Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 3


(MODUL MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

Disusun Oleh:
Kelompok : : 6 (Enam)
Nama Anggota / NPM : 1. Armando Tirta D. / 37417348
2. Miftakhul Zaen / 33417585
3. Ninda Ayuni / 34417507
4. Syaugi Beik D.E. / 35417852
5. Topan Akbar P. / 35417987
Kelas : 3ID12

Hari / Shift : Selasa/ I (Satu)


Asisten Pembimbing : M. Fawaid Hamdi
Nilai : 92

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK/BEKASI/TANGGERANG
2020
TEKNIK LOTTING YANG DIGUNAKAN

1. Teknik Lotting yang digunakan pada produk jadi adalah Lot For Lot.
2. Teknik Lotting yang digunakan pada semua komponen atau part adalah Lot
Size.

RUMUS YANG DIGUNAKAN

Lot Size EOQ =

2 x Kebutuhan bahan baku 1 tahun x Biaya Setup


Biaya Penyimpanan

Gross Requirement = Tabel Rencana Kebutuhan Bahan Baku

Project on Hand(1) = Didapatkan dari PD (Past Due)


PoHt>1 = {(PORTt-1, NR t-1) > 0 ; PORT t-1 – NR t-1} atau
{(PORTt-1, NR t-1) = 0; POH t-1 – GR t-1}
Net Requirement = {POH < GR ; GR – POH} atau {POH > GR ; 0}
Planned Order Receipts = Berikut keterangannya
 Lot for lot = Net Requirement
 Lot size = {NR > 0; Lot Size EOQ} atau {NR
= 0 ; 0}
Planned Order Release = Berdasarkan nilai Planned Order Receipts yang
telah disesuaikan dengan lead time
LAPORAN SEMENTARA
Data Penunjang :
1. Perencanaan Agregat
(Dari modul perencanaan produksi yang telah direvisi)
2. Peta Proses Operasi
3. Tabel Status Persediaan

Perhitungan MRP

 Buatlah perhitungan MRP untuk produk jadi dan seluruh komponen secara
berurutan sesuai dengan urutan nomor komponen dan nama komponen
pada tabel Status Persediaan.
 Buatlah contoh perhitungan seperti rumus yang telah diberikan untuk
setiap tabel perhitungan MRP.
*KERJAKAN DENGAN RAPIH DAN SELAMAT MENGERJAKAN*

Material Requirement Planning (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu


