Dalam berkomunikasi antara dokter dan pasien, seorang dokter harus menjaga
rahasia pasiennya. Dokter tidak diperbolehkan memberitahu rahasia pasien kepada
siapapun, termasuk keluarga, ataupun dokter sejawat tanpa seizin pasien.
Teknik komunikasi efektif dokter pasien (Agus Rusmana dosen FILKOM Unpad) teori
De Vito
1. Positiviness
Jangan sanggah perkataan pasien, walau pesan yang disampaikan pasien aneh dan
sederhana
2. Emphaty (merasakan perasaan orang lain)
Kecendrungan pasien yang ditangani dokter memiliki rasa takut yang besar,
terutama terhadap alat yang digunakan.
3. Suppportiviness
Dokter seharusnya mendukung, jika pasien ragu terhadap sebuah tindakan
4. Equallity(keseimbangan antar pelaku komunikasi)
5. Openness (sikap dan keinginan untuk terbuka)
Dengan menerapkan keempat tahap di atas, diharapkan akan terbuntuk
keterbukaan satu sama lainnya dan akan terbangun kepercayaan pasien pada
dokter
EMPATI merupakan rasa peduli kita terhadap orang lain. Kita merasakan apa
yang di rasakan orang lain.Untuk mencaoai sifat empati, kita harus memiliki 2
kemampuan:
1. Listning skills (kemampuan mendengar) --> mendengarkan dengan
aktif,tatap muka pasien,dan berikan respon balik.
2. Talking skills ( kemampuan mendengar) --> manggunakan bahasa yang
baik dan intonasi yang jelas.
Keterampilan empati
1. mendengarkan dengan aktif
2. responsif pada kebutuhan pasien
3. menghargai pendapat pasien
4. manginfokan kepada pasien
5. berbagi perasaan dan pengalaman dengan pasien
Komunikasi verbal
Mempunyai tata bahasa ( pengetahuannya):
• Fisiologi; pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa
• Sintaksis; pengetahuan tentang pembentukan kalimat
• Sementik; pengtahuan tentang arti kata atau gabungn kata.
Adalah suatu pesan komunikasi non verbal yang menggunakan gerak tubuh.
Pesan kinesik dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Pesan fasial
Adalah suatu pesan kinesik yang dapat dilihat dari air muka atau raut wajah.
b) Pesan gastural
Adalah suatu pesan kinesik yang dapat dilihat dari gerakan sebagian anggota
badan.
c) Pesan postural
Adalah pesan kinesik yang dapat dilihat dari gerakan seluruh anggota badan.
2. Pesan Proksemik
Adalah suatu pesan komunikasi non verbal yang dapat dilihat melalui pengaturan
jarak dan ruang.
3. Pesan Artifaktual
Adalah suatu pesan komunikasi non verbal yang dapat dilihat dari penampilan
tubuh dan pakaian.
4. Pesan Paralinguistik
Adalah suatu pesan komunikasi non verbal melalui pengucapan pesan verbal.
1. Repetisi
2. Substitusi
3. Kontradiksi
4. Komplemen
5. Aksentuasi
4. Memberikan rujukan dan konsultasi kepada Rumah Sakit dan teman sejawat
a. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien pada
saat yang diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.
b. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar
c. Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas.
Bentuk-bentuk rujukan:
1. rujukan vertical : antara sarana pelayanan strata yang berbeda
2. rujukan horizontal : antara sarana pelayanan stara yang sama
Jeni-jenis Rujukan horizontal:
1. Rujukan Medis
Yaitu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah kedokteran
yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memulihkan status kesehatan
pasien.
a. Rujukan pasien
2. Rujukan Kesehatan
b. Rujukan sarana
c. Rujukan operasional
5. Komunikasi dokter dengan pasien yang memiliki kelainan kemampuan fisik yang
tidak baik (phisical disability) ataupenyakit yang fatal (fatal illness)
Tenaga medis
a. Dokter dengan perawat
Dokter tidak mungkin merawat semua pasien dalam waktu yang bersamaan. Oleh
karena itu, dokter membutuhkan perawat untuk menjaga, merawat dan
melindungi pasien.
b. Dokter umum dengan dokter spsialis
Dokter umum membutuhkan dokter spesialis agar pasien mendapatkan perawatan
yang lebih intensif.
Tenaga non medis
a. Dokter degan ahli informasi dan komuikasi
Dalam radiologi seorang dokter membutuhkan ahli informasi dan komunkasi.
1. OTORITAS
institusi sosial tradisional minang kabau
institusi berperan penting dalam sosialisasi, pusat penyebaran informasi, bahkan
merupakan institusi yg akomodatif dalam proses pengambilan keputusan
berdasarkan prinsip minang kabau
2. MUSYAWARAH ( mufakat)
• semua unsur terlibat
• semua unsur kedudukannya sama(duduk sama rendah, tegak sama tinggi)
• perbedaan pendapat tidak saja di akui dan di terima melainkan menjadi
suatu keharusan (bersilang kayu dalam tumngku, dengan begitu maka api
akan hidup)
• proses musyawarah di anggap sebagai bagian dari proses dialekan, untuk
menghasilkan sintesis
• proses emang memakan waktu yang panjang, namun pengabdian ini akan
berdampak pada kurangnya partisipasi warga dalam mendukung pelaksanaan
keputusan yang di hasilkan
3. PEMIMPIN
• pemimpin mesti kuat seperti pohon beringin, bisa sebagai tempat berlindung,
panutan , tahan kritik, menerima saran dan tidak menggurui
4. EGALITARIAN dan DEMOKRATIS
• interaksi di dasari oleh prinsip egalitarian dan demokrasi
• tidak ada yang di perintah dan memerintah
5. TANAH
merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat minang kabau, baik dari
segi ekonomis, praktis maupun emosional dan sentrimental
b. Pemimpin adat
c. Pemimpin ibadat
Rajo tigo selo ini merupakan unsur tri tunggal dalam kepemimpinan masyrakat
Minangkabau.
Pertemuan untuk melaksanakan musyawarah ini dapat terjadi di tahap yang paling
bawah sampai ke yang paling atas, disesuaikan dengan skala persoalan yang akan
dibahas, yaitu :
Rumah gadang
Rumah gadang kaum/ suku
Balai adat
Dalam musyawarah di minang kabau ada tiga kalangan yang harus terlibat:
1.niniak mamak
Untuk masalah adat. Dan akan menilai dan memberikan kontribusi dalam musyawarah
dari sudut pandang adat
2. cadiak pandai (kaum intelektual)
3. alim ulama
Berkontribusi dalam musyawarah dari sudut pandan agama