TECHNICAL INFORMATION

No. : 141 - 2018

Jakarta, 30 Mei 2018

Kepada : Semua Pengguna Jasa BKI & Seluruh Surveyor BKI

Perihal : Pemberlakuan Metode Pemeriksaan Survey Poros Baling-baling

Ringkasan :

Rules BKI Volume I 2018, Rules for Classification and Survey Sec.3.B.1.4 dan
B.1.10, mulai diterapkan 1 April 2018 terkait dengan metode pemeriksaan survey
poros baling-baling dan batas ruang main (clearance) poros baling-baling.

Informasi :

a. Metode pemeriksaan survey poros baling-baling dibedakan berdasarkan jenis

pelumasan poros yang digunakan. Untuk pelumasan minyak dan air tawar
(closed system), metode pemeriksaan yang diterapkan yaitu Metode 1, 2 dan 3
sedangkan untuk pelumasan air laut (open system), metode yang diterapkan
yaitu Metode 4.
Penjelasan mengenai ketentuan dan item pemeriksaan berdasarkan Metode
1,2,3 dan 4 lebih rinci dijelaskan pada Rules BKI Volume I 2018, Rules for
Classification and Survey Sec.3.B.1.4.
b. Pemberlakuan metode pemeriksaan survey poros baling-baling sesuai poin a
diterapkan untuk kapal yang penyelesaian pembangunannya pada atau setelah
1 Januari 2016.
Jika dalam proses pembangunan pemilik belum mengajukan metode
pemeriksaan survey poros baling-baling, maka pengajuan dilakukan pada saat
kapal melaksanakan survey pengedokan terdekat.
c. Pemberlakuan metode pemeriksaan survey poros baling-baling sesuai poin a
untuk kapal yang tahun pembangunannya sebelum 1 Januari 2016, diberlakukan
 setelah kapal melaksanakan survey poros baling-baling pada atau setelah 1
Januari 2016.
d. Pengajuan metode pemeriksaan survey poros baling-baling untuk kapal sesuai
poin c, dilaksanakan bersamaan dengan survey poros baling-baling yang akan
datang.
e. Pemeriksaan poros berdasarkan metode yang dipilih pada saat pengajuan akan
dilaksanakan 5 tahun setelah pengajuan atau pada saat jatuh tempo survey
baling-baling berikutnya.
f. Batas ruang main (clearance) poros baling-baling untuk pelumasan air laut dan
pelumasan minyak sesuai dengan Rules BKI Volume I 2018, Rules for
Classification and Survey Sec.3. B.1.10 mulai diberlakukan sejak 1 April 2018,
sebagai berikut :
Clearence of Propeller shaft
- Water lubricated shaft (bearing made of lignum vitae)
i) New assembly
Between 0.003 D + 0.2 (mm) and 0,004 D + 0.5 (mm)
Where D is the diameter of shaft liner.
ii) Maximum clearence
0.01D + 2.5 mm
- Oil lubricated shaft (white metal bearing)
i) New assembly
Clearence in general = between 0.001 D + 0.3 (mm) to 0,001 D + 0.5
(mm)
ii) Maximum clearence
0.0015 D + 0.65 mm
iii) Maximum wear tolerance for shaft liner
– in the bearing area: 25 % of shaft liner thickness
– in the packing area: 50 % of shaft liner thickness
g. Untuk pengukuran ruang main (clearance) poros baling-baling pada saat survey
kapal diatas dok, standar yang digunakan sesuai dengan poin f.
h. Terlampir form pengajuan metode pemeriksaan survey poros baling-baling dan
fom laporan survey poros baling-baling berdasarkan metode pemeriksaan poros.
 BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
LAPORAN SURVEY
Survey Report

No. Laporan :
Report No.
Nama Panggilan
No. Reg. Nama Kapal Call Sign Bendera Isi Kotor Daya
Reg. No. Name of Ship No. IMO Flag Gross Tonnage Output
IMO No.

GT HP

Tanda & Notasi Kelas :

Tempat & Tgl. Survey :
Character & Notation of
Place & Date of Survey
Class
Tgl Ulang Tahun Survey Klas :
Anniversary date of Class Survey

Pemohon Survey : Pemilik :

Survey Request Owner
Survey Pembaruan Kelas Survey Antara Survey Tahunan
Class Renewal Survey Intermediate Survey Annual Survey

Lengkap No. Lengkap Survey Penambatan

Complete No. Complete Laid Up Survey

Dimulai No. Dimulai Survey Bersambung Lambung

Commence No. Commence Continuous Hull Survey

Parsial Parsial Survey Bersambung Mesin

Partial Partial Continuous Machinery Survey

Survey Penerimaan Kelas Kembali Survey Poros Baling-baling Survey Instalasi Pendingin
Re-class Survey Propeller Shaft Survey Refrigerating Survey

Survey Perpanjangan Kelas Metode 1 Survey Ketel/ Pemanas Minyak Panas

Extention for Class Survey Method 1 Boiler Survey / Thermal Oil Heater Survey
Penundaan Survey Ketel/Pemanas Minyak
Survey Pengedokan Metode 2
Docking Survey Method 2
Panas
Postponement for Boiler / Thermal Oil Heater Survey
Survey Bawah Air Pengganti Dok Metode 3 Survey Khusus Lambung
In-water Survey in lieu of docking Method 3 Hull Occasional Survey

Penundaan Survey Pengedokan Metode 4 Survey Khusus Mesin

Postponement for docking Survey Method 4 Machinery Occasional Survey

Penundaan Survey Poros Baling-baling

Postponement for propeller shaft Survey

Rekomendasi Ada Tidak Nota Peringatan Ada Tidak Informasi Ada Tidak
Recommendation Exist Nil Memoranda Exist Nil Information Exist Nil

No & Masa Berlaku Sertifikat Lambung :

Hull Certificate No & Validity

No & Masa Berlaku Sertifikat Mesin :

Machinery Certificate No & Validity

No & Tgl Visa Lambung Sebelumnya : No Visa Mesin Sebelumnya :

Previous Hull Visa No & Date. Previous Machinery Visa No & Date.

No. Visa Lambung saat ini : No. Visa Mesin saat ini :
Present Hull Visa No. Present Machinery Visa No.

Surveyor yang bertanda tangan dibawah ini telah melaksanakan survey tersebut diatas sesuai dengan peraturan Klasifikasi dan
kapal dapat mempertahankan klasnya (dengan tunduk terhadap rekomendasi yang timbul)
The undersigned surveyor have carried out the above surveys accordance with The Rules and found the ship to be fit to retain her class (subject to
Observance of the outstanding recommendations noted)

(Nama Surveyor 1) (Nama Surveyor 2)

(Name of Surveyor 1) (Name of Surveyor 2)
Surveyor Biro Klasifikasi Indonesia (Kantor Cabang) :
Surveyor to Biro Klasifikasi Indonesia (Branch Office)
Form Terlampir :
Attached Form

F21.3.01-2018/Rev.1 Page : 1 / 1
 BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
LAPORAN SURVEY KELAS
Class Survey Report
No. Laporan :
Report No.
Nama Kapal :
No. Register :

Poros baling-baling dan poros dalam tabung poros

Propeller shaft and tube shaft

A. Data umum poros baling-baling

Particulars of propeller shaft

Jenis pelumas poros Pelumasan air Sistem Terbuka

Kind of shaft lubricating Open Water Lubricated System
Pelumasan air tawar Sistem Tertutup
Closed Loop Fresh Water Lubricated System
Pelumasan minyak
Oil lubricating

Dengan pasak
Keyed
Pemasangan Baling-baling
Tanpa pasak
Keyless

Flens
Flange
Lainnya
Others
Metode 1
Method 1
Metode Survey Metode 2
Method 2

Metode 3
Method 3
Metode 4
Method 4

Notasi CM-PS Tercantum

Notation CM-PS affixed

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …
 B. Poros Pelumasan Minyak
Oil lubricated Shaft

No. Bagian-bagian survey Exm

No. Survey item
Pemeriksaan Visual terhadap seluruh bagian yang dapat dijangkau dari sistem poros (tanpa dicabut)
01 termasuk koneksi antara baling-baling dengan poros
Visual Inspection to the all accessible parts of the shafting system (without drawing) including the propeller connection to the shaft

02 Cabut Poros dan Pemeriksaan Visual terhadap seluruh bagian Poros, system kekedapan dan bantalan
Drawing the shaft and Visual Examination the entire of the shaft, Seals system and bearing
Geser Baling-baling dan Pemeriksaan visual permukaan dalam bos baling-baling didaerah bagian tirus
03 dan bagian ujung depan dari tirus poros.
Removing the propeller and Visual Examination of propeller boss bore in way of propeller shafts taper section and the forward end of
the taper
Uji tak rusak (NDE) terhadap keseluruhan keliling poros di daerah bagian depan tirus dan daerah rumah
04 pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner, NDE harus diperluas s/d ujung belakang dari liner.
Non destructive examination (NDE) to all around shaft in way of forward taper and the area of keyway (if any). For Propeller shaft
provided with liner, NDE should be extended to the after edge of the liner.

05 Uji tak rusak (NDE) pada baut kopling dan radius flen (untuk tipe pemasangan flen poros)
Non destructive examination (NDE) to the coupling bolt and flange radius (for any type of flange connected shaft)

06 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

07 Pemeriksaan dan Pencatatan ruang main bantalan poros, lihat tabel 1

Checking and Recording the shaft bearing clearences, see Table 1
Verifikasi terhadap baling-baling bahwa Baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat menyebabkan
08 baling-baling menjadi tidak seimbang
Verification to Propeller that Propeller is free of damage which may cause the propeller to be out of balance

09 Verifikasi bahwa seal bagian dalam dan seal bagian luar berada dalam kondisi yang memuaskan.
Verification of the satisfactory condition of inboard seal and outboard seal

10 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

11 Pemeriksaan dan Pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan poros, lihat table 2
Checking and recording Bearing weardown measurement, see table 2
Pemeriksaan terhadap saluran pelumas minyak untuk bantalan tabung poros (alarm permukaan bawah
12 tangki minyak pelumas, alat pengukur suhu minyak pelumas dan pompa sirkulasi minyak pelumas
Examination to the oil lubricating line for stern tube bearing (low oil level alarms of the lub-oil tanks, oil temperature measuring device
and oil circulating pumps)

13 Pemeriksaan terhadap rekam hasil analisa minyak pelumas yang dilaksanakan secara reguler
Examination of the record of all regularly carried out lubricating oil analyses

14 Pemeriksaan analisa dan konsumsi minyak pelumas masih dalam batas yang diizinkan
Examination of the lubricating oil analysis and consumption to be within permissible limit

15 Pemeriksaan terhadap catatan konsumsi minyak pelumas dan suhu bantalan

Examination of the record of the oil consumption and the bearing temperature
Verifikasi terhadap poros baling-baling bahwa baling-baling tidak pernah diperbaiki dengan jalan
16 digerinda atau dengan menggunakan Pengelasan
Verification of the propeller shaft that the propeller shaft is not ever repaired by grinding or by welding

17 Pemeriksaan buku catatan minyak pelumas

Examination of lubricating oil record book

Note : Untuk Pemasangan baling-baling keyless :

- Interval maksimum antara dua pelaksanaan survey poros baling-baling dengan menggunakan metode 1 atau
metode 2 tidak boleh melebihi 15 tahun.
Maximum Interval between two propeller shaft surveys carried out according to method 1 or method 2 shall not exceed 15 years.
- Metode 3 dilaksanakan setiap 5 tahun dengan pelaksanaan maksimal dua kali metode 3 survei secara berturut-turut
Method 3 maximum every 5 years with the maximum two consecutive method 3

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …
 C. Poros Pelumasan Air Tawar Sistem Tertutup
Closed Loop system Fresh water Lubricated Shaft

No. Bagian-bagian survey Exm

No. Survey item
Pemeriksaan Visual terhadap seluruh bagian yang dapat dijangkau dari sistem poros (tanpa dicabut)
01 termasuk koneksi antara baling-baling dengan poros
Visual Inspection to the all accessible parts of the shafting system (without drawing) including the propeller connection to the shaft

02 Cabut Poros dan Pemeriksaan Visual terhadap seluruh bagian Poros, system kekedapan dan bantalan
Drawing the shaft and Visual Examination the entire of the shaft, Seals system and bearing
Geser Baling-baling dan Pemeriksaan visual permukaan dalam bos baling-baling didaerah bagian tirus
03 dan bagian ujung depan dari tirus poros.
Removing the propeller and Visual Examination of propeller boss bore in way of propeller shafts taper section and the forward end of
the taper
Uji tak rusak (NDE) terhadap keseluruhan keliling poros di daerah bagian depan tirus dan daerah rumah
04 pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner, NDE harus diperluas s/d ujung belakang dari liner.
Non destructive examination (NDE) to all around shaft in way of forward taper and the area of keyway (if any). For Propeller shaft
provided with liner, NDE should be extended to the after edge of the liner.

