Anda di halaman 1dari 10

I.

MANIFESTASI KLINIS

Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis
utama yang muncul yaitu :

1. Demam (suhu >38°C)


2. Batuk / pilek
3. Kesulitan bernapas

Selain itu, dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, myalgia, dan gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat, perburukan secara cepat dan
progresif, seperti syok septik, asidosis metabolic yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi system koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa
pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.
Kebanyakan pasien dalam prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi
kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi :

1. Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa gejala
yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul berupa gejala yang tidak
spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai
dengan nyeri tenggorokan, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu
diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien
immunicompromises, presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal.
Selain itu, pada beberapa kasus, ditemui tidak disertai dengan demam dan
gejala relative ringan. Pada kondisi ini, pasien tidak memiliki gejala komplikasi
diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas pendek.
2. Pneumonia ringan
Gejala yang muncul seperti demam, batuk, dan sesak napas. Namun, tidak
ada tanda pneumonia berat. Pada anak-abak dengan pneumonia tidak berat
ditandai dengan batuk atau susah bernapas atau tampak sesak disertai napas
atau takipneu tanpa adanya tanda pneuimonia berat.
3. Pneumonia berat
Pada pasien dewasa, gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga
infeksi saluran napas. Tanda yang muncul yaitu takipneu, distress
pernapasan berat atau saturasi oksigen <90% udara luar.
Pada pasien anak-anak, gejala yang muncul yaitu batuk atau tampak sesak,
ditambah satu diantara kondisi yaitu sianosis central atau saturasi oksigen
<90%, retraksi napas berat serta pneumonia dengan tanda bahaya (tidak mau
menyusu atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang).
4. Sepsis
Merupakan suatu kondisi respons disregulasi tubuh terhadap infeksi yang
tebukti dengan disertai disfungsi organ yang ditandai dengan perubahan
status mental, susah bernapas atau frekuensi napas cepat, saturasi oksigen
rendah, keluaran urin berkurang, frekuensi nadi meningkat nadi terabah
lemah, akral dingin atau kenana darah rendah, trombositopenia, asidosis,
tinggi laktat atau hiperbilirubinemia.

II. DIAGNOSA MEDIS DAN ASUHAN KEPERAWATAN


A. DIAGNOSA MEDIS
1. OTG (Orang Tanpa Gejala)
Orang yang tidak bergejala dan memiliki resiko tertular dari orang positif Covid-19.
OTG merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19 (kontak erat adalah
yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung dalam
radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi dalam 2
hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala).
Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan
ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk
tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala
dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
2. ODP (Orang Dalam Pemantauan)
a. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal
di negara/wilayah yang melaporkan transmisi local.
b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

3. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)


a. Seseorang yang mengalami:
1) Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
2) Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
3) Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan / atau
gambaran radiologis
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas. Dan
Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala
b. Seseorang dengan demam (≥380C) atau ada riwayat demam Atau ISPA
ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki
salah satu dari paparan berikut:
1) Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19
2) Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien konfirmasi COVID-19
3) Riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan)
4) Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari
terakhir ke Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan)
4. Konfirmasi
Pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksan PCR
B. ASUHAN KEPERAWATAN

Manajemen keperawatan untuk pasien dengan infeksi COVID-19 meliputi :

1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup :
a. Sejarah perjalanan.
Penyedia layanan kesehatan harus mendapatakan riwayat perjalanan
yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan demam dan
penyakit pernapasan akut.
b. Pemeriksaan fisik
Pasien yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas dan yang telah
melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit baru-baru ini harus
ditempatkan di bawah isolasi segera
2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien
dengan COVID-19 adalah :
a. Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari
patogen akibat paparan COVID-19.
b. Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktahuan dengan
informasi penularan penyakit
c. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
d. Gangguan pola pernapasan terkait dengan sesak napas
e. Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui
3. Perencenaan dan Tujuan Perawatan
Berikut ini adalah tujuan perencanaan perawatan utama untuk COVID-19 :
a. Cegah penyebaran infeksi
b. Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksanaannya
c. Tingkatkan suhu tubuh adekuat
d. Kembalikan pola pernapasannya kembali normal
e. Kurangi kecemasan
4. Intervensi Keperawatan
Di bawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yng didiagnosis
dengan COVID-19 :
a. Pantau tanda-tanda vital
Pantau suhu pasien; infeksi biasanya dimulai dengan suhu tinggi; pantau
juga laju pernapasan paseien karena sesak napas adalah gejala umum
lainnya
b. Pantau saturasi O2
Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan pernapasan dapat
menyebabkan hipoksia
c. Pertahankan isolasi pernapasan.
Simpan tisu di samping tempat tidur pasien, buang sekresi dengan benar,
menginstruksikan pasien untuk menutup mulut saat batuk atau bersin,
menggunakan masker, dan menyarankan mereka yang memasuki
ruangan untuk memakai masker juga, letakkan stiker pernapasan pada
bagan, linen, dan sebagainya.
d. Terapkan kebersihan tangan yang ketat
Ajari pasien dan orang-orang untuk mencuci tangan setelah batuk untuk
mengurangi atau mencegah penularan virus
e. Kelola hipertermia
Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi untuk mempertahankan suhu
tububh dan mengurangi kebutuhan metabolosme
f. Berikan penkes pada pasien den keluarga.
Berikan informasi tentang penularan penyakit, pengujian diagnostik,
proses penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari virus.
5. Evaluasi
Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaiamana dibuktikan oleh :
a. Pasien dapat mencegah penyebaran onfeksi yang dibuktikan dengan
PHBS dan isolasi pernafasan adekuat
b. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaannya
c. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang level subu tubuh yang adekuat
d. Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali normal
e. Pasien tidak terlihat cemas
6. Pedoman dokumentasi
Pedoman dokumentasi untuk pasien dengan COVID-19 meliputi :
a. Temuan individu, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, interaksi,
sifat pertukaran sosial, spesifik perilaku individu
b. Keyakinan budaya dan agama, dan harapan
c. Paket perawatan
d. Rencana pengajaran
e. Tanggapan terhadap intervensi, pengajaran, dan tindakan yang dilakukan
f. Pencapaian atau kemajauan menuju hasil yang diinginkan
FORMULIR DETEKSI DINI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
Berilah tanda (v) pada kolom yang sesuai !

