OLEH :
KELOMPOK :
NAMA :
DOSEN PEMBIMBING :
PRODI KEPERAWATAN V B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak yang Otoriter”. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Keperawatan Keluarga.
Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi Pola
Asuh Orang Tua Kepada Anak yang Otoriter, serta infomasi dari berbagai media yang
berhubungan dengan Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak yang Otoriter. Tak lupa penulis
sampaikan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah memberikan masukan dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Keperawatan
Keluarga, terutama materi mengenai Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak yang Otoriter,
sehingga saat berkomunikasi, kita dapat meminimalisir kesalah pahaman yang akan terjadi.
Penulis berharap, pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah
ini menjadi lebih sempurna.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah perilaku sosial anak merupakan salah satu aspek penting yang harus ditumbuh
kembangkan dalam diri anak, karena perilaku sosial anak sangat berpengaruh pada
kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungannya. Keluarga merupakan lembaga pertama
dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai mahluk sosial. Bentuk
pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orangtua dikatakan pendidik
pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya dan
dikatakan pendidik utama karena pendidikan dari orangtua menjadi dasar perkembangan dan
kehidupan anak di kemudian hari.
Orangtua yang masih menerapkan pola asuh otoriter misalnya : “sering mencubit,
memukul, dan memarahi ketika anak berbuat salah”. Ada juga orangtua yang sering
melarang dan membentak anaknya ketika anak ingin bermain dengan teman-temannya. Hal
itulah yang menjadi permasalahan peneliti, sehingga peneliti ingin mengetahui lebih jauh
tentang pengaruh pola asuh otoriter terhadap perilaku sosial anak
B. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan Keluarga
dapat memahami materi mengenai masalah pola asuh yang otoriter yang selalu
diterapkan dalam suatu keluarga, agar tidak terjadi lagi dan diharapkan perawat bisa
mengasih pengarahan kepada keluarga si anak atau pasien.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun menurut Siagian (dalam Rahmawati 2003:35) pola asuh otoriter dipengaruhi
juga oleh beberapa aspek, seperti:
1. Keluarga sebagai milik orangtua saja, dalam hal ini anak tidak diberi hak untuk
membuat kebijakan atau peraturan yang diterapkan dalam keluarga.
2. Tujuan orangtua berarti tujuan keluarga, dalam hal ini semua keputusan anak harus
sesuai dengan tujuan orangtua.
3. Orangtua menganggap anak sebagai alat, dalam hal ini anak harus siap apabila diberi
tugas atau perintah orangtua.
4. Orangtua tidak mau menerima kritik atau pendapat anak, dalam hal ini anak tidak
diperkenankan untuk memberi kritik, saran dan pendapat kepada orangtua.
5. Orangtua terlalu tergantung atas kekuatan formal, dalam hal ini orangtua merasa
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari anak sehingga orangtua bebas melakukan
sesuatu tanpa kompromi.
6. Orangtua melakukan pendekatan yang mengandung unsur paksaan.
2
non formal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan orangtua kepada
anaknya.
3. Nilai-nilai Agama yang dianut Orangtua
Nilai-nilai agama juga menjadi salah satu hal yang penting yang ditanamkan orangtua
pada anak dalam pengasuhan yang mereka lakukan sehingga lembaga keagamaan juga
turut berperan didalamnya.
4. Kepribadian
Dalam mengasuh anak, orangtua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta,
gagasan dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuh kembangkan
kepribadian anak. Pendapat tersebut merujuk pada teori Humanistik yang
menitikberatkan pendidikan bertumpu pada peserta didik, artinya anak perlu
mendapat perhatian dalam membangun sistem pendidikan. Apabila anak telah
menunjukkan gejala-gejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak
menunjukkan niat belajar yang sesungguhnya. Kalau gejala ini dibiarkan terus akan
menjadi masalah di dalam mencapai keberhasilan belajarnya.
5. Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan
orangtua. Semakin banyak jumlah anak dalam keluarga, maka ada kecenderungan
bahwa orangtua tidak begitu menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak
karena perhatian dan waktunya terbagi antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya.
Menurut (Hasan 2012:128-129) pola asuh efektif yang harus diterapkan oleh orangtua
adalah sebagai berikut:
3
diasuh dengan ramah dan lemah lembut, maka anak tersebut akan memiliki sifat
penyabar setelah dewasa.
Menurut (Hasan 2012:237-238) ada empat macam kekerasan terhadap anak, yaitu
sebagai berikut :
1. Emotional Abuse
Adalah tindakan mengabaikan ketika anak meminta perhatian atau kasih sayang.
Biasanya, dilakukan oleh orangtua atau pengasuh karena sedang sibuk atau tidak mau
diganggu.
2. Verbal Abuse
Adalah tindakan membentak, memaki dan memarahi anak dengan kata-kata yang
kasar.
3. Physical Abuse
Adalah tindakan berupa kontak fisik, seperti memukul, mencubit dan lain-lain, yang
membuat anak merasa kesakitan.
4. Sexual Abuse
Adalah tindakan pencabulan, pelecehan seksual, dan persetubuhan terhadap anak.
Biasanya, tindakan ini tidak terjadi selama delapan belas bulan pertama dalam
kehidupan anak.
4
BAB III
A. KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Buku Utama :
Gunarsa, D. S & Gunarsa, D. Y. 20016. Psikologi perkembangan nak dan remaja. Jakarta :
BPK Gunung Mutia