alat atau set prosedur yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu
dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponenkomponen
permintaan yang saling bergantungan (dependent demand items). Permintaan
dependent adalah komponen barang akhir seperti bahan mentah, komponen suku
cadang dan subperakitan dimana jumlah persedian yang dibutuhkan tergantung
(dependent) terhadap jumlah permintaan item barang akhir (Yamit, 2002).
MRP digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
produksi. Tujuan MRP adalah untuk menimalkan biaya persedian, mengurangi
risiko keterlambatan dalam pengiriman serta produksi, komitmen terhadap
pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. MRP juga mendorong
peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu persediaan, waktu
produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai
dengan jadwal induk produksi.
Sebelum melakukan perhitungan, diperlukan beberapa data penunjang
yang digunakan. Tabel perencanaan agregat produk tempat aksesori berisi
mengenai produksi tempat aksesori dengan warna dan tanpa warna selama 12
periode. Berikut merupakan Tabel 1. Perencanaan Agregat Produk Tempat
Aksesori.
Tabel 1. Perencanaan Agregat Produk Tempat Aksesori
JIP
Periode Total
Dengan Warna Tanpa Warna
1 1386 1459 2845
2 1714 1809 3523
3 1921 2034 3955
4 1268 1329 2597
5 1006 1063 2069
6 1578 1690 3268
7 1918 2038 3956
8 1913 2043 3956
9 1044 1089 2133
10 1044 1095 2139
11 1008 1060 2068
12 1901 2056 3957
Data penunjang selanjutnya yang digunakan adalah status persediaan
produk. Berikut ini merupakan Tabel Status Persediaan Produk Tempat Aksesori.
Tabel 2. Status Persediaan Produk Tempat Aksesori
No Part Name Satuan Lead Time Kuantitas
1 Tempat Aksesori Unit 0 1
2 Papan Alas Unit 1 1
3 Papan Samping Unit 1 2
4 Papan Depan Unit 1 1
5 Papan Belakang Unit 1 2
6 Papan Sekat Unit 1 2
7 Gantungan Unit 1 3
8 Cat Unit 1 1
9 Paku Unit 1 42
10 Isi Staples Unit 1 1
11 Kardus Unit 1 1
Tabel Status Persediaan merupakan tabel yang menjelaskan mengenai
persediaan yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk, pada tabel diatas
berisikan mengenai persediaan atau bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat
produk tempat aksesori, terdapat kolom mengenai nama dari persediaan apa yang
digunakan, satuan yang digunakan pada setiap persediaan, lead time yang
digunakan untuk setiap persediaan dan kuantitas persediaan yang diperlukan
untuk membuat produk tempat aksesori.
Tabel diatas menjelaskan mengenai komponen yang digunakan yaitu
komponen papan alas dengan satuan yang digunakan adalah unit, lead time yang
digunakan untuk komponen tersebut adalah 1 hari dan kuantitas yang digunakan
untuk pembuatan 1 produk adalah 1 unit papan alas, 1 unit papan depan,
sedangkan untuk papan samping, papan belakang, dan papan sekat 2 unit.
Komponen lainnya yang dijelaskan dalam tabel adalah paku dengan satuan yang
digunakan adalah unit, lead time yang diperlukan yaitu 1 hari dan kuantitas yang
dibutuhkan untuk membuat 1 produk yaitu 42 unit paku.
Data-data penunjang sudah ditentukan kemudian ke tahap berikutnya
rencana kebutuhan bahan baku. Rencana dari kebutuhan bahan baku adalah
bertujuan untuk menentukan berapa banyak komponen-komponen yang
diperlukan sesuai dengan jadwal induk produksi, sehingga mengurangi risiko
keterlambatan produksi ataupun pengiriman. Perencanaan dilihat dari bahan baku
yang digunakan dalam total periode ke-1 sampai period ke-12. Berikut merupakan
Tabel 3. Rencana Kebutuhan Bahan Baku.
Tabel 3. Rencana Kebutuhan Bahan Baku
Periode Total
Bahan Baku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Papan Alas 2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957 36466
Papan
5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914 72932
Samping
Papan
2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957 36466
Depan
Papan
5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914 72932
Belakang
Papan Sekat 5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914 72932
Gantungan 8535 10569 11865 7791 6207 9804 11868 11868 6399 6417 6204 11871 109398
Cat 1386 1714 1921 1268 1006 1578 1918 1913 1044 1044 1008 1901 17701
Paku 119490 147966 166110 109074 86898 137256 166152 166152 89586 89838 86856 166194 1531572
Isi Staples 56900 70460 79100 51940 41380 65360 79120 79120 42660 42780 41360 79140 729320
Kardus 2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957 36466
Berdasarkan tabel di atas dilakukan perhitungan permintaan agregat
dengan status persedian, sebagao berikut.
- Papan Alas Periode 1 = Total periode 1 (Tabel 1) x
Kuantitas Papan Alas (Tabel 2)
= 2845 x 1
= 2845
- Cat Periode 1 = Dengan Warna Periode 1
(Tabel 1) x Kuantitas Cat (Tabel 2)
= 1386 x 1
= 1386
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan bahan baku untuk
komponen papan alas pada periode 1 sebesar 2845 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 1 membutuhkan papan alas sebanyak 2845 unit. Pada
periode 2 sebesar 3523 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 2
membutuhkan papan alas sebanyak 3523 unit. Pada periode 3 sebesar 3955 unit
yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 3 membutuhkan papan alas
sebanyak 3955 unit. Pada periode 4 sebesar 2597 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 4 membutuhkan papan alas sebanyak 2597 unit. Pada
periode 5 sebesar 2069 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 5
membutuhkan papan alas sebanyak 2069 unit. Pada periode 6 sebesar 3268 unit
yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 6 membutuhkan papan alas
sebanyak 3268 unit. Pada periode 7 sebesar 3956 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 7 membutuhkan papan alas sebanyak 3956 unit. Pada
periode 8 sebesar 3956 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 8
membutuhkan papan alas sebanyak 3956 unit. Pada periode 9 sebesar 2133 unit
yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 9 membutuhkan papan alas
sebanyak 2133 unit. Pada periode 10 sebesar 2139 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 10 membutuhkan papan alas sebanyak 2139 unit.
Pada periode 11 sebesar 2068 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada
periode 11 membutuhkan papan alas sebanyak 2068 unit. Pada periode 12 sebesar
3957 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 12 membutuhkan
papan alas sebanyak 3927 unit. Sehingga dapat diketahui bahwa kebutuhan bahan
baku berupa papan alas selama 12 periode berjumlah 36466.
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan bahan baku untuk
komponen cat pada periode 1 sebesar 1386 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 1 membutuhkan cat sebanyak 1386 unit. Pada periode
2 sebesar 1714 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 2
membutuhkan cat sebanyak 1714 unit. Pada periode 3 sebesar 1921 unit yang
berarti perusahaan merencanakan pada periode 3 membutuhkan cat sebanyak
1921 unit. Pada periode 4 sebesar 1268 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 4 membutuhkan cat sebanyak 1268 unit. Pada periode
5 sebesar 1006 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 5
membutuhkan cat sebanyak 1006 unit. Pada periode 6 sebesar 1578 unit yang
berarti perusahaan merencanakan pada periode 6 membutuhkan cat sebanyak
1578 unit. Pada periode 7 sebesar 1918 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 7 membutuhkan cat sebanyak 1918 unit. Pada periode
8 sebesar 1913 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode 8
membutuhkan cat sebanyak 1913 unit. Pada periode 9 sebesar 1044 unit yang
berarti perusahaan merencanakan pada periode 9 membutuhkan cat sebanyak
1044 unit. Pada periode 10 sebesar 1044 unit yang berarti perusahaan
merencanakan pada periode 10 membutuhkan cat sebanyak 1044 unit. Pada
periode 11 sebesar 1008 unit yang berarti perusahaan merencanakan pada periode
11 membutuhkan cat sebanyak 1008 unit. Pada periode 12 sebesar 1901 unit yang
berarti perusahaan merencanakan pada periode 12 membutuhkan cat sebanyak
1901 unit. Sehingga dapat diketahui bahwa kebutuhan bahan baku berupa cat
selama 12 periode berjumlah 17701.
Biaya persediaan adalah biaya persediaan barang dimana persediaan
barang tersebut merupakan persediaan periode sebelumnya yang biayanya berupa
biaya saat proses pemesanan inventory, biaya pengiriman inventory yang dipesan,
biaya penerimaan inventory, dan biaya pembayaran inventory yang dipesan
kepada pihak supplier. Berikut ini merupakan Tabel 4. Biaya Persediaan produk
Tempat Aksesori.
Tabel 4. Biaya Persediaan
Papan Papan Papan Papan Papan Isi
  Gantungan Cat Paku Kardus
Alas Samping Depan Belakang Sekat Staples
Biaya Pemesanan
700000 700000 700000 700000 700000 700000 700000 4600000 2500000 450000
(Setup)
Biaya Penyimpanan/ton 1000 1000 1000 1000 1000 1000 800 500 500 1500

