MODUL
TOPIK / JUDUL
PENULIS :
NAMA (KOORDINATOR)
NAMA (ANGGOTA)
TEMPAT, TANGGAL
JABATAN,
NAMA
NIP
*3
KATA PENGANTAR
TEMPAT, TANGGAL
TIM PENULIS
*4
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
BAGIAN 1
TUJUAN INSTRUKSIONAL
INDIKATOR
A. ..................................................
B. ..................................................
C. ..................................................
RINGKASAN
LATIHAN PEMAHAMAN
LATIHAN PENERAPAN
BAGIAN SETERUSNYA
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
*5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Tabel 2
Tabel seterusnya
i
*6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Gambar 2
Gambar seterusnya
ii
*7
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1
Grafik 2
Grafik seterusnya
iii
*8
DAFTAR SINGKATAN
iv
*9
PENDAHULUAN
v
*10
BAGIAN 1
TUJUAN INSTRUKSIONAL :
INDIKATOR :
URAIAN MATERI :
1. Pengertian Syok
2. Patofisiologi Syok
3. Klasifikasi Syok
4. Tanda Dan Gejala Syok
5. Jenis Syok
6. Tatalaksana Terjadinya Syok
PROSES TERJADINYA SYOK
A. PENGERTIAN
Syok adalah syndrome gawat akut akibat ketidakcukupan perfusi dalam
memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan
metabolik (kebutuhan oksigen) atau penurunan pasokan metabolik.
Ketidakcukupan akan pasokan oksigen mengakibatkan tubuh merespon
dengan merubah metabolisme energi sel menjadi anaerobic, akibatnya dapat
terjadi asidosis laktat. Jika perfusi oksigen ke jaringan terus berkurang maka
respon system endokrin, pembuluh darah, inflamasi, metabolisme, seluler dan
sistemik akan muncul dan mengakibatkan pasien menjadi tidak stabil.
Syok adalah proses yang progresif, dimana apabila tubuh tidak mampu
mentoleransi maka dapat mengakibatkan kerusakan irreversible pada organ
vital dan dapat menyebabkan kematian. Syok memiliki pola patofisiologi,
manisfestasi klinis, dan pengobatan berbeda tergantung pada etiologinya.
Hypovolemic dan septic syok adalah syok yang paling sering dijumpai pada
anak- anak, cardiogenik syok dijumpai pada neonatus yang memiliki kelainan
jantung congenital juga pasca bedah kelainan jantung congenital syok bisa
terjadi pada anak yang lebih dewasa.
B. PATOFISIOLOGI SYOK
Metabolisme aerobic sel bisa menghasilkan 36 Adenosin Triphosphate,
sedangkan pada sel yang kekurangan oksigen (syok) sel akan merubah system
metabolisme aerobic menjadi anaerobic, yang mana hanya menghasilkan 2
ATP molekul tiap molekul glukosa dan hasil pembentukan dan penimbunan
asam laktat. Akhirnya metabolisme sel tidak cukup menghasilkan energi
homeostasis sel, sehingga mengakibatkan gangguan pertukaran ion melalui
membrane sel. Dimana terjadi akumulasi sodium didalam sel dengan
pengeluaran potassium dan penumpukan cytosolic calsium. Sel menjadi
membengkak, membrane sel hancur, dan terjadilah kematian sel. Kematian
yang luas dari sel menghasilkan kegagalan pada banyak organ, jika
irreversible maka pasien meninggal. Kekacauan metabolic sel mungkin
terjadi dari kekurangan oksigen yang absolute (hipoksia syok) atau kombinasi
hipoksia dan kekurangan substrat khususnya glukosa, disebut sebagai iskemic
syok.
Anak-anak bukan orang dewasa yang kecil. Kalimat ini harus dipahami
dengan benar ketika membicarakan distribusi total cairan tubuh dan respon
kompensasi kardiovaskular pada anak-anak selama keadaan insufisiensi
sirkulasi yang progresif. Gejala dan tanda syok yang dapat dengan mudah
dilihat pada orang dewasa mungkin tidak akan terlihat pada anak,
mengakibatkan terlambatnya pengenalan dan mengabaikan keadaan syok
yang parah. Walaupun anak lebih besar persentase total cairan tubuhnya tapi
untuk melindungi mereka dari kolaps kardiovaskular, peningkatan sisa
metabolik rata-rata, peningkatan insensible water loss, dan penurunan renal
concentrating ability biasanya membuat anak lebih mudah terjadi hipoperfusi
pada organ. Gejala dan tanda awal dari berkurangnya volume dapat tidak
diketahui pada anak-anak, tapi sejalan dengan perkembangan penyakit,
penemuan gejala dan tanda menjadi dapat ditemukan sama seperti orang
dewasa.
