Anda di halaman 1dari 6

4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

MENU ID (/id) | EN (/en)


LOGIN (HTTPS://DJPONLINE.PAJAK.GO.ID/ACCOUNT/LOGIN)

 

(/id)

BERANDA (/ID)  ORANG KAYA DAN PAJAK (/ID/ARTIKEL/ORANG-KAYA-DAN-PAJAK)

Orang Kaya dan Pajak

Orang kaya dan aparat pajak adalah setali tiga uang. Karena itu, sangat masuk akal jika perilaku
orang kaya yang tidak membayar pajak ditampilkan dalam iklan di media sebagai perilaku miring.
Perilaku yang tidak terpuji. Kemudian bentuk visual itu ditingkahi dengan slogan "Apa kata dunia?"
Di sisi lain aparat perpajakan juga konsisten jneminta masyarakat untuk bertindak lebih proaktif.
Hal tersebut dipertegas dengan slogan "Lunasi pajaknya, awasi penggunaannya". Slogan ini ingin
menunjukkan, para pembayar pajak tidak perlu merasa dikebiri karena pajak yang telah
disetorkan kemudian disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak relevan dengan
pembangunan kesejahteraan masyarakat-Artinya, mereka bisa berperan serta mengawasi pajak
yang telah mereka bayar.

Pengumuman daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, yang melibatkan sejumlah orang kaya
yang bermukim di Indonesia, tentu membuat aparat pajak harus lebih cermat membidik target
pajak. Meski sebenarnya orang-orang kaya tersebut sudah menjadi objek pajak, aparat pajak
meyakini bahwa nilai pajak yang disetorkan masih tidak sesuai dengan nominal yang semestinya.
Karena itu, sangat beralasan jika aparat pajak kini terus memburu pajak mereka. Bahkan, Dirjen
Pajak Darmin Nasution menegaskan saat ini aparat pajak memburu 1.200 pajak dari miliarder
yang ada di Jakarta.

Alasan mendasar

Ada alasan mendasar mengapa aparat pajak perlu lebih memburu pajak orang-orang kaya
Pertama, nominal pajak mereka lebih besar dibandingkan dengan wajib pajak biasa Mungkin saja
pajak satu orang kaya setara dengan lima wajib pajak biasa. Hal tersebut tentu menjadi nilai
akumulasi yang besar jika dihitung secara nasional.

Kedua, aspek kepatuhan pajak dari orang-orang kaya sepertinya masih sangat minim. Padahal,
banyak orang kaya yang semestinya tidak hanya terjerat oleh PPh pribadi tapi juga pajak melalui
dunia usaha yang digelutinya

https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 1/6
4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

Ketiga, prinsip keadilan dalam kehidupan bernegara. Selain fungsi bujeter atau fungsi
penerimaan, pajak pada dasarnya juga melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari
masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat yang
kemampuannya lebih rendah.

Karena itu, tingkat kepatuhan wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik
dan benar merupakan syarat mutlak untuk tercapainya fungsi redistribusi pendapatan. Dengan
begitu, pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat dapat dikurangi
secara maksimal.

Keempat, pajak masih menjadi sumber utama untuk pendanaan pembangunan. Adapun pajak
dari orang-orang kaya menjadi salah satu dasar untuk mendukung pencapaiannya Karena itu,
sangat beralasan jika otoritas per-pajakan membangun Kantor Pelayanan Pajak khusus untuk
orang-orang kaya atau KPP Orang Kaya yang menurut rencana akan mulai beroperasi pada April
2009.

Harapannya, keberadaan KPP Orang Kaya akan lebih meningkatkan kepatuhan para wajib pajak
dari komunitas orang-orang kaya. Dengan sendirinya, setoran pajak untuk negara juga semakin
meningkat Di sisi lain, semestinya KPP Orang Kaya tidak memicu gap antara wajib pajak biasa
dengan wajib pajak orang kaya karena esensi dari pajak itu sendiri adalah untuk pemerataan.

Kelima, logika di balik lemahnya tingkat kepatuhan wajib pajak tidak lain karena adanya prinsip
bahwa semua regulasi dan perundangan adalah untuk disiasati, bukan ditaati. Hal ini tentu
menjadi semakin rancu ketika perpajakan menjadi sumber utama di era otonomi daerah untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk itu, sangat beralasan jika Ditjen Pajak melakukan law ertfotrement dengan memberi denda
yang besar atau sanksi berat bagi wajib pajak yang tidak atau terlambat memasukkan SPT-nya dan
atau menyampaikan SPT tapi isinya tak benar. Seperti diketahui, selama ini denda atas tidak
memasukkan SPT sangat kecil, tidak sampai Rp 200.000. Peluang ini memicu perilaku wajib pajak
yang membandel untuk memilih membayar denda ketimbang harus melaporkan SPT-nya.
Akibatnya, wajib pajak lain juga ikut-ikutan membandel dan ramai-ramai "menyiasati" regulasi
perpajakan.

