Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN

SKOR NILAI:

MANAGEMEN INDUSTRI OTOMOTIF

NAMA : HUBERTUS JOSUA HASUDUNGAN SINAGA

NIM :5183122028

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

NOVEMBER 2020
PERAMALAN (FORECASTING) DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

A. Pengrtian Peramalan (Forecasting)


Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang
yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
Peramalan mungkin tidak selalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena
perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
keadaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.

B. Tujuan Peramalan

Menurut Heizer dan Render (2009:47), Tujuan Peramalan (Forecasting) yaitu:

 Untuk mengaji kebijakan perusahaan yang berlaku pada saat ini dan di masa lalu serta
melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa depan.
 Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat kebijakan perusahaan
 ditetapkan dengan saat implementasi.
 Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat
meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.

Berdasarkan horizon waktu, maka tujuan peramalan dibagi menjadi 3, yaitu:

 Peramalan Jangka Panjang, berkisar 5 sampai 12 tahun, digunakan untuk perencanaan


produksi dan sumber daya, peran top management amat dibutuhkan.
 Peramalan Jangka Menengah, berkisar bulanan atau kuartal, untuk menentukan
perhitungan aliran kas dan penentuan anggaran pada perencanaan dan pengendalian
produksi, peran middle management dibutuhkan.
 Peramalan Jangka Pendek, berkisar harian atau mingguan, untuk mengambil keputusan
terkait penjadwalan tenaga kerja, mesin, bahan baku dan sumber daya produksi jangka
pendek, low managment berperan.

C. Konsep Peramalan

Konnsep peramalan (Forecasting) ini sendiri yakni bagaimana selayaknya meramal,


hanya saja dalam hal ini lebih di spesifik kan lagi tentang pramalan ini kedalam proses produksi.
Minggu lalau sudah kita bahas di dalam kelas tentang bagaimana pentingya peramalan
(forecasting) dalam suatu proses produksi, bagaimana tidak penting, peramalan bisa di bilang
salah satu langkah awal sebelum ita akhirnya menysusun suatu strategi untuk meproduksi sebuah
produk. Konsep peramalan ini berisikan analisa akan peluang dan ancaman yang mungkin akan
dihadapi ketika proses produksi berlangsung atau ketika produksi itu menghasilkan produk
(Analisa SWOT).

D. Karakteristik Peramalan (Forecasiting)

berikut:

1. Ketelitian/ Keakuratan. Tujuan utama peramalan adalah menghasilkan prediksi yang


akurat. Peramalan yang terlalu rendah mengakibatkan kekurangan persediaan (inventory).
Peramalan yang terlalu tinggi akan menyebabkan inventory yang berlebihan dan biaya
operasi tambahan. 
1. Biaya. Biaya untuk mengembangkan model peramalan dan melakukan peramalan akan
menjadi signifikan jika jumlah produk dan data lainnya semakin besar. Mengusahakan
melakukan peramalan jangan sampai menimbulkan ongkos yang terlalu besar Ramalan
pasti mengandung kesalahan, artinya peramalan hanya bisa mengurangi ketidakpastian
yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut. 
2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya
karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk
menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini
disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang periode peramalan, maka
semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan.
2. Peramalan atau forecasting yang baik harus memiliki karakteristik dengan kriteria
sebagai ataupun terlalu kecil. Keakuratan peramalan dapat ditingkatkan dengan
mengembangkan model lebih komplek dengan konsekuensi biaya menjadi lebih mahal.
Jadi ada nilai tukar antara biaya dan keakuratan. 
3. Responsif. Ramalan harus stabil dan tidak terpengaruhi oleh fluktuasi demand. 
4. Sederhana. Keuntungan utama menggunakan peramalan yang sederhana yaitu
kemudahan untuk melakukan peramalan. Jika kesulitan terjadi pada metode sederhana,
diagnosa dilakukan lebih mudah. Secara umum, lebih baik menggunakan metode paling
sederhana yang sesuai dengan kebutuhan peramalan.

E. Metode Peramalan (Forecasting)

Metode peramalan dibedakan atas beberapa aspek, apabila dilihat dari sifat penggunanya,
peramalan terdiri dari 2 jenis, yaitu:

 Peramalan bersifat subyektif yaitu peramalan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan


pengguna. Sudut pandang, sifat dan karakteristik pengguna peramalan sangat
mempengaruhi baik tidaknya hasil peramalan
 Peramalan bersifat obyektif yaitu peramalan yang didasarkan atas data masa lalu yang
dikumpulkan. Dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan yang
dilanjutkan dengan analisis hasil peramalan.

Sedangkan berdasarkan sifat ramalan, ramalan terbagi menjasi :

 Ramalan Kualitatif
 Ramalan Kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai