Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

PROSES PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 5

1. MSY. NABILAH 5. RIKO PUTRA


FAKHRUNNISA 6. SINDY APRILIA
2. PATIMAH 7. SRI RAMADANI
3. PITIONO 8. TRI OKTARIANA
4. PUTRI APRIYANDINI 9. WITA VERA MIDA

DOSEN PENGAMPU : INTAN KOMALASARI, S.ST, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Metodologi
Keperawatan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Keperawatan. Dengan judul makalah “ Proses Pengkajian
Asuhan Keperawatan Kasus Komunitas “.
Terimakasih kepada Ibu Intan Komalasari, S.ST, M.Kes. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Metodologi Keperawatan karena telah memberikan
bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Palembang, 19 Februari 2020

Penulis
KEPERAWATAN KOMUNTAS
A. Pengertian
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaa, dan evaluasi pelayanan keperawatan.

B. Contoh Kasus Keperawatan Komunitas


Disebuah desa nelayan Muara Buaya terdapat kelompok nelayan sebagai
nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi
penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata- rata kehidupan
nelayan disana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin
berat. Desa Muara Buaya dihuni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di Desa
Muara Karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2013 ini musim panas
dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur- sumur penduduk banyak yang
berkurang airnya, bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya
cukup untuk memberi makan sehari- hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga
pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan
umum , perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang perawat lainnya.
Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurang air dan rata- rata
penduduk tidak ber-KB, kurang olahraga, makan makanan yang kurang bergizi,
ada sebuah SD dan SMP. Agar anak- anak dapat sekolah tetapi banyak anak- anak
yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu
orang tua bekerja, untuk anak laki-laki membantu ayahnya mencari ikan dan
untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu- ibu disana belum
terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.
C. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau
masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Dari kasus tersebut diperoleh data, yaitu:
1. Pada bulan Oktober tahun 2009, telah terjadi musim panas dan mengakibatkan
hujan jarang sekali turun.
Diakarenakan hujan jarang turun mengakibatkan sumur-sumur penduduk
desa tersebut banyak berkurang airnya bahkan beberapa sumur penduduk desa ada
yang kering.
2. Puskesmas di Desa Muara Buaya hanya satu dan terdiri dari dua orang dokter,
diantaranya terdiri dari dokter gigi dan dokter umum. Hanya ada satu orang
perawat kesehatan masyarakat, satu orang bidan dan satu orang perawat lainnya.
3. Masyarakat disana banyak yang menderita diare dikarenakan krangnya air
bersih, dan rata-rata penduduk desa tidak ber-KB, kurang olahraga serta mekan-
makanan yang kurang bergizi.
4. Ibu-ibu di desa tersebut masih belum terbiasa membawa anakya untuk
imajinasi.

DATA OBJEKTIF
1. Klien Terlihat pucat
2. Klien nampak lemah
3. Conjungtiva nampak pucat
4. Badan nampak kurus
5. pembengkakan dibagian tertentu seperti perut, wajah tau kaki
6. Tidak bernafsu makan
7. Anak-anak disana terserang infeksi karena bakteri dan jamur
dilingkungannya
8. Suhu tubuh Meningkat
9. Proses penyembuhan luka yang lambat
10. Pipi dan mata klien terlihat cekung
D. Pengajian
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :

a. Cocr atau inti (florence nightingale) yaitu : lingkungan fisik,psikis,dan


lingkungan sosial.

Dalam kasus diatas didapatkan hasil pengkajian sebagai berikut :

 Lingkungan fisik
Lingkungan di Desa Muara Buaya pada saat musim panas terjadi
kekeringan dan sumur menjadi kering serta banyak angka kejadian
diare.masyarakat di desa ini kurang olahraga dan makan makanan yang
kurang bergizi. Di desa tersebut terdapat sebuah puskesmas dengan berbagai
tenaga kesehatan akan tetapi peran tenaga kesehatan dalam memberikan
infomasi kesehatan kepada masyarakat belum maksimal ditandai dengan
banyaknya angka kejadian diare, imunisasi yang kurang maksimal dan
masyarakat yang tidak ber- KB.
 Psikis
Secara psikologis masyarakat banyak mendapatkan stresor dikarenakan
ekonomi manyarakat didaerah tersebut rendah diperburuk dengan terjadinya
musim kemarau kemudian ditambah beban lagi utuk biaya pengobatan diare
yang disebabkan sulitnya air bersih di desa tersebut sehingga masyarakat
dituntut untuk mendapatkan air bersih yang langka di desa tersebut.