Prinsip keadilan

Relevan dengan semua itu, sejak 2008, sektor perpajakan memiliki Undang-Undang (UU) Pajak
yang baru yaitu UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
Yang menarik dari UU ini adalah adanya prinsip keadilan dan juga keseimbangan, yaitu
pengenaan sanksi berupa denda (naik 500%-1.000%) akibat tidak atau terlambat melaporkan SPT.
Selain itu, ada juga aturan sunset policy sebagai upaya pemberian penghargaan kepada wajib
pajak atau calon wajib pajak yang secara sukarela mendaftar dan melaporkan pajak mereka

https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 2/6
4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

Pembayaran pajak merupakan wujud dari kewajiban kenegaraan. Wajib pajak secara langsung
dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan bagi pembiayaan negara dan
pembangunan. Sesuai dengan falsafah UU Perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan
kewajiban, tapi merupakan hak dari setiap warga negara.

Tanggungjawab untuk memenuhi kewajiban pajak sebagai pencerminan kewajiban kenegaraan di


bidang perpajakan ada pada anggota masyarakat sendiri. Ini sesuai dengan sistem selfassessment
yang dianut Indonesia. Karena itu, orang-orang kaya, terutama yang termasuk daftar 1.200
miliarder memang harus diburu pajaknya, demi pendanaan pembangunan dan prinsip keadilan.

Fereshti N.D.,
Dosen MSDM dan Kewirausahaan UMS, Solo
Sumber : Harian Kontan

TAJUK PAJAK Lihat Semua (\tajuk-page)

https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 3/6
4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

Perbanyak Saluran Agar Kami Tetap Hadir untuk Anda (/id/artikel/perbanyak-saluran-agar-kami-tetap-hadir-untuk-anda)

APLIKASI PERPAJAKAN
e-SPT Masa PPh Pasal 4(2) versi 2.0.1 (/id/e-spt-masa-pph-pasal-42-versi-201)

Patch e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (/id/aplikasi-pajak/patch-e-spt-tahunan-pph-orang-pribadi)

Aplikasi e-Faktur Desktop versi 2.2 (/id/aplikasi-e-faktur-desktop-versi-22)

Aplikasi elektronik Rencana Kebutuhan Impor dan Perolehan (e-RKIP) R.4 (/id/aplikasi-elektronik-rencana-kebutuhan-
impor-dan-perolehan-e-rkip-r4)

Aplikasi FormsViewer (/id/aplikasi-formsviewer)

Lihat Semua (\aplikasi-page\)

FORMULIR PERPAJAKAN
https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 4/6
4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

Pemberitahuan Penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2019 dengan Lampiran yang Disederhanakan (/id/formulir-
pajak/pemberitahuan-penyampaian-spt-tahunan-pph-tahun-pajak-2019-dengan-lampiran-yang)

Formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dan Lampiran SPOP (/id/formulir-pajak/formulir-surat-pemberitahuan-
objek-pajak-spop-dan-lampiran-spop)

Format Permohonan Surat Keterangan (PP 23) (/id/formulir-pajak/format-permohonan-surat-keterangan-pp-23)

Format Pemberitahuan Wajib Pajak yang Memilih dikenai PPh Tarif sesuai Ketentuan Umum (/id/formulir-pajak/format-
pemberitahuan-wajib-pajak-yang-memilih-dikenai-pph-tarif-sesuai-ketentuan)

Format Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di Dalam Daerah Pabean
(/id/formulir-pajak/format-permohonan-penerbitan-surat-keterangan-pemanfaatan-jkp-dari-luar-daerah)

Lihat Semua (\formulir-page\)

FAQ
Panduan Penanganan Kode Error Layanan Online... (/id/panduan-penanganan-kode-error-layanan-online)

(/id/panduan-penanganan-kode-error-layanan-online)

(/id/panduan-penanganan-kode-error-layanan-online)
(/id/panduan-penanganan-kode-error-layanan-online)84. Laporan Pasca Amnesti Pajak (/id/84-laporan-pasca-amnesti-

pajak)

87. Pemeriksaan Bukti Permulaan (/id/87-pemeriksaan-bukti-permulaan)

86. Rasio Pajak (Tax Ratio) dari Masa ke Masa (/id/86-rasio-pajak-tax-ratio-dari-masa-ke-masa)

Lihat Semua (\faq-page\)

Pajak Kita, Untuk Kita


PRANALA (/) Kementerian Keuangan (https://www.kemenkeu.go.id)

APBN Kita (https://www.kemenkeu.go.id/apbnkita) Edukasi Pajak (http://edukasi.pajak.go.id)

Reformasi Perpajakan (/reformasi-perpajakan) Prasyarat (/prasyarat-pengguna)

Hubungi Kami (/hubungi-kami) Kritik & Saran (/form/contact)

https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 5/6
4/25/2020 Orang Kaya dan Pajak | Direktorat Jenderal Pajak

(HTTPS://WWW.KEMENKEU.GO.ID/)

    Jalan Gatot Subroto, Kav. 40-42, Jakarta 12190


    Telp: (+62) 21 - 525 0208

Ikuti Kami

   (https://www.instagram.com/ditjenpajakri/?

(https://www.facebook.com/DitjenPajakRI/)
(https://www.twitter.com/DitjenPajakRI)
(https://www.youtube.com/user/DitjenPajakRI)
hl=id)
@DITJENPAJAKRI

(https://pengaduan.pajak.go.id)

Copyright © 2020 Direktorat Jenderal Pajak.

https://www.pajak.go.id/artikel/orang-kaya-dan-pajak 6/6

Anda mungkin juga menyukai