Teknik observasi-partisipasi
Peneliti melalui teknik ini, bisa melalui suatu proses wawancara didasarkan atas
daftar-daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan (schedules), maupun
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan responden. Tetapi masalah yang
berhubungan dengan peranan (role) dan diri sendiri (self) juga dapat timbul
kalau peneliti dan para informan memperkembangkan suatu persahabatan yang
sangat erat sehingga yang diutamakan lanjutan dari persahabatan tersebut
daripada lanjutan dari masing-masing peranan sebagai peneliti dan informan.
Teknik ini didasarkan atas satu kunjungan saja untuk mengadakan wawancara
(one-visit-interviews). Jelaslah bahwa teknik ini hanya mengenal interaksi
dengan para informan/responden secara terbatas sekali dan justru karena itu
dapat menimbulkan etnosentrisme. (NOTE : Etnosentrisme adalah menganggap
bahwa kebudayaan yang mereka miliki lebih baik dari budaya lainnnya.)
1. TEKNIK-TEKNIK VERBAL
Herbet Phillips adalah tokoh yang menggunakan teknik ini. Teknik ini banyak
dipakai dan terdiri dari sejumlah kalimat yang tidak lengkap. Kemudian
responden dipersilakan untuk menyelesaikan kalimat tersebut.
Contoh : Apa yang akan Saudara lakukan kalau Saudara menarik hadiah utama
dari undian harapan?
2. TEKNIK-TEKNIK VISUAL
Pencipta tes ini adalah Hermann Rorschach, seorang psikiater dari Swiss yang
memperkembangkan tes tersebut setelah perang dunia pertama. Pengolahan data
yang diperoleh melalu test ini adalah sulit dan memerlukan keahlian khusus.
Sistem yang diperkembangnkan Klopfer (1956) paling banyak dipakai. Respon
dari responden mengikutsertakan pertimbangan-pertimbangan yang
berhubungan dengan “location”, “determinant” dan “content”.
Morgan dan Murray adalah tokoh yang pertama kali memakai tes ini. Mereka
menggunakan tes ini sebagai metode untuk meneliti khayalan. ( A method for
investigating fantasies). TAT terdiri dari 20 gamba yang menggambarkan
manusia dalam keaadaan yang berbeda-beda (misalkan ada seorang wanita dan
seorang pemuda).
Ke-20 gambar ditunjukkan kepada responden satu per sau dan responden
dipersilahkan untuk menceritakan apa yang di persepsikan olehnya; artinya apa
yang menurut responden telah terjadi sebelum tercapai keadaan seperti yang
telah digambarkan.
Menggunakan bola dari kayu bewarna yang dilemparkan kepada sasaran kayu
yang didirikan pada pinggir lapangan tersebut. Pemain harus mentaati peraturan
permainan, berdasarkan lampu-lampu merah (salah) dan hijau (benar) yang
berfungsi sebagai “informational feedback”.