Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KETIDAKBERDAYAAN

Bencana adalah fenomena alam yang datang secara tiba-tiba dan sulit untuk di prediksikan. Kondisi ini
dapat menimbulkan berbagai efek pada kehidupan manusia diantaranya adalah respon kehilangan dan
berduka. Kehilangan dan berduka dapat diwujudkan dalam bentuk depresi, marah, apatis, dan
kehilangan kontrol terhadap suatu keadaan atau kejadian.Kondisi i nilah merupakan respon yang
ditujukan oleh individu yang sedang mengalami keadaan yang disebut dengan istilah ketidakberdayaan.
Kebanyakan individu secara subyektif mengalami ketidakberdayaan dalam bermacam-macam situasi.

1. PENGKAJIAN

A. Pengertian

Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku seseorang yang tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil suatu keadaan di mana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan.

B. Tanda dan gejala dibedakan menjadi 3 :

1. Ringan

a) Mengekspresikan ketidakpastian tentang fluktuasi tingkat energy

b) Pasif

2. Menengah

a) Marah

b) Tergantung pada orang lain

c) Menunjukan ketidakmauan untuk merawat diri

d) Tidak menunjukan kemajuan

e) Menunjukkan ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan dalam menyelesaikan pekerjaan

f) Mengungkapkan keraguan dalam penampilan peran

g) Ketakutan terhadap perawat yang dianggap sebagai orang asing

h) Merasa bersalah

i) Ketidakmampuan mencari informasi perawatan


j) Tidak adanya partisipasi dalam perawatan kesehatan

k) Pasif

3. Berat

a) Apatis

b) Depresi

c) Ekspresi marah

2. ANALISA DATA

Pengelompokan Data

A. Data Subyektif

1. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau


mempengaruhi situasi.

2. Mengungkapakan tidak dapat menghasilkan sesuatu

3. Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan tugas


atau aktivitas sebelumnya.

4. Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran

5. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri

B. Data Obyektif

1. Ketidak mampuan untuk mencari informasi tentang perawatan

2. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan

3. Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya

4. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan,marah,


dan rasa bersalah

5. Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika mendapat
perlawanan

6. Apatis dan pasif

7. Ekspresi muka murung


8. Bicara dengan gerakan lambat

9. Tidur berlebihan

10. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan

11. Menghindari orang lain

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN

4. INTERVENSI KEPERAWATAN

A. Intervensi Untuk Klien

1. Tujuan umum

Klien mampu mengatasi rasa ketidakbeerdayaan yang dialaminya

2. Tujuan khusus

a) Membina hubungan saling percaya

b) Mengenali dan mengekspresikan emosinya

c) Modifikasi pola kognitif yang negative

d) Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenan dengan perawatanya sendiri

e) Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis

B. Intervensi Keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa aman dan nyaman
saat berinteraksi

a) Mengucapkan salam terapiutik

b) Berjabat tangan

c) Menjelaskan tujuan interaksi


d) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu dengan klien.

2. Bantu klien mengenali dan mengekspresikan emosinya

a) Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukan respons emosional dan menerima klien
apa adanya.

b) Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (misalnya rasa marah,
frustasi, dan simpati )

c) Sediahkan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnyaa suportif, beri waktu klien untuk
berespon.

d) Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi, dan klarifikasi.

e) Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi kehidupannya
yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol.

f) Bantu klien untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaan.

g) Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan.

3. Bantu klien memodifikasi pola kognitif yang negative

a) Identifikasi pemikiran yang negative dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau substitusi

b) Bantu klien untuk meningkatkan pemikiran yang positif

c) Efaluasi ketepatan persepsi, logika, dan kesimpulan yang dibuat klien

d) Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatannya yang tidak rasional

e) Kurang penilaian klien yang negative terhadap dirinya

f) Bantu klien untuk menyadari nilai yang dimilikinya batu perilakunya atau perubahan yang terjadi

4. Bantu klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan keperawatanya
sendiri

a) Libatkan klien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan yang ingin dicapai. Motivasi klien untuk
membuat jadwal aktifitas perawatan dirinya

b) Berikan klien prifasi sesuai yang dibutuhkan

c) Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat dan jika klien berhasil melakukan kegiatan
atau penampilan yang bagus. Motivasi untuk mempertahankan penampilan/ kegiatan tersebut.

5. Memotivasi klien untuk aktif mencapai tujuan yang realistis


a) Diskusikan dengan klien pilihan yang realistis dalam perawaatan, berikan penjelasan untuk pilihan ini.
Bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistic. Fokuskan kegiatan pada saat ini bukan pada
kegiatan masa lalu.

b) Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya. Dukung kekuatan-
kekuatan diri yang dapat diidentifikasi klien

c) Identifikasi cara-cara yang dapat dicapaai oleh klien. Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas-
aktivitas tersebut dan berikan penguatan positif untuk partisipasi dan pencapainnya.

d) Dorong kemandiria, tetapi bantu klien jika tidak melakukan. Libaatkan klien daalaam membuatan
keputusan tentang rutinitas keperawatan. Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan
kepada klien.

e) Adakan suatu konferensi multi disiplin untuk mendiskusikan dan mengembangkan perawatan rutin
klien.

C. Intervensi Untuk Keluarga

1. Tujuan

a. Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya.

b. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ketidakberdayaan

c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan

d. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ketidakberdayaan

e. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan

2. Tindakan

a. Bina hubungan saling percaya

Dalam membeina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar keluarga merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.

1) Mengucapkan salam terapiutik

2) Berjabat tangan

3) Menjelaskan tujuan interaksi

4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu keluarga.

b. Bantu keluarga mengenal masalah ketidakberdayaan yang dialami oleh anggota keluarganya :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ketidakberdayaan


2) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala ketidakberdayaan.

c. Diskusikan dan memotivasi keluarga cara merawat anggota keluarga dengan ketidakberdayaan
melalui aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan klien untuk mengatasi rasa ketidakberdayaan:

1) Membuat klien mengekspresikan emosinya

2) Membantu klien memodifikasi pola kognitif yang negative

3) Membantu klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

4) Memotivasi klien untuk mencapai tujuan yang realistik

d. Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi-kondisi dimana pasien harus dirujuk kefasilitas kesehatan
dan bagaimana cara merujuknya.

DAFTAR PUSTAKA

1. M.Nancy, Panderiot. 2009. Modul Pembelajaran Asuhan Keperawatan Psikososial. Surabaya: Akademi
Keperawatan William Booth

2. https://www.academia.edu › Asuhan (DOC) Asuhan Keperawatan Ketidakberdayaan ... -


Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai