Anda di halaman 1dari 4

I.

Teknik observasi-partisipasi

Peneliti memainkan peranan sebagai partisipan atau peserta. Identitas yang


sesungguhnya tidak diketahui oleh para responden dan informan. Tujuannya
untuk mencari data-data yang diperlukan.

II. Teknik observasi saja

Observasi dengan teknik ini dapat menimbulkan ethnocentrism kalau kelakuan


dari para responden tidak dipahami. Karena itu bentuk observasi ini hanya dapat
dipakai jika pengetahuan peneliti mengenai masalah yang ingin diteliti sudah
cukup luas.

III. Teknik Partisipasi terbatas

Peneliti melalui teknik ini, bisa melalui suatu proses wawancara didasarkan atas
daftar-daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan (schedules), maupun
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan responden. Tetapi masalah yang
berhubungan dengan peranan (role) dan diri sendiri (self) juga dapat timbul
kalau peneliti dan para informan memperkembangkan suatu persahabatan yang
sangat erat sehingga yang diutamakan lanjutan dari persahabatan tersebut
daripada lanjutan dari masing-masing peranan sebagai peneliti dan informan.

IV. Teknik Observasi terbatas

Teknik ini didasarkan atas satu kunjungan saja untuk mengadakan wawancara
(one-visit-interviews). Jelaslah bahwa teknik ini hanya mengenal interaksi
dengan para informan/responden secara terbatas sekali dan justru karena itu
dapat menimbulkan etnosentrisme. (NOTE : Etnosentrisme adalah menganggap
bahwa kebudayaan yang mereka miliki lebih baik dari budaya lainnnya.)
1. TEKNIK-TEKNIK VERBAL

1.a Tes Asosiasi Kata

Carl Jung bekerja sama dengan Sigmund Freud untuk memperkembangkan


teknik ini. Teknik ini mudah sekali sejumlah kata dibacakan responden,
kemudian kita bertanya kepadanya tentang apa yang ia pikirkan mengenai kata
tersebut. Kata-kata yang dipakai dipilih sedemikian rupa sehingga berkaitan
dengan masalah yang diteliti.

Kecepatan, yaitu spontanitas, reaksi responden dan isi jawaban/reaksi dipakai


sebagai indikator untuk mengetahui sikap responden.

1.b Tes Melengkapi Kalimat (Sentence completion test)

Herbet Phillips adalah tokoh yang menggunakan teknik ini. Teknik ini banyak
dipakai dan terdiri dari sejumlah kalimat yang tidak lengkap. Kemudian
responden dipersilakan untuk menyelesaikan kalimat tersebut.

Contoh : 1. Saya kagum pada orang Indonesia karena . . . .

1.c Pertanyaan-pertanyaan Proyektif

Pertanyaan-pertanyaan yang sedemikian rupa dengan bertujuan memancing


jawaban yang valid dan menghindarkan hambatan psikologis dalam
jawabannya.

Contoh : Apa yang akan Saudara lakukan kalau Saudara menarik hadiah utama
dari undian harapan?
2. TEKNIK-TEKNIK VISUAL

2.a Tes Rorschach

Pencipta tes ini adalah Hermann Rorschach, seorang psikiater dari Swiss yang
memperkembangkan tes tersebut setelah perang dunia pertama. Pengolahan data
yang diperoleh melalu test ini adalah sulit dan memerlukan keahlian khusus.
Sistem yang diperkembangnkan Klopfer (1956) paling banyak dipakai. Respon
dari responden mengikutsertakan pertimbangan-pertimbangan yang
berhubungan dengan “location”, “determinant” dan “content”.

2.b Thematic Apperception Test (TAT)

Morgan dan Murray adalah tokoh yang pertama kali memakai tes ini. Mereka
menggunakan tes ini sebagai metode untuk meneliti khayalan. ( A method for
investigating fantasies). TAT terdiri dari 20 gamba yang menggambarkan
manusia dalam keaadaan yang berbeda-beda (misalkan ada seorang wanita dan
seorang pemuda).

Ke-20 gambar ditunjukkan kepada responden satu per sau dan responden
dipersilahkan untuk menceritakan apa yang di persepsikan olehnya; artinya apa
yang menurut responden telah terjadi sebelum tercapai keadaan seperti yang
telah digambarkan.

2.c Human Relations Test

Tes ini terdiri dari 10 gambar yang di persepsikan tergantung responden.


Responden dipersilakan untuk menulis suatu cerita pendek mengenai setiap
gambar seperti: apa yang “dilihat” dalam gambar.
3. TEKNIK-TEKNIK THEATRE

3.a Sosiodrama dan Psikodrama

Bertujuan untuk mencari data mengenai sikap responden; responden


dipersilakan memainkan peranan mengenai dirinya sendiri (psychodrama) atau
memainkan peranan dari orang lain (sociodrama). Peneliti dapat memperoleh
pengetahuan mengenai sikap responden berdasarkan cara masing-masing
peranan dimainkan, terutama kalau responden memainkan peranan dari
seseorang (atau mengenai dirinya sendiri) yang sedang menghadapi kesukaran
(kesulitan).

3.b Permainan Eksperimentil lain

Murray Strauss (1968) yang memperkembangkan teknik ini. Yang bertujuan


untuk mempelajari kelakuan manusia dalam rangka menyelesaikan suatu
problema (Problem solving behaviour). Pemain-pemain terdiri dari seorang
suami, istri dan anaknya, dan diadakan pada suatu “lapangan” kecil berukuran
kurang lebih 3x4 meter.

Menggunakan bola dari kayu bewarna yang dilemparkan kepada sasaran kayu
yang didirikan pada pinggir lapangan tersebut. Pemain harus mentaati peraturan
permainan, berdasarkan lampu-lampu merah (salah) dan hijau (benar) yang
berfungsi sebagai “informational feedback”.

Anda mungkin juga menyukai