Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting


dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Penyelenggraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean government) menjadi penentu dalam maju atau mundurnya
suatu bangsa, pembangunan sumber daya manusia mutlak harus
dilakukan terutama bagi ASN yang merupakan unsur penting dalam
penyelenggaraan pemerintah.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam
menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin profesional.
Undang Undang ini merupakan dasar dalam manajemen Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri. Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat
yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang
profesional sebagaimana tersebut di atas adalah Diklat Pelatihan
Dasar. Diklat Pelatihan Dasar pola baru dilaksanakan dengan sistem
internalisasi nilai - nilai dasar  profesi ASN yang diakronimkan
sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu

1
dokumen yang disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi
tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk
membuat kelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi
serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja,
dalam hal ini yaitu mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
dari tujuan nasional terkhusus meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut.
Dalam Peningkatan kesehatan masyarakat tersebut maka
pemerintah memaksimalkan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit
maupun di puskesmas yang merupakan salah satu prasarana
kesehatan umum yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan
bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut dengan
puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan ibu, bayi dan masyarakat. Keberhasian
pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai
pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial, selain itu
diperlukan adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian termasuk
kader.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa Belum


Optimalnya Standar Operasional Pelayanan Gigi dan Mulut Di Puskesmas
Duripoku

2
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan

a. Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai
Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja.
b. Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
c. Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi
PNS, peran dan kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan
dalam tahapan kegiatan kerja.
d. Mengoptimalkan Standar Operasional Pelayanan di Puskesmas
Duripoku.
e. Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
2. Manfaat

a. Bagi UPT Puskesmas Duripoku


1) Memberikan alternatif kegiatan yang
mengimplementasikan nilai – nilai dasar ANEKA dalam
menyelesaikan masalah di puskesmas.
2) Meningkatkan kinerja puskesmas melalui kegiatan
pembuatan SOP Pelayanan Gigi dan Mulut
3) Berkontribusi dalam pencapaian visi misi UPT Puskesmas
Duripoku
b. Bagi Masyarakat

Mendapatkan pelayanan yang optimal dalam pelaksanaan


pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan
meningkatnya pengetahuan bagi masyarakat mengenai
kesehatan gigi dan mulut

c. Bagi Peserta Latsar


Peserta dapat memahami, menginternalisasi dan
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsi di tempat kerja.

3
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi meliputi penerapan nilai –
nilai – nilai dasar ASN yaitu, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi. dalam penerapan nilai – nilai dasar ini
berlangsung selama 30 hari kerja.

E. Nilai – Nilai Dasar ASN (ANEKA)


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk dipahami Ketika seseorang mendengar kata
akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting,
tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Aspek – aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal
sebagai berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas beriorentasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan

4
adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta
akuntabilitas memperbaiki kinerja. Selain itu akuntabilitas memiliki
5 tingkatan yang berbedea yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya.. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Prinsip dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

5
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dankeselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.

6
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.

7
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan social

3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasi!a;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secar profesional dan tidak memihak;

8
d. memuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memillki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memtingkan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat,tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. menilngkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mehgandung
kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukah
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung

9
maupun tidak langsung negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
lndikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain.
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target
dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil
maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
c. Berani untuk melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan.
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan undang-undung yang
mengatur.
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain.
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma).
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun.
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita.
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi.

F. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad

10
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
Juka profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
Korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun asas-asas manajemen
ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di
pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang atau jasa baik dalam perrienuhan kebutuhan masyarakat.

11
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna rnencapai tujuantujuan
pembangunan kebijakan, manajernen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
b. lntegrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
c. Kedekatan dan pelibatan,

12
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi, Misi, dan Nilai – Nilai Organisasi


1. Visi Misi
Visi:
“Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia
sehat”
Misi:
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Sumber Daya Manusia
Yang Profesional.
2. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
kerja puskesmas duripoku
3. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat diwilayah kerja puskesmas duripoku
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.

2. Nilai Organisasi
S (Service) : Pelayanan
E (Education) : Pendidikan
H (Help) : Menolong
A (Aware) : Peduli
T (Trust) : Percaya

13
B. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Duripoku

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Duripoku

14
C. Gambaran Unit Kerja

Gambar 2.2 Gambaran Unit Kerja

Puskesmas Duripoku adalah Puskesmas yang terletak di Jalan


Wirabuanana DesaTammarunang dan terletak di Kecamatan
Duripoku. Melihat dari wilayah kerjanya puskesmas Duripoku terletak
di pedesaan. Puskesmas Duripoku Kecamatan Duripoku Kabupaten
Pasangkayu awalnya berdiri pada tahun 2012 pada saat itu nama
puskesmas Duripoku adalah Unit PelayananTehnis Dasar Kesehatan
Duripoku dan masih dalam wilayah Kabupaten Mamuju. Pada tahun
2001 dimekarkan jadi kabupaten Mamuju Utara dan pada tahun 2018
nama Kabupaten Mamuju Utara berubah menjadi Kabupaten
Pasangkayu dan nama puskesmas berubah menjadi UPT Puskesmas
Duripoku.

Puskesmas Duripoku dalam melaksanakan fungsinya


membawahi melayani 3(Tiga) Desa sebagai wilayah kerja tanggung
jawabnya. Desa tersebut antara lain :

15
 Desa Tammarunang terdiri dari 4 Dusun
 DesaTaranggi terdiri dari 6 dusun
 Desa Sipakainga terdiri dari 5 Dusun
Letak geografis Kecamatan Duripoku terdapat
pegunungngan, dan dataran.

D. Batas dan Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Duripoku

a. Batas Wilayah
UPT Puskesmas Duripoku memiliki batasan-batasan wilayah kerja
yang diantaranya :
 Sebelah Utara : Kecamatan Baras
 Sebelah Selatan : Kecamatan Dapurang
 Sebelah Timur : Provinsi Sulawesi Tengah
 Sebelah Barat : Kecamatan Sarudu
b. Luas Wilayah
Luas Wilayah kerja Puskemas Duripoku adalah 243,65 Km². Luas
masing – masing Desa / Kelurahan sebagai wilayah kerja
Puskesmas Duripoku seperti berikut :
 Desa Tammarunang : 12,01 Km²
 Desa Taranggi : 22,15 Km²
 Desa Sipakainga : 173,43 km²

E. Tugas Pokok Perawat Gigi:


1. Pelaksana Layanan Asuhan Keperawatan Gigi Mampu berperan
sebagai pelaksana asuhan Keperawatan Gigi secara kompeten
pada Keperawatan Gigi dan ilmu biomedik di tingkat pelayanan
kesehatan primer, sekunder, dan tersier.
2. Pendidik pada Layanan Asuhan Keperawatan Gigi Mampu
berperan sebagai pendidik (penyuluhan, anjuran, dan saran) pada
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan rehabilitatif.
3. Pengelola Pelayanan Keperawatan Gigi Mampu berperan
sebagai pengelola sarana dan prasarana pelayanan asuhan

16
Keperawatan Gigi tingkat pertama (klinik, Puskesmas) dan tingkat
lanjutan (Rumah Sakit).
F. Peran Perawat Gigi :
1. Pelaksana Administrsi dan manajemen kesehatan gigi
2. Pelaksana pengawasan penularan penyakit ( Cross Infection
Control )
3. Pelaksana pemeliharaan dan penggunaan peralatan kedokteran
gigi
4. Pelaksana peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit gigi
dan mulut
5. Pelaksana perlindungan khusus pada gigi
6. Pelaksana tindakan Asuhan Keperawatan di klinik (pencabutan
gigi, konservasi gigi, pertolongan pertama medik dan dental )
7. Pelaksana rujukan perawatan gigi
8. Peneliti Karya Tulis Ilmiah
9. Pelaksana asisten dokter gigi umum dan spesialis pada pelayanan
kesehatan

17
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : UPT Puskesmas Duripoku
Isu Yang diangkat : Belum Optimalnya Standar Operasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Di
Puskesmas Duripoku
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan dan Penerapan Standar Operasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di Puskesmas Duripoku

18
B. Uraian Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.1 Uraian Kegiatan Rancangan Aktualisasi
KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
KEGIATAN TERHADAP
TAHAPAN OUT PUT / SUBTANSI MATA NILAI ORGANISA
No VISI-MISI
KEGIATAN HASIL PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Menentukan a. Mendapatkan Akuntabilitas Berkaitan Dengan Berkaitan Denga
Koordinasi Kesiapan Waktu Rekomendasi (Tanggung Jawab) Misi Organisasi Nilai Organisa
Dengan Pimpinan Pimpinan Untuk Tertulis Dari Melakukan Koordinasi Terkait Peningktakan Terkait Pelayana
Mengenai Konsultasi Pimpinan Dengan Rasa Penuh Mutu Layanan Prima
Rancangan Tanggung Jawab Melalui Sumber Daya
Aktualisasi Manusia Yang
Etika Publik Professional.
(Sopan Santun)
Berperilaku Sopan Dan
Santun Serta
Mendengarkan Secara
Seksama Tentang
Proses Pembuatan
SOP Pelayanan
Kesehatan Gigi Dan
Mulut

b. Mengutarakan b. Mendapatkan Nasionalisme


Maksud Dan Dukungan (Demokratis)
Tujuan Pelaksanaan Kebebasan Untuk

19
Rancangan Mengutarakan
Aktualisasi Pendapat .

c. Mencatat Arahan c. Mendapatkan Komitmen Mutu


Mengenai Dokumen (Efisien)
Rancangan Catatan Dari Mendengarkan Dan
Pimpinan
Aktualisasi Dari Mencatat Arahan Dari
Atasan Pimpinan Agar
Kegiatan Dapat
Tercapai.
2 Pembuatan SOP a. Konsultasi a. Persetujuan Dari Akuntabilitas Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan
Pelayanan Gigi Kepada Atasan Atasan Untuk (Tanggung Jawab) Misi Organisasi Nilai Organisasi
Dan Mulut Mengenai Format Membuat Format Melakukan Koordinasi Terkait Peningktakan Terkait Pelayanan
Pembuatan SOP
SOP Pelayanan Dengan Rasa Penuh Mutu Layanan Prima
Pelayanan Gigi
Dan Mulut Gigi Dan Mulut Tanggung Jawab Melalui Sumber Daya
Manusia Yang
Etika Publik Professional.
(Sopan Santun)
Berperilaku Sopan Dan
Santun Serta
Mendengarkan Secara
Seksama Tentang
Proses Pembuatan
SOP Pelayanan
Kesehatan Gigi Dan
Mulut

20
b. Mengadakan b. Terbentuknya Akuntabilitas
Pertemuan Kesepakatan (Kejelasan)
Dengan Sektor Bersama Untuk Dalam Pembuatan
Terkait (Kepala Pembuatan SOP
SOP Harus Terbentuk
Puskesmas,
Dokter, Dokter Suatu Kesepakatan
Gigi dan Perawat dan Kejelasan
Gigi)
c. Proses c. Terbentuknya SOP Akuntabilitas
Pembuatan dan Pelayanan Gigi (Tanggung Jawab)
Penetapan SOP Dan Mulut Membuat Standar
Pelayanan Gigi
Operasional
Dan Mulut
Pelayanan Gigi Dan
Mulut Dengan Rasa
Penuh Tanggung
Jawab
d. Memaparkan d. Meningkatnya Etika Publik
Hasil Pembuatan Pemahaman (Sopan Santun)
SOP Pelayanan Mengenai SOP Berperilaku Sopan Dan
Gigi Dan Mulut Pelayanan Gigi
Santun Saat
Kepada Pimpinan dan Mulut
Di Puskesmas Pemaparan Mengenai
SOP Pelayanan
Kesehatan Gigi Yang
Di Buat

e. Memajang Hasil e. Setiap Melakukan Komitmen Mutu


Pembuatan SOP Pelayanan Gigi (Efisien)
Pelayanan Gigi Dan Mulut Harus Melakukan Langkah –
Dan Mulut Di Poli Mengikuti SOP

21
Gigi Yang Telah Di Langkah Dari Hasil
Buat Pembuatan SOP
Pelayanan Gigi Dan
Mulut Agar Kegiatan
Dapat Tercapai Dan
Lebih Efektif Dan
Efisien
3 Pembuatan Alur a. Kordinasi Kepada a. Persetujuan Akuntabilitas Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan
Pelayanan Gigi Atasan / Unit Pembuatan Alur (Tanggung Jawab) Misi Organisasi Nilai Organisasi
Dan Mulut Terkait Dalam Pelayanan Gigi Melakukan Kordinasi Terkait Peningktakan Terkait Pelayanan
Pembuatan Alur Dan Mulut
Kepada Atasan Mutu Layanan Prima
Pelayanan Gigi
Dan Mulut Dengan Rasa Penuh Melalui Sumber Daya
Tanggung Jawab Manusia Yang
Professional.
Etika Publik
(Sopan Santun)
Berperilaku Sopan Dan
Santun Saat Bertemu
Dengan Atasan
b. Membuat Alur b. Tersedianya Alur Akuntabilitas
Pelayanan Gigi Pelayanan Gigi (Tanggung Jawab)
Dan Mulut Dan Mulut Membuat Alur
Pelayanan Gigi Dan
Mulut Sesuai Dengan
Peran Dan Tanggung
Jawab Sebagai
Tenaga Kesehatan

22
c. Memajang Alur c. Masyarakat Komitmen Mutu
Pelayanan Gigi Mampu (Efektif & Efisien)
Dan Mulut Pada Mengetahui Alur Masyarakat
Dinding Pelayanan Gigi
Mampu
Puskesmas Dan Mulut
Mengetahui Alur
Pelayanan
Sehingga
Pelayanan Lebih
Efektif Dan Efisien

4 Melakukan a. Pasien Datang a. Pasien Akuntabilitas Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan


Konseling Pada Dengan Keluhan Menerangkan (Professional) Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pasien Gigi Dan Mengenai Keluhan - Melakukan Tentang Mendorong Tentang Pelayanan
Kesehatan Gigi Keluhan
Mulut Di Penanganan Secara Kemandirian Untuk Dan Rasa Peduli
Dan Mulut Mengenai
Puskesmas Kesehatan Gigi Professional Kepada Hidup Sehat Bagi Terhadap Pasien
Dan Mulut Pasien Keluarga Dan
b. Melakukan Tanya b. Pasien Etika Publik Masyarakkat
Jawab Kepada Mengetahui (Sopan, Santun) Diwilayah Kerja
Pasien Yang Masalah Yang Mendengarkan Puskesmas Duripoku
Datang Dikeluhkan
Dengan Seksama
Mengenai
Kesehatan Gigi Keluhan Pasien
Dan Mulut Yang
Di Alami
c. Pemberian Solusi c. Pasien Komitmen Mutu
Terhadap Mengetahui (Efektif, Efisien)
Keluhan Yang Di Solusi Dari Memberikan
Alami Pasien Permasalahan
Informasi Yang
Mengenai Kesehatan Gigi

23
Kesehatan Gigi Yang Dialaminya Berkkaitan
Dan Mulut Dengan Keluhan
Pasien Secara
Efektif Dan Efisien

a. Pemilihan Media a. Media Etika Publik Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan


Penyuluhan Penyuluhan Yang Misi Organisasi Nilai Organisasi
Berupa Poster / Dipilih Berupa Bahasa Yang Tentang Tentang Pelayanan
Leaflet Poster Dipakai Dalam Menggerakkan Prima Dan
Media Pembangunan Mendapatkan
Penyuluhan Harus Berwawasan Pendidikan Melalui
Sopan Dan Kesehatan Diwilayah Media Penyuluhan
Santun Kerja Puskesmas
b. Pemilihan Bahan b. Materi Komitmen Mutu Duripoku Melalui
Pembuatan Materi Penyuluhan (Efektif, Efisien) Media Penyuluhan
5 Media Penyuluhan Mengenai Materi Yang
Penyuluhan Kesehatan Gigi
Disampaikan
Dan Mulut
Dapat Berguna
Dan Efektif Bagi
Masyarakat

c. Pembuatan c. Media Etika Publik


Media Penyuluhan Menggunakan
Penyuluhan Berupa Poster Bahasa Yang
Sopan Dan
Santun Dalam
Penyuluhan
a. Kordianasi a. Membentuk Tim Nasionalisme Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan

24
Kepada Penyuluhan Di (Kerja Sama) Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pemegang Posyandu Kerjasama Dengan Tentang Memelihara Terkait Pmberian
Program Promkes Membentuk Tim Dan Meningkatkan Pelayanan Prima
Di Puskesmas
Penyuluhan Kesehatan Dan Edukasi
Untuk Melakukan
Penyuluhan Di Perorangan, Kepeserta Melalui
Posyandu Keluarga, Dan Penyuluhan
b. Menyiapkan Alat b. Alat Dan Bahan Komitmen Mutu Masyarakat,Beserta
Penyuluhan Dan Bahan Berupa Poster (Efektif, Efisien) Lingkungan
Dalam Kegiatan Alat Dan Bahan Yg
Mengenai
Penyuluhan
Kesehatan Gigi Digunakan Dalam
6 Dan Mulut Pada Penyuluhan Harus
Masyarakat Di Efektif Bagi
Puskesmas Masyarakat

c. Melakukan c. Peserta Dapat Etika Publik


Penyuluhan Memahami Materi Memeberikan
Kesehatan Gigi Yang Disapaikan Penyuluhan
Dan Mulut
Dengan Bahasa
Yang Sopan
Santun
7 Melakukan a. Pembuatan a. Meghasilkan Komitmen Mutu Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan
Evaluasi Kuesioner Rancangan Membuat Hasil Misi Organisasi Nilai Organisansi
Kuesioner Berupa Rancangan Yang Tentang Terkait Tentang
Pertanyaan
Berkualitas Menggerakkan Pelayanan Prima
b. Membagikan b. Kuesioner Akuntabilitas Pembangunan Dan Mendapatkan
Kuesioner Terdistribusi Bertanggung Berwawasan Kepercaan Dari
Secara Cepat Jawab Dan Adil Kesehatan Diwilayah Masyarakat

25
Dan Tepat Dalam Kerja Puskesmas
Memperlakukan
Peserta
c. Mengumpulkan c. Dapat Melihat Etika Publik
Kuesioner Apakah Melakukan
Dikerjakan Sesuai Komunikasi
Dengan Arahan
Dengan Sopan
Dan Santun
d. Memerikasa Hasil d. Mengetahui Hasil Komitmen Mutu
Kuesioner Yang Telah Dapat Mengetahui
Dikerjakan Seberapa Besar
Peserta
Ukuran Tingkat
Pengetahuan
Peserta
e. Menyampaikan e. Pimpinan Dapat Akuntabilitas
Hasil Kegiatan Ke Mengetahui Hasil Mempertanggung
Pimpinan Kegiatan Yang Jawabkan Hasil
Telah Terlaksana
Kegiatan Pada
Pimpinan

26
27

Anda mungkin juga menyukai