Analisis: (2 periode dengan biaya setup dan penyimpan masing-masing periode


berbeda)
Berdasarkan Tabel Biaya Persediaan terdapat Biaya pemesanan dan Biaya
Penyimpanan per ton. Biaya pemesanan merupakan biaya yang yang dibutuhkan
setiap kali memesan komponen. Biaya pemesanan meliputi biaya pengiriman,
biaya penerimaan, biaya penyelesaian dan biaya persiapan pesanan. Biaya
penyimpanan meliputi biaya sewa gudang, biaya keamanan, dan lain-lain.
Komponen papan alas memiliki biaya pemesanan sebesar Rp 700.000 dan
biaya penyimpanan sebesar Rp 1000 per ton, yang berarti perusahaan
membutuhkan biaya pemesanan untuk papan alas sebesar Rp 700.000 biaya ini
sudah meliputi biaya pengiriman, biaya penerimaan, biaya penyelesaian, dan
biaya persiapan pesanan dan biaya penyimpanan untuk papan alas sebesar Rp
1000 per ton nya, biaya ini sudah meliputi biaya sewa gudang, biaya keamanan
untuk penyimpan komponen. Biaya pemesanan untuk papan samping, papan
depan, papan belakang, dan papan sekat memiliki biaya pemesanan yang sama
dengan papan alas sebesar Rp 700.000, untuk biaya penyimpanan pun sama
dengan papan alas sebesar Rp 500 karena komponen utama produk tempat
aksesori berbahan kayu meranti.
Komponen tambahan cat memiliki biaya pemesanan sebesar Rp 700.000
dan biaya penyimpanan sebesar Rp 800 per ton, yang berarti perusahaan
membutuhkan biaya pemesanan untuk cat sebesar Rp 700.000 biaya ini sudah
meliputi biaya pengiriman, biaya penerimaan, biaya penyelesaian, dan biaya
persiapan pesanan dan biaya penyimpanan untuk cat di gudang bahan baku
sebesar Rp 800 per ton nya. Biaya ini sudah meliputi biaya sewa gudang, biaya
keamanan untuk penyimpan komponen.
Komponen tambahan isi steples memiliki biaya pemesanan sebesar Rp
2.500.000 dan biaya penyimpanan sebesar Rp 500 per ton, yang berarti
perusahaan membutuhkan biaya pemesanan untuk isi steples sebesar Rp
2.500.000 biaya ini sudah meliputi biaya pengiriman, biaya penerimaan, biaya
penyelesaian, dan biaya persiapan pesanan dan biaya penyimpanan untuk isi
steples sebesar Rp 500 per ton nya. Biaya ini sudah meliputi biaya sewa gudang,
biaya keamanan untuk penyimpan komponen.
Komponen tambahan paku memiliki biaya pemesanan sebesar Rp
4.600.000 dan biaya penyimpanan sebesar Rp 500 per ton, yang berarti
perusahaan membutuhkan biaya pemesanan untuk paku sebesar Rp 4.600.000
biaya ini sudah meliputi biaya pengiriman, biaya penerimaan, biaya penyelesaian,
dan biaya persiapan pesanan dan biaya penyimpanan untuk paku sebesar Rp 500
per ton nya. Biaya ini sudah meliputi biaya sewa gudang, biaya keamanan untuk
penyimpan komponen.
Komponen tambahan kardus memiliki biaya pemesanan sebesar Rp
4.500.000 dan biaya penyimpanan sebesar Rp 1500 per ton, yang berarti
perusahaan membutuhkan biaya pemesanan untuk kardus sebesar Rp 4.500.000
biaya ini sudah meliputi biaya pengiriman, biaya penerimaan, biaya penyelesaian,
dan biaya persiapan pesanan dan biaya penyimpanan untuk kardus sebesar
memiliki biaya yang lebih besar dari komponen-komponen lain karena
penyimpanan kardus dengan harga Rp 1500 per ton nya. Biaya ini sudah meliputi
biaya sewa gudang, biaya keamanan untuk penyimpan komponen.
Lot Size merupakan kuantitas yang dinyatakan dalam penerimaan pesanan
dan penyerahan pesanan dalam MRP, untuk memenuhi kebutuhan komponen
untuk 12 periode dengan teknik Lot Sizing yang digunakan yaitu kuantitas
Pesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ) merupakan volume atau
jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan dalam setiap kali
pembelian bahan mentah.berikut ini merupakan Tabel Lot Size EOQ untuk produk
Tempat Aksesori.
Tabel 5. Lot Size EOQ
Papan Papan Papan Papan Isi
  Papan Sekat Gantungan Cat Paku Kardus
Alas Samping Depan Belakang Straples
Lot Size EOQ 7146 10105 7146 10105 10105 12376 5566 167872 85401 4678

Contoh perhitungan: (2 periode)


2 xKebutuhan Bahan Baku xBiaya Setup
- Lot Size EOQ Papan Alas 
Biaya Penyimpanan
2 x 2845 x700000

1000
 7146
2 xKebutuhan Bahan Baku xBiaya Setup
- Lot Size EOQ Papan Samping 
Biaya Penyimpanan
2 x3523 x700000

1000
 10105
Tabel lot size EOQ diketahui bahwa lot size EOQ dari papan alas sebesar
7146 yang diperoleh dari perhitungan diatas, yang berarti jumlah pembelian yang
paling ekonomis untuk dilaksanakan dalam setiap kali pembelian papan alas
sebesar 7146. Lot size EOQ dari papan samping sebesar 10105 yang diperoleh
dari perhitungan diatas, yang berarti jumlah pembelian yang paling ekonomis
untuk dilaksanakan dalam setiap kali pembelian papan samping sebesar 10105.
Pemesanan dengan EOQ menunjukan juga nilai ukuran pemesanan total biaya
persedian yang bernilai minimal.