05 Uji tak rusak (NDE) pada baut kopling dan radius flen (untuk tipe pemasangan flen poros)
Non destructive examination (NDE) to the coupling bolt and flange radius (for any type of flange connected shaft)

06 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

07 Pemeriksaan dan Pencatatan ruang main bantalan poros, lihat tabel 1

Checking and Recording the shaft bearing clearences, see Table 1
Verifikasi terhadap baling-baling bahwa Baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat menyebabkan
08 baling-baling menjadi tidak seimbang
Verification to Propeller that Propeller is free of damage which may cause the propeller to be out of balance

09 Verifikasi bahwa seal bagian dalam dan seal bagian luar berada dalam kondisi yang memuaskan.
Verification of the satisfactory condition of inboard seal and outboard seal

10 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

11 Pemeriksaan dan Pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan poros, lihat table 2
Checking and recording Bearing weardown measurement, see table 2
Pemeriksaan terhadap saluran pelumas air tawar untuk bantalan tabung poros ( alat pengukur suhu
12 pelumas dan pompa sirkulasi air tawar pelumas)
Examination to the fresh water lubricating line for stern tube bearing (temperature measuring device and fresh water circulating
pumps)

13 Pemeriksaan terhadap rekam hasil analisa pelumas air tawar yang dilaksanakan secara reguler
Examination of the record of all regularly carried out lubricating fresh water analyses

14 Pemeriksaan analisa dan konsumsi pelumas air tawar masih dalam batas yang diizinkan
Examination of the lubricating fresh water analysis and consumption to be within permissible limit

15 Pemeriksaan terhadap catatan konsumsi pelumas air tawar dan suhu bantalan
Examination of the record of the fresh water consumption and the bearing temperature
Verifikasi terhadap poros baling-baling bahwa baling-baling tidak pernah diperbaiki dengan jalan
16 digerinda atau dengan menggunakan Pengelasan
Verification of the propeller shaft that the propeller shaft is not ever repaired by grinding or by welding

Note : Untuk semua type pemasangan baling-baling :

- Interval maksimum antara dua pelaksanaan survey poros baling-baling dengan menggunakan metode 1 tidak boleh
melebihi 15 tahun.
Maximum Interval between two propeller shaft surveys carried out according to method 1 shall not exceed 15 years.

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …
 D. Pelumasan Air Sistem Terbuka
Open Water Lubricated System

No. Bagian-bagian survey Exm

No. Survey item
Cabut Poros dan Pemeriksaan Visual terhadap seluruh bagian Poros (termasuk liner dan sistem
01 perlindungan korosi), sistem kekedapan bagian dalam dan bantalan
Drawing the shaft and Visual Examination the entire of the shaft (Including Liner and Corrosion protection system), inboard seals
system and bearing
Geser Baling-baling dan Pemeriksaan visual permukaan dalam bos baling-baling didaerah bagian tirus
02 dan bagian ujung depan dari tirus poros.
Removing the propeller and Visual Examination of propeller boss bore in way of propeller shafts taper section and the forward end of
the taper
Uji tak rusak (NDE) terhadap keseluruhan keliling poros di daerah bagian depan tirus dan daerah rumah
03 pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner, NDE harus diperluas s/d ujung belakang dari liner.
Non destructive examination (NDE) to all around shaft in way of forward taper and the area of keyway (if any). For Propeller shaft
provided with liner, NDE should be extended to the after edge of the liner.

04 Uji tak rusak (NDE) pada baut kopling dan radius flen (untuk tipe pemasangan flen poros)
Non destructive examination (NDE) to the coupling bolt and flange radius (for any type of flange connected shaft)

05 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

06 Pemeriksaan dan Pencatatan ruang main bantalan poros, lihat tabel 1

Checking and Recording the shaft bearing clearences, see Table 1
Verifikasi terhadap baling-baling bahwa Baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat menyebabkan
07 baling-baling menjadi tidak seimbang
Verification to Propeller that Propeller is free of damage which may cause the propeller to be out of balance

