A. Arti;
B. Tujuan Allah mengutus rasul;
1. Untuk menyampaikan/menjelaskan ajaran
Surat Ibrahim:4;
4. Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya[779], supaya ia dapat
memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan[780] siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
[779] Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab itu, bukanlah berarti bahwa Al Qu'an untuk bangsa
Arab saja tetapi untuk seluruh manusia.
[780] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat b erhubung keingkarannya dan tidak mau
memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi
sesat.
2. Untuk ditaati/dicontoh
Surat an-Nisa: 64;
64. dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon
ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[1340] Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan -Nya.
C. Wahyu
a. Arti;
1. Isyarat;
Surat maryam:11;
11. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka;
hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.
2. Perintah rahasia
Surat al-An’am:112;
112. dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari
jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tin ggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan.
[499] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak
beriman kepada Nabi.
3. Ilham
Surat al-Qashash:7;
7. dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya
Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih
hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men - jadikannya (salah
seorang) dari Para rasul.
b. Kitabullah
1. Taurat
Surat al-Baqarah:87;
87. dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul -rasul, dan telah Kami berikan bukti -bukti
kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul
Qudus[69]. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang
tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara
mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
[69] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan
tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut
jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibr il.
2. Zabur
Surat al-Isra: 55;
55. dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya
telah Kami lebihkan sebagian nabi -nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur
kepada Daud.
3. Injil
Surat al-Maidah:46;
46. dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya
kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang -
orang yang bertakwa.
4. Al-Qur’an
Surat al-Hijr:9;
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya[793].
[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
[302] Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
[303] Maksudnya mereka mengatakan : Kami mendengar, sedang hati mereka mengatakan: Kami tidak
mau menuruti.
[304] Maksudnya mereka mengatakan: dengarlah, tetapi hati mereka mengatakan: Mudah -mudahan kamu
tidak dapat mendengarkan (tuli).
[305] Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. di kala Para sahabat menghadapkan kata
ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan digumam seakan -akan menyebut Raa'ina
Padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada
Rasulullah. Itulah sebabnya Tuhan menyuruh supaya sahabat -sahabat menukar Perkataan Raa'ina dengan
Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa'ina.
[407] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.