1. Produk
Perhitungan MRP merupakan perencanaan dan penjadwalan kebutuhan
material untuk produksi dengan Produk jadi berisikan produk tempat aksesori.
Berikut merupakan Tabel Perhitungan MRP Produk Tempat Aksesori.
Tabel 6. Perhitungan MRP Produk Tempat Aksesori
Part
Lot Lead
Numbe   LFL 0   Periode
Size Time
r
Tempat Quantit
Name Level   1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aksesori y
Gross Requirement   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Project On Hand   0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Planned Order Receipts   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Planned Order Release   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957

Contoh Perhitungan:
Periode 1
- Gross Requirement = Total Periode 1 (Tabel 2)
Perancangan Agregat x Kuantitas Produk
= 2845 x 1
= 2845
- Project On Hand = 0 unit
- Net Requirement = {POH < GR ; GR – POH} atau {POH > GR ; 0}
= {0 < 2845; 2845 – 0}
= 2845
- Planned Order Receipts = (Lot for Lot = Net Requirement)
= 2845
- Planned Order Release = Berdasarkan nilai Planned Order Receipts yang
Telah disesuaikan denga lead time.
= 2845

Analisis:
Berdasarkan Tabel. Perhitungan MRP Produk Tempat Aksesori berisikan
informasi-informasi mengenai k epala tabel yaitu part number, lot size, lead time,
part name, level, quantity, periode 1 sampai periode 12, dan bagian badan tabel
gross requirement, project on hand, net requirement, planned order receipts, dan
planned order release. Keterangan Part name untuk produk yang ingin dibuat
adalah produk tempak aksesori, Part name digunakan untuk mengetahui produk
apa yang sedang dibahas pada tabel perhitungan MRP serta menjadi suatu
pembeda antara produk yang akan dibuat dengan masing-masing komponen
penyusun produk tempat aksesori tersebut. Kerangan lot size pada produk tempat
aksesori teknik lotting yang digunakan pada produk jadi yaitu LFL (Lot For Lot)
pemesanan dilakukan dengan pertimbangan minimasi ongkos simpan.
Lead Time untuk produk tempat aksesori adalah 0 dengan maksud bahwa
waktu yang dibutuhkan dengan ancang-ancang untuk pemesanan produk tempat
aksesori adalah 0 periode atau tidak ada Jangka waktu yang dibutuhkan sejak
MRP menyarankan suatu pesanan sampai item yang dipesan itu sampai siap untuk
digunakan. Quantity untuk produk tempat aksesori adalah 1 kuantitas, dengan
maksud bahwa jumlah produk tempat aksesori yang dibutuhkan untuk dibahas
adalah 1. Periode untuk produk tempat aksesori adalah keterangan untuk periode 1
sampai dengan periode 12.
Berdasarkan dari contoh perhitungan untuk periode 1 pada Tabel.
Perhitungan MRP Produk Tempat Aksesori untuk keterangan gross requirement
digunakan untuk menentukan nilai dari kebutuhan kasar untuk produk tempat
aksesori pada setiap periodenya, gross requirement untuk periode 1 adalah 2845
unit yang diperoleh dari total periode 1 (Tabel 2 Perencanaan Agregat Produk
Tempat Aksesori) dengan kuantitas 1 unit, maka nilai gross requirement pada
periode 1 yaitu 2845 unit dikali kuantitas produk tempat aksesori yaitu 1 dengan
hasil adalah 2845 unit.
Project on hand untuk periode 1 adalah 0 yang menunjukkan kuantitas
dari item yang tersedia, maka untuk periode 1 tidak terdapatnya iventori. Net
requirement pada periode 1 adalah 2845 yang merupakan kebutuhan bersih dari
jumlah kekurangan yang diproyeksikan untuk periode 1 yang berdasarkan dari
Project on hand periode 1 dengan gross requirement periode 1 yang sesuai
ketentuan memakai {POH < GR ; GR – POH} atau {POH > GR ; 0} karena
Project on hand periode 1 yaitu 0 lebih kecil dari pada gross requirement periode
1 yaitu 2845 maka gross requirement 2845 dikurangi dengan Project on hand 0
maka hasilnya adalah 2846, yang berarti untuk periode 1 Net requirement jumlah
kebutuhan dari produk tempat aksesori sebanyak 2846 unit.
planned order receipts untuk periode 1 adalah 2845 merupakan dari
kuantitas pesanan pengisian kembali yang telah direncanakan oleh MRP untuk
diterima pada periode1 berguna memenuhi kebutuhan bersih dari Net requirement
yaitu 2845, karena teknik lotting yang digunakan pada produk jadi adalah lot for
lot dengan menggunakan perhitungan planned order receipts adalah (Lot for Lot
= Net Requirement sebanyak 2846) maka hasilnya adalah 2845. Terakhir untuk
planned order release periode 1 adalah 2845 yang berdasarkan nilai Planned
Order Receipts yang telah disesuaikan dengan lead time produk tempat aksesori
yaitu 0. Angka yang di planned order receipts periode 1 yaitu 2845 diturunkan
untuk planned order release periode 1 menjadi 2845 dan tidak maju keperiode
berikutnya karena lead timenya 0.

2. Komponen Utama
Perhitungan MRP merupakan perencanaan dan penjadwalan kebutuhan
material untuk produksi dengan komponen Utama berisikan bagian-bagian
komponen utama penyusun produk tempat aksesori. Berikut merupakan Tabel
Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Alas.

