BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses anabolik fundamental yang bebas satu sama lain terjadi selama kehamilan.
Proses pertama ialah pertumbuhan serta pematangan janin dan plasenta yang
selanjutnya menjadi bayi, dengan berat waktu lahir kira-kira 3,4 kg. Sebagai
dalam janin dan plasenta. Hal-hal tersebut dikatalis oleh perubahan kelenjar-
volume darah ibu, cairan ketuban, dan massa jaringan adiposa. Sebagai akibat
melahirkan dan keadaan dimulainya adaptasi psikologis sebagai ibu. Orang tua
memiliki peran dan tanggung jawab baru pada saat bayi masuk secara sosial ke
dalam keluarga baru. Perubahan ini mempengaruhi kehidupan seluruh wanita dan
1
2
ketegangan yang menguras tenaga dan sangat melelahkan. Oleh karena itu, ibu
fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah
pada tercapainya kesehatan yang baik, dengan upaya bidan diarahkan pada
identifikasi dan penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas
tersebut.
B. Rumusan Masalah
ibu pada masa nifas, serta kebutuhan nutrisi ibu hamil dan ibu pada masa nifas.
D. Sistematika Penulis
pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
normal kira-kira 80.000 kkal di atas konsumsi biasanya selama seluruh masa
kebutuhan lain karena perubahan tubuh ibu selama kehamilan. Hal ini berarti
penambahan sebanyak 300 kkal setiap hari selama masa hamil (Budianto, 2009).
sebanyak 150 kkal per hari di atas konsumsi harian selama trimester pertama dan
350 kkal per hari di atas konsumsi harian sesudah masa itu. Angka-angka ini
3
4
1. Karbohidrat
dalam tubuh, terutama otak dan sistem saraf pusat. Dalam kehamilan, janin
kebanyakan glukosa dipakai untuk perkembangan otak janin (Shils et al, 2006).
gram/hari. Jumlah ini cukup dan mampu menyediakan kalori yang cukup,
mencegah terjadinya ketosis, dan menjaga kadar glukosa dalam darah yang
2. Protein
manusia. Protein juga dapat berfungsi sebagai enzim dan hormon. Selama
4
5
jaringan tubuhnya dan jaringan tubuh janin. Kebutuhan protein meningkat selama
3. Lemak
kepada kebutuhan energi untuk penambahan berat badan yang sesuai selama
kehamilan. Jumlah anjuran lemak n-6 polyunsaturated atau lemak tak jenuh
tulang belakang, medula spinalis, anggota gerak, jantung, mata dan telinga (Shils
et al, 2006). Jumlah asupan vitamin A yang disarankan untuk ibu hamil dengan
usia kurang dari 18 tahun adalah sebesar 750 µg retinol atau 2800 IU, sedangkan
untuk ibu hamil dengan usia lebih dari 18 tahun sebesar 770 µg atau 3000 IU.
5
6
asupan vitamin E yang disarankan tidak berbeda untuk wanita yang sedang hamil
yang berperan dalam koagulasi dan metabolism tulang (Shils et al, 2006). Jumlah
asupan vitamin K yang disarankan selama kehamilan tidak berbeda baik untuk
wanita hamil dan tidak hamil, yakni sebesar 90mg/hari untuk wanita usia lebih
dari 18 tahun dan 75mg/hari untuk wanita kurang dari 18 tahun (Mahan, Stump,
2004).
6
7
pertumbuhan baik untuk kompartemen maternal dan janin (Shils et al, 2006).
adenine dinucleotide yang berperan dalam proses oksidasi dan biosintesis asam
adalah 80-85 mg/hari atau 20% lebih banyak dibanding yang wanita yang tidak
gizi dan membantu mengontrol suhu tubuh. Konsumsi air yang disarankan untuk
wanita adalah 2,7-3 L/hari. Total akumulasi air sekitar 6-9 liter terjadi pada
berkurang sekitar 8-10 mOsm/kg selama kehamilan dan tetap rendah hingga
7
8
penambahan konsumsi natrium dan klorida tidak dianjurkan (Shils et al, 2006).