SYSTEMIC VASCULAR
CARDIAC OUTPUT
RESPONSE
BLOOD PRESSURE
Syok Syok septik Syok
hipovolemik kardiogenik
Mediator
Kontraktilitas
Preload
CO Tekanan darah
Terkompensasi Pengeluaran
simpatetik
Vasokonstriksi denyut
CO dan tekanan jantung
darah membaik
CO
Iskemia jaringan
Pelepasan
mediator
Fungsi sel
Hilangnya
Kematian sel
autoregulasi
Kematian
Respon kompensasi kardiovaskular pada anak dengan
keadaan penurunan ventrikular preload, melemahkan kontraksi
miokard, dan perubahan dalam pembuluh darah berbeda dari yang
terjadi pada dewasa. pada pasien anak, CO lebih tergantung pada
heart rate daripada stroke volume oleh karena kekurangan massa
otot ventrikel. Takikardi adalah yang terpenting pada anak untuk
mempertahankan CO yang adekuat pada kondisi penurunan
ventricular preload, kelemahan kontraksi miokard, atau kelainan
jantung congenital yang digolongkan oleh anatomi left-to-right
shunt. Stroke volume tergantung oleh pengisian ventrikel
(preload), ejeksi ventrikel (afterload), dan fungsi pompa intrinsik
(myocardial contractility).
C. KLASIFIKASI SYOK
1. Stadium Syok
Secara klinis, syok terbagi ke dalam 3 fase, yaitu :
Syok
mengganggu ke jaringan
distribusi menurun;
cairan gangguan
keseimbangan
elektrolit
insult insipidus
Defisiensi
Adrenal
2. Sistem Respirasi
a. Pernapasan cepat dan dangkal.
3. Sistem saraf pusat
a. Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan
darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien
menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan
analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya
pasien memang karena kesakitan.
4. Sistem Saluran Cerna
a. Bisa trjadi mual dan muntah.
5. Sistem Saluran kemih
a. Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien
dewasa adalah 60 ml/jam (0,5-1 ml/kg/jam). Pada anak 1-
2ml/kg/jam.
E. JENIS SYOK
1. Syok Hipovolemik
a. Pengertian
Syok ini adalah syok yang paling umum ditemui, terjadi karena
kekurungan volume sirkulasi yang disebabkan karena kehilangan
darah dan juga cairan tubuh. Kehilangan darah dibagi menjadi dua
yaitu perdarahan yang tampak dan tidak tampak. Perdarahan yang
tampak misal perdarahan dari luka dan hematemesis, sedangkan
perdarahan yang tak tampak misal perdarahan pada saluran cerna
seperti perdarahan tukak duodenum, cedera limpa, patah tulang.
Kehilangan cairan terjadi pada luka bakar yang luas dimana terjadi
kehilangan cairan pada permukaan kulit yang hangus atau terkumpul
didalam kulit yang melepuh. Muntah hebat dan diare juga
mengakibatkan kehilangan banyak cairan intrvaskuler. Obstruksi
ileus juga bisa menyebabkan banyak kehingan cairan, juga pada
sepsis berat dan peritonitis bisa menyebabkan kehingan cairan.
- Darah
- Plasma
- Cairan ekstrasel
d. Penyebab
- Perdarahahn
- luka bakar
- cedera yang luas
- dehidrasi
- kehilangan cairan pada muntah, diare, ileus
e. Patofisiologi
2. Syok Distributif
a. Pengertian
3. Syok Obstruktif
4. Syok Kardiogenik
a. Pengertian
Hipotensi refrakter
RINGKASAN :
Syok adalah proses yang progresif, dimana apabila tubuh tidak mampu
mentoleransi maka dapat mengakibatkan kerusakan irreversible pada organ vital
dan dapat menyebabkan kematian. Patofisiologi Syok Diawali Pada keadaan
normal, metabolisme aerobik menghasilkan 6 molekul adenosine trifosfat (ATP)
tiap 1 molekul glukosa. Pada keadaan syok, pengiriman O2 terganggu, sehingga
sel hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP tiap 1 molekul glukosa, sehingga
terjadi penumpukan dan produksi asam laktat. Pada akhirnya metabolisme seluler
tidak lagi bisa menghasilkan energi yang cukup bagi komponen hemostasis
seluluer, sehingga terjadi kerusakan pompa ion membran dan terjadi penumpukan
natrium intraseluler, pengeluaran kalium dan penumpukan kalsium sitosol. Secara
klinis, syok terbagi ke dalam 3 fase, yaitu Gejala Klinis, Kompensasi,
Dekompensasi dan Irreversibel. Tanda Dan Gejala Syok meliputi :
1) Sistem Kardiovaskuler
- CVP rendah.