Tabel 7. Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Alas


Part   Lot 7146 Lead 1   Periode
Numbe
Size Time
r
Papan Leve Quantit
Name   1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Alas l y
Gross Requirement   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Project On Hand   0 4301 778 3969 1372 6449 3181 6371 2415 282 5289 3221
Net Requirement   2845 0 3177 0 697 0 775 0 0 1857 0 736
Planned Order Receipts   7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146
Planned Order Release 7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146 0

Contoh Perhitungan: Periode 1


Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen
utama papan alas periode 1
: 2845 Unit
Project On Hand : 0 Unit
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
POH < GR maka 2845-0 = 2845
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
NR > 0 maka PORT periode 1 = lot size = 7146
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada periode
selanjutnya
PORT periode 2 = 0

Contoh Perhitungan : Periode 2


Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen
utama papan alas periode kedua
3523 Unit
Project On Hand : Jika PORTt-1 dan NR t-1 > 0; PORT t-1 – NR t-1 atau PORT t-1 dan
NR t-1 = 0; POH t-1 - GR t-1
PORT t-1 dan NR t-1 > 0 maka 7146 – 2845 = 4301
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
: POH > GR maka NR= 0
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
NR = 0 maka PORT = 0
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada periode
ketiga
: 7146
Analisis:
Berdasarkan Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Alas,
teknik lotting yang dipilih untuk perhitungan MRP ialah metode Lot for Lot
(LFL) artinya pendekatan menggunakan konsep atas dasar pesanan diskrit dengan
pertimbangan minimasi dari ongkos simpan, jumlah yang dipesan sama dengan
jumlah yang dibutuhkan. MRP pada komponen utama papan alas memberikan
informasi mengenai gross requirement (GR), project on hand (POH), net
requirement (NR), planned order receipts (PORT), dan planned order release
(PORl). Bagian kiri atas tabel terdapat informasi mengenai lead time, lot size,
sedangkan untuk part number dan level tidak memiliki nilai. Kolom PD
menunjukan nilai lot size EOQ papan alas yang telah dihitung sesuai dengan biaya
penyimpanan, biaya setup, dan kebutuhan bahan baku. Kolom selanjutnya
menunjukan nilai MRP dari periode 1 sampai periode 12.
Tabel MRP komponen utama papan alas memiliki nilai lead time sebesar 1
yang berarti jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan pesanan dan
item siap digunakan. Quantity komponen papa ala sebanyak 1 unit. Lot size pada
komponen utama papan alas memiliki nilai 7146 yang menunjukan kuantitas
pesanan. Kolom PD memiliki nilai lot size EOQ sebesar 7146 dengan ukuran total
biaya persediaan yang minimal. MRP pada periode pertama memiliki nilai gross
requirement sebesar 2845, nilai tersebut sesuai dengan tabel rencana kebutuhan
bahan baku komponen papan alas periode pertama. Project on hand memiliki nilai
0 karena material belum berada di gudang dan tingkat persediaan belum dimiliki.
Net requirement pada periode pertama untuk menutupi kekurangan material pada
periode ini memiliki nilai 2845, nilai tersebut diperoleh dari POH periode pertama
yang bernilai lebih kecil dari GR sehingga perhitungannya dengan mengurangi
nilai GR dengan POH. Planned order receipts periode pertama menunjukan
kuantitas pengisian kembali untuk memenuhi kebutuhan bersih periode pertama
yang bernilai 7146, yang diperoleh dari nilai lot size EOQ karena NR periode
pertama memiliki nilai lebih besar dari 0. Planned order release periode memiliki
nilai 0 yang menunjukan bahwa nilai tersebut sebagai kuantitas planned order
yang dikeluarkan pada periode pertama, nilai tersebut diperoleh dari PORT
periode kedua.
Kolom MRP periode dua memiliki nilai gross requirement sebesar 3523,
nilai tersebut sesuai dengan tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen papan
alas periode kedua. Project on hand memiliki nilai 4301 karena material berada di
gudang dan tingkat persediaan belum dimiliki, peritungan POH dilakukan dengan
melihat nilai PORT dan NR lebih besar dari 0 sehingga nilai PORT dikurangi
dengan nilai NR. Net requirement pada periode kedua untuk menutupi
kekurangan material pada periode ini memiliki nilai 0, karena tidak ada
kekurangan pada periode ini. Planned order receipts periode kedua menunjukan
kuantitas pengisian kembali untuk memenuhi kebutuhan bersih periode kedua
yang bernilai 0, karena tidak adanya kekurangan pada NR sehingga tidak ada
tindakan pada PORT untuk menutupi kekurangan. Planned order release periode
memiliki nilai 7146 yang menunjukan bahwa nilai tersebut sebagai kuantitas
planned order yang dikeluarkan pada periode kedua, nilai tersebut diperoleh dari
PORT periode ketiga.
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Utama adalah Papan Samping. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Samping.
Tabel 8. Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Samping
Part Lot Lead
  10105 1   Periode
Number Size Time
Papan
Name Level   Quantity 2 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Samping
Gross Requirement   5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914
Project On Hand   0 4415 7474 9669 4475 337 3906 6099 8292 4026 9853 5717
Net Requirement   5690 2631 436 0 0 6199 4006 1813 0 252 0 2197
Planned Order Receipts   10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105
Planned Order Release 10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0

Contoh Perhitungan: Periode 1


Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen
utama papan samping periode 1
: 5690 Unit
Project On Hand : 0 Unit
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
POH < GR maka 5690-0 = 5690
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
NR > 0 maka PORT periode 1 = lot size = 10105
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada periode
selanjutnya
PORT periode 2 = 10105

