636 1291 1 PB
636 1291 1 PB
Abstrak
Gagal jantung kronik masih merupakan penyakit kardiovaskular dengan peningkatan beban hospitalisasi dan pengeluaran
biaya perawatan kesehatan. Prevalensi gagal jantung meningkat dengan peningkatan usia harapan hidup, dengan gagal
jantung diastolik yang dominan terjadi pada populasi lanjut usia. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk insidensi
dan progresifitas gagal jantung. Penyakit jantung hipertensi merupakan akibat abnormalitas termasuk di dalamnya
hipertrofi ventrikel kiri, disfungsi sistolik dan diastolik, dan manifestasi kliniknya meliputi gagal jantung simptomatik.
Penerapan prinsip pelayanan dokter keluarga yang holistik dan paripurna berbasis evidence based medicine pada pasien
lanjut usia dengan mengidentifikasi faktor risiko dan masalah klinis, serta prinsip penatalaksanaan pasien berdasarkan
kerangka penyelesaian masalah pasien (problem oriented). Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan
alloanamnesis), pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, home visit untuk menilai kondisi rumah dan keluarga. Penilaian
berdasarkan diagnosis holistik awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil disajikan dalam format
case report. Laki-laki usia 69 tahun dengan keluhan sesak napas saat beraktivitas sejak lebih dari 5 tahun dan juga sesak
napas saat beristirahat. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 25 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg, laju nadi 89x/menit. Terdapat murmur pansistolik dan peningkatan tekanan vena jugular 2 cm di atas
normal. Pasien didiagnosa dengan gagal jantung NYHA kelas III dan diterapi dengan diuretik, penghambat ACE, ISDN,
aspirin, diet rendah garam dan restriksi asupan cairan. Telah dilakukan penatalaksanaan pasien dengan prinsip pelayanan
dokter keluarga yang holistik dan paripurna, berbasis evidence based medicine. Perbaikan klinis belum dapat dilihat pada
akhir masa intervensi, karena membutuhkan waktu yang lama sesuai patofisiologi penyakit dan kerjasama antara pasien,
keluarga dan provider pelayanan kesehatan. [JuKe Unila 2015; 5(9):61-68]
Kata kunci: evidance based medicine, gagal jantung, pelayanan dokter keluarga
Korespondensi: dr. Fitria Saftarina,M.Sc., alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, HP 085788515128, e-mail
fitria205@yahoo.co.id
interstitial. Rangkaian kejadian ini yang cahaya dan ventilasi udara menjadi lebih
tersering menyebabkan disfungsi diastolik.11-13 terang dan baik serta menjaga kebersihan
Dari data-data di atas dapat ditegakkan rumah.
diagnosis pasien ini adalah heart failure NYHA Pekerjaan pasien sebagai penjual
class III et causa hipertensive heart disease sembako juga patut diperhatikan dikarenakan
(HHD) (ICD-10: I11.0; I 10). pasien juga melakukan aktivitas seperti
Penatalaksanaan pada pasien HF terbagi mengangkat beban berat seperti karungan
atas dua, yaitu terapi nonfarmakologi maupun beras. Mengingat secara patofisiologi
farmakologi. Dietary sodium restriction secara kemampuan fisik pada pasien berkurang maka
umum direkomendasikan pada pasien dengan dilakukan konseling bagi keluarga untuk
HF dan didukung oleh berbagai guideline, AHA mengawasi dan membantu pasien ketika
merekomendasikan restriksi sodium sampai melakukan aktvitas tersebut.
1500 mg/hari terlihat sesuai pada kebanyakan Riwayat merokok pada pasien juga dapat
pasien dengan HF stage C dan D.5,14 menjadi faktor yang memperberat penyakit
Pengobatan ditujukan untuk gagal jantung yang dideritanya. Merokok dapat
memperbaiki gejala dan meningkatkan fungsi mengurangi aktivitas rambut-rambut silia pada
pompa jantung. ACE inhibitors dapat saluran pernapasan sehingga fungsi silia yang
menurunkan risiko kematian dan menurunkan mengantarkan kotoran, kuman-kuman dari
hospitalisasi pasien HF. Manfaat ACE inhibitor bawah ke atas tidak berfungsi dengan baik.18
terlihat pada pasien dengan HF ringan, sedang, Oleh karena itu dilakukan konseling pada
sampai berat dan pada pasien dengan coronary pasien mengenai bahaya merokok bagi
artery disease. Terapi dengan ACE inhibitor penyakit yang dideritanya.
