesanan untuk distribusi
produk dan penerimaan pembayaran.

Sistem perencanaan sumber daya perusahaan bisa menjadi tulang punggung operasi
suatu organisasi. Sistem ini mengumpulkan, memproses, dan memberikan informasi
mengenai seluruh operasi organisasi, termasuk pesanan, desain produk, produksi, pembelian,
persediaan, distribusi, sumber daya manusia, tanda pembayaran, dan taksiran permintaan di
masa mendatang.

2.2.8 GENERASI BARU TEKNOLOGI INFORMASI

Kekuatan yang menggerakan pertumbuhan internet saat ini bukan sekumpulan


perusahaan dot-com baru, atau bahkan perusahaan yang sudah lama berdiri yang bergerak di
dunia online, melainkan kekuatan yang telah beralih kepada para individu, dengan blog, wiki,
dan jejaring sosial sebagai pemicu meledaknya dunia teknologi informasi sejak diciptakannya
situs Web. Blog adalah catatan Web berjalan yang memungkinkan seseorang untuk memuat
opini dan ide tentang semua hal, mulai dari cuaca dan hubungan asmara hingga produk,
manajemen, atau praktik bisnis sebuah perusahaan.

2.3 INTERNET DAN E-BISNIS

Selama beberapa tahun terakhir, mayoritas organisasi telah menjadikan Internet


sebagai bagian dari strategi teknologi informasi mereka. Baik organisasi bisnis maupun
nonprofit segera menyadari potensi Internet untuk memperluas operasi mereka secara global,
memperbaiki proses bisnis, menjangkau konsumen baru, dan mengoptimalkan sumber daya
mereka.

Sedangkan e-dagang (e-commerce) adalah istilah lebih sempit yang secara khusus
berarti pertukaran atau transaksi bisnis yang terjadi secara elektronis. Komponen penting e-
bisnis bagi dua organisasi, yaitu perusahaan manufaktur dan rantai ritel yang menjalankan
intranet dan ekstranet. Intranet merupakan sistem komunikasi internal yang menggunakan
teknologi dan standar Internet, namun hanya dapat diakses oleh orang di perusahaan.
Sedangkan ekstranet merupakan sistem komunikasi eksternal yang menggunakan Internet
dan dibagi-pakai oleh dua atau lebih organisasi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan di pembahasan sebelumnya, jaman
sekarang teknologi sudah sangat berkembang dan dibutuhkan strategi yang berguna untuk
memajukan perusahaan.

Dalam strategi tersebut termasuk bagaimana menata barang yang dijual agar dapat
menarik minat konsumen dengan tata letak produk. Selain itu juga dapat mengembangkan
perusahaan dengan menggunakan e-bisnis atau yang biasa disebut dengan bisnis online.

B. Saran

Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis ucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai