TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa
aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau
2. Fisiologi
dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna,
(Bobak, 2005).
1. Stuktur eksterna
a. Vulva
b. Mons pubis
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
c. Labia mayora
yang menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons
atau pada perineum, labia sedikit terpisah dan bahkan introitus vagina
terbuka.
Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar luas, yang
d. Labia minora
bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang. Ujung badan
klitoris dinamai glans dan lebih sensitif dari pada badannya. Saat
lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon. Istilah klitoris berasal dari kata dalam bahasa yunani, yang
tekanan.
f. Vestibulum
tipis, dan terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan
h. Perineum
perineum.
2. Struktur interna
a. Ovarium
normal.
b. Tuba fallopi
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah
c. Uterus
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus
dikenal sebagai sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil. Tiga
3) Peritonium perietalis
kandung kemih dan serviks. Tes diagnostik dan bedah pada uterus
d. Vagina
vagina.
3. Etiologi
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2
seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar. Setelah putar paksi luar
untuk melahirkan sisa badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban.
a. Faktor Ibu
1) Paritas
(Sarwono, 2005).
2) Meneran
b. Faktor Janin
Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari 4000
pada ibu seperti laserasi jalan lahir dan robekan pada perineum
(Rayburn, 2001).
2) Presentasi
b) Presentasi Dahi
c) Presentasi Bokong
2003).
c. Faktor Persalinan Pervaginam
1) Vakum ekstrasi
2002).
2) Ekstrasi Cunam/Forsep
4) Persalinan Presipitatus
pada keadaan yang sangat jarang dijumpai, tidak adanya rasa nyeri
pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses
4. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
3. Adaptasi psikologis
a. Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan
pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran barunya
dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem pendukung
5. Manifestasi klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
(Bobak, 2004).
1. Sistem reproduksi
hamil.
segera setelah bayi lahir, hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar
plasenta lahir.
Lochea serosa terdiri dari darah lama, serum, leukosit dan denrus
mukus, serum dan bakteri. Lochea alba bisa bertahan 2-6 minggu
uterus tetap edematosa, tipis, dan rapuh selama beberapa hari setelah
ibu melahirkan.
bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat,
2. Sistem endokrin
masa hamil.
4. Sistem urinarius Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan
supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal
5. Sistem cerna
b. Mortilitas Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna
Kadar prolaktin akan menurun dengan cepat pada wanita yang tidak
dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat
hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama
sekitar 48 jam. Susu putih kebiruan dapat dikeluarkan dari puting susu.
7. Sistem kardiovaskuler
akibat penurunan volume darah total yang cepat tetapi terbatas. Setelah
sebelum lahir.
melahirkan(Bowes, 1991).
rahim.
10. Sistem integument Kloasma yang muncul pada masa hamil biasanya
hilangseluruhnya.
adalah:
1) Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
. robekan adalah : n n g mi
1) Mukosa Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
c) Otot perineum
c denga jaringa yan mengala
adalah :
1) Sebagaimana ruptur derajat tiga
7. Komplikasi
1. Perdarahan
lebih dari 500 cc setelah kelahiran kriteria perdarahan didasarkan pada satu
dan menadi kasus lainnya, tiga penyebap utama perdarahan antara lain :
dengan baik dan ini merupakan sebap utama dari perdarahan post
dengansegera.
c. Retensio plasenta, hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta
lahir.
d. Lain-lain
ditandai adanya kenaikan suhu > 38 0 dalam 2 hari selama 10 hari pertama
4. Mastitis Yaitu infeksi pada payudara. Bakteri masuk melalui fisura atau
6. Tromboplebitis dan thrombosis Semasa hamil dan masa awal post partum,
lambat sampai beberapa minggu, terjadi pada tahun pertama. Ibu bingung
dan merasa takut pada dirinya. Tandanya antara lain, kurang konsentrasi,
kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari
sampai terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat
1. Bila seorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak lahir, segera
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat
robekan perineum :
perdarahan dan aposisi luka baik, namun jika terjadi perdarahan segera
jelujur.
depan rektum yang robek, kemudian fasia perirektal dan fasia septum
perineum tingkat I.
1. Monitor TTV
darah dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan
3. Pemberian oksitosin
4. Obat nyeri
Definisi:
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
Penyebab:
Subjektif:
a. Mengeluh nyeri
Objektif:
a. Tampak meringis
c. Gelisah
e. Sulit tidur
Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
e. Menarik diri
g. Diaphoresis
Faktor resiko
c. Malnutrisi
a) Gangguan peristaltik
c) Perubahan sekresi Ph
g) Merokok
h) Statis cairan tubuh
a) Penurunan hemoglobin
b) Imununosupresi
c) Leukopenia
e) Vaksinasi tidakadekuat
a. AIDS
b. Luka bakar
d. Diabetes melitus
e. Tindakan invasif
g. Penyalahgunaan obat
i. Kanker
j. Gagal ginjal
k. Imunosupresi
l. Lymphedema
m. Leokositopenia
Intervensi Utama:
a. Manajemen Nyeri
Definisi:
Tindakan:
Observasi
nyeri
Terapeutik
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
b. Pemberian Analgesik
Tindakan:
Observasi
pasien
diinginkan
Edukasi
Kolaborasi
2) Hipertermia
Intervensi pendukung
1. Pemantauan nyeri
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Intervensi utama
Tindakan
Observasi
terhadap vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan atau tanpa
demam)
Terapeutik
kadarluwarsa
c. Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
Edukasi
a. Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping
rubella)
2) Pencegahan infeksi
patogenik
Tindakan
Observasi
Terapeutik
pasien
Edukasi
Kolaborasi
Intervensi pendukung
1. Perawatan perineum
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Jakarta.