harus dimulai dengan dosis awal yang rendah, Dari beberapa masalah pada pasien yaitu
diikuti dengan peningkatan dosis bertahap penyakit gagal jantung, diet, pola hidup dan
sampai dengan dosis optimal.5,15,16 kebersihan rumah, maka dilakukan beberapa
Diuretik menghambat reabsorbsi rencana intervensi berupa edukasi pada pasien
sodium. Loop diuretik yang paling disukai dan keluarga untuk memberikan pemahaman
sebagai agen diuretik untuk digunakan pada pada pasien dan keluarga bahwa sakit yang
kebanyakan pasien HF. Controlled trials diderita pasien yaitu gagal jantung yang
menunjukkan kemampuan diuretik utuk merupakan penyakit yang serius yang dapat
meningkatkan ekskresi sodium dan mengakibatkan komplikasi yang berat apabila
menurunkan tanda retensi cairan pada pasien tidak ditangani secara cepat dan tepat. Oleh
dengan HF. Diuretik merupakan satu-satunya karena itu dibutuhkan kesadaran dan disiplin
obat yang digunakan dalam terapi HF yang pada pasien serta dukungan dari keluarga
dapat secara adekuat mengontrol retensi untuk mengontrol penyakit gagal jantung yang
cairan pada HF. Aldosterone receptor diderita pasein.
antagonists (e.g., spironolakton) juga
direkomendasikan pada pasien dengan HF Rencana intervensi yang dilakukan yaitu:
NYHA kelas II-IV dan yang memiliki 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
left ventricular ejection fraction LVEF ≤ 30%.2,17 merupakan masalah pada HF;
Melihat dari keadaan rumah terutama 2. Memberikan edukasi kepada pasien dan
keadaan kamar rumah pasien, yang gelap dan keluarga tentang penyakit HF;
lembab walaupun sudah ada jendela namun 3. Menatalaksanai pasien dengan modifikasi
kondisi jendela tidak dibuka dan ditutupi gaya hidup berupa:
dengan kain sehingga patut diberikan konseling a. Diet rendah garam dan mengkonsumsi
terkait dengan keadaan ruangan yang sehat makanan yang seimbang;
sehingga menghindari keadaan yang lembab b. Menjaga kebersihan, kelembapan dan
dimana dapat menyebabkan mikroorganisme pencahayaan di dalam rumah;
patogen bertahan dalam ruangan tersebut. c. Latihan fisik atau olah raga teratur;
Adanya penyakit gagal jantung pada pasien d. Memotivasi pasien untuk
membuat pasien lebih rentan mengalami menghentikan kebiasaan merokok
infeksi saluran napas. Oleh karena itu selain pasien.
konseling, juga dilakukan intervensi berupa Adapun intervensi yang telah kami
meminta keluarga membuka jendela sehingga lakukan yaitu pada tanggal 26 Agustus 2014
berupa identifikasi faktor-faktor yang 2. Levy WC, Mozaffarian D, Linker DT. The
merupakan masalah pada pasien HF dan Seattle heart failure model: prediction of
didapatkan bahwa pasien memiliki riwayat survival in heart failure. Circulation. 2006;
hipertensi sejak 25 tahun serta merokok, 113:1424.
ruangan kamar di dalam rumah yang gelap dan 3. Kementerian Kesehatan Republik
lembab. Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013.
Selain itu dilakukan konseling terkait Jakarta: Badan Penelitian dan
dengan penyakit HF berupa: definisi penyakit Pengembangan Kesehatan Kementerian
HF, patogenesisnya, gejala, cara pencegahan Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
komplikasi dan pengobatan HF. 4. Pocock SJ, Wang D, Pfeffer MA. Predictors
Penulis juga memberikan edukasi of mortality and morbidity in patients with
tentang pentingnya latihan fisik atau berolah chronic heart failure. Eur Heart J. 2006;
raga pada pasien. Studi epidemiologis 27:65-75.
menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara 5. American Heart Association. Guideline for
teratur bermanfaat untuk status kesehatan the management of heart failure: a report
fungsional dan untuk mengurangi semua of the American college of cardiology
penyebab kematian dan risiko penyakit foundation/American heart association
kardiovaskular. task force on practice guidelines.
Circulation. 2013; 128:e240-e327.
Simpulan 6. British Medical Journal Best Practice.
Telah ditegakkan diagnosis Gagal jantung Acute exacerbation of congestive heart
(heart failure, HF) NYHA class III (ICD-10: I11.0) failure: history & examination [internet].
et causa hypertensive heart disease (ICD-10: I London, BMJ; 2014 [diakses tanggal 1
10) atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik September 2014].
serta telah ditatalaksana dengan pemberian http://bestpractice.bmj.com/best-
edukasi tentang pengobatan secara teratur, practice/monograph/62/diagnosis/history
rutin memeriksakan penyakitnya di pelayanan -and-examination.html
kesehatan dan motivasi pasien. Dari intervensi 7. Arenas MA, Powers M, Khayat RN. Sleep-
yang telah dilakukan diketahui bahwa keadaan disordered breathing in patients with
rumah pasien yang gelap dan lembab dan decompensated heart failure. Heart Fail
kebiasaan merokok pasien maka dianjurkan Rev. 2009 ; 14(3):183-93
untuk mengubah pola hidup pasien dan 8. Boonman-de Winter LJM, Rutten FH,
keluarga dan menjaga kebersihan rumah. Cramer MJM, Landman MJ, Liem AH,
Pekerjaan pasien sebagai pedagang sembako Rutten GEHM, et al. High prevalence of
juga memerlukan pengawasan dari keluarga previously unknown heart failure and left
ketika pasien melakukan pekerjaan yang berat ventricular dysfunction in patients with
baginya. type 2 diabetes. Diabetologia. 2012;
Pasien dan keluarganya telah 55:2154-62
mengetahui bahwa HF merupakan sindrom 9. Agarwal M, Mehta PK, and Merz CNB.
klinik kompleks yang didasari oleh adanya Non-acute coronary syndrome anginal
gangguan struktural atau fungsional jantung chest pain. Med Clin North Am. 2010;
yang berakibat pada gangguan kemampuan 94(2):201-16
jantung memompakan darah ke seluruh 10. Velagaleti R, Vasan RS. Heart failure in the
jaringan tubuh secara adekuat yang dapat 21st century: is it a coronary artery
mengakibatkan angka kesakitan atau disease problem or hypertension
morbiditas dan angka kematian atau mortalitas problem?. Cardiol Clin. 2007; 25(4):487
tinggi. 11. Drazner MH. The progression of
hypertensive heart disease. Circulation.
Daftar Pustaka 2011; 123:327-34
1. Pressler SJ, Subramanian U, Kareken D, 12. Lip GYH, Felmeden DC, Li-Saw-Hee FL,
Perkins SM. Cognitive deficits and health- Beevers DG. Hypertensive heart disease A
related quality of life in chronic heart complex syndrome or a hypertensive
failure. J Cardiovasc Nurs. 2010; 25(3):189- ‘cardiomyopathy’?. European Heart
98. Journal. 2000; 21:1653-65
13. Smith SC Jr, Benjamin EJ, Bonow RO. practice guideline. J Card Fail. 2010;16:e1-
AHA/ACCF secondary prevention and risk 194.
reduction therapy for patients with 16. Mercedes C, Mary L, Barzilay J, Kuller LH,
coronary and other atherosclerotic Mozaffarian D, Mukamal K, et al. Diabetes
vascular disease: update: a guideline from and coronary heart disease as risk factors
the American heart association and for mortality in older adults. Am J Med.
American college of cardiology 2010; 123(6):556.e1–556.e9.
foundation. Circulation. 2011; 124:2458- 17. British Medical Journal Best Practice.
73. Chronic congestive heart failure;
14. British Medical Journal Best Practice. treatment details [internet]. London, BMJ;
Acute exacerbation of congestive heart 2014 [diakses tanggal 1 September 2014].
failure, treatment details [internet]. Tersedia dari:
London, BMJ; 2014 [diakses tanggal 1 http://bestpractice.bmj.com/bestpractice/
September 2014]. Tersedia dari: monograph/61/treatment/details.html
http://bestpractice.bmj.com/bestpractice/ 18. Price S, Wilson L. Patofisiologi konsep
monograph/62/treatment/details.html klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-5.
15. Lindenfeld J, Albert NM, Boehmer JP. Jakarta: EGC; 2005.
HFSA 2010 comprehensive heart failure