08 Pemeriksaan visual terhadap saluran pelumas air tabung poros

Visual examination to the water lubricating line for stern tube

09 Verifikasi bahwa seal bagian dalam dan berada dalam kondisi yang memuaskan.
Verification of the satisfactory condition of inboard seal

10 Overhaul gigi pengontrol pitch dan uji tak rusak terhadap baut pengikat daun baling-baling untuk CPP
Overhaul of pitch control gear and NDT propeller blade fixing bolts for CPP

Note : Untuk Pemasangan baling-baling keyless :

- Interval maksimum antara dua pelepasan baling-baling secara berurutan dan pemeriksaan pada daerah konus/tirus
poros dengan Uji tak rusak (NDE) tidak boleh melebihi 15 tahun.
Maximum interval between two dismantling and visual inspection on shaft cones by Non Destructive Test (NDE) shall not exceed 15 Years

EXM X : Found in order D : Dispensed with F : Repair / Renewed

R : Recommendation/memoranda See form F21.3.03-2013/Rev.0

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …
 Tabel – 1
Table – 1

Ruang main bantalan tabung poros / bantalan braket poros (mm)

Clearance of stern tube bearing / shaft bracket bearing (mm)

Pengukuran pada saat Poros dicabut Pengukuran pada saat Poros tidak dicabut *)
Measurement when Drawing The Shaft Measurement when not Drawing The Shaft
Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 1 No. 2 No. 3 No. 4
FWD AFT FWD AFT FWD AFT FWD AFT FWD AFT FWD AFT FWD AFT FWD AFT
Tabung L
poros B
Stern tube
Braket L
poros B
Shaft
bracket

Note : L : Ruang main sebelum penggantian / clearance before renewal

B : Ruang main sesudah penggantian / clearance after renewal
*) Untuk poros dengan pelumasan minyak diisi dengan menjumlahkan Keausan/Weardown pada tabel-2 dengan
Clearence pada saat poros dicabut.(Pelaksanaan Metode 1 terakhir)

Tabel - 2
Table – 2

Pembacaan alat ukur keausan

Reading of wear down gauge
Aplikasi hanya untuk poros baling-baling dengan pelumas minyak
Applicable to propeller shaft with lubricating oil

Pembacaan Pada saat ini Pada survey normal terakhir

Reading At this time At the last normal survey
No.1 No.2 No. 3 No. 4 Shaft No.1 No.2 No.3 No.4 Shaft
Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft Shaft
Atas 2) 1)
Top 3)
Dasar 2) 1)
Bottom 3)
Titik acuan
Reference point

Keausan No.1 Shaft No. 2 Shaft No. 3 Shaft No.4 Shaft

Wear down
Selisih antara 1) dan 2) Atas mm mm mm mm
Difference between 1) and 2) Top
Dasar mm mm mm mm
Bottom

Note : Survey poros baling-baling terakhir termasuk survey saat penerimaan kelas bangunan baru
Last Propeller Shaft survey includes classification survey during construction
1) Pembacaan pada survey Poros baling-baling terakhir
Reading at the last Propeller shaft survey
2) Pembacaan pada saat ini
Reading at this time
3) Pembacaan setelah “pencabutan poros dan pemasangan kembali” atau ada pekerjaan yang bisa mempengaruhi
pembacaan
Reading after “withdrawal and refitting” or any works may have affected the reading
4) Poros baling-baling dengan pelumas minyak
Propeller shaft with oil lubricating
- Ruang main maksimum = 0,0015 D + 0,65 mm ( D = Diameter poros )
Maximum clearance Shaft diameter
5) Poros baling-baling dengan pelumas air laut
Propeller shaft with sea water lubricating
- Ruang main maksimum = 0,01 D + 0,25 mm ( D = Diameter poros )
Maximum clearance Shaft diameter

Maksimum Ruang Main tidak melebihi 8 mm

The maximum clearance not more than 8 mm

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …
 Tabel - 3
Table – 3

Tanggal Survey Poros Baling – Baling Terakhir

Propeller Shaft Survey Last Date

Metode survey poros baling- Tanggal terakhir survey / last date of survey
baling No.1 Shaft No. 2 Shaft No. 3 Shaft No.4 Shaft
Method of propeller shaft survey
Metode 1
Method 1
Metode 2
Method 2
Metode 3
Method 3
Metode 4
Method 4

F21.3.06-2018/Rev.1 Page : … / …