Contoh Perhitungan : Periode 2


Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen
utama papan samping periode kedua
7046 Unit
Project On Hand : Jika PORTt-1 dan NR t-1 > 0; PORT t-1 – NR t-1 atau PORT t-1 dan
NR t-1 = 0; POH t-1 - GR t-1
PORT t-1 dan NR t-1 > 0 maka 10105– 5690 = 4415
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
: POH <GR maka GR- POH = 2631
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
NR > 0 maka PORT = 10105
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada periode
ketiga
: 10105
Analisis:
Berdasarkan Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan samping,
teknik lotting yang dipilih untuk perhitungan MRP ialah metode Lot for Lot
(LFL) artinya pendekatan menggunakan konsep atas dasar pesanan diskrit dengan
pertimbangan minimasi dari ongkos simpan, jumlah yang dipesan sama dengan
jumlah yang dibutuhkan. MRP pada komponen utama papan samping
memberikan informasi mengenai gross requirement (GR), project on hand
(POH), net requirement (NR), planned order receipts (PORT), dan planned order
release (PORl). Bagian kiri atas tabel terdapat informasi mengenai lead time, lot
size, sedangkan untuk part number dan level tidak memiliki nilai. Kolom PD
menunjukan nilai lot size EOQ papan samping yang telah dihitung sesuai dengan
biaya penyimpanan, biaya setup, dan kebutuhan bahan baku. Kolom selanjutnya
menunjukan nilai MRP dari periode 1 sampai periode 12.
Tabel MRP komponen utama papan samping memiliki nilai lead time
sebesar 1 yang berarti jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP menyarankan
pesanan dan item siap digunakan. Quantity komponen papa ala sebanyak 1 unit
Lot size pada komponen utama papan samping memiliki nilai 10105 yang
menunjukan kuantitas pesanan. Kolom PD memiliki nilai lot size EOQ sebesar
10105 dengan ukuran total biaya persediaan yang minimal. MRP pada periode
pertama memiliki nilai gross requirement sebesar 5690, nilai tersebut sesuai
dengan tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen papan samping periode
pertama. Project on hand memiliki nilai 0 karena material belum berada di
gudang dan tingkat persediaan belum dimiliki. Net requirement pada periode
pertama untuk menutupi kekurangan material pada periode ini memiliki nilai
5690, nilai tersebut diperoleh dari POH periode pertama yang bernilai lebih kecil
dari GR sehingga perhitungannya dengan mengurangi nilai GR dengan POH.
Planned order receipts periode pertama menunjukan kuantitas pengisian kembali
untuk memenuhi kebutuhan bersih periode pertama yang bernilai 10105, yang
diperoleh dari nilai lot size EOQ karena NR periode pertama memiliki nilai lebih
besar dari 0. Planned order release periode memiliki nilai 10105 yang
menunjukan bahwa nilai tersebut sebagai kuantitas planned order yang
dikeluarkan pada periode pertama, nilai tersebut diperoleh dari PORT periode
kedua.
Kolom MRP periode dua memiliki nilai gross requirement sebesar 7046,
nilai tersebut sesuai dengan tabel rencana kebutuhan bahan baku komponen papan
samping periode kedua. Project on hand memiliki nilai 4415 karena material
berada di gudang dan tingkat persediaan belum dimiliki, peritungan POH
dilakukan dengan melihat nilai PORT dan NR lebih besar dari 0 sehingga nilai
PORT dikurangi dengan nilai NR. Net requirement pada periode kedua untuk
menutupi kekurangan material pada periode ini memiliki nilai 2631, diperoleh
dari nilai GR dikurangi POH. Planned order receipts periode kedua menunjukan
kuantitas pengisian kembali untuk memenuhi kebutuhan bersih periode kedua
yang bernilai 10105, yang diperoleh dari nilai lot size karena NR lebih besar dari
0. Planned order release periode memiliki nilai 10105 yang menunjukan bahwa
nilai tersebut sebagai kuantitas planned order yang dikeluarkan pada periode
kedua, nilai tersebut diperoleh dari PORT periode ketiga.
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Utama adalah Papan Samping. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Samping.
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Utama adalah Papan Depan. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Depan.
Tabel 9. Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Depan
Part Lot Lead
  7146 1   Periode
Number Size Time
Quantit
Name Papan Depan Level   1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
y
Gross Requirement   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Project On Hand   0 4301 778 3969 1372 6449 3181 6371 2415 282 5289 3221
Net Requirement   2845 0 3177 0 697 0 775 0 0 1857 0 736
Planned Order Receipts   7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146
Planned Order Release 7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146 0

Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk


produksi dengan komponen Utama adalah Papan Belakang. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Belakang.
Tabel 10. Perhitungan MRP Komponen Utam Papan Belakang
Part Lot Lead
  10105 1   Periode
Number Size Time
Name Papan Belakang Level   Quantity 2 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement   5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914
Project On Hand   0 4415 7474 9669 4475 337 3906 6099 8292 4026 9853 5717
Net Requirement   5690 2631 436 0 0 6199 4006 1813 0 252 0 2197
Planned Order Receipts   10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105
Planned Order Release 10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0

Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk


produksi dengan komponen Utama adalah Papan Sekat. Berikut merupakan Tabel
Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Sekat.

Tabel 11. Perhitungan MRP Komponen Utama Papan Sekat


Part
Lot Lead
Numbe   10105 1   Periode
Size Time
r
Papan Leve Quantit
Name   2 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sekat l y
Gross Requirement   5690 7046 7910 5194 4138 6536 7912 7912 4266 4278 4136 7914
Project On Hand   0 4415 7474 9669 4475 337 3906 6099 8292 4026 9853 5717
Net Requirement   5690 2631 436 0 0 6199 4006 1813 0 252 0 2197
Planned Order Receipts   10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105
Planned Order Release 10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0

Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk


produksi dengan komponen Utama adalah Gantungan. Berikut merupakan Tabel
Perhitungan MRP Komponen Utama Gantungan.