 Sosial
Para nelayan tidak memiliki perahu karena tingkat ekonomi yang rendah
sehingga harus menyewa perahu setiap hari untuk mencari ikan. Penghasilan
yang didapat hanya cukup untuk memberi makan keluarganya. Masyarakat
Desa Muara Buaya mayoritas tingkat pendidikannya rendah, anak- anak di
Desa tersebut hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar karena
harus membantu orang tua mencari nafkah guna mencukup kebutuhannya.
E. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )

1. Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi


dan kepadatan.

Berdasarkan kasus diatas di desa tersebut terdapat 59 KK terdiri dari 400


jiwa.

2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk


meningkatkan pengetahuan.

Di Desa Muara Buaya terdapat sebuah SD dan SMP agar anak- anak
dapat mendapatkan pendidikan akan tetapi banyak anak yang setelah
lulus SD tidak melanjutkan sekolah karena membantu orang tua bekerja.

3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak


menimbulkan stress

Di Desa Muara Buaya sedang musim kemarau yang menyebabkan


sumur- sumur warga menjadi kering sehingga sulit untuk mendapatkan
air bersih. Hal ini menjadikan stresor bagi masyarakat Desa Muara
Buaya.

4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah


cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan
di berbagai bidang termasuk kesehatan

Di Desa tersebut terdapat sebuah puskesmas dengan 2 dokter gigi dan


umum, 1 perawat kesehatan masyarakat, 1 orang bidan dan 1 orang
perawat lainnya. Akan tetapi pelayanan kesehatan yang diberikan kurang
maksimal.

5. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini


gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
Dari kasus diatas petugas kesehatan belum melakukan perannya sebagai
edukator dalam bidang kesehatan di buktikan dengan masyarakat yang
tidak melakukan imunisasi kepada anak- anaknya, belum ber- KB, jarang
berolahraga dan makan makanan yang kurang bergizi.

6. Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat


dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau
leaflet yang diberikan kepada komunitas

Untuk sistem komunikasi kasus diatas belum terkaji.

7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah


sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau
dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau,
misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi
tersebut.

Masyarakat di desa tersebut status ekonominya tergolong rendah


sehingga hanya cukup untuk makan sehari- hari dan jenis makanannya
yang biasa mereka konsumsi kurang bergizi.

8. Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah


biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

Untuk rekreasi masyarakat dikasus tersebut belum terkaji.

F. Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik,
antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan
imunisasi dan KB.
Untuk cakupan imunisasi dan program KB di Desa Muara Buaya belum
maksimal.

G. Prioritas Masalah

Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :

1. Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih


2. Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi

Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :

1. PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB


2. Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang
pra sejahtera

H. Diagnosa
1. Tingginya angka kejadian diare berhubungan dengan : Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penyebab diare
2. Ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi gaya hidup yang sehat
berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan KB
berhubungan dengan kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan

I. Intervensi
Diagnosa 1 :
1. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyebab dan penanggulangan
diare
2. Mengajarkan cara membuat oralit secara mandiri
3. Melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas untuk memberikan pelayanan
secara langsung kepada warga
4. menjalin kerjasama dengan instansi terkait untuk pengadaan air bersih
Diagnosa 2 :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemenuhan nutrisi
yang bergizi sesuai dengan pendapatan
2. Memberikan informasi tentang cara hidup yang sehat, seperti olahraga
yang teratur dsb.
3. Menyarankan masyarakat untuk membangun wirausaha bersama guna
mencukupi bahan pangan yang bergizi seperti usaha pembuatan tempe, jamur,
dsb.

Diagnosa 3 :
1. Memberikan penyuluhan pentingnya imunisasi
2. Menjelaskan bahwa program KB diadakan demi terwujudnya keluarga
sejahtera
3. Mendata balita yang memerlukan imunisasi
4. Mengadakan program posyandu di masing- masing RW agar semua balita
mendapatkan imunisasi sesuai kebutuhan
KASUS

A. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah proses mendapatkan informasi tentang status
kesehatan klien. Bersifat signifikan, sistematis, dan merefleksikan perubahan status
kesehatan klien.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1. Riwayat Kesehatan / Keperawatan
Banyak anak – anak yang tidak mendapatakan imunisasi, banyak penduduk
desa yang tidak ber KB, kurangnya serta asupan nutrisi yang bergizi.
Banyak penduduk desa Muara Buaya terkena diare dikarenakan pasokan air
bersih berkurang.

2. Pemeriksaan Fisik
Dalam kasus tersebut belum ada tindakan dalam melakukan pemeriksaan
fisik. petugas kesehatan belum melakukan perannya secara maksimal dalam
bidang kesehatan di buktikan dengan masyarakat yang tidak melakukan
imunisasi kepada anak- anaknya, penduduk belum ber- KB, jarang
berolahraga dan makan makanan yang kurang bergizi.