2) Sistem Respirasi
1) Syok Hipovolemik
Syok ini adalah syok yang paling umum ditemui, terjadi karena
kekurungan volume sirkulasi yang disebabkan karena kehilangan darah
dan juga cairan tubuh. Kehilangan darah dibagi menjadi dua yaitu
perdarahan yang tampak dan tidak tampak. Perdarahan yang tampak misal
perdarahan dari luka dan hematemesis, sedangkan perdarahan yang tak
tampak misal perdarahan pada saluran cerna seperti perdarahan tukak
duodenum, cedera limpa, patah tulang.
2) Syok Distributif
Syok distributif adalah syok yang terjadi karena kekurangan volume darah
yang bersifat relative, dalam artian jumlah darah didalam pembuluh darah
cukup namun terjadi dilatasi pembuluh darah sehingga seolah-olah volume
darah didalam pembuluh darah berkurang. Syok distributive ada 3 bentuk
yaitu Syok septik, Syok anafilaktik, dan Syok neurogenik
3) Syok Obstruktif
Terdapat penyumbatan yang menyebabkan aliran darah terganggu, pada
beberapa kondisi hal ini bisa menyebabkan timbulnya syok. Contoh syok
obstruktif adalah : Cardiac tamponade, Tension pneumotorax, Emboli
massive paru, dan Stenosis aorta
4) Syok Kardiogenik
Syok tipe ini adalah syok yang terjadi karena kagagalan efektivitas fungsi
pompa jantung. Hal ini disebabkan karena kerusakan otot jantung, paling
sering yaitu infark pada myocard. Syok kardiogenik juga bisa disebabkan
aritmia. Syok ini jarang terjadi pada anak-anak.
LATIHAN PEMAHAMAN :
Setelah mempelajari uraian materi di atas, untuk memperjelas pemahaman,
kerjakan latihan dibawah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan Syok?
2. Jelaskan secara singkat patofisiologis Syok ?
3. Dalam Klasifikasi Syok apasaja fase klinis syok ?
4. Sebutkan Tanda dan Gejala Syok ?
5. Jelaskan 3 bentuk syok Distributif ?
LATIHAN PENERAPAN :
1. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah hebat secara tiba-tiba, demam, keputihan (-) pasien berkata melepas
IUD 1bln yll. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 60/p, nadi (nd tau), abd
ditensi, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), perdarahan vagina (+), nyeri
goyang portio (+), Hb 6,9 PP (ndtau) pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri
hal yang paling mungkin terjadi adalah ...
a) Syok Neurogenik
b) Syok Kardiogenik
c) Syok Septik
d) Syok Anafilantik
e) Syok Hipovolemik
10. Seorang anak berumur 11 tahun dengan status gizi bai, dengan TD 100/90
mmHg, respirasi 56x/menit, akral terba dingin JVP 5 + 4 mmH2O, CRT >
2 detik. Pada cor terdengar pansistolik murmur grade IV pada intercostal
IV midclavicular sinistra dan hepatomegali. Pada pasien ini di diagnosis
dengan ?
a) Syok Hipovelemia fase Kompensasi
b) Syok Hipovelemia fase Dekompensasi
c) Syok Kardiogenik fase Kompensasi
d) Syok Kardiogenik fase Dekompensasi
e) Syok Septik fase Kompensasi
*11
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
Latihan Pemahaman
a. Sistem Kardiovaskuler
- CVP rendah.
b. Sistem Respirasi
- Pernapasan cepat dan dangkal.
c. Sistem saraf pusat
- Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila
tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak,
pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan
analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya
pasien memang karena kesakitan.
d. Sistem Saluran Cerna
- Bisa trjadi mual dan muntah.
e. Sistem Saluran kemih
- Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin
pasien dewasa adalah 60 ml/jam (0,5-1 ml/kg/jam). Pada
anak 1-2ml/kg/jam.
2) Syok Anafilaktik
disebabkan karena reaksi anfilaktik terhadap allergen, antigen,
obat, benda asing yang menyebabkan pelepasan histamine yang
menyebabkan vasodilatasi. Juga memudahkan terjadinya hipotensi
dan peningkatan permeabilitas kapiler.
3) Syok Neurogenik
ini adalah shock yang jarang terjadi. Disebabkan oleh trauma pada
medulla spinalis, terjadi kehilangan mendadak pada reflek otonom
dan motorik dibawah lesi. Tanpa adanya stimulasi simpatis,
dinding pembuluh darah vasodilatasi yang tak terkontrol, hasilnya
penurunan resistensi pembuluh darah perifer sehingga
menyebabkan vasodilatasi dan hypotensi. Tanda dan gejala syok
neurogenik sama dengan syok hipovolemik.
Latihan Penalaran
1. E
2. A
3. C
4. B
5. D
6. A
7. B
8. C
9. A
10. C
*13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran seterusnya
*14
LAMPIRAN