Tabel 12. Perhitungan MRP Komponen Utama Gantungan


Part Lot Lead
  12376 1   Periode
Number Size Time
Name Gantungan Level   Quantity 3 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement   8535 10569 11865 7791 6207 9804 11868 11868 6399 6417 6204 11871
Project On Hand   0 3841 5648 6159 10744 4537 7109 7617 8125 1726 7685 1481
Net Requirement   8535 6728 6217 1632 0 5267 4759 4251 0 4691 0 10390
Planned Order Receipts   12376 12376 12376 12376 0 12376 12376 12376 0 12376 0 12376
Planned Order Release 12376 12376 12376 12376 0 12376 12376 12376 0 12376 0 12376 0

3. Komponen Tambahan
Perhitungan MRP merupakan perencanaan dan penjadwalan kebutuhan
material untuk produksi dengan komponen tambahan berisikan bagian-bagian
komponen tambahan penyusun produk tempat aksesori. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Cat.
Tabel 13. Perhitungan MRP Komponen Cat
Part Lot Lead
  4208 1   Periode
Number Size Time
Name Cat Level   Quantity 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement   1386 1714 1921 1268 1006 1578 1918 1913 1044 1044 1008 1901
Project On Hand   0 2822 1108 3395 2127 1121 3751 1833 4128 3084 2040 1032
Net Requirement   1386 0 813 0 0 457 0 80 0 0 0 869
Planned Order Receipts   4208 0 4208 0 0 4208 0 4208 0 0 0 4208
Planned Order Release 4208 0 4208 0 0 4208 0 4208 0 0 0 4208 0

Contoh Perhitungan:
Periode 2
Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku
: 1714 Unit
Project On Hand : Jika PORTt-1 dan NR t-1 > 0; PORT t-1 – NR t-1 atau PORT t-1 dan
NR t-1 = 0; POH t-1 - GR t-1
: PORT t-1 dan NR t-1 > 0 = 4208 – 1386 = 2822
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
: POH > GR = 0
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
: NR = 0 = 0
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada
periode selanjutnya
: 4208
Analisis:
Berdasarkan tabel perhitungan MRP komponen cat, gross requirement
merupakan jumlah unit yang dibutuhkan setiap periode, didapat dari tabel
kebutuhan bahan baku. Gross requirement juga bisa didapat dari total agregat
dikali dengan kuantitas. Pada periode pertama gross requirement komponen cat
sebesar 1714.
Project on hand merupakan inventori pada awal periode atau kuantitas unit
yang tersedia pada periode tersebut. Periode pertama memiliki POH 2822 karena
PORT dan NR pada periode sebelumnya tidak 0, dan hasil didapatkan dari PORT
periode sebelumnya dikurang dengan NR periode sebelumnya, sehingga dapat
dikatakan bahwa pada periode kedua terdapat inventori sebesar 2822.
Net requirement merupakan kekurangan pada periode tersebut, pada periode
kedua POH lebih besar dari GR sehingga menutupi unit yang dibutuhkan atau
tidak adanya kekurangan, maka NR pada periode kedua adalah 0.
Planned order receipts merupakan bagian dimana menentukan pemesanan
untuk periode selanjutnya, pada periode kedua NR bernilai 0 atau tidak adanya
kekurangan bahan baku, sehingga tidak diperlukannya pemesanan kembali untuk
periode selanjutnya, makan PORT pada periode kedua adalah 0.
Planned order release merupakan bagian dimana pemesanan untuk periode
selanjutnya yang dipengaruhi oleh lead time pada komponen tersebut. Pada
periode kedua PORL bernilai 4208 karena pada periode ketiga terdapat
kekurangan bahan baku dapat dilihat pada bagian PORT dan komponen cat
memiliki lead time sebesar 1, sehingga terjadi pemesanan kembali pada periode
kedua untuk periode ketiga sebesar 4208.
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Tambahan adalah paku. Berikut merupakan Tabel
Perhitungan MRP Komponen Paku.

Tabel 14. Perhitungan MRP Komponen Paku


Part
Lot Lead
Numbe   167872 1   Periode
Size Time
r
Name Paku Level   Quantity 42 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gross Requirement   119490 147966 166110 109074 86898 137256 166152 166152 89586 89838 86856 166194

Project On Hand   0 48382 68288 70050 128848 41950 72566 74286 76006 154292 103418 16562

Net Requirement   119490 99584 97822 39024 0 95306 93586 91866 13580 64454 0 149632

Planned Order Receipts   167872 167872 167872 167872 0 167872 167872 167872 167872 167872 0 167872

Planned Order Release 167872 167872 167872 167872 0 167872 167872 167872 167872 167872 0 167872 0

Contoh Perhitungan:
Periode 2
Gross Requirement : Didapat dari tabel rencana kebutuhan bahan baku
: 147966 Unit
Project On Hand : Jika PORTt-1 dan NR t-1 > 0; PORT t-1 – NR t-1 atau PORT t-1 dan
NR t-1 = 0; POH t-1 - GR t-1
: PORT t-1 dan NR t-1 > 0 = 167872 – 119490 = 48382
Net Requirement : Jika POH < GR; GR – POH atau POH > GR; NR = 0
: POH < GR = 147966 – 48382 = 99584
Planned Order Receipts : Jika NR > 0; PORT = Lot Size atau NR = 0; PORT = 0
: NR > 0 = 167872
Planned Order Release : Berdasarkan nilai Planned Order Receipts pada periode
selanjutnya yang telah disesuaikan dengan lead time pada
periode selanjutnya
: 167872
Analisis:
Berdasarkan tabel perhitungan MRP komponen cat, gross requirement
merupakan jumlah unit yang dibutuhkan setiap periode, didapat dari tabel
kebutuhan bahan baku. Gross requirement juga bisa didapat dari total agregat
dikali dengan kuantitas. Pada periode pertama gross requirement komponen cat
sebesar 147966.
Project on hand merupakan inventori pada awal periode atau kuantitas unit
yang tersedia pada periode tersebut. Periode pertama memiliki POH 48382 karena
PORT dan NR pada periode sebelumnya tidak 0, dan hasil didapatkan dari PORT
periode sebelumnya dikurang dengan NR periode sebelumnya, sehingga dapat
dikatakan bahwa pada periode kedua terdapat inventori sebesar 48382.
Net requirement merupakan kekurangan pada periode tersebut, pada periode
kedua POH lebih kecil dari GR sehingga tidak menutupi unit yang dibutuhkan
atau terdapat kekurangan, maka NR pada periode kedua adalah GR dikurang POH
menghasilkan nilai sebesar 99584, maka kekurangan bahan baku pada periode
tersebut sebesar 99584.
Planned order receipts merupakan bagian dimana menentukan pemesanan
untuk periode selanjutnya, pada periode kedua NR bernilai 99584 atau terdapat
kekurangan bahan baku, sehingga tidak diperlukannya pemesanan kembali untuk
periode selanjutnya, makan PORT pada periode kedua adalah 167872 atau sebesar
Lot Size.
Planned order release merupakan bagian dimana pemesanan untuk periode
selanjutnya yang dipengaruhi oleh lead time pada komponen tersebut. Pada
periode kedua PORL bernilai 167872 karena pada periode ketiga terdapat
kekurangan bahan baku dapat dilihat pada bagian PORT dan komponen cat
memiliki lead time sebesar 1, sehingga terjadi pemesanan kembali pada periode
kedua untuk periode ketiga sebesar 167872.
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Tambahan adalahisi staples. Berikut merupakan
Tabel Perhitungan MRP Komponen Isi Staples.