7. Mineral Makro
Kalsium berperan penting dalam kekuatan tulang dan gigi. Selain itu
juga berperan dalam kontraksi vaskular, kontraksi otot, dan transmisi saraf (Shils
Asupan kalsium yang disarankan selama kehamilan adalah 1300 mg/hari untuk
wanita kurang dari 18 tahun dan 1000 mg/hari untuk wanita lebih dari 19 tahun
memiliki fungsi struktural dan fungsi regulasi. Perubahan dalam kehamilan selain
(Shils et al, 2006). Asupan fosfor yang dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil
sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita usia
kurang dari 19 tahun dan 700 mg/hari untuk wanita usia lebih dari 19 tahun
8
9
bekerja di dalam tubuh. Asupan magnesium yang disarankan untuk wanita dalam
masa kehamilan adalah 360-400 mg. Dalam hal ini terdapat peningkatan asupan
senilai 40-90 mg dibanding wanita yang tidak hamil (Mahan, Stump, 2004).
8. Mineral Tambang
kebutuhan terhadap zat besi selain itu volume eritrosit juga meningkat 20% - 30%
selama kehamilan. Seorang wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 700 800
mg penambahan zat besi selama kehamilan. Sekitar 500 mg akan digunakan untuk
jaringan janin dan plasenta. Untuk itu asupan zat besi yang disarankan untuk
seorang ibu hamil adalah 27 mg/hari (Mahan, Stump, 2004). Kekurangan zat besi
dalam kehamilan akan meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil ketika
anemia berat telah terjadi. Anemia maternal juga berhubungan dengan kejadian
persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) (Shils et al, 2006).
Zinc atau seng memiliki fungsi struktural, regulasi, dan katalisis. Ada
sekitar 100 enzim yang bergantung kepada kerja zinc. Asupan harian yang
dianjurkan bagi ibu hamil yaitu 11 mg untuk wanita hamil dengan usia lebih dari
Menurut Murtaugh dan Weingart (1995) dalam Mahan dan Stump (2004), asupan
zinc rata-rata pada wanita hamil adalah 11,1mg/hari. Wanita hamil dengan
defisiensi seng atau zinc tidak dapat mengatur penyimpanan zinc di dalam
9
10
yang juga dapat menghambat pembentukan dan perkembangan karies pada gigi
serta dapat merangsang perkembangan tulang (Shils et al, 2006). Asupan harian
Yodium atau Iodine merupakan komponen esensial hormon tiroid. Hormon tiroid
berperan dalam proses mielinasi sistem saraf pusat janin. Kekurangan yodium
dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin serta dapat meningkatkan resiko
pendek, bisu, tuli dan spasme otot. (Shils et al,2006). Asupan yang disarankan
selama kehamilan sebesar 220 µg/hari. Jumlah ini harus adekuat untuk memenuhi
oksigen (Shils et al, 2006). Asupan tembaga pada ibu hamil umumnya masih
kurang. Asupan tembaga yang disarankan selama kehamilan sebesar 1000 µg/hari
menjadi air. Seleniuma adalah salah satu komponen pertahanan tubuh yang
penting dalam melawan kerusakan akibat radikal bebas. Defisiensi zat mineral ini
dapat menyebabkan manifestasi Cardiomyopathy pada ibu hamil dan pada anak-
anak. Asupan selenium yang dianjurkan pada ibu hamil sebesar 60 µg/hari
9. Asam Folat
10
11
berperan dalam pembentukan sel darah merah ibu hamil atau maternal
terjadinya neural tube defect atau Spina Bifida (Mahan, Stump, 2004).
µg/hari. Defisiensi asam folat ditandai dengan adanya pengurangan sintesis DNA
atau deoxyribonucleic acid dan aktivitas mitosis pada sel-sel individu. Anemia
megaloblastik merupakan tahap lanjut yang banyak terjadi akibat defisiensi folat.
tetapi perubahan morfologi sel-sel darah dan perubahan biokimia dapat terjadi
asupan asam folat dan konsumsi suplemen asam folat juga seharusnya sudah
dimulai sebelum konsepsi. Beberapa contoh makanan yang kaya akan asam folat
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas atau post partum disebut juga
puerperium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata "puer" yang artinya bayi
11
12
dan "Parous" berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena
Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya adalah 40
hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan (yang disertai tanda-tanda
kelahiran). Jika sudah selesai masa 40 hari akan tetapi darah tidak berhenti atau
tetap keluar darah, maka per- hatikanlah bila keluarnya disaat 'adah (kebiasaan)
haidh, maka itu darah haidh atau menstruasi. Akan tetapi, jika darah keluar terus
dan tidak pada masa-masa haidnya dan darah itu terus tidak berhenti mengalir,
antara lain:
1. Menurut Bener V.R dan Brown L.K (1996) dalam Anggraeni (2010)
12
13
4. Menurut Abdul Bari (2000) Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta
yang normal.
Kalau pada akhir 2 jam setelah melahirkan setelah melahirkan per vaginam tidak
diberikan minum dan makan jika ia lapar dan haus. Sebaiknya selama menyusui
ibu tidak melakukan diet untuk menghilangkan kelebilhan berat ba dengan menu
seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori berguna untuk produksi ASI dan
dokter/bidan.
mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-
rata memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung 600 kkal, sedangkan ibu
13
14
yang status gizinya kurang biasanya akan sedikit menghasilkan ASI. Pemberian
ASI sangatlah penting karena bayi akan tumbuh sempurna sebagai menusia yang
sehat dan pintar, sebab ASI mengandung DHA. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh ibu saat menyusui, terkait dengan pemenuhan gizi bagi bayi, antara
lain:
susu, ibu memerlukan asupan kalori 85 kalori. Pada saat minggu pertama
dari 6 bulan menyusui (ASI ekslusif) jumlah susu yang harus dihasilkan
oleh ibu sebanyak 750 ml setiap harinya. Dan mulai minggu kedua susu
yang harus dihasilkan adalah sejumlah 600 ml, jadi tambahan jumlah
3. Minum sedikitnya 1-1,5 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
jaringan baru serta penghematan protein (jika sumber tenaga kurang protein
14
15
kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum mencapai 500 kkal. Rata-rata
produksi ASI sehari 800 cc yang mengandung 600 kkal. Sementara itu, kalori
yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750 kkal. Jika
laktasi berlangsung selamaa lebih dari 3 bulan, selama itu pula berat badan ibu
sementara sisanya (sekitar 200 kkal) diambil dari cadangan indogen, yaitu
timbunan lemak selama hamil. Mengingatkan efisiensi kofersi energi hanya 80-90
% maka energi dari makanan yang dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi
energi ASI sebesar 400 500 kkal. Untuk menghasilkan 850 cc ASI dibutuhkan
energi 680 807 kkal energi. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan
ASI, berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat. Zat gizi yang termasuk
sumber tenaga adalah, yaitu beras, sagu, jagung dan tepung terigu, havermount
dan ubi.
G. Sumber pembangun
rusak dan mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum
diserap dalam darah. Pencernaannya dibantu oleh enzim dalam lambung dan
pankreas sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati (hepar)
tambahan protein di atas normal sebesar 20 gram / hari. Maka dari itu ibu
15
16
terdapat di ikan kakap, tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA
yang akan keluar sebagai ASI. Selain itu ibu dianjurkan makan makanan yang
mengandung kalsium, zat besi, vitamin C, B1, B2, B12 dan D Sumber protein
dapat diperoleh dari protein nabati dan hewani. Protein nabati antara lain ikan,
udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu, dan keju. Protein nabati
kacang hijau, kacang kedelai, tahu dan tempe. Sumber protein terlengkap terdapat
dalam susu, telur, dan keju. Ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur,
metabolisme di dalam tubuh. Sumber buah pengatur dan pelindung bisa diperoleh
dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Berikut ini beberapa mineral
penting:
1. Zat kapur
2. Fosfor
hijau.
16
17
3. Zat Besi
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel darah merah sehingga
antara lain kuning telur hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan, dan
4. Yodiunm
5. Kalsium
6. Zat Besi
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
7. Vitamin A
8. Vitamin B1
17
18
Berfungsi agar nafsu makan ibu membaik yang berasal dari hati, kuning
9. Vitamin B2
Untuk pencernaan berasal dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran
hijau.
10. Vitamin B3
antara lain dari susu, kuning telur, daging, hati, beras merah, jamur, dan
tomat.
11. Vitamin B6
Untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumbernya antara lain telur, daging, hati, keju, ikarn laut, dan kerang laut.
13. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk
sayuran.
18
19
14. Vitamin D
minyak ikan, ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit dengan matahari
15. Vitamin K
kuning telur
19
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi atau Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia
yang mengadung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, mineral, lemak,
Mitayani, 2008).
sebanyak 150 kkal per hari di atas konsumsi harian selama trimester pertama dan
350 kkal per hari di atas konsumsi harian sesudah masa itu. Angka-angka ini
20
21
mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-
rata memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung 600 kkal, sedangkan ibu
B. Saran
bahasan makalah ini. Kami yakin, makalah ini masih begitu banyak kekurangan.
Maka dengan itu, kami memohon maaf dan terimakasih. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
(https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/han
Sari, E. P., & Rimandini, K. D. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Postnatal
22