Nama pasien :
Tanggal lahir :
Telepon :
Alamat :
DIISI OLEH PASIEN/KELUARGA (Mohon diisi dengan jujur untuk kebaikan
bersama agar program Penenggulangan Penyebaran virus ini berhasil dengan baik.
Kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi)
GEJALA (Saat ini atau dalam 2 minggu terakhir)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Demam / riwayat demam (380c)
2 Batuk / pilek / nyeri tenggorokan
3 Sesak napas

NO PERTANYAAN YA TIDAK
4 Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran
klinis yang meyakinkan
PENYEBAB

FAKTOR RESIKO
NO PERTANYAAN YA TIDAK
5 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat perjalanan ke negara-negara dengan
transmisi lokal ATAU ke kota-kota di bawah ini :

O Jakarta O Solo
O Bekasi O Yogyakarta
O Depok O Manado
O Tangerang O Bali
O Purwakarta O Pontianak
O Bandung O Makassar
O Cirebon O ...............
6 14 hari terakhir sebelum timbul geajal memiliki
riwayat paparan salah satu atau lebih :
a. Riwayat kontak erat dengan kasus
konfirmasi atau probable COVID-19
b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas
kesehatan yang berhubungan dengan pasien
konfirmasi

DIISI OLEH PETUGAS (Pastikan pernyataan tentang “Penyebab” dan Faktor resiko
digali dengan baik)

Pasien dalam Orang dalam KESIMPULAN


Pengawasan ( PDP) Pemantauan ( ODP )
Jika jawaban “YA” Jika jawaban “YA” pada Pasien dalam
pada pernyataan pernyataan No.1 / No.2, pengawasan
No.1/No. 2, No.3, No.4, dan No.5 (PDP) usahakan
No.4, dan No.5 segera rujuk
(koordinasikan
dengan RS
Rujukan)
ATAU
Jika jawaban “YA’’
pada pernyataan
No.1 / No.2, dan
No.6
ATAU
Jika jawaban “YA” Orang dalam
pada penyataan pemantauan
No.3, No.4, dan No.5 (ODP). Edukasi
untuk isolasi di
rumah

Tindak lanjut untuk curoga ODP dan PDP :kirim ke RSU yang di tunjuk pemerintah
Breathing Diagnosis Rencana Tindakan
Frekuensi:... Suara Napas Keperawatan Keperawatan Keperawatan
O Sesak O Vesikuler
O retraksi dada O Bronco -
vesikuler
O Apnoe O Bronkial
Irama Suara
Pernapasan Tambahan
O Teratur O Wheezing
O Tidak O Ronchi
Teratur
O Dangkal O Rales
O Dalam

Pengkajian
Perkusi Vocal Fremitus :
O Sonor
O Pekak Nyeri Tekan :
O Redup

Referensi
dr. Isbaniah, Fathiyah, Sp.P(K), FISR (PDPI); dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A (IDAI),
dkk. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disesase (Covid-19)
di https://pedoman_kesiapsiagaan_covid19.pdf (Akses 24 April 2020)

dr. Isbaniah, Fathiyah, Sp.P(K), FISR (PDPI); dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A (IDAI),
dkk. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disesase (Covid-
19) di https://REV-04_Pedoman_P2_COVID-19__27_Maret2020_TTD1.pdf (Akses
24 April 2020)

Erlina Burhan, Fathiyah Isbaniah, dkk. 2020. Pneumonia Covid-19 Diagnosis &
Penatalaksanaan Di Indonesia di https://Buku_pneumonia_covid19.pdf (Akses 25
April 2020)

Formulir Pengkajian IGD RS Stella Maris Makassar

Anda mungkin juga menyukai