Anda di halaman 1dari 3

RESUME VIDEO BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Hal terpenting dalam melakukan BHD adalah memeriksa keamanan situasi.


Penolong harus memiliki pelindung diri seperti sarung tangan dan barier untuk
melakukan napas buatan.
Setelah aman diri, lingkungan, dan pasien, panggil pasien sambil menepuk
tulang selangka secara pelan pada pasien dewasa dan anak-anak. Sedangkan pada
pasien yang masih bayi cek respon pasien dengan menepuk telapak kaki bayi. Pada
saat bersamaan penolong memeriksa pasien bernapas normal atau tidak.
Jika pasien tidak bergerak, tidak merespon, dan tidak bernapas maka minta
bantuan dari orang lain disekitar untuk menghubungi panggilan darurat. Kemudian
periksa nadi karotis pasien dengan 2 jari tidak lebih dari 10 detik. Lakukan RJP jika
nadi tidak teraba.
Pada pasien dewasa ketika melakukan RJP, pautkan kedua tangan dan jari di
tengah dada pasien dan lakukan kompresi 30 kali sedalam 2 inci (5-6 cm) kurang
lebih 100 kali per menit.
Pada pasien anak-anak lakukan kompresi dengan 1 atau 2 tangan, posisi tangan
penolong di tengah dada pasien dan lakukan kompresi 30 kali sedalam 2 inci (5-6
cm).
Pada pasien yang masih bayi lakukan kompresi sebanyak 30 kali dengan 2 jari
di tengah puting bayi dan berikan napas buatan melalui mulut dan hidung bayi
bersamaan.
Bertumpu pada badan pasien, bahu diluruskan, jari-jari tangan dipautkan atau
dengan 2 jari (pada bayi), dan lakukan kompresi sebanyak 30 kali lalu berikan napas
buatan melalui mulut dengan barier katup pelindung tadi, tutup hidung pasien saat
memberikan napas buatan dengan posisi kepala pasien head tilt-chin lift, pastikan
dada pasien mengembang. Lakukan terus RJP sampai tenaga profesional medis
datang.
RESUME VIDEO HEIMLICH MANEUVER

Tanyakan pada korban (orang dewasa atau anak) “Apakah Anda tersedak?”.
jika korban merespon, ya, anjurkan korban untuk batuk dibisa mungkin. Jika korban
tidak dapat berbicara atau batuk, lakukan back blows:
1. Bantu korban untuk berdiri dengan posisi condong ke depan.
2. Gunakan tangan bagian carpal untuk memukul punggung di antara tulang belikat
korban (back blows) sebanyak 5 kali.
3. Periksa, apakah terdapat sesuatu di dalam mulut korban, jika ada, anjurkan korban
untuk mengeluarkannya.
Apabila back blows tidak berhasil, lakukan abdominal thrust dengan cara
sebagai berikut:
1. Berdiri di belakang korban.
2. Rangkul korban dengan kedua tangan di antara bawah dada dan perut.
3. Kepalkan salah satu tangan.
4. Tarik rangkulan tersebut dengan cepat sebanyak 5 kali.
5. Periksa mulut korban.
Jika korban masih tersedak hubungi panggilan darurat, tetap lakukan back
blows sebanyak 5 kalo dan abdominal thrust sebanyak 5 kali. Sampai sumbatan bersih
atau penolong datang. Periksa jalan napas dan napas korban jika korban tidak
merespon. Jika korban tidak bernapas dengan normal, lakukan RJP bila perlu.

Tanda tersedak pada anak-anak yang dapat dilihat yaitu anak tampak panik,
mata membuka lebar, mencoba untuk muntah dan batuk, dan bibir membiru.
Heimlich maneuver pada anak hampir sama dengan yang dilakukan pada orang
dewasa, hanya saja penolong harus menurunkan badan sejajar dengan anak agar tidak
menekan tulang rusuk anak yang dapat menyebabkan fraktur.

Tersedak pada bayi yang masih responsif dapat ditangani dengan menempatkan
bayi di paha penolong dengan posisi terlungkup dengan salah satu tangan menahan
kepala dan leher bayi. Kepala bayi berada lebih rendah dari pada dada. Hentakkan
tangan bagian carpal ke daerah tulang belikat bayi sebanyak 5 kali. Lakukan chest
thrust bila sumbatan belum keluar. Lakukan hingga sumbatan bersih.
Tersedak pada bayi yang tidak responsif dapat dilakukan dengan melakukan hal
berikut:
1. Panggil bantuan.
2. Baringkan bayi pada tempat yang keras dan datar.
3. Lakukan RJP dengan memperhatikan objek yang berada di tenggorokan bayi.
4. Jika objek sumbatan sudah terlihat, keluarkan perlahan dari mulu bayi.

Anda mungkin juga menyukai