Tabel 15. Perhitungan MRP Komponen Isi Staples


Part
  Lot Size 85401 Lead Time 1   Periode
Number
Isi
Name Level   Quantity 20 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Staples
Gross Requirement   56900 70460 79100 51940 41380 65360 79120 79120 42660 42780 41360 79140

Project On Hand   0 28501 43442 49743 83204 41824 61865 68146 74427 31767 74388 33028

Net Requirement   56900 41959 35658 2197 0 23536 17255 10974 0 11013 0 46112

Planned Order Receipts   85401 85401 85401 85401 0 85401 85401 85401 0 85401 0 85401

Planned Order Release 85401 85401 85401 85401 0 85401 85401 85401 0 85401 0 85401 0
Perhitungan MRP perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk
produksi dengan komponen Tambahan adalah Kardus. Berikut merupakan Tabel
Perhitungan MRP Komponen Kardus.
Tabel 16. Perhitungan MRP Komponen Kardus
Part Lot Lead
  4678 1   Periode
Number Size Time
Name Kardus Level   Quantity 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement   2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Project On Hand   0 1833 2988 3711 1114 3723 455 1177 1899 4444 2305 237
Net Requirement   2845 1690 967 0 955 0 3501 2779 234 0 0 3720
Planned Order Receipts   4678 4678 4678 0 4678 0 4678 4678 4678 0 0 4678
Planned Order Release 4678 4678 4678 0 4678 0 4678 4678 4678 0 0 4678 0

4. Tabel Rangkuman PoRel


Rangkuman Planned Order Release merupakan semua rangkuman yang
berisi mulai dari produk, komponen utama, dan komponen tambahan dengan
periode ke 1 sampai periode ke 2. Berikut merupakan Tabel Rangkuman
Planned Order Release
Tabel 17. Rangkuman Planned Order Release
Planned Order Release
Komponen
PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tempak
0 2845 3523 3955 2597 2069 3268 3956 3956 2133 2139 2068 3957
Aksesori
Papan Alas 7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146 0
Papan
10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0
Samping
Papan Depan 7146 0 7146 0 7146 0 7146 0 0 7146 0 7146 0
Papan
10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0
Belakang
Papan Sekat 10105 10105 10105 0 0 10105 10105 10105 0 10105 0 10105 0
Gantungan 12376 12376 12376 12376 0 12376 12376 12376 0 12376 0 12376 0
Cat 4208 0 4208 0 0 4208 0 4208 0 0 0 4208 0
Paku 167872 167872 167872 167872 0 167872 167872 167872 167872 167872 0 167872 0
Isi Staples 85401 85401 85401 85401 0 85401 85401 85401 0 85401 0 85401 0
Kardus 4678 4678 4678 0 4678 0 4678 4678 4678 0 0 4678 0

Berdasarkan pada Tabel Rangkuman Planned Order Release berisikan


informasi-informasi mengenai rangkuman hasil dari Planned Order Release yaitu
1 produk jadi, 6 komponen penyusunnya, dan 4 komponen tambahan beserta
keterangan dari periode ke 1 sampai periode ke 12 yang sudah dicari pada tabel-
tabel sebelumnya dengan kuantitas pesanan pengisian kembali yang telah
direncanakan oleh MRP untuk diterima pada periode tertentu berguna memenuhi
kebutuhan bersih pada masing-masing periode setiap komponennya. Komponen
pada tabel rangkuman planned order release berisikan seperti produk jadi yaitu
tempat aksesori, komponen papan alas, komponen papan samping, komponen
papan depan, komponen papan belakang, komponen papan sekat, komponen
gantungan, komponen tambahan cat, komponen tambahan paku, komponen
tambahan isi strapless, dan komponen tambahan kardus.
Komponen pertama adalah komponen papan alas dengan 1 unit memiliki
hasil Planned Order Release dengan nilai PD 7146, periode 1 sebesar 0, periode 2
sebesar 7146, periode 3 sebesar 0, periode 4 sebesar 7146, periode 5 sebesar 0,
periode 6 sebesar 7146, periode 7 sebesar 0, periode 8 sebesar 0, periode 9 sebesar
7146, periode 10 sebesar 0, periode 11 sebesar 7146 , dan periode 12 sebesar 0.
Komponen kedua adalah komponen papan samping dengan 2 unit
memiliki hasil Planned Order Release dengan nilai PD 10105, periode 1 sebesar
10105, periode 2 sebesar 10105, periode 3 sebesar 0, periode 4 sebesar 0, periode
5 sebesar 0, periode 6 sebesar 10105, periode 7 sebesar 10105, periode 8 sebesar
0, periode 9 sebesar 10105, periode 10 sebesar 0, periode 11 sebesar 10105 , dan
periode 12 sebesar 0.

Anda mungkin juga menyukai