3. Wawancara
Untuk mendapatkan data - data guna mencari informasi sebagai acuan
dilakukannya penyuluhan

B. ORGANISASI DATA
Organisasi Data merupakan mengelompokkan data ( subjektif dan
objektif ) kedalam kelompok informasi yang dapat membantu dalam
mengidentifikasi pola kesehatan atau penyakit.
Riwayat kesehatan :
1. Riwayat kesehatan sekarang
1.) Keluhan utama : Merasa Mual,
2.) Riwayat keluhan utama : keluhan dirasakan sejak tidak mendapatkan
asupan air minum bersih dan kurangnya asupan makanan bergizi
3.) Faktor pencetus : mengonsumsi air yang tidak higienis dan makanan
yang tidak bergizi
4.) Faktor yang meringankan : Bila klien istirahat yang cukup dan
mengonsumsi makanan yang sehat/ bergizi

2. Riwayat kesehatan masa lalu


1.) Klien merasa hanya demam biasa
2.) Klien tidak mempunyau riwayat penyakit yang parah

3. Klien tidak teratur dalam beristirahat


4. Klien mengonsumsi makanan yang tidak mengandung gizi yang seimbang
makan makanan yang seadanya saja
5. Klien juga jarang berolahraga
6. Pola Interaksi Sosial
- Orang yang terpenting dalam hidup klien istri dan anak.
- Klien mudah mendapat teman
- Hubungan dengan perawat/tenaga kesehatan baik.
7. Keadaan Psikologis Selama Sakit
- Klien merasa beban dirumah sakit
- Klien mempercayakan perawatan kesehatan kepada istri dan perawat.

C. Validasi Data
Validasi Data merupakan perbandingan data subjektif dan data objektif
yang dikumpulkan dari sumber primer ( klien ) dan sekunder ( misalnya
catatan kesehatan ) dengan nilai dan standar norma yang diterima.
Verifikasi data untuk mengkonfirmasi apakah data akurat dan factual.

Data Subyektif

-          Klien mengatakan merasa mual dan ingin muntah

-          Klien mengatakan nafsu makan menurun

-          Klien mengatakan akhir-akhir ini tidak terlalu menjaga pola tidurnya

-          Klien menyatakan bahwa mereka meminum air yang tidak bersih akibat

kemarau.
̵ Klien mengatakan anak nya tidak pernah diberikan imunisasi

̵ Klien mengatakan tidak berolahraga untuk menjaga kesehatannya

̵ Klien mengatakan hanya memakan makanan yang hanya tersedia

dirumah yang tidak memiliki gizi seimbang

Data Obyektif

-          Klien nampak lemah

-          Conjungtiva nampak pucat

-          Badan nampak kurus

-          pembengkakan dibagian tertentu seperti perut, wajah tau kaki

-          Tidak bernafsu makan


- Anak-anak disana terserang infeksi karena bakteri dan jamur

dilingkungannya

- Suhu tubuh Meningkat

- Proses penyembuhan luka yang lambat

- Pipi dan mata klien terlihat cekung

D. PENCATATAN DATA
Data yang dicatat meliputi :
1. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Dari kasus tersebut diperoleh data, yaitu:
1. Pada bulan Oktober tahun 2009, telah terjadi musim panas dan
mengakibatkan hujan jarang sekali turun. Dikarenakan hujan jarang turun
mengakibatkan sumur-sumur penduduk desa tersebut banyak berkurang airnya
bahkan beberapa sumur penduduk desa ada yang kering.
2. Puskesmas di Desa Muara Buaya hanya satu dan terdiri dari dua orang
dokter, diantaranya terdiri dari dokter gigi dan dokter umum. Hanya ada satu orang
perawat kesehatan masyarakat, satu orang bidan dan satu orang perawat lainnya.
3. Masyarakat disana banyak yang menderita diare dikarenakan kurangnya air
bersih, dan rata-rata penduduk desa tidak ber-KB, kurang olahraga serta makan-
makanan yang kurang bergizi.
4. Ibu-ibu di desa tersebut masih belum terbiasa membawa anakya untuk
imajinasi.

2. Data Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan, an pengukuran.
1. Klien Terlihat pucat
2. Klien nampak lemah
3. Conjungtiva nampak pucat
4. Badan nampak kurus
5. pembengkakan dibagian tertentu seperti perut, wajah tau kaki
6. Tidak bernafsu makan
7. Anak-anak disana terserang infeksi karena bakteri dan jamur dilingkungannya
8. Suhu tubuh Meningkat
9. Proses penyembuhan luka yang lambat
10. Pipi dan mata klien terlihat cekung

Dari Data Subjektif dan Objektif klien memiliki penurunan nutrisi yang kurang dari
kebutuhan/ kurang gizi, klien juga memiliki penyakit TBC yang dikarenakan
meminum air yang tidak bersih dan higienis.

Anda mungkin juga menyukai