NIM : K7718062
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (UU
No. 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen). Kaitannya dengan bimbingan dan konseling,
banyak peserta didik yang mempunyai banyak masalah dan jika dibiarkan, masalah tersebut
dapat berdampak semakin buruk bagi peserta didik. Di sinilah letak urgensi layanan BK bagi
guru mapel. Guru harus dapat membimbing, mengarahkan, atau bahkan memotivasi peserta
didik agar kesulitan atau masalah yang dialami peserta didik dapat teratasi.
Pentingnya layanan BK ini agar guru dapat melakukan tindakan yang tepat untuk
menangani peserta didiknya. Guru dapat memberikan pilihan-pilihan yang ditawarkan kepada
peserta didik untuk meyelesaikan masalahnya. Guru juga harus dapat menjadikan peserta
didiknya menjadi manusia yang bermanfaat serta harus dapat melakukan perubahan positif
bagi peserta didik. Pengetahuan tentang BK tidak hanya dibutuhkan oleh guru BK saja, tetapi
untuk semua guru, termasuk guru mapel. Maka dari itu, guru harus mengetahui bagaimana
peran BK bagi dirinya dibutuhkan oleh peserta didik agar tepat dalam menangani berbagai
permasalahan yang ada. Dengan demikian, guru mapel dapat mengumpulkan informasi yang
diperlukan untuk membantu guru BK dalam pelayanan bimbingan konseling serta upaya
tindak lanjutnya sehingga memudahkan bagi keduanya dalam menyelesaikan permasalahan
peserta didik.
Referensi:
Gysbers, N. C. & Henderson, P. (2006). Developing & Managing Your School Guidance and
Counseling Program. Alexandria: American Conseling Association
Prayitno dan Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua. Jakarta: PT.
Renika Cipta
Winkel, W.S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta:
Gramedia.