Makalah Pelayanan Keperawatan Isolasi
Makalah Pelayanan Keperawatan Isolasi
Dosen Pengampuh:Ilhamsyah,S.Kep,Ns.M,Kep
Di susun oleh
Kelompok:8
1. Nur wahyuni (A.17.09.033)
2. Echi lestari (A.17.09.008)
3. Egayanti(A.17.09.009)
4. Irmawati(A.17.09.014)
5. Andi isnayanti(A.17.09.044)
6. Nuralfira(A.17.09.028)
1
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................6
A. Rumusan masalah………………………………………………………..7
B. Tujuan masalah…………………………………………………………..8
C. Manfaat penulisan………………………………………………………..9
A. Kesimpulan 20
B. Saran 21
2
KATA PENGANTAR
salam dan salawat kepada junjungan Rasulullah SAW dan keluarga yang
dicintainya beserta sahabat-sahabatnya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan segala kesederhanaanya.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang
merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau
infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan
serta mampu merawat pasien menular agar tidak terjadi atau memutus siklus
penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita
(sekresi tubuh biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor
Cerebrospinalis, cairan synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat
mengandung Virus HIV, Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan
melalui darah
B. Rumusan Masalah
4
4. Apa saja macam-macam isolasi ?
C. Tujuan Masalah
6. Manfaat Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita
(sekresi tubuh biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor
Cerebrospinalis, cairan synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat
mengandung Virus HIV, Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan
melalui darah.
B. Tujuan isolasi
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para
petugas kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di
tularkan melalui darah yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena
tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput lendir.
6
Alat-alat yang dipakai untuk melindungi diri antara lain pemakaian sarung
tangan, Lab jas, masker, kaca mata atau kaca penutup mata. Ruangan khusus
diperlukan jika hygiene penderita jelek. Limbah Rumah Sakit diawasi oleh pihak
yang berwenan
1. Pencahayaan
Pada ruang isolasi bertekanan negatif udara di dalam ruang isolasi lebih
rendah dibandingkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang
keluar dari ruangan isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari
ruang isolasi. Ruang isolasi bertekanan negatif ini digunakan untuk penyakit-
penyakit menular khususnya yang menular melalui udara sehingga kuman-kuman
penyakit tidak akan mengkontaminasi udara luar. Untuk metode pembuangan udara
atau sirkulasi udara digunakan sistem sterilisasi dengan HEPA.
Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi
dibandingkan udara luar sehingga mennyebabkan terjadi perpindahan udara dari
7
dalam ke luar ruang isolasi. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara luar yang
masuk ke ruangan isolasi sehingga udara ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh
udara luar. Ruang isolasi bertekanan positif ini digunakan untuk penyakit-penyakit
immuno deficiency seperti HIV AIDS atau pasien-pasien transplantasi sum sum
tulang. Untuk memperoleh udara di ruang isolasi sehingga menghasilkan tekanan
positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah disterilisasi
terlebih dahulu
5. Pengelolaan Limbah
D. Macam-macam isolasi
a) Isolasi ketat
Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang
sangat virulen yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak
langsung.
Cirinya adalah selain disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi
mereka yang keluar masuk ruangan diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung
tangan. Ventilasi ruangan tersebut juga dijaga dengan tekanan negatif dalam ruangan.
b) Isolasi kontak
8
diperlukan jika kemungkinan terjadi kontak dengan tanah atau kotoran dan sarung
tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang infeksius.
c) Isolasi pernafasan;
Ditujukan bagi penderita TBC paru dengan BTA positif atau gambaran
radiologisnya menunjukkan TBC aktif. Spesifikasi kamar yang diperlukan adalah
kamar khusus dengan ventilasi khusus dan pintu tertutup. Sebagai tambahan terhadap
hal-hal pokok yang dibutuhkan masker khusus tipe respirasi dibutuhkan bagi mereka
yang masuk ke ruangan perawatan, lab jas diperlukan untuk mencegah kontaminasi
pada pakaian dan sarung tangan atidak diperlukan.
E. Prinsip isolasi
9
Ruang bersih dalam
Stasi perawat
Ruang dekontaminasi
Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif dibanding
tekanan di koridor.
Pada saat petugas atau orang lain berada di ruang rawat, pasien harus
memakai masker bedah (surgical mask) atau masker N95 (bila mungkin).
Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang di tempat sampah infeksius.
Pasien tidak boleh membuang ludah atau dahak di lantai gunakan penampung
dahak/ludah tertutup sekali pakai (disposable).
10
pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit,
baik berasaldari pasien maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007). Secara garis
besar, standard kewaspadaan universal di ruang isolasi antara lain :
Cuci tangan
Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh, kulit tak utuh dan
membranmukosa
Pakai masker, pelindung mata, gaun jika darah atau cairan tubuh
mungkinmemercik
Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan air
Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama
a. Persiapan sarana
11
Baju operasi yang bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran badan. Sepatu
bot karet yang bersih, rapih (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki. Sepasang sarung
tangan DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) atau steril ukuran pergelangan dan sepasang
sarung bersih ukuran lengan yang sesuai dengan ukuran tangan. Sebuah gaun luar dan
apron DTT dan penutup kepala yang bersih. Masker N95 dan kaca mata pelindung
Lemari berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang – barang pribadi.
Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang-barang pribadi
lainnya di dalam lemari berkunci yang telah disediakan.
Mencuci tangan
Kenakan masker
12
Kenakan alat pelindung mata (goggles / kacamata)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat
pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau
infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan
serta mampu merawat pasien menular agar tidak terjadi atau memutus siklus
penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para
petugas kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di
tularkan melalui darah yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena
tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput lendir.
Prosedur perawatan ruang isolasi adalah tata cara kerja atau cara menjalankan
perawatan di ruang isolasi.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana melaksanakan Prosedur Perawatan di Ruang Isolasi
14
DAFTAR PUSTAKA
http://soyina.blogspot.com/2012/05/perawatan-ruang-isolasi.html
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/1A%20Laplit
